NovelToon NovelToon
Janda Satu Malam

Janda Satu Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / CEO
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: My Choki

Karena salah paham saat mendengar percakapan Ayahnya tentang pelaku yang terlibat dalam kecelakaan Kakeknya saat dia.masih kecil sehingga membuat seorang pemuda bernama lengkap Arishaka Narendra membalaskan dendamnya kepada seorang gadis bernama Nindia Asatya yang tidak tahu menahu akan permasalahan orang tua mereka di masa lalu.

Akankah Nindia yang akrab di sapa Nindi itu akan memaafkan Shaka yang telah melukainya begitu dalam?

dan Bagaimana perjuangan Shaka dalam meluluhkan hati Nindia gadis yang telah ia sakiti hatinya itu!

Mari kita simak saja kisah selanjutnya.

Bijaklah dalam membaca mohon maaf bila ada nama tokoh atau tempat yang sama. semua ini hanya hasil karangan semata tidak untuk menyinggung siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My Choki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Licik

"Nindi, kamu mau makan siang apa hari ini? Cici lagi baik nih. Mau traktir kita, sesuai selera kata beliau. Tuh si Dani udah siap-siap otw beli." Rika menghampiri Nindia yang sedang menyusun stok barang di rak. Untuk menanyakan pesanannya.

"Wah! Cici emang terbaik." Seru Nindi dengan binar bahagia. "Aku pesannya samain aja deh dengan kalian. Biar nggak ngerepotin Bang Dani" Ucapnya.

"Oke! Kalau begitu." Setelahnya Rika langsung kembali menghampiri Dani yang tengah menunggunya.

"Dani, samain aja, biar kamu nggak lieur. Jangan lirik-lirik cewek dulu ya Dan, cacing-cacing di perut aku sudah mulai berdemo ini minta di isi." Ucap Rika, tidak lupa memberi peringatan kepada Dani untuk tidak lirik-lirik betina di luar.

"Iye...! Ah, bawel lu." Tukas Dani yang hanya di balas cengiran oleh Rika.

Nindia yang menyaksikan hal itu dari jauh pun tersenyum kecil.

Nindia mengelus perutnya yang telah membuncit besar. Tidak sabar rasanya ia ingin segera bertemu dengan anaknya. Anak nya yang malang. Anaknya yang nasibnya tidak seberuntung anak-anak lain yang memiliki orang tua lengkap. Tapi tidak menggapa ia akan membesarkan anaknya sendiri.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Leo berjalan mondar mandir gelisah didepan ruangan Shaka, sudah tiga jam Pria itu pergi, namun belum ada kabar juga dari sang Tuan. Bukan apa-apa, Leo hanya khawatir terjadi apa-apa pada Tuan mudanya itu. Melihat Sifat agresif Fira, membuat Leo waspada.

"Pak Leo! Memangnya CEO kemana sih, sama Tunangannya? Kenapa Pak Leo jadi segelisah ini di tinggal CEO." Tanya Shella yang sejak tadi memperhatikan Leo yang mondar-mandir di depan ruangan atasanya.

"Mana saya tahu Shel, tadi saya mau ikut tidak di bolehkan. " Sahut Leo panik.

"Kak Leo!...." Salsa menghampiri Leo yang tengah di landa gelisah itu.

Suara mendayu yang menyerukan namanya itu berhasil membuat kegiatan mode setrika Leo berhenti. Suara yang begitu ia kenali dan selalu berhasil menggetarkan jantungnya.

"Kak Leo, ngapain mondar-mandir di luar sini?" Tanya Salsa memandang Leo dengan heran. Sebeb sejak dirinya keluar dari lift sudah di suguhkan dengan pemandangan yang tidak biasa oleh Asisten kakaknya itu.

"Eh, Salsa! Kamu kesini sama siapa diapa dek?" Bukan jawaban yang di lontarkan Leo. Melainkan sebuah pertanyaan. Membuat Salsa menautkan kedua alisnya.

"Aku kesini sendiri, mau ketemu kak Shaka. Ada perlu, kak Shaka ada di dalam kan?" Jawab Salsa sekaligus memastikan keberadaan Kakaknya. Salsa mengabaikan pertanyaannya yang tidak mendapat jawaban dari Leo tadi soal mondar-mandir itu.

"Tuan muda sedang tidak ada di tempat. Beliau,,,,,"

"Apa kak Shaka pergi dengan Tunangannya?" Potong Salsa menebak dengan tepat. Seraya menatap Leo lekat.

Leo menundukkan kepalanya tidak berani menatap gadis yang berdiri di depannya itu. Wajah cantik perpaduan wajah Ayah dan Ibunya menjadikan Salsa gadis yang begitu cantik.

"Dan kak Leo nggak ikut bersama mereka, pasti karena nggak kak Fira keberatan kan?" Tebak Salsa lagi.

"Tidak di izinkan oleh Tuan muda. Saya di suruh menunggu di kantor." Balas Leo sembari menoleh ke samping. Tidak berani sama sekali memandang wajah Salsa.

"Harus nya kak Leo tetap maksa ikut. Itu pasti permintaan kak Fira kan. Yang menyuruh kak Shaka untuk melarang kak Leo ikut." Balas Salsa lagi yang lagi-lagi tebakannya benar.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Tadi katanya mau ke Mall! Lalu kenapa sekarang malah ke sini?" Protes Shaka keberatan saat Fira mengajaknya kerumahnya bukanya ke Mall seperti yang di inginkannya wanita itu tadi.

"Apalagi Ayah dan Ibu kamu lagi nggak ada kan? Nggak baik kalau kita berduaan di dalam." Tolak Shaka yang masih tetap duduk di balik kemudi mobilnya.

"Kamu kan sudah janji tadi sama aku. Kalau kamu bakal nurutin kemauan aku, apapun itu!" Fira kembali mengingatkan Shaka tentang ucapannya tadi.

Shaka memejamkan matanya demi meminimalisir perasaan kesalnya terhadap Fira. Bukan apa-apa, dirinya dalah seorang pria yang tentu saja akan sulit mengendalikan hawa nafsunya.

"Lagian di dalam itu ada Art, bukan kita berdua aja kok. Kamu terlalu jauh berpikir sayang!. Ayo ah, kita masuk sebentar doang, cuma mau mandi terus ganti baju, abis itu kita langsung ke Mall." Lajut Fira lagi. Tidak akan ia biarkan mangsa yang sudah di depan mata lolos begitu saja.

"Kamu harus menjadi milikku seutuhnya hari ini Shaka.". Batin Fira dengan tersenyum miring. Tanpa di sadari oleh Shaka.

Shaka masih bergeming, tak ada pergerakan sama sekali. Perasaannya sedikit khawatir. Khawatir jika Fira akan nekat menggodanya nanti.

Membuat Fira harus menambah stok sabarnya untuk membujuk pria itu.

"15 menit saja sayang, please!" Mohonnya dengan menangkupkan kedua tangannya di depan dada. Sebagai bentuk permohonan.

"15 menit, tidak lebih." Tegas Shaka, akhirnya luluh juga dengan bujukan Fira yang langsung d angguki oleh wanita itu dengan mata berbinar senang.

"Mana Artnya? Tanya Shaka sembari duduk di sofa ruang tamu dengan pintu yang di biarkan terbuka.

"Mungkin ada di belakang, sebentar ya. Biar aku panggilkan dulu." Fira beranjak meninggalkan Shaka yang kini sedang mengamati seisi ruang tamu itu. Ini kedua kalinya baginya berkunjung ke rumah Fira.

Sebelumnya ia datang bersama kedua orangtuanya untuk membicarakan soal pertunangan.

Beberapa saat kemudian munculah seorang wanita paru baya dengan nampan di tangannya.

"Silahkan Den, maaf ya. Tadi Bibi lagi di belakang. Tidak dengar ada tamu." Ucap Art tersebut yang masih duduk bersimpuh setelah meletakkan minuman di atas meja untuk Shaka.

"Di sambi Den, sembari menunggu Non ganti baju. Katanya mau mandi sebentar. Art tersebut kembali menyuruh Shaka untuk meminum minuman yang telah ia buatkan.

Karena di tawari terus menerus, membuat Shaka merasa tidak enak. Shaka pun akhirnya meraih gelas Jus itu kemudian meminumnya dua kali tegukan.

Setelah memastikan Shaka meminum minuman yang telah ia sediakan. Art itupun segera pamit kembali ke belakang. Meninggalkan Shaka yang duduk menunggu Fira selesai mandi.

Tak berapa lama kemudian Fira kembali ke ruang tamu. Senyumnya mengembang

"Sayang! Ah, akhirnya kamu akan berada di bawah kendaliku. Aku udah nggak sabar menyandang Nyonya Narendra. Dan anak yang aku kandung ini akan menjadi Cucu keluarga Narendra satu-satunya." Ucapnya. Sembari menelusuri wajah tampan Shaka dengan jari telunjuknya.

Sementara Shaka tidak terganggu sedikitpun dengan apa yang di lakukan oleh Fira. Sebab pria itu sudah tertidur pulas dengan posisi masih duduk di sofa.

"hm! Sebentar lagi kamu akan terbangun dengan gairah yang membara. Dan aku akan melayanimu dengan sebaik mungkin."

Fira segera memanggil Artnya untuk membantunya memapah tubuh Shaka ke kamarnya. Dengan susah payah kedua wanita itu memapah tubuh jangkung Shaka menuju lantai dua kamar Fira terletak.

"Sudah Bi, sekarang boleh keluar." Fira mengusir Artnya untuk segera meninggalkan kamarnya. Sang Art pun segera keluar dari kamar majikannya itu.

Tinggalah Fira dengan Shaka yang tertidur pulas.

"Kamu itu sangat tampan sayang, tapi kamu terlalu cuek sama aku. Aku tahu kamu menjalani pertunangan ini dengan terpaksa kan? Karena terpaksa mengikuti permintaan orang tuamu." Ucap Fira sembari mengecup singkat Bibir Shaka yang belum sadar itu.

"Bersiaplah untuk kejutan yang akan aku berikan selanjutnya sayang. Kejutan yang akan mempersatukan kita berdua secepatnya." Ucap Fira seraya melepaskan kancing kemeja Shaka satu persatu menampakkan dada bidang yang sukses membuatnya panas dingin.

Next.....

1
Greenindya
bagus cocok mereka berdua
Aku ga rela nindi balikan lagi sama shaka
Novansyah
bagus
Novansyah
lanjut kk kalau bisa update nya jangan cuma 1 bab kalau bisa update nya 4 sampai 5 bab kk biar enak bacanya nya
🐾Jingga
terimakasih kakak 🙏
cutesylvie160
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
KnuckleBreaker
Jleb banget!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!