NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan

Kesayangan Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa Fantasi / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat
Popularitas:704
Nilai: 5
Nama Author: Thuy Mhuy

Yuka Pratiwi,seorang staf hotel yang cantik sengaja mendekati Artha, sang menejer hotel agar bisa masuk ke dalam keluarga Regatama dan melakukan balas dendam melalui Artha yang polos. Yuka dapat menjalankan target utama nya yaitu Broto, sang ayah mertua. Tujuan hidup Yuka adalah untuk menghancurkan Broto yang sudah menghilangkan nyawa sang Ayah menyengsarakan Ibu dan merebut perusahaan keluarga nya. Keserakahan Broto menghancurkan kehidupan Yuka kala masih kecil.

Apakah Artha turut menjadi target dalam balas dendam Yuka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thuy Mhuy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Yuka mendekat dan berbisik. "Papa serius mau makan siang bareng Yuka?". Yuka celingukan melihat sekeliling , takut jika ada orang yang curiga. Jangan sampai Artha atau pun Seno melihat kebersamaan nya dengan Broto.

   "Kamu sudah saya anggap anak sendiri. Apa tidak boleh seorang ayah mengajak makan putri nya sendiri ?".

Yuka terdiam. Momen ini memang sudah lama dia tunggu. Yuka pun mengangguk.

  "Pilih saja restoran yang kamu suka".

Yuka mengangguk lagi. Dia akan memilih restoran paling jauh untuk menghindari Artha dan Seno.

   "Biar Yuka aja yabg menyetir pa. ". Cegah Yuka saat Broto hendak duduk di kursi kemudi.

  "Kamu meragukan kemampuan menyetir saya Yuka?".

Yuka menggigit bibir bawah nya dengan gugup. Bukan maksud merendahkan, dia hanya merasa tidak enak jika pimpinan tertinggi tempat nya bekerja malah menjadi supir nya. "Ma_maaf pa".

Broto duduk di kursi kemudi, sedangkan Yuka di luar masih mondar mandir bingung antara duduk di depan atau di belakang.

Yuka akhir nya memutus kan untuk duduk di jok belakang karena merasa tidak enak dengan mertua nya.

  "Apa saya ini supir mu?pindah lah ke depan! ".

Yuka kembali menggigit bibir bawah nya merutuki kesalahan yang ia perbuat. Melihat itu Broto tersenyum tipis saat bibir menawan itu di gigit yang membuat Yuka semakin terlihat menggairahkan.

  "Yuka merasa sungkan duduk di samping papa. ". Kata Yuka setelah pindah duduk di depan.

Tanpa aba aba Broto mencondongkan tubuh nya mendekati Yuka. Membuat jantung Yuka memompa darah tiga kali lebih cepat. Tatapan kedua nya bertemu ,tidak dapat di pungkiri jika tangan Yuka gemeteran.

Broto meraih seatbelt lalu memasang kan nya ke badan Yuka. "Lain kali jangan lupa!". Kata nya , kemudian kembali duduk di kursi kemudi.

Yuka membuang nafas panjang. Akhir nya dia bisa menghirup nafas dengan lega setelah satu menit menahan nafas. Dia terlalu cepat mengira bahwa menaklukan Broto semudah menaklukan Seno atau pun Artha.

Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan sama sekali , baik dari mulut Yuka atau pun Broto. Broto menatap lurus ke depan fokus menyetir , sedang kan Yuka memandang keluar jendela , mengabsen pohon pohon yang tumbuh di pinggir jalan.

Yuka memilih restoran elite yang jauh dari rumah atau pun kantor. Karena tidak ingin tiba tiba bertemu Artha dan Seno. Restoran yang kental dengan warna warna monokrom itu membuat nya terlihat lebih elegan dan terkesan intens.

"Restoran nya oke juga. ". Komentar Broto sambil memandang sekeliling. Ini adalah kali pertama nya mengunjungi restoran ini.

Yuka mengangguk setuju. Dia memanggil pelayan untuk meminta buku menu. "Papa mau pesen apa?".

"Yang paling enak di sini. ". Broto menjawab asal.

Yuka mengangguk , lalu memesan kan Broto menu yang sama dengan nya.

"Maaf kan mama mertua mu ya. ". Tiba tiba Broto bersuara saat pelayan pergi , "Mulut nya memang pedas". Imbuh Broto.

Yuka tersenyum simpul. "Mama benar pa, seperti nya Yuka memang gak pantes menjadi menantu di keluarga Regatama. ". Yuja terdiam sebentar. "Justru Yuka heran sama papa yang merestui pernikahan Yuka dengan Mas Artha. ".

"Karna saya tertarik dengan mu". Batin Broto. Namun tidak mungkin dia mengatakan hal itu. Jika Yuka tidak se menawan ini tentu saja Broto sudah mendepak nya jauh jauh hari.

Broto beralibi. "Kebahagiaan Artha adalah kebahagiaan saya juga. ".

"Makasih ya pa".

"Ngomong ngomong selama ini kamu tinggal di mana?maaf saya terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga tidak sempat punya kesempatan untuk mengenal mu lebih dekat. ".

"Akhir nya terperangkap". Batin Yuka. Yuka berhasil membuat Broto yang terkenal sangat dingin dan datar itu akhir nya mau berbicara panjang lebar dengan nya. Sejauh ini semua rencana Yuka berhasil dengan sempurna.

"Yuka malu mau menjawab heheh". Kata nya dengan senyum getir. "Sebenar nya selama ini Yuka tinggal di kos kosan murah pa. Ah seperti nya kisah hidup Yuka seperti cinderela, gadis miskin yang di nikahi pangeran kaya raya heheh".

Yuka melihat Broto tersenyum tipis mendengar cerita nya. "Apa ada yang lucu dari cerita Yuka pa?".

Broto terkekeh. "Sedikit ".

  "Yuka seneng deh liat papa ketawa. Biasa nya pala selalu datar gitu. Ehhh, maaf ya pa. Yuka kelepasan gini. Maaf Yuka berbicara santai, padahal sama mertua sekaligus pimpinan tempat Yuka bekerja". Ucap Yuka.

  "Justru saya tidak nyaman kalau kamu terus berbicara formal. Cukup bicara formal di kantor saja , selebih nya kamu boleh berbicara santai. Kamu sudah saya anggap anak sendiri, jadi tidak perlu sungkan ". Di akhir kalimat nya Broto menampilkan senyum hangat.

Yuka mengangguk santun , meski dalam hati nya tengah merasa bangga karena Broto seolah semakin memberi nya kesempatan untuk terus mendekati nya.

  "Akhir nya Yuka bisa merasakan punya sosok ayah lagi". Lirih Yuka menunduk menampakan keharuan. Broto menyentuh tangan punggung Yuka , bermaksud menampilkan rasa kasih sayang.

Mendapatkan sentuhan lembut , Yuka mengangkat kepala dan menatap Broto penuh haru. "Sekali lagi makasih ya pa". Ujar nya dengan mata berkaca kaca.

Broto merogoh saku jas , kemudian menyerahkan sebuah sapu tangan untuk Yuka "Ambil lah".

Yuka menurut , menyapu air mata yang sudah meleleh di pipi.

Tak berselang lama makanan yang di pesan pun datang. Kedua nya memulai makan siang dengan keheningan. Sampai pada akhir nya Broto membuka suara. "Habis ini kita beli cincin ya".

           "Uhuk uhuk uhuk". Yuka langsung menyeruput minuman nya hingga tersisa setengah gelas. "Cin....cin?". Pekik nya heran.

Broto mengangguk. "Untuk mama mertua mu".

Yuka ber oh ria. Lagi lagi Yuka terlalu cepat menyimpulkan bahwa dia sudah berhasil menaklukan Broto.

  "Sudah lama saya tidak memberi nya kejutan".

Yuka mengangguk kikuk , padahal awal nya dia yakin jika cincin itu untuk nya. "Mama pasti senang". Komentar nya lalu tersenyum hambar.

Sejurus kemudian Broto dan Yuka sudah sampai di sebuah mall paling elite di ibu kota. Broto meminta bantuan Yuka untuk memilihkan model cincin yang sekira nya di sukai oleh Neni. Broto bercerita jika selama ini dia tidak pernah berhasil membuat Neni senang dengan hadiah pilihan nya. Pilihan Broto selalu tidak cocok dengan selera Neni.

  "Bagaimana kalau ini saja pa?". Yuka meminta pendapat Broto. "Yuka suka sekali dengan model nya yang simpel tapi elegan".

Sang pelayan mendukung apa yang di katakan Yuka. "Cincin itu sangat cocok di jari nona yang lentik dan putih bersih".

"Oh ya. Benar kah? .Yuka mengulum senyum manis. "Tapi cincin ini bukan untuk saya. Kami membeli nya untuk mertua saya. ". Jelas nya berusaha tetap bersikap manis padahal sangat malas untuk menjelaskan itu semua.

Sang pelayan langsun meminta maaf dan merutuki kesalahan nya.

"Ambil lah kalau kamu suka itu, carikan satu yang lain lagi untuk mama mertua mu. ".Tutur Broto enteng. Seperti nya dari awal dia memang ingin memberikan cincin itu pada Yuka. Kejutan untuk Neni hanya lah sekedar alibi untuk menutupi ketertarikan nya dengan sang menantu pujaan nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!