NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Tuan Arogan

Pengantin Pengganti Tuan Arogan

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:729.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alif Irma

Squel Mafia Couple Love dan Mafia Vs Gadis Bercadar Season 2

Khumaira rela menjadi pengantin Pengganti demi membiayai operasi ibunya. Hanya itu jalan satu-satunya yang akan ditempuh gadis yang disapa Mai itu. Hingga takdir mengikatnya melalui janji suci pernikahan dengan anak majikannya sendiri yaitu Morgan Leo Alexander.

Sementara Morgan yang selalu didesak untuk segera menikah oleh keluarganya, mulai dari orang tuanya, saudaranya hingga ponakan kembarnya yang sangat nakal, akhirnya memutuskan untuk menikahi Maura (Minmin) gadis yang dikenalnya selama hampir tiga tahun lamanya.

Namun terhitung beberapa hari menuju hari pernikahannya, tiba-tiba saja Maura kabur dan hilang kabar bak ditelan bumi. Hal itu membuat Morgan murka dan terus mencari keberadaan Maura.

Morgan bersumpah akan menemukan Maura hingga ke ujung dunia sekalipun, namun semuanya menjadi sia-sia ketika orang disayanginya mengetahui semuanya, bahkan turun tangan mencarikan pengantin pengganti untuknya.

Bagaimanakah Mai dan Morgan menjalani hubungan rumah tangganya ? mengingat keduanya beda kasta. Akankah Mai dan Morgan saling mencintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi orang tua

Morgan membawa Aqil dan Aqila pulang ke apartemen. Dia tidak jadi menjemput Mai di tempat kursus pelatihan memasak. Awalnya dia begitu antusias untuk menjemput Mai, namun kedatangan ponakannya membuatnya mengurungkan niatnya.

Mobil yang membawa mereka tiba di bassment apartemen. Morgan bergegas turun dari mobil sambil menggendong Aqila dan disusul Aqil yang juga turun dari mobil lalu memegang erat tangannya yang selalu ingin bersamanya

Morgan sedikit kewalahan menutup kembali pintu mobilnya pasalnya Aqila sedang tertidur digendongnya, takutnya membangunkannya.

Dan Kebetulan sekali Mai baru saja sampai di bassment apartemen. Mai bergegas turun dari mobil dan matanya langsung menangkap sosok Morgan tengah menggendong anak kecil dan Mai sangat mengenal siapa anak kecil itu.

Mai langsung menarik senyuman disudut bibirnya manakala melihat anak kembar yang sangat menggemaskan itu yang sudah menjadi ponakannya, lalu dia pun bergerak menghampirinya, karena melihat Morgan tampak kewalahan membawa ponakan kembarnya.

Mai mengambil alih Aqil dari tangan Morgan, kemudian menggendongnya. Sementara Aqil tampak patuh tanpa melakukan penolakan, malahan langsung menjatuhkan kepalanya di bahu Mai yang sepertinya mulai mengantuk.

Morgan membiarkan Mai menggendong ponakannya, dia mampu melihat bagaimana cara Mai memperlakukan ponakannya dengan penuh kasih layaknya seorang ibu. Dia pun dibuat kagum dengan tingkah Mai yang menunjukkan sifat keibuannya.

Haruskah dia meyakinkan hatinya untuk menjadikan Khumaira sebagai ibu dari anak-anaknya? Morgan masih bimbang memikirkan ke arah sana. Tapi jika hatinya sudah mantap, dia tidak ingin lagi menunda-nunda waktunya.

Setelah itu, mereka berjalan bersama-sama masuk ke dalam lift. Morgan selalu saja curi-curi pandang ke arah Mai, hingga dia pun tertangkap basah saat Mai menoleh kearahnya.

"Mengapa si kembar bersamamu?" tanya Mai berbisik kepada Morgan.

"Ceritanya panjang. Tapi perlu kamu ingat, kita akan menjadi orang tua sementara si kembar selama tiga hari kedepan." jawab Morgan dengan entengnya dan masih setia memandang Mai.

Mai hanya mampu manggut-manggut mendengar jawabannya. Padahal masih banyak yang perlu ia tanyakan.

Pintu lift terbuka, Morgan dan Mai bergegas keluar dan melangkah menuju pintu apartemennya. Morgan membuka pintu apartemennya lalu mempersilahkan Mai masuk terlebih dahulu, setelah itu barulah dirinya masuk.

"Langsung saja bawa ke kamar." perintah Morgan kepada Mai untuk membawa Aqil ke kamarnya.

"Iya."

Mereka masing-masing menggendong ponakannya menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

Pelan-pelan Morgan dan Mai membaringkan si kembar di atas tempat tidur. Morgan dan Mai kembali membuka sepatu si kembar dan hanya mengisahkan kaos kakinya.

Lalu Mai menyalakan AC dan mengatur suhu dalam kamar tersebut. Kemudian Mai duduk di pinggir tempat tidur memperhatikan wajah mereka.

"Perlengkapan si kembar masih ada di bagasi mobil, aku mau mengambilnya dulu. Kamu harus tetap disini menjaga mereka. Jangan beranjak sebelum aku kembali." ucap Morgan.

"Iya kak." ucap Mai dengan anggukan kepala.

Morgan kemudian melangkah keluar dari kamar tersebut dan berjalan menuju bassment apartemen untuk mengambil perlengkapan ponakan kembarnya.

Tak berselang lama kemudian, Morgan kembali datang dengan membawa dua tas besar masuk ke dalam kamar. Kedua tas besar tersebut diyakini adalah mainan dan pakaian ponakan kembarnya.

Morgan meletakkannya di atas sofa lalu mendekati Mai yang sama sekali tidak beranjak dari tempatnya. Mai mengalihkan pandangannya saat menyadari keberadaannya.

"Sepertinya kita harus bergantian ke kamar mandi. Ada baiknya jika kak Morgan mandi dulu, setelah itu giliran saya" ucap Mai tersenyum menatapnya.

"Ya, aku mandi dulu" timpal Morgan, kemudian melangkah masuk ke kamar mandi.

Sementara Mai senyum-senyum sendiri yang tengah asyik menatap wajah teduh Aqil dan Aqila yang sedang tertidur pulas.

Tiba-tiba terdengar suara dering ponsel berbunyi dengan nyaring. Mai sangat tahu betul suara dering ponsel itu, dia pun lekas mengambil tasnya di atas nakas lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya.

Mai mengerutkan keningnya melihat nomor baru di ponselnya. Ragu-ragu dia ingin mengangkatnya namun dia pun memilih untuk mengabaikannya hingga sebuah pesan masuk di ponselnya.

[Hai nona Khumaira!]

[ apa kamu sudah sampai?]

[Mengapa tidak mengangkat telepon ku?]

[ Tapi tak masalah aku sama sekali tidak marah. Oh iya ini nomor ku, jangan lupa simpan baik-baik di kontak mu. Nanti aku hubungi kembali untuk membahas ganti rugi atas rusaknya ponselku]

[ Sampai Jumpa, muachh 💋 ]

Mai membulatkan matanya membaca deretan pesan masuk dari nomor tak dikenal. Sampai-sampai Mai hampir menjatuhkan ponselnya yang kembali teringat dengan pria asing itu.

Dengan cepat Mai menghapus semua pesan itu tanpa ingin membalasnya. Mai meletakkan ponselnya di atas nakas dan kembali ponselnya berbunyi.

"Astaga mengapa dia kembali menghubungiku." gumam Mai tidak tenang sambil mondar-mandir menggenggam ponselnya yang terus berbunyi.

"Siapa yang menelepon mu? Kenapa tidak kamu angkat!" ucap suara bariton seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Mai mengalihkan pandangannya dan terlonjat kaget melihat tuan mudanya, bahkan ponsel ditangannya hampir saja terjatuh.

"Bukan siapa-siapa kak, cuman salah sambung." elak Mai beralasan dengan jantung hampir copot dari tempatnya. Dia seperti orang yang tertangkap basah habis menghubungi kekasihnya.

Morgan terlihat segar dengan pakaian santainya. Dia tidak ingin berlama-lama di kamar mandi karena harus bergantian membagi tugas dengan Mai menjaga ponakannya. Makanya dia cepat menyelesaikan ritual mandinya.

Morgan kembali menajamkan tatapannya menatap manik mata Mai hingga membuat Mai gelagapan dan langsung menunduk cepat.

Morgan mengerutkan keningnya melihat tingkah laku Mai yang sepertinya sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Mai meletakkan ponselnya di atas nakas, apa yang dilakukannya tidak lepas dari tatapan mata Morgan yang sedang mengawasinya. Setelah itu, Mai bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sementara Morgan memilih melangkah mendekat ke arah tempat tidur, namun baru beberapa langkah ponsel Mai kembali berbunyi. Morgan berdengus kesal lalu berbalik badan menatap ponsel Mai di atas nakas.

Morgan mengambil ponsel Mai lalu mematikannya cepat dengan raut wajah kesal. Dia hanya tidak ingin ponakannya terbangun gara-gara mendengar ponsel Mai yang terus berbunyi. Setelah itu, dia pun ikut bergabung di atas tempat tidur bersama ponakannya.

Sementara Mai tampak segar keluar dari kamar mandi yang sudah mengenakan pakaian santainya. Mai tersenyum melihat ke arah tempat tidur. Dimana Morgan tengah duduk bersandar di kepala tempat tidur yang sedang memandangi ponakannya.

Morgan mengangkat tangannya meminta Mai untuk mendekat dan Mai menanggapinya dengan senyuman lalu mendekat ke arahnya.

"Tolong buatkan susu untuk Aqil dan Aqila. Setiap kali bangun tidur mereka ingin minum susu." ucap Morgan dan Mai mengangguk menanggapi ucapannya.

"Dan ini buku yang sudah dituliskan kakak ipar tentang kegiatan dan makanan kesukaan si kembar." ucap Morgan menyerahkan buku diary kepada Mai. Mai mengambilnya dengan senyuman menghiasi bibirnya.

"Baik, aku akan memasak makan malam menu kesukaan mereka." ucap Mai tersenyum. Mai berbalik badan untuk keluar dari kamar tersebut, namun Morgan kembali menghentikannya.

"Khumaira."

"Iya Kak." Mai menoleh kearahnya dan Pandangan mereka pun bertemu. Lama Morgan terpaku memandangi wajah cantik Khumaira. Hingga ia pun menjadi gelagapan sendiri akibat ulahnya.

"Buatkan aku kopi dan masak yang enak"

Mai tersenyum merekah mendengar ucapannya. "Siap kak."

"Satu lagi bawa paper bag yang ada di atas meja. Itu salah satu produk makanan dari perusahaanku....aku membawanya khusus untukmu." ucap Morgan dengan mata berbinar bahkan senyuman tipis terukir di sudut bibirnya dan Mai tidak menyadari akan hal itu bahwa pria arogan itu sedang tersenyum kepadanya.

"Terima kasih kak, dengan senang hati saya akan mencicipinya." Mai tersenyum dengan jantung berdebar-debar kencang dan merasa salting ditatap terus oleh tuan mudanya dengan tatapan berbeda.

"Hemm."

Mai bergegas keluar kamar sambil membawa paper bag yang dimaksud oleh Morgan. Dan pandangan Morgan tidak lepas dari Mai hingga Mai berhasil keluar dari kamar tersebut.

Mengapa aku menjadi gugup seperti ini. Jantungku bahkan berdetak kencang tidak seperti biasanya. Jangan-jangan itu tandanya....

Deg!

"Apa aku menyukai Khumaira?" gumamnya tanpa sadar akan ucapannya.

Jangan lupa dukungannya teman-teman berupa like, hadiah, komentar dan vote ya.

Terima kasih 🙏

1
Mega Madi
kasihan si morgan dikerjain kakak malfil 😂😂😂
Mega Madi
tapi yng kuwatirkan maura ge koma
lalu dia sadar dan bertemu sama Morgan dan dia mgomong bahwa iya koma karna kecelakaan
Mega Madi
wah ada yng jatuh cinta nich
Mega Madi
jangan sanpai nyisal kamu
Mega Madi
tour buat simorgan nyisal siumur hidupx nyiksa batin Khumaira
Mega Madi
seru
guntur 1609
hahaha gmnanjdiny adalah tahu ni ulahnya su malfin
guntur 1609
apa hilangnyaamai ada hubungannya dengan rencana malfin
guntur 1609
hahahqrasain loe. baru tahu rasa kau kan. morgan
guntur 1609
asal kau jangan berubah Morgan. apalagi kau tahu nanti keadaan Maura. pas pula mai sudah memberikan hati dan raganya semau sama mu. miris kalau tu sempat terjadi
guntur 1609
karna omonganmu begok. mau takut di kemudian hari kau akan mempermasalahkan semua yang yg pernah dipakai sm mai. makany adia mau membentengi dirinya sebelum hal tu terjadi
guntur 1609
pasti ni maura
guntur 1609
rasain kau Morgan. kau harus di colok dulu biar tahu rasanya cemburu tu apa
guntur 1609
makasih Thor. disetiap ceritanya ada bagian2 nu yg dapat menjadi referensi ku
Mega Madi: lanjut tour
total 1 replies
guntur 1609
mau takut saja kalau kau mesuji nantinya. kkwkwkwk
guntur 1609
brti milan khawatir krn mengingat masa lalu dia sm suaminya.
guntur 1609
dengan kelembutan mau kau sendiri yg akan tunduk morgan
guntur 1609
astaghfirullahalazim.. dasar kau Morgan. kalau kau sdh bucin baru tahu kau rasa
guntur 1609
mampus kau morgan
guntur 1609
sdh tahu kau sakit di kecewakan org lain. makanya kau juga sadar jangan sampai kau mengecewakan istrimu nanti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!