"Seorang gadis yang terkenal dengan keimutannya karna terlihat imut dan mempunyai pipi chubby.dan si gadis tersebut mempunyai teman yg bernama inayah saja yg bisa membuat si gadis chubby ini mempercayai seluruh keluh kisahnya ke inayah temannya.
namun,semejak si gadis chubby ini makin beranjak remaja dia makin memperbaiki pola makannya dan tidak berlebihan dalam makanan.
"ka raudah! nayah bawa sesuatu looohh? ucap nayah menyeru raudah."ayoo sini,kita duduk bareng sambil makan dan cerita dibawah pohon cery" jawab raudah sambil berdiri menunggu yg lainnya.
tiba tiba raudah merasa seperti ada yg memerhatikan."ha? siapa itu?" celetuk di batin raudah yg seketika ia menoleh se"orang dan se"orang itu pun langsung beranjak pergi.
"heh,dasar si pipi chubby!" ucapnya pelan si se"orang yg misterius😉🤫.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saputri alia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 7
Khadijah..".panggil raudah dengan suara yg sudah lelah.
khadijah menengok dan mendatanginya.
"Iya raudah,ada apa?".jawab khadijah menyambut raudah.
"Tolong gantiin saya,karna saya ga kuat sudah mau istirahat".suara raudah mulai melemah.
"Kamu sakit raudah!?.matamu merah loh!".ucap khadijah sambil mengecek suhu panas raudah dengan telapak tangannya ia merasa panas dari sumber suhu badan raudah.dan seketika ia mengetahui keadaan temannya itu seperti orang demam pada umumnya.
"Saya juga ga tau kalau saya merasa sakit?".raudah menggeleng yang tandanya tidak tau.
"Yaudah kalo begitu,kamu istirahat aja yah".khadijah bangkit dari duduknya.
Dengan sopan inayah juga bangkit dari duduknya sekedar menghormati orang yang akan meninggalkan mereka disitu ditengah kesibukan dan juga bisa artian peribahasanya menjadi sambutan/perpisahan hangat sebagai ucapan berterima kasih kepada orang tersebut.
"Saya duluan ya..".khadijah berjalan pergi untuk melanjutkan aktifitasnya di acara tersebut sebagai orang yang bertanggung jawab karna dia seorang yang terpilih menjadi kepercayaan orang yang me'amanahinya dan ia harus melakukan itu dengan nyaman dan teliti.
Khadijah berjalan dan masuk ke dalam rumah guru majlis.khadijah mencari orang yang bisa menggantikan posisi raudah dibagian meja makan prasmanan sebelah sana.
"Dari kalian adakah yang bisa gantiin raudah karna dia ada udzur sakit".ucap khadijah cukup keras kedengarannya diarea itu.seketika itu umar mendengarnya.
"Khadijah!!".panggil umar.lalu,khadijah mendatanginya dengan terpaksa Khadijah berjalan dan masuk ke dalam rumah guru majlis.khadijah mencari orang yang bisa menggantikan posisi raudah dibagian meja makan prasmanan sebelah sana.
"Ada apa?".tanya khadijah yang juga mau cepat cari orang.
"Raudah sakit? sini saya aja yang ngantikan ship jaganya".ucap umar.belum sempat khadijah menjawab.
umar sudah menyerobot orang-orang menuju tempat kue-minuman dan menempati duduknya raudah tadinya yang ia incar diam diam dengan menduduki bekas duduknya dikursi itu lagi
"{Kok bisa umar tau tadi raudah juga tempat disitu??.mungkin bisa jadi dia dari tadi sudah memerhatikan raudah}".khadijah merasa..aga aneh.
"Kok bisa sih tau raudah jaga dibagian ini?".tanya khadijah untuk melihat ekspresi umar yang sebagai sepupunya itu.apakah dia benar-benar seniat itu?padahal ini kan stand nya ibu-ibu.
"Yaaa ada deh!".jawab umar santai dengan penuh percaya diri.setelah setengah jam umar jaga & raudah istirahat.
raudah ngerasa agak mendingan dia pun keluar dan melihat tempatnya yang sudah ditempati oleh seseorang dari sudut pandangannya.
{Itu siapa yang gantiin aku?seorang rejal ta?}".tanya raudah dalam hati.
Sosok laki-laki yang memakai gamis biru dan imamah putih itu langsung menengok ke arah raudah yang dalam keadaan berdiri dari kejauhan seperti hendak menuju ketempat semula ia jaga.
"{Hah,itu..siapa sih namanya?.duh,lupa!}".batin raudah dia juga keheranan dengan sosok rejal yang membeda dari se'tim stand kebanyakannya cewe.karna raudah memang orang yang banyak kenalan dan ia banyak juga kenal dengan orang-orang tapi minusnya dia lupa nama orang yang ia kenali akibat hanya sebatas kenal wajah dan jarang menyebut nama.
Umar pun kaget dan segera pergi dari tempat itu (merasa gugup).
Raudah bingung karna ingin tau siapa yang menggantikannya.setelah itu ia mencari khadijah yang ternyata khadijah juga sedang mengatur tempat bakso + sate.
Selesainya acara nikahan..
Badan raudah makin panas,kepalanya berasa muter-muter.tapi,ia kuat-kuatkan sampai selesai.
"Ka raudah,kakak dipanggil buya".inayah datang sambil membawa kabar itu.
"Iya kah nayah?ayo sudah!".raudah memegang tangan inayah. karna inayah merasa panas dengan tangan raudah ia pun..
"Tangan ka odah kok panas?ga kaya sebelumnya hangat".ucap nayah.
Lanjut membawanya ke dalam rumah guru majlis.sesampainya disana buya,umar,dan ilham sudah disana juga ada.raudah dan inayah terlihat bingung
Assalamualaikum buya".raudah dan inayah memberi salam kepada beliau pas mau masuk dan beliau tersenyum dan menyambut kehadiran mereka berdua.
"Wa'alaikummussalam..".jawab buya dengan hangat seperti menyambut anak-anak beliau sendiri dengan hangat.
Inayah dan raudah duduk bersebelahan.tapi,buya berkata.
"Raudah,umar,duduk disini".buya mempersilahkan posisi duduk bereka dihadapan beliau.raudah dan umar duduk berhadapan dengan hanya jarak beberapa senti.
Buya duduk antara keduanya tapi aga kebelakang sedikit.
Bahwa beliau memberitahukan tadi abah raudah sudah meyakinkan untuk anaknya dititipkan ke buya dengan menyerahkan raudah dikarnakan sudah meluangkan waktu dengan abahnya sebentar tadi tentang membahas hal-hal yang penting dan perkataan raudah sudah tersampaikan kepada buya dan para orang saksi yang adil dan baligh lagi aqil dan laki-laki dari kalangan orang yang mendengar dengan baik dan menerima pesan dari abah raudah ke kami.
"Abah raudah sudah berpesan untuk anaknya terlebih dahulu dan raudah juga sudah bertemu sama abahnya tadi.dan buya sempat mau menyerahkan mahar ke raudah sebagai tanda terima dan abahnya raudah juga sudah menyetujui untuk menyerahkan anaknya ke suami secara sah secara agama".ucap buya memberitahukan kepada anaknya.
Setelah berbincang sebentar buya merogoh kantong jubahnya yang keluar adalah sebuah kotak kecil berwarna beludru merah.
Buya membukanya dan menyerahkan cincin itu pada anak beliau yang telah sah pada hari ini menjadi suami.
Terdapat 2 cincin perak dan emas yang buah cincin terdapat diamond kecil yg mengkilap.
"Silahkan,sang suami terlebih dahulu memasangkan cincin nikah ke pasangan".ucap buya.
Umar merasa senang karna sudah bersanding walaupun dalam keadaan sederhana namun spesial baginya karna bisa mengikat seorang gadis yang sangat ia cintai yang sekarang menjadi istrinya secara sah keagamaan.
Dan seminggu kemudian baru melaksanakan acara besar-besaran atas pernikahan mereka setelah ke kantor KUA bersama secara sah kenegaraan dan agama.
Tanpa pemberitahuan sebelumnya ada yang memberitahukan ada seorang pria meminta untuk sekarang meng'akad kepada wali wanitanya dan semua rejal telah berkumpul sambil menyaksikan momen seorang lelaki yang sedang mengucapkan janji terikat pada orang tuanya sang wanita dan beliau menyetujui itu (terdengar dari suara mikrofon tidak terlalu keras namun kalau berada didalam sangat terdengar jelas).
Diposisi raudah yang sedang malu-malu dan masih aga polos dia merasa gugup dan tetap berusaha mengulurkan tangannya.
Yang tak disangka abahnya memang sengaja meninggalkannya karna membuat potensi anaknya semakin berani dan mandiri untuk menghadapi kedepannya dengan proses itu ia mengeluarkan suara kaget karna ga pernah terpegang dengan orang yang ga muhrim dan jangankan salaman dia aja sudah kabur duluan cari asalan supaya menghilang.
"{Nanti deh aku harus sabarr atuh!! Huuuhhh.. harus bisa menghadapi ini dengan tenang atuh nengg...focus,focus!!}".raudah bertarung dengan perasaannya yang bercampur aduk untuk pertama kalinya ia menghadapi situasi serius.namun,rasanya pengen nangis harus berusaha menjadi lebih baik lagi dan berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya.
"{Nanti kalo sudah sampai rumah aku mau ngamuk-ngamuk dulu! Karna bapaku ninggalin duluan ish...bapaku curang!! Awas aja nanti aku palakin 2 kalilipat intinya!hehe}".dengan begini ada dipikiran raudah menjadi lebih tenang untuk menghadapi semua ini dan..
●●●●