NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Adik Ipar

Jerat Cinta Adik Ipar

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Suami Tak Berguna / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Kehilangan suami yang sangat di cintai membuat Gina depresi namun dia sama sekali tidak akan menyangka bahwa orang yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri justru mempunyai perasaan khusus terhadap dirinya hingga dia jatuh ke dalam peristiwa yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Keesokan harinya saat jam pulang kerja di kantornya.

"Sudah jam segini tapi belum ada kabar dari istriku" gumam Raka sambil melihat jam tangannya.

Hari itu Gina berjanji untuk datang ke kantor Raka sesuai dengan kesepakatan yang mereka lakukan sebelumnya.

Namun hingga jam pulang kerja, Gina belum mengabarinya sama sekali sehingga membuat Raka khawatir.

Banyak hal yang di pikirkan olehnya saat istrinya tidak di ketahui keberadaannya.

Tok.. Tok..

"Pak Raka"

Terdengar suara lirih yang memanggilnya.

Raka mendongak lalu melihat siapa yang memanggilnya dengan suara yang lembut itu.

"Kenapa dia kesini?" benak Raka.

"Ada apa Anita?" meski enggan namun Raka tetap bertanya.

Anita berjalan masuk menghampiri Raka dengan tersenyum manis.

"Eum.. kenapa belum pulang Pak?" tanya Anita.

"Oh, ini baru mau keluar. Kamu ada keperluan apa datang kesini?"

"Saya ingin bertanya saja Pak, kalau begitu saya pamit pulang" ucapnya dengan ekspresi sedih.

"Yasudah" jawab Raka dengan ketus.

Anehnya hari itu Anita tidak seperti biasanya yang selalu berusaha mendekati Raka. Justru hari itu Anita bersikap seperti saat Anita belum mengungkapkan perasannya terhadap Raka.

"Hmm.. apa aku harus bersyukur atau merasa tenang? tapi ini lebih mencurigakan" gumam Raka.

Selepas Anita keluar dari ruangannya, Raka membereskan beberapa dokumen yang ada di mejanya kemudian keluar dari ruangannya dan terus menghubungi istrinya.

Janji yang di katakan oleh istrinya untuk datang namun tak kunjung datang juga hingga Raka menjadi semakin khawatir.

"Sebenarnya kemana dan sedang apa istriku itu, huh" gumamnya sambil terus berjalan.

Dia masih menunggu istrinya sampai akhirnya dia turun ke bawah menuju ke depan gedung kantornya untuk memastikan jika istrinya datang kesana.

Tidak ada hal yang tampak aneh sampai Raka sudah berdiri di depan gedung kantornya.

Pandangan Raka tak berarah, dia terus melihat ke sekitar area depan kantornya untuk melihat kedatangan istrinya namun belum terlihat sama sekali.

Telepon pun tidak aktif.

Di sela menunggu tiba-tiba saja Anita berjalan dengan perlahan lalu mendekat ke arah Raka.

"Lho? masih disini Raka?" ucapnya dengan berbicara santai.

"Eh, iya" jawab Raka dengan singkat.

Kedatangan yang tidak di prediksi itu semakin membuat Raka panik karena tangan Anita sengaja menyentuhnya dengan senyum riang di wajahnya.

"Raka!!!" panggil seseorang dari kejauhan.

Raka pun menoleh melihat ke sumber suara yang sangat ia kenali itu.

Dari sudut pandang Raka, keadaan dia yang sedang bersama Anita tampak seperti keadaan yang bisa membuat orang lain salah paham apalagi punggung tangannya sempat di sentuh oleh Anita.

"Istriku?" ucapnya setelah tahu Gina sudah sampai.

Setelah itu Raka berjalan cepat ke arah istrinya dengan senangnya.

"Untuk apa perempuan itu datang kesini" benak Anita sambil menyilangkan tangannya dengan nada kesombongan.

Sementara itu di waktu yang sama.

"Sayang, dari mana saja kamu? aku nunggu dari tadi tapi kamu bahkan gak jawab saat di hubungi" tanya Raka sambil menyentuh kedua lengan istrinya.

"Maaf suamiku, handphone ku mati. Kamu sudah lama nunggu disini?"

"Iya, aku benar-benar khawatir" Raka mengatakannya lalu memeluk erat Gina di depan Anita.

Anita yang melihat kemesraan mereka tampak geram hingga mengepalkan tinjunya dengan tatapan yang tajam menahan amarahnya.

Sedangkan Gina yang dalam pelukan suaminya pun tersenyum cerah. Dia menatap Anita kemudian tersenyum sambil mengedipkan mata kanannya.

"Eum.. suamiku, malu di lihat orang kan" ucap Gina dengan manjanya.

"Hmm.. maaf sayang, aku senang banget kamu datang, makanya aku.."

Wajah Raka memerah tersipu malu namun tidak menyesali perbuatannya.

"Yasudah gak apa-apa. Omong-omong, siapa yang di belakang mu, sayang?" tanya Gina dengan tenang.

"Oh.. dia Anita rekan kerjaku"

Tatapan Gina berubah saat tahu bahwa perempuan di depannya itu adalah orang yang berusaha menggoda suaminya.

Anita terbelalak dan terkejut melihat raut wajah dan tatapan yang terlihat dingin dan tajam seolah menunjukkan permusuhan.

"Oh... jadi dia yang namanya Anita..?" ucapnya sambil tersenyum.

"Kebetulan sekali.. " Gina mendekat hingga tepat berada di depannya.

Tanpa di sadari Anita mundur satu langkah ke belakang seolah terintimidasi oleh keberadaan Gina.

Anita tidak pernah menyangka bahwa Gina adalah sosok orang yang berbeda dari benaknya yang berfikir bahwa Gina hanya seorang perempuan yang lemah.

Setelah itu Gina berbalik dan menengok ke arah suaminya lalu berkata. "Gimana kalau kita ajak dia makan bersama kita?"

"Boleh, tapi apa Anita gak keberatan ikut dengan kita?" jawab Raka.

Senyuman penuh maksud terpancar dari bibir manis Gina saat menatap Anita hingga mampu membuatnya tak berkutik.

"I, iya Pak saya mau ikut" Anita menjawabnya dengan terbata-bata.

"Yasudah kita jalan sekarang aja" kata Gina.

"Iya sayang" jawab Raka dengan mesra sambil menggandeng istrinya.

Mereka berdua berjalan berdampingan sedangkan Anita mengikuti mereka dari belakang.

"Cih, sok cantik" benak Anita.

Dengan secara gamblang pun terlihat bahwa tidak ada celah di antara hubungan keduanya namun Anita masih belum menyerah dan tetap dengan pendiriannya.

Dalam benaknya, semua yang di lihatnya bisa jadi hanya cangkang yang terlihat indah namun penuh dengan kepalsuan di dalamnya.

Selama perjalanan menuju ke tempat yang akan mereka kunjungi, Anita selalu menatap tajam dan penuh kebencian terhadap Gina.

Padahal Gina hanya berusaha menunjukkan bahwa Raka adalah miliknya.

"Sayang, kamu mau makan apa?" tanya Raka di dalam mobilnya sambil melirik ke Gina.

"Eum.. terserah kamu saja sayang, tapi kita juga perlu tanya Anita kan?" jawab Gina.

"Saya terserah Pak Raka saja" ucap Anita dengan sendirinya.

"Oke, kita makan di tempat favorit kita aja ya sayang" sambung Raka.

"Iya suamiku"

Keberadaan Anita seperti tidak ada saat keduanya saling berbincang dan tertawa tanpa memahami perasaan Anita yang salah menempatkan hatinya untuk orang yang sudah menikah seperti Raka.

Sebenarnya baik Raka maupun Gina sengaja melakukan hal tersebut untuk membuat Anita sadar bahwa hubungan mereka sangat baik.

Hingga akhirnya mereka pun sampai di restoran langganan mereka.

"Sayang, aku ke toilet dulu ya" ucap Gina.

"Iya sayang"

Gina turun terlebih dahulu dari mobil karena sudah ingin ke toilet dan tidak memikirkan hal apapun sedangkan Anita dan Raka masih berada di dalam mobil hendak turun untuk masuk ke restoran tersebut.

"Raka tunggu" Anita mengatakannya sambil menahan tangan Raka yang sedang membuka seat belt.

"Anita!! apa yang kamu lakukan?!" pekik Raka menepis tangannya.

"Raka, apa kamu sengaja membawa istrimu untuk membuatku cemburu?" tanya Anita dengan raut wajahnya yang sedih.

"Apa maksudmu?! kalau bukan karena istriku yang memintamu untuk ikut, aku juga gak mau" ucapnya sangat kesal.

1
Eva Nietha✌🏻
Merapat
kalea rizuky
lanjut
kalea rizuky
panas
kalea rizuky
lanjut moga like makin banyak
kalea rizuky
panass/Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!