Humaira seorang gadis saleha yang di jodohkan dengan pria playboy yang bernama Arsad Aslan, arsad sangan membenci humaira karena arsad masih mau bersenang senang belum mau menikah
Arsad tidak pernah menganggap humaira sebagai isteri nya dan arsad juga tak pernah menganggap humaira ada
humaira bercerita dengan salah satu sahabat nya tentang perilaku arsad kepadanya dan tentang arsad yang playboy, sahabat nya memberikan ide gila
" kalau kamu mau supaya suami kamu barhenti mencari wanita di luar sana coba kamu menyamar menjadi seorang wanita yang seperti suami mu pacari" ucap lisa sahabat humaira
" jadi maksud mu aku menjadi selingkuhan untuk suami ku sendiri" kata humaira
" ya tepat sekali kan selama ini suami mu tidak pernah melihat wajah mu yang tertutup cadar itu kan" kata lisa
" jadi aku harus apa" tanya humaira
" kamu harus membuka ny saat kamu menjadi selingkuhan nya nanti aku akan mengajari mu berdandan supaya kau bisa mengubah penampilan mu" kata lisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 .Merawat arsad
Ara memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar arsad , ia sangat menghawatirkan arsad , sudah dua jam lebih arsad berada di kamar mandi
Tok... Tok...
" mas " teriak ara
" mas , kamu ngapain aja , di dalam , kamu baik baik aja kan mas" teriak ara lagi di depan pintu kamar mandi
Namun tak ada jawaban dari arsad itu membuat ara nambah khawatir, ia memberanikan diri untuk membuka pintu kamar mandi yang tidak di kunci oleh arsad
" mas , aku masuk ya" ucap ara yang mencoba masuk ke kamar mandi, ia melihat arsad sedang kedinginan di bawah guyuran air, terlihat arsad sudah pucat
" ya Allah , mas arsad " ucap ara yang terkejut melihat arsad, ia segera mengambil kan handuk untuk arsad dan membantu arsad menuju ke kamar nya
" mas sini aja ya , aku ambilin baju dulu" ucap ara yang langsung mengambil kan baju untuk suami nya di lemari
" ini mas baju sama celana nya" ucap ara yang memberikan baju dan celana nya kepada arsad , namun arsad masih tak merespon, tatapan arsad sangat sayu
Ara memberanikan diri memegang kening arsad
" mas kamu demam, sini mas aku banti pakek baju nya setelah itu kamu istirahat ya" ucap ara yang langsung membantu arsad memakai kan baju dan celananya
"mas tiduran dulu di sini ya , aku ambilin komperesan dulu" ucap ara yang hendak pamit ke arsad namun di tahan oleh arsad
" hara" panggil arsad
' dalam ke adaan seperti ini , hanya hara yang di ingat ' batin ara
" mas tunggu sebentar di sini ya , aku ambil komperesan dulu, buat ngomperes mas" ucap ara yang berusaha melepas kan pegangan angan dari arsad
" jangan tinggalkan aku hara" pinta arsad ynag masih menahan tangan ara
" aku gak akan meninggal kan kamu mas , aku cuma mau ambil komperesan dulu , buat kmu ya, nanti aku kembali lagi kesini , aku gak akan lama mas" ucap ara membujuk arsad
" ya udah , tapi jangan lama lama ya , aku kangen sama kamu" ucap arsad
" iya mas" ucap ara yang langsung meninggalkan arsad di kamar sendiri , ia langsung menuju ke dapur untuk mengambil baskom berisi air panas untuk mengomperes arsad
Setelah sampai di kamar arsad lagi ara langsung mengompres arsad dengan air hangat
" jangan tinggal kan aku hara" ucap arsad sambil mata terpejam
" aku gak akan meninggal kan kamu mas , tidur lah" ucap ara sambil mengelus kepala arsad
"Hara " panggil arsad
" iya mas , ada apa" jawab ara
"jangan pergi" ucap arsad lagi
" aku gak akan pergi mas , aku akan di sini menemani kamu" ucap ara yang masih terus mengomperesi arsad
Tak lama arsad pun tertidur dengan pulas
" seperti nya mas arsad sudah tidur , tapi suhu badan nya belum turun turun juga" ucap ara yang terus mengecek suhu badan arsad
detik terus berganti mmenit dan menit kini telah berganti jam, ara selalu bolak balik kedapur ke kamar untuk mengabil air panas untuk mengomperes arsad
Jam menunjuk kan pukul tiga dini hari , suhu badan arsad baru saja normal
" alhamdulilah akhir nya suhu badan nya sudah normal . Aku tinggal sholat dulu lah" ucap ara yang langsung beranjak menuju ke kamar mandi untuk mengambil wudu
setelah itu ia sholat tahajud dan di lajut kan dengan sholat subuh , karena ia sholat tahajud dengan waktu yang mepet
Setelah sholat ara kembali memakai cadar nya , ia takut kalau arsad bangun akan melihat wajah nya , setelah itu ia melanjut kan membaca Al quran sampai ia tertidur bersender ke kursi
Pukul enam pagi arsad terbangun dari tidur nya , ya merasa ada benda yang menempel di kening nya, arsad pun langsung mengambil nya
" handuk , apa aku semalam sakit , terus siapa yang mengomperes ku semalam" ucap arsad yang belum melihat ke beradaan ara
Arsad langsung bangun dari tidur nya , ia duduk di rajang nya
" ternyata dia yang merawat ku semalaman ,sampai sampai dia sedang membaca Al quran saja sampai tertidur " ucap arsad yang langsung berjalan menuju ke arah ara
Arsad mengambil Al quran yang ada di tangan ara, ia letak kan di meja kecil yang ada di kamar nya
" kasihan dia kalau harus tidur seperti ini, aku pindahin aja deh agar dia bisa tidur dengan nyaman" ucap arsad dengan lirih agar ara tak terbangun
Arsad mencoba mengangkat ara untuk di pindah kan ke kasur, arsad melakukan nya dengan perlahan agar ara tak terbangun
" ternyata , kecil kecil kamu berat juga ya" ucap arsad setelah berhasil memindahkan ara ke atas kasur
" oh ya aku baru ingat kalau kak harun mau pulang" ucap arsad yang langsung keluar dari kamar nya ia langsung menuju ke lantai bawah
" kak " panggil arsad saat melihat kk ipar nya sudah bersiap siap ingin pulang
" baru bangun sad , ara mana " tanya kk harun
" ara abis sholat subuh ketiduran kk , semalem dia merawat ku " ucap arsad
" memangnya kamu kenapa sad" tanya harun
" semalem aku gak sengaja makan kerang kk, terus badan aku gatel gatel semua, untuk menghilangkan gatal nya aku mandi sampai kedinginan , dan aku sampek sakit semalem kk" ucap arsad menceritakan tentang kejadian semalam
"maaf ya sad , mungkin ara memasak kerang buar kk , soal nya kk suka sama kerang , terus kamu sekarang bagai mana" tanya harun yang ikut khawatir
" alhamdulilah aku sekarang sudah sehat kk " ucap arsad
" sukur lah kalau begitu , tidak papa kan kalau kami pulang sekarang" ucap harun
" gak papa kok kak , tapi maaf mungkin kk gak bisa pamit sama ara , karena ara sedang tidur kk" ucap arsad yang tak tega membangun kan ara
" gak papa , tolong sampai kan salam kk untuk nya ya" ucap harun
" iya kk , oh ya kk aku minta maaf ya kalian gak sempet sarapan di rumah" ucap arsad merasa tidak enak dengan kk ipar nya
" ah gak papa sad nanti kami sekalian sarapan di jalan aja , kami harap maklum kan kamu sakit semalam" ucap harun
" mas , ara mana " tanya lia yang baru keluar dari kamar tamu
" ara masih tidur mbak, dia kecapean semalem kurang tidur gara gara merawat aku yang sakit" ucap arsad
" loh kamu sakit" tanya lia
" iya semalem kk , kalau sekarang udah sehat kok" ucap arsad
" sukur lh kalau begitu, ayo mas kita berangkat sebelum siang" ucap lia
" ayo, ada barang ketinggalan apa gak" tanya harun pada isteri nya
" gak ada mas " jawab lia
" ya udah ayo kita berangkat , sad kita pulang sulu ya , nanti kapan kapan kamu sama ara main lah ke tempat kami" ucap harun
" iya kk , hati hati di jalan" ucap arsad
" salam buat ara ya sad" ucap lia
" iya mbak nanti aku salamin sama ara" jawab arsad
" assalamualaikum" salam Harun dan lia sebelum meninggal kan rumah arsad
" wallaikumsalam" jawab arsad