NovelToon NovelToon
Tali Pocong

Tali Pocong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

Wabah corvid 19 membuat banyak perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan , Jaka seorang pemuda tampan pun ikut terkena PHK, kehidupannya menjadi semakin terpuruk saat melihat sang istri berselingkuh dengan temannya yang sekaligus mantan atasannya , yang lebih menyakitkan lagi ternyata pemecatan dan tidak di terimanya ia bekerja juga karena ulah mereka berdua, bagaimana Jaka menghadapi penghianatan istri dan temannya....
yuk kita baca kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

makan siang bersama Dinda

   Jaka melihat emas bertumpuk di gudang itu , juga beberapa senjata

    Jaka memindahkan semuanya ke dalam dunia mustika

    "biar tahu rasa kalian" ucap Jaka pelan , setelah mengambil semua benda yang ada di gudang harta itu, Jaka membakar gudang itu dan bergegas pergi lewat pintu pelarian yang terbuka oleh Ki Abang tadi.

   kebakaran

   kebakaran

Para pengunjung Cafe yang sedang bersantai langsung berhamburan keluar .

  Jaka melangkah kembali ke perusahaan Dinda , sementara asap hitam mengepul membakar cafe itu .

     Saat di perusahaan Jaka duduk bersama satpam penjaga yang ada di sana.

   ." dari mana mas?, non Dinda tadi nyariin" tanya satpam itu

   " lihat lihat kota pak, kan saya baru di sini jadi saya lihat lihat agar tak nyasar, kalau begitu saya mau ke ruang non Dinda dulu, siapa tahu non Dinda ada yang harus di bantu.

    " oh iya silahkan," ucap satpam itu , Jaka melangkah masuk ke dalam kantor.

    " tok "

    " tok"

    " tok"

  " assalamualaikum" ucap Jaka sambil mengetuk

    " Waalaikum salam , masuk" suara Dinda terdengar menjawab salam Jaka.

   " maaf non ,tadi mencari ku ada apa??" tanya Jaka sopan bagaimana pun saat ini Dinda adalah bosnya.

    " oh aku tadi mau ngajak makan siang ,kak jaga udah makan?" jawab Dinda dan balik bertanya

    " he he he ,belum non" sahut Jaka karena memang dia belum makan karena sibuk menghancurkan cabang Tengkorak Merah.

    " ayo kita makan dulu, nanti kak Jaka malah masuk angin" Dinda berdiri dan menarik Jaka .

    " eh iya non ,tapi jangan di tarik " Jaka mengikuti Dinda karena tangannya di tarik oleh Dinda , Dinda diam saja dan terus menarik Jaka agar mengikutinya, sepanjang jalan yang melihat hanya diam sambil menahan senyum geli ,

  namun di salah satu meja seseorang merekam dan mengawasi Dinda dan Jaka yang seperti sedang bergandengan tangan .

    " braaaak" kurang ajar anak itu, apa si Benjol tak memperingatinya!" di satu kantor , Beni yang mendapat kiriman video menjadi marah dan menendang meja di hadapannya . ia sudah lama mendekati Dinda tapi Dinda tak menggubrisnya . Ia mengeluarkan handphonenya dan menelpon seseorang.

    " iya tuan " dari sebrang sana seorang menjawab panggilan Beni.

    " apa kamu sudah memberi pelajaran pada anak itu!" bentaknya

    " maaf tuan. ,kami yang di hajar tuan, kalau bisa jangan berurusan dengannya nya" jawab Benjol .

     "dasar pengecut, kamu saja yang besar makan nya saja!" bentak Beni sambil menutup sambungan teleponnya.

    " aku harus mencari orang yang lebih mampu, jangan sampai Dinda menjadi lebih nyaman dengan anak itu" gumamnya pelan , ia menelpon beberapa kenalannya, dan menyuruh mereka menghabisi Jaka.

    Di sisi lain tangan Jaka masih saja di pegang dan di tarik oleh Dinda sampai ke mobil

    Dinda menunjukan sebuah maps di handphonenya , Jaka melajukan mobilnya mengikuti maps

    " kamu ga punya handphone?" tanya Dinda tiba tiba

   " ga, aku lebih suka SMS, ucap Jaka santai, Dinda mengernyitkan dahinya . Dalam bayangan nya terbayang sebuah handphone jadul yang hanya bisa SMS dan telepon saja

    " mana no nya aku minta?" ucap Dinda

    " no apa?" tanya Jaka heran

        " ko seluler kamu katanya tadi cuma bisa SMS aja?" ucap Dinda heran.

       " he he he, SMS itu , samper make suku ( samperin pakai kaki" Jaka tertawa kecil ,

     " huh " dengus Dinda kesal karena di bohongi oleh Jaka.

     " itu. , restorannya " Dinda menunjuk sebuah restoran mewah di sebelah kanan , Jaka mengikuti arah yang di tunjuk Dinda .

    Restoran yang di maksud oleh Dinda ternyata restoran kelas atas, Jaka yang memang belum pernah masuk ke sana, sedikit engan, namun ia berusaha tetap santai agar groginya tak terlihat .

    " mereka duduk di salah satu sudut dan tak memesan tempat khusus , karena Jaka ingin melihat lihat suasana di restoran itu.

    " kamu mau mesen apa?" tanya Dinda. ,Jaka diam ia melihat sejenak daftar menu.

    " samain sama non aja deh" ucap Jaka. sambil menyerahkan kembali daftar menu pada Dinda

    Dinda memesan chiken black pepper rice,

    " ayam kertas hitam" gumam Jaka sambil mengernyitkan dahinya. Ia yang salah dengar melirik ke arah Dinda. ia mengira Dinda memesan nasi dengan lauk ayam di bungkus kertas hitam

    " apa enaknya ayam di bungkus kertas hitam " tanya Jaka dalam hati. namun ia tak mengutarakan pada Dinda dia diam saja menunggu pesanan datang.

    di sudut lain restoran , beberapa pria muda keluar dari ruang VIP , pandangan mereka terkunci pada sosok Dinda yang sedang bersama Jaka.

" bukan nya itu Dinda , Ben" tanya seorang, ternyata Beni bersama dengan beberapa teman nya yang sesama eksekutif muda sedang makan di restoran itu juga.

" iya , tadi di ajak dia ga mau, sekarang malah makan dengan orang lain?" geram Beni, sebelum ke restoran ini ia memang menelpon Dinda dan mengajak Dinda makan siang bersama, namun Dinda menolak Dinda beralasan akan makan bersama teman teman nya. Tapi kini ia malah sedang makan dengan seorang pemuda.

Beni beserta teman temannya mendekat.

" kalau ga bisa makan di restoran mahal, mending jangan makan , nanti ga bisa pulang lagi "sindir beni ,ia mengira Jaka yang mentraktir Dinda. Beni sangat cemburu melihat Dinda seakan sangat ceria bersama Jaka.

Jaka yang sedang makan melirik sejenak, tak ada yang ia kenal satu pun dari kelima pemuda itu.

" Beni apa maksudmu?" teriak Dinda kesal, nafsu makannya langsung hilang ,Jaka mengerti sekarang, ternyata ini yang namanya Beni,

" tulang ayam kamu , kasihkan saja ,nanti dia menggonggong terus kalau belum di kasih" ucap Jaka santai, Dinda tertawa kecil dan menutup mulutnya dengan tangan nya. Namun Beni memerah mukanya menahan kesal dan emosi.

" kamu pesen kepiting lobster ?" ucap Jaka tiba tiba , Dinda menggeleng tak mengerti,

" lho ini siapa yang mese,n kepiting rebus lihat mukanya saja udah merah , udah Mateng kayanya" ucap Jaka sambil menatap Beni.

" kurang ajar, hiaaat" Beni yang amarahnya memuncak menyerang Jaka.

Wuut

Tinju Beni mengayun mengarah kepala Jaka

" awas ?" Dinda berteriak khawatir . Jaka tersenyum. ,ia dengan cepat mengelak saat tinju Beni tinggal beberapa centi lagi.

Plak

plak

aduh

suara jerit kesakitan dan pipi di tampar terdengar nyaring, membuat para pengunjung yang sedang makan di sana melirik ke arah asal suara.

" Beni terduduk di lantai, di kedua pipinya ada cap telapak lima jari yang sangat jelas. Jaka mendekat,

" jangan cari gara gara sama gua, atau loe nanti gua lenyapkan dari muka bumi" ucap Jaka pelan tapi jelas terdengar oleh Beni. Jaka melirik teman Beni yang lain, semua mundur. ,dan menggoyangkan tangan mereka tanda mereka ga ikut ikutan .

" ayo pulang, hilang nafsu makan ku" seru Dinda , ia berdiri, tak sadar memeluk lengan Jaka.

" Non kalau begini nanti aku yang malah bernafsu" ucap Jaka sambil melirik dindan yang memeluk erat lengan Jaka hingga menyentuh aset kembar nya.

Dinda memerah mukanya ,Jaka langsung berlari kecil menuju mobil

" jangan lari," kejar Dinda menyusul berlari kecil menyusul Jaka. Hati beni makin panas ia menelpon preman yang di kenalnya

dan menyuruh mereka mencegat Jaka . Tapi Dinda jangan di apa apakan.

" ampun non, kan bukan salah saya non, di mobil Jaka memohon ampun , jari kecil Dinda sudah beberapa kali mampir di pinggangnya.

" dah ayo kita ke kantor, sehabis mberesin berkas , kita pulang" ucap Dinda , napas nya tersengal sengal karena berlari mengejar dan mencubiti Jaka.

" baik non ," sahut Jaka, dan melajukan mobilnya meninggalkan Restoran itu

1
Was pray
masih sering keliru menyebut nama ya thor? ada rangga dan budi pula..
Blue Angel: lagi buat novel lain jadi salah tulis, terima kasih nanti di revisi
total 1 replies
Batsa Pamungkas Surya
boleh boleh boleh
Batsa Pamungkas Surya
ok ok ok
Batsa Pamungkas Surya
semoga bertemu
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan
Bang Deni 0909
kekuatan oh kekuatan
Hiu Kali
rangga lage thor.. tuyul lampung nyasar kah iki thor..
( KANG SESAD ): lu gak bikin novel lagi bang
Blue Angel: maaf suka salah ketik nanti di revisi🙏🙏🙏
total 3 replies
Hiu Kali
rangga iki sopo thor? ra-ngganteng blass kah?
Blue Angel: salah nulis , Rangga MC di warisan gunung , nanti di revisi🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!