Dia gadis yang periang dan penuh warna, hidup nya selalu penuh dengan kebahagiaan meskipun kenyataan nya dia tidak pernah bahagia.
Nama nya Rain, hanya Rain tanpa nama belakang keluarga besarnya. Karena gadis itu bukan lah terlahir dari keluarga itu.
Rain memiliki Mahendra sebagai ayahnya yang selalu mendukung dan menyanyangi nya dengan penuh kasih sayang tanpa membedakan anak anaknya.
Meski istri nya begitu membenci Rain sejak kedatangan gadis itu dalam kehidupan mereka, Mahendra selalu berusaha menyemangati Rain untuk tetap menjadi anak baik dan menghormati Rekka seperti ibunya sendiri.
Tahun terus berganti gadis itu kini sudah beranjak remaja dan bersekolah di sekolah ternama sama seperti anak anak Rekka.
Dan ini adalah tahun ajaran baru Rain di sekolah menengah atas pertama nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap Sayap Patah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Skorsing
Rain baru saja mendapatkan kabar dari Angel jika cio mendapatkan hukuman skorsing selama dua minggu , padahal ujian semester akhir sudah mendekati .
Rain merasa tak enak hati saat tahu jika dia dihukum ,tapi dia juga merasa jika itu bukan salahnya .
" Emang ada masalah apa sih ,sampai Gio diskorsing selama dua Minggu penuh ?" Ucap Angel yang kini duduk berdua dalam kelas bersama dengan Rain.
Rain diam dia bingung harus memulai dari mana cerita nya saat Gio tiba tiba menciumnya dan meminta nya menjawab pertanyaan tentang perasaannya pada Rain.
" Rain, kok bengong sih. Aku nanya tau... " Angel menatap Rain yang diam melamun.
" Haaa, emz aku gak tau Angel lagian bukan urusan kita juga kan jadi biarinin aja lah. "
Angel nampak curiga dengan jawaban Rain dan juga ekpresi wajahnya.
" Ada yang kamu sembunyikan dari aku yah, hayoooo sembunyiiin apaaaaaa... " Angel mengelitik pinggang Rain membuat gadis itu tertawa.
Brak
Pintu terbuka dengan keras hingga menabrak dinding membuat Rain dan beberapa siswa yang ada di dalam kelas terkejut.
" Kenapa sih?. " Ucap seorang siswa yang duduk di belakang Rain dan Angel.
" Gak tau, kesurupan kali. " Gumam Angel acuh melihat Renatha berjalan mendekati mereka.
Rain merasa gugup dan takut melihat kedatangan Renatha bersama dengan teman temannya itu.
" Kenapa sih hidup sial lo itu harus menyebar ke orang lain, kenapa gak lo ambil sendiri aja sih?. " Ucap Renatha yang kini berada di depan Rain yang diam.
" Maaf yah Kak, maksud kakak bicara seperti itu apa yah terhadap teman saya?. " Angel mereka Rain terimidasi kemudian membantu sahabatnya itu.
" Angel, udah Angel.. " Rain menyuruh Angel untuk diam dan kembali duduk.
" Oh, udah ada bakingan sekarang... " Ucap Kanaya.
Prok Prok Prok
Mereka nampak bertepuk tangan dengan senyuman sinis pada Rain.
" Maaf kak, aku rasa aku gak ada masalah ataupun membuat masalah."
Brak
" Berani lo sekarang ngejawab gue.. " Renatha memukul meja Rain dengan keras.
" Eh loo kenapa sih, udah tukang buli gak ada sopan santun lagi lo yeee... " Angel naik pitam dan mendorong bahu Renatha dengan keras.
Rain berusaha menenangkan Angel yang emosi.
" Angel, aku mohon jangan ikut campur mungkin kak Renatha sedang kesal sama aku atau mungkin aku melakukan hal yang gak aku tahu. "
" Pinter juga dia cari simpati orang, agar orang iba sama dia dasar stupid. " Batin Renatha kesal menatap Rain.
" Apa pun itu jika aku salah aku minta maaf kak. "
" Gara gara lo Gio di skorsing dari sekolah selama 2 minggu, lo tahu dia gagal ikut tanding basket dan gak bisa ikut ujian. Itu karna looo, dasar gatal. " Ucap Renatha penuh penekanan membuat Angel terkejut, ia merasa tidak tahu menahu akan masalah yang baru saja terjadi.
" Ada apa sih sebenernya, apa aku terlalu sibuk sama Olimpiade sampek sampek kudet dan gak tahu hal yang terjadi pada sahabat ku?. " Batin Angel bingung.
" Gak kaka itu hanya salah paham, ak.. u.. aku sama sekali gak tahu masalah itu kak Renatha. "
Plak
Tamparan mendarat keras di pipi putih Rain membuat semua orang tertegun dengan apa yang baru saja terjadi, Angel pun terdiam dia sangat tekejut dengan apa yang di lakukan Angel.
Rain memegang pipinya yang memerah akibat tamparan Angel, mata nya memenas menahan air mata agar tidak jatuh.
" Apa maksud lo ciuman sama Gio di belakang sekolah kalau lo gak gatal dan sekarang dengan enteng nya lo bilang ini bukan salah lo dan itu hanya salah paham. Gue kenal betul siapa Gio dan gak mungkin kalau dia tiba-tiba nyium lo kalau buka lo duluan yang kegatelan. "
" Gilaa lo yah, nampar anak orang sembarang. " Ucap Angel meski dia tahu jika mereka adalah saudara angkat.
" Diem lo cupu, ini bukan urusan lo. " Ucap Kanaya mendorong bahu Angel.
" Kamu ciuman sama kak Gio, kok bisa Rain?. "
" Ya ampun Rain kita pikir kamu anak baik baik dan pendiam, gak taunya kamu semurah itu nyium laki laki duluan. "
" Ngefan sih ngefans Rain, tapi gak gitu lah malu tau.. " Ucap ucapan memojokan itu berhasil membuat Rain menjatuhkan air mata nya dengan deras.
Sungguh dia ingin pergi dari dalam kelas itu tapi kaki nya terasa terpaku lidah nya terasa kelu membalas ucapan menohok dari mereka.
" Kalian bisa diam gak sih, apa kalian gak tahu kalau kak Gio yang ngejer ngejer Rain dan sudah nembak Rain jadi pacar nya dan gak mau.. " Angel membela Rain yang tertunda diam.
" Halah udah lah Angel, kamu pasti bela dia orang dia sahabat kamu kan. "
" Iyaa, paling juga udah sekongkol untuk saling bela. "
" DIAM, cukup kalian bilang seperti itu tapi apa kalian punya bukti kalau Rain yang nyium Gio duluan ha... "
Mereka nampak diam mendengar ucapan Angel.
" Kenapa diam, gak ada kan bukti nya. Gip juga bukan pacar lo kan Renatha kenapa lo yang sibuk dia mau ciuman sama siapa ha.. " Ucapan Angel membuat Renatha tersinggung dan merasa malu di depan adik kelasnya dan banyak siswa-siswi yang mengintip kegaduhan mereka.
" Awas lo, abis lo hari ini. " Ucap Renatha sebelum pergi dari kelas Rain membiarkan mereka semua berbisik tentang kegaduhan yang terjadi.
" Emang bener Rain yang nyosor duluan, wah kalau emang bener behh emang yah kalau orang diam tuh biasanya menghanyutkan. "
" Iya, sok suci biasanya aslinya dah bekas hahahha... "
" Kalau kalian bilang sekali lagi gue akan lapor ke pak Arya agar kalian juga ikut di skorsing dari sekolah ini. " Bentak Angel pada mereka yang sedang membicarakan Rain.
Kelas kini sudah sepi meninggalkan Rain dan Angel yang sedang berusaha menenangkan sahabat nya yang masih menangis tersedu-sedu itu.
" Aku percaya sama kamu Rain, kalau emang itu terjadi bukan karena kamu yang mulai. " Angel mengelus punggung Rain agar tangisnya lebih reda dan tenang.
" Makasih Angel sudah membela ku sampai saat ini, aku hanya punya kamu . "
" Iya gak papa, udah jangan sedih dan jangan terlalu di pikirin terus. "
Angel menghapus air mata Rain dan berusaha membuat gadis itu tersenyum dan melupakan sejenak ucapan ucapan buruk mereka padanya.