NovelToon NovelToon
Terjerat Tuan Muda

Terjerat Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: khitara

Rysta Maura Lian,
dia seorang wanita cantik yang telah berusia 33 tahun.
ia tumbuh dan besar di panti asuhan.
hidupnya yang sebatang kara dan pernah di vonis sulit memiliki keturunan membuatnya menjadi seorang wanita yang memiliki sudut pandang berbeda tentang kehidupan.

ia pun memutuskan, jika ia hanya akan hidup sendiri selamanya...sebuah hubungan hanya akan membuat hidupnya rumit dan membuang buang waktunya.

hingga di usianya 17 tahun seorang wanita konglomerat membawanya dari sana.
merubah dirinya dari yang bukan siapa siapa menjadi dia yang keberadaannya sangat di segani dan di hormati.
karena ia adalah sang asistan pribadi wanita konglomerat itu.

hingga di malam naas itu, seseorang memaksakan dirinya kepadanya.
merenggut apa yang ia miliki dan ia agungkan.

apa yang akan Rysta lakukan jika seseorang itu memaksanya untuk menjalin sebuah hubungan yang tak pernah ia ingin jalani selama ini...??

dan mampukah seseorang itu merubah sudut pandang wanita itu tentang kehidupan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

memantapkan hati

Hampir semalaman Edward tak kunjung bisa memejamkan matanya.

Kata kata terakhir Rysta benar benar mengganggu pikirannya.

Hingga menjelang dini hari ia baru bisa memejamkan mata.

Edward meraba tempat kosong di sisinya, ia terjingkat kaget ketika tak menemukan Rysta di sana.

" Rys...." panggilnya, namun tak ada jawaban.

" Rys...." panggilnya lagi, namun tetap tak ada jawaban.

Segera Edward melompat dari tempat tidur.

" shit...." ia mengumpat ketika ia baru menyadari jika ia sedang tak mengenakan apapun.

Segera ia menarik selimut dan menutupi tubuh polosnya dengan selimut itu.

" Rys ...." panggilnya lagi, kali ini sedikit keras dan ia juga keluar dari kamar itu.

Ia lupa jika saat ini ia tengah berada di apartemen wanita itu.

Lalu kemana wanita itu akan pergi jika ini adalah rumahnya.

Edward terus berteriak memanggil Rysta sembari menuruni anak tangga.

" shutt...kenapa berteriak teriak seperi itu, dan lihat dirimu.

Apa kau sudah gila ?! "

Rysta yang tengah menata makanan di atas meja makan di buat terkejut mendengar teriakan Edward memanggil namanya.

Dan ia semakin terkejut melihat penampilan Edward yang membungkus tubuhnya dengan selimut.

Edward segera melangakah mendekat kearah Rysta.

Dan

Grep....

Tanpa kata pria itu langsung memeluk tubuh langsing di hadapannya itu dari belakang.

" kenapa sudah rapi begini, mau kemana ?! " tanyanya sembari mengendus leher belakang Rysta.

" apa sih kamu, kamu baru bangun...astaga, pakai pakaianmu Ed....tak tahu malu " omel Rysta ketika ia sadar, jika Edward sedang tak memakai apapun di balik selimut itu.

Pria itu hanya nyengir, namun ia tetap tak melepaskan pelukannya pada Rysta.

" kamu saja yang lepas pakaianmu, kita harus banyak berusaha " jawab Edward cengengesan.

Rysta mendengus kesal.

" lepas Ed, aku mau sarapan "

" mau kemana, kenapa kamu terkesan buru buru begini..." jawab Edward.

" he...dengar, tentu saja aku harus pergi bekerja.

Memangnya kau pikir aku tuan muda seperti mu yang bisa bersikap seenaknya.

Aku hanya seorang karyawan....kau dengar karyawan, jadi lepaskan aku sekarang juga dan satu lagi, jangan ganggu aku " kata Rysta lagi dengan menekankan kata karyawan kepada Edward dan bola mata yang melebar kepada Edward.

" tidak bisa, kau tidak akan kemana mana.

Termasuk pergi bekerja..."

" Ed.....sepertinya kau tak mengerti kata kataku, aku...." kata kata Rysta terpotong Edward.

" kau istriku, nyonya Collin yunior ha ha ha......" jawab Edward sambil tertawa sembari semakin mengeratkan dekapannya pada wanita itu.

" sinting...." rutuk Rysta menahan geram melihat kelakuan Edward kepadanya.

Nyonya Collin yunior katanya....aku tak mau.

Bisik Rysta dalam hati.

Rysta memaksa Edward untuk melepaskannya karena jam di dinding sudah menunjukkan angka delapan.

" sudah ku bilang kau tidak akan kemana mana Rys...." Edward bersikeras melarang Rysta untuk pergi.

" aku harus pergi bekerja...." jawab Rysta sembari duduk di kursi meja makan.

" tidak....kau tidak akan kemana mana, tetap di sini " kata Edward mengambil kunci apartemen yang kebetulan ada di meja makan itu,

Kemudian ia melangkah ke arah pintu dan menguncinya.

Kunci apartemen Rysta ia bawa kembali.

Rysta mengerutkan kenignya melihat tingkah Edward.

" kau ingin nenekmu memecatku ?! " kata Rysta pelan namun bisa dengan jelas di dengar oleh Edward.

" Tidak akan.... " jawab Edward enteng sembari melangkah kembali mendekat kepada Rysta.

" kau terlalu menganggapnya enteng..."

" jangan khawatir, aku sudah mengatakan kapada nenek..." jawab Edward enteng

Rysta dengan cepat menoleh ke arah Edward dengan tatapan mata penuh tanya.

" apa maksudmu ?! jangan katakan kau adalah orang dibalik keberadaanku disini " kata Rysta selanjutnya.

Matanya masih menatap tajam dan penuh selidik kepada pria yang berdiri di hadapannya itu.

Edward seketika salah tingkah, ingatannya melayang kepada sambungan telephonnya dengan sang nenek beberapa waktu yang lalu, tentang meminta keberadaan Rysta untuk sementara tetap di sini.

Dan terkahir adalah semalam

flass on

Edward yang kesulitan memejamkan matanya bangkit dari tidurnya meraih smart phonenya kemudian melangkah ke arah balkon kamar itu.

" nenek...." panggilnya setelah panggilannya terhubung dengan sang nenek.

" apa lagi....?! apa kau sudah yakin sekarang ?! " tanya sang nenek di sebarang sana.

" nenek...."

" cepat tentukan pilihanmu sebelum aku benar benar membawanya kembali "

" nenek, ku mohon...."

" dia buka orang lain bagiku Ed, kau tahu dia adalah bagian dari diriku.

Aku tak akan pernah biarkan kau menyakitinya.

Aku dengar mama dan papamu menjodohkanmu dengan nona Kim.

Jadi pikirkan dengan baik apa pilihanmu.

Jika dia bukan pilihanmu maka lepaskan dia "

" nenek aku...."

" tak ada alasan lagi, waktu tiga bulan rasanya sudah cukup bagimu untuk memahami perasaanmu yang sebenarnya.

Jadi...jangan sia siakan kesempatan yang kau dapatkan.

Dan satu lagi, jika dia adalah pilihanmu maka urus orang tuamu sendiri.

Nenek tak mau ikut campur.

Dan jika dia bukan pilihanmu...secepatnya aku akan membawanya kembali bersamaku "

Klik

Sambungan terputus tanpa Edward kembali bisa berkata kata.

Edward berdiri termangu di tempatnya berdiri.

Dengan kasar, pria itu menghembuskan nafasnya.

Flass of

" tidak ada ...." jawab Edward sedikit tergagap.

" tunggu aku, aku akan membersihkan diri dulu " lanjut Edward lagi, kemudian melangkah berlalu meninggalkan Rysta dan kembali ke lantai atas di mana kamar Rysta berada.

Pria itu segera masuk ke kamar mandi, dan tak berapa lama, Edward nampak keluar dari kamar mandi Rysta.

Ia melangkah ke arah almari pakaian Rysta, dan kemudian membukanya.

Matanya nanar memindai pakaian pakaian yang terlipat dan tersimpan dengan rapi di sana.

Aroma wangi yang menyegarkan dan menenangkan menyeruak dari almari pakaian itu menyapa indera penciumannya.

Rysta memang terkesan sangat rapi dan teliti jika di perhatikan dari bagaimana ia menyimpan dan menata pakaiannya di dalam lemari pakaian itu.

Tak begitu mewah, malah lebih terlihat sederhana saja almari pakaian itu.

Namun karena wanita itu yang pandai memilih model...almari pakaian itu menjadi berkesan eksclusiv.

hingga di satu tempat, mata Edward terpaku pada sebuah gantungan kemeja yang tergantung dengan rapi di almari pakaian itu.

Kemeja itu mengingatkannya pada kejadian malam itu.

Malam di mana ia merenggut paksa mahkota berharga Rysta.

Ada setitik rasa sesal menyeruak dalam jiwanya.

Andai malam itu tak terjadi apapun.

Andai ia tak menuruti permintaan teman temannya saat itu untuk minum dan berakhir dengan mabuk.

Mungkinkah ia dan Rysta tak akan terlibat dalam hubungan yang membingungkannya ini.

Karena, sejak kejadian malam itu...ia bahkan di buat seperti orang bodoh karena terombang ambing perasaannya sendiri.

Diam diam ia membenarkan perkataan Rysta tentang dirinya.

Ia yang seperti orang labil.

Ia yang seakan seperti orang yang sangat mencintai Rysta saat ia bersama wanita itu.

Namun....jujur, ia juga sedikit terhipnotis dengan kecantikan dan kelembutan Lilyana.

Walau kini ia telah memilih Rysta, namun jujur.....

Ia belum sepenuhnya yakin .

Hati Edward berdesir, jantungnya berdegup kencang.

Ia sadar,

Ia telah menyakiti wanita itu.

Itulah mungkin sebabnya kenapa sang nenek berkali kali mengatakan jika ia telah menyakiti Rysta pada dasarnya.

Edward meraih kemeja itu kemudian mengenakannya.

Ia memadukan kemeja itu dengan celana pendek yang ia pakai semalam.

Nanti siang ia akan menggantinya, karena nanti siang Maxim akan membawakan pakainnya ke mari.

Ia sudah memintanya kepada Maxim melalu sambungan telephonnya tadi.

Setelah rapi, pria itu segera turun ke bawah dan langsung duduk di kursi meja makan.

Rysta hampir menyelesaikan sarapannya ketika ia datang.

Wanita itu hanya melirik sejenak namun tetap melanjutkan acara makannya.

Dengan kode ia meminta Rysta mengambilkannya makan, dan wanita itu seolah paham.

Tanpa bayak kata, wanita itu segera mengambilkan makanan dan meletakkanya di piring Edward berikut dengan lauk pauknya.

Setelahnya ia hendak berdiri namun Edward mencegahnya dengan memegang pergelangan tangan kanannya.

" temani aku sarapan.... " katanya sembari menatap ke arah Rysta yang berdiri.

Wanita itu pun tak menjawab,

Namun ia juga kembali duduk di tempatnya semula pada akhirnya.

1
UmmuShafira
sungguh terharu 😭😭😭
UmmuShafira
Luar biasa
Siti Sa'diah
sungguh luar niasaaaa ahir yg sangat bahagia
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Tuti Tyastuti
happy end ya bwt ed sm rysta🤗🤗🤗
Sabaku No Gaara
ahh...bayik tau lok khitara pasti buat happy end
Nani Rahayu
happy buat tuan muda ed nona rysta......🤗🤗🤗
Al Fatih
sudah tamat kak....,, beneran ini🤔
Tuti Tyastuti
lanjut thor😢😢
Tuti Tyastuti
ya allah rysta km pasti bisa bertahan km kuat ayo semangat😭😭😭😭
sizuka
semoga selamat semuanya..kok aku sedih yaa😭😭
anah raditya
pokony 22ny hrs selmt ya Thor...
Wanah Sahwanah
thoor bikin mewek
Lanjut
Nanik Normaidah
semoga selamat ketiganya
Nur Adam
lnjjt
Al Fatih
yaa Allah,, pagi2 sdh harus berurusan dgn bawang😭😭😭,, semoga ibu dan debay kembar bisa selamat semuanya.... aamiin
Siti Nurhasanah: ya Author yg pengasih dan penulis...selamatkanlah Rysta dan si kembar, aamiin...
total 1 replies
Ninik
ikut deg deg kan jadinya
Wanah Sahwanah
selamat kan semuanya thoor...
aku Yg tegang
Tuti Tyastuti
usahakan dokter dua"nya selamat😭😭😭
Mugiyati
Rista dan bayinya selamat ya thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!