NovelToon NovelToon
Kekasih Bayaran Tuan Samuel

Kekasih Bayaran Tuan Samuel

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Akibat tidak mau berhubungan badan membuat Scarlet dijual oleh kekasihnya sendiri pada seorang pria pecinta kebersihan.

Pertemuan tanpa sengajanya dengan Samuel membuatnya harus terjebak dengan Samuel selama dua tahun akibat perjanjian yang tidak dia inginkan sama sekali. Samuel menginginkannya karena hanya Scarlet satu-satunya wanita yang bisa bersentuhan dengannya oleh sebab itu dia menerima tawaran dari Darien, kekasih Scarlet yang ternyata telah menipu Scarlet.


Scarlet berusaha memberontak namun gagal sampai akhirnya dia memutuskan memanfaatkan kekuasaan yang Samuel miliki untuk membalas dendam pada Darien yang telah menjualnya dan pada orang-orang yang sudah menghina dan menginjak harga dirinya selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Minta Maaf

Scarlet ketakutan karena Samuel tidak lagi keluar dari kamar. Dia ingin masuk tapi dia takut. Scarlet hanya bisa menenangkan diri dengan berjalan mondar mandir di depan pintu kamar. Dia hanya ingin tahu saja, benar-benr ingin tahu tanpa maksud apa pun. Dia kira hanya phobia biasa yang akan reda setelah cuci tangan tapi ternyata, reaksinya sungguh di luar dugaannya. Ternyata sebuah phobia itu tidak boleh diremehkan sama sekali karena sekarang dia melihat dengan mata kepalanya sendiri akan reaksinya yang tak terduga.

Seorang dokter yang datang dan melangkah dengan terburu-buru menuju kamar membuat Scarlet semakin ketakutan. Dia sangat ingin mengikuti dokter itu masuk ke dalam tapi dia takut. Sepertinya dokter itu sudah terbiasa sehingga tanpa perlu menunggu perintah lagi untuk menangani Samuel. Sebenarnya apa yang membuat reaksi yang dialami Samuel bisa begitu parah? Biasanya yang mengalami phobia tidak sampai berlebihan seperti itu. Cukup dicuci saja dan dibersihkan tapi kenapa reaksinya begitu menakutkan tidak seperti yang lainnya?

Banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya tapi yang sangat ingin dia tahu saat ini adalah keadaan Samuel. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain menunggu, menunggu dalam rasa takut. Jujur saja dia takut terjadi sesuatu yang berbahaya pada Samuel akibat rasa ingin tahunya. Memang dia tidak penasaran lagi tapi yang dialami saat ini justru rasa takut.

Scarlet kembali berjalan mondar mandir seperti mesin pembersih lantai, dia tidak akan tenang sebelum mengetahui keadaan Samuel. Scarlet bahkan tak henti memandang ke arah pintu kamar, dia sangat berharap dokter yang masuk tadi segera keluar. Scarlet menunggu, menunggu cukup lama sampai akhirnya dokter yang datang keluar dari kamar.

"Bagaimana dengan keadaannya? Bagaimana dengan Samuel?" Scarlet melontarkan pertanyaannya akibat rasa ingin tahu yang teramat sangat.

"Tuan Archiles kehabisan obat sehingga perlu diberi obat pencegah alergi tapi sekarang dia sedang beristirahat, Nona tidak perlu khawatir."

"Syukurlah, syukurlah," Scarlet memegangi dadanya, dia benar-benar lega. Scarlet menghapus air matanya, dia benar-benar sudah ketakutan tapi sekarang dia sangat lega setelah tahu keadaan Samuel.

"Untuk sementara waktu jangan membuatnya menyentuh hal kotor sampai obatnya dikirimkan."

"Pasti, hal ini tidak akan terjadi lagi," jawab Scarlet dengan cepat.

"Jika begitu aku permisi!" dokter itu melangkah pergi sedangkan Scarlet berjalan menuju kamar. Pintu kamar dibuka dengan perlahan, Scarlet mengintip ke dalam dari balik pintu. Jujur saja dia masih takut untuk bertemu dengan Samuel tapi dia ingin tahu bagaimana dengan keadaan Samuel saat ini.

"Sam," Scarlet memberanikan diri memanggil karena dia melihat Samuel sedang berbaring di atas ranjang tapi Samuel tidak menjawab sama sekali. Scarlet melangkah masuk dan menutup pintu dengan perlahan. Dia takut tapi dia harus berani.

Rasa bersalah memenuhi hati ketika melihat lengan Samuel masih terdapat bercak merah seperti terpukul oleh sesuatu. Sepertinya obat yang diberikan oleh dokter itu tidak begitu bekerja dengan baik. Scarlet menunduk dengan kedua tangan digenggam. Dia yang salah jadi dia harus minta maaf pada Samuel.

"Maafkan aku, Sam. Aku hanya ingin mencari tahu kau menipuku atau tidak. Aku pikir phobia yang kau alami hanya phobia biasa jadi aku ingin mencari tahu tapi ternyata?" Scarlet menggigit bibir, tindakannya benar-benar bisa membunuh seseorang tapi mana dia tahu?

"Aku minta maaf," ucapnya lirih. Entah Samuel mendengar atau tidak karena pria itu seperti sedang tertidur namun tangan yang tiba-tiba saja menyentuh pipinya untuk menahan air matanya yang jatuh mengejutkan dirinya.

"Untuk apa kau menangis?"

"Samuel?" Scarlet mengangkat wajah, perasaan campur aduk dia rasakan.

"Kenapa? Apa kau melihat hantu?"

"Bu-Bukan begitu," Scarlet menggigit bibirnya kembali namun dia tidak bisa menahan dirinya lagi oleh sebab itu Scarlet memeluk Samuel secara tiba-tiba dan kembali menangis. Samuel terkejut, tubuh Scarlet bergetar akibat menangis dan dia dapat merasakannya karena Scarlet berada di atas tubuhnya.

"Kenapa kau menangis, aku tidak akan memarahimu!"

"Bukan begitu, bukan begitu!" jawab Scarlet di sela tangisannya.

"Lalu? Jangan katakan kau seperti ini karena kau sedang mengkhawatirkan aku?"

Scarlet diam sejenak lalu bangkit dengan perlahan dari atas tubuh Samuel. Dia memang merasa bersalah tapi untuk apa dia menangis seperti itu? Scarlet duduk membelakangi Samuel, mendadak dia bingung sendiri dengan sikap berlebihan yang baru saja dia tunjukkan. Mereka tidak memiliki perasaan apa pun meski mereka sudah saling berbagi ranjang tapi tidak ada rasa sama sekali di antara mereka lalu untuk apa dia begitu berlebihan.

"Kenapa, Scarlet? Apa kau mengkhawatirkan keadaanku?" Samuel kembali mengulangi pertanyaannya karena dia ingin tahu.

"Aku?" Scarlet menunduk, dia juga bingung.

"Lihat aku!" Samuel mengangkat wajah Scarlet dan menatap matanya dengan lekat.

"Katakan padaku, untuk apa kau menangis seperti ini? Bukankah seharusnya kau senang jika terjadi sesuatu padaku? Bukankah jika terjadi sesuatu kau bisa pergi dariku dengan mudah? Bukankah kau menginginkan kebebasan tapi kenapa kau menangis seperti ini seolah-olah kau mengkhawatirkan aku?"

"A-Aku tidak tahu!" Scarlet memalingkan wajahnya, kenapa dia jadi serba salah?

"A-Aku hanya merasa bersalah padamu karena aku, kau jadi mengalami hal ini. Apa kau baik-baik saja?" Scarlet bertanya demikian tanpa berani memandangi Samuel.

"Kau bisa melihatnya!" Samuel kembali berbaring karena kepalanya masih pusing.

"Apa kau mau sesuatu? Makan atau minum? Katakan saja, aku akan mengambilkannya untukmu."

"Tidak, aku ingin kau berbaring dan menemani aku. Itu yang harus kau lakukan untuk menebus kesalahanmu."

"Apa hanya itu saja?" tanya Scarlet, dia seperti tidak percaya dengan permintaan Samuel.

"Apa permintaan sederhana ini tidak mau kau lakukan?"

"Bukan begitu, aku benar-benar minta maaf," Scarlet memberanikan diri untuk mengusap lengan Samuel di mana kulitnya terlihat memerah.

"Tidak perlu khawatirkan itu, semua akan kembali normal nantinya," ucap Samuel. Dia bisa melihat apa yang dikhawatirkan oleh Scarlet.

"Aku benar-benar minta maaf. Aku hanya ingin tahu kau menipu aku atau tidak."

"Sudahlah, sudah aku katakan aku tidak akan marah!" Samuel menarik Scarlet hingga Scarlet berbaring di sisinya.

"Sekarang kau sudah tahu jika aku tidak berbohong padamu, bukan?"

"Maaf, aku tidak menyangka reaksi dari phobiamu sungguh menakutkan."

"Dengar, mungkin kau menganggap reaksi yang aku alami ini terlalu berlebihan tapi sedari kecil aku tidak pernah menyentuh benda yang ada di sekitarku secara langsung. Aku selalu menggunakan sarung tangan jadi aku tidak tahu bagaimana rasanya ketika benda itu menyentuh kulit tanganku. Sekarang katakan padaku, binatang apa yang paling kau takutkan?"

"Binatang berlendir, aku benci karena mereka menjijikkan!"

"Apa kau pernah menyentuhnya?" tanya Samuel.

"Dulu pernah ada yang meletakkan seekor lintah di atas telapak tanganku. Gara-Gara itu aku benci dengan segala binatang yang berlendir dan aku?" Scarlet menghentikan perkataannya, sekarang dia jadi tahu paham kenapa reaksi Samuel seperti itu saat telur yang berlendir berada di atas tangannya.

"Seperti yang kau rasakan saat menyentuh lintah itu, Scarlet. Begitu juga yang aku rasakan apalagi aku tidak pernah menyentuh benda-benda yang ada di sekitarku secara langsung jadi jangan menganggap remeh rasa takut seseorang."

"Apa reaksi yang kau rasakan tadi juga bereaksi pada manusia?"

"Yeah, apa pun yang aku sentuh dan menyentuhku maka aku akan mengalami reaksi yang tidak menyenangkan kecuali kau dan benda yang melekat di tubuhmu jadi jangan pergi dariku. Ingat itu!" Samuel memeluknya, dia harap Scarlet mengerti dengan perkataannya.

"Aku benar-benar minta maaf," Scarlet mengangkat wajahnya lalu memberikan ciuman di pipi Samuel. Entah kenapa dia melakukannya, dia hanya sedang ingin saja. Samuel terkejut, Scarlet tidak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya karena dia selalu pasrah seperti boneka yang bisa dia kendalikan sesuka hatinya.

"Lupakan!" Samuel memeluknya erat, wanita yang ada di dalam pelukannya saat ini tidak boleh dia lepaskan. Bukankah dia adalah wanita pertama dalam hidupnya? Dari pada menjadikan Scarlet sebagai kekasih bayarannya saja lebih baik dia jadikan sebagai pasangan hidup tapi mendapatkan hati yang telah terluka akibat pengkhianatan tidaklah mudah apalagi Scarlet selalu ingin lepas darinya.

1
🍭ͪ🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
wkwkwkek sokorrr🤣🤣🤣
🍭ͪ🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
ahahahaaa takut jugaa kau
🍭ͪ🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
nahh kau pinter..lebih baik
minta Samuel untuk membuat Dariej mnyesal krn telah menjualmu
🍭ͪ🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
jahat bener..berarti selama ini kamu tidak tulus mencintai scarlet
🍭ͪ🏘⃝AⁿᵘDee³Edlwééis§𝆺𝅥⃝©🌸
wahh jahat, pacar sendiri mau dijual karena uang
Nabila
wkwkwkkkk 🤣🤣🤣🤣🤣 .. dasar goblok si
Nabila
jeng jeng jeng the Superman datang . ayok Sam hancurkan semua ,.. aku mau jadi pasukan senjata panci Teflon mau ngegampar muka nya Dariel pake teflon sama ibu nya ben nyoyor .. gregetan betul aku .
Nabila
sangat seru 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Nabila
gadis pintar kamu 👍🏻🥰🥰
Nabila
😁 hahahaa. rasakan km samuel sekarang jadi pohon 🌲 tempat scarlet berlindung dari keributan yg di timbulkan nya .
Nabila
scarles terlalu keras kepala coba na nurut sama samuel pasti dia akan cepat balas dendam ke Dariel, minta bantuan samuel untuk melacak dariel . apalagi tau kantor dariel lebih mudah ,..
Nabila
hhhhhhhh 😁 .. jadi ingat telenovela Mara marcedes gadis kumuh tapi ternyata anak orang kaya .
fulana anonymous
gimana caranya samuel bisa dansa klo dia punya phobia Deket sama wanita hehehe
Bungkusdong Dotcom
lha terus pas bayi dia gimana? masa gak bisa digendong
ariesta arung
Luar biasa
pinka
.
💕Bernadet Wulandari💕
dih lu yg salah malah nyalahin scarlet.
💕Bernadet Wulandari💕
emang enak. tunggulah kehancuranmu darien.
💕Bernadet Wulandari💕
ga tahu aja lu darien. scarlet udah Badas. 🤣🤣🤣
💕Bernadet Wulandari💕
wah mantap scarlet. the power of cewek bar bar.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!