Pengantin Pengganti Tuan Arogan

Pengantin Pengganti Tuan Arogan

Awal Mula

Khumaira rela menjadi Pengantin Pengganti demi membiayai operasi ibunya. Hanya itu jalan satu-satunya yang akan ditempuh gadis yang disapa Mai itu. Hingga takdir mengikatnya melalui janji suci pernikahan dengan anak majikannya sendiri yaitu Morgan Leo Alexander.

Sementara Morgan yang selalu di desak untuk segera menikah oleh keluarganya mulai dari orang tuanya, saudaranya hingga ponakan kembarnya yang sangat nakal, akhirnya memutuskan untuk menikahi Maura (Minmin) gadis yang dikenalnya selama hampir tiga tahun lamanya.

Namun terhitung beberapa hari menuju hari pernikahannya, tiba-tiba saja Maura kabur dan hilang kabar bak ditelan bumi. Hal itu membuat Morgan murka dan terus mencari keberadaan Maura.

Morgan bersumpah akan menemukan Maura hingga ke ujung dunia sekalipun, namun semuanya menjadi sia-sia ketika orang yang disayanginya mengetahui semuanya bahkan turun tangan mencarikan pengantin pengganti untuknya.

Bagaimanakah Mai dan Morgan menjalani hubungan rumah tangganya? mengingat keduanya beda kasta. Akankah Mai dan Morgan saling mencintai?

🍁🍁🍁🍁

Allahu Akbar... Allahu Akbar

Suara kumandang adzan subuh membangunkan sosok gadis muda yang baru beberapa jam tertidur. Matanya terlihat sembab sambil mengumpulkan kesadarannya. Perlahan gadis itu bangun dan langsung mengedarkan pandangannya di sebelah tempat tidurnya.

Seketika air matanya kembali menetes dengan sendirinya melihat raut wajah ibunya yang masih memejamkan matanya dengan raut wajah semakin pucat pasih bak mayat hidup.

Buru-buru gadis itu menghapus air matanya dan mencoba untuk tersenyum. Dia tak boleh resah dengan cobaan hidup yang sedang dijalaninya. Gadis itu mengulurkan tangannya mengambil hijabnya di sandaran kursi lalu memakainya. Gadis itu tidak lain adalah Khumaira.

"Ya Allah, tolong sembuhkan ibuku, angkat segala penyakitnya dan berikan umur yang panjang." lirihnya sambil memperbaiki posisi selimut ibunya. Hampir setiap hari kalimat berupa doa itu selalu dia ucapkan dari pagi sampai malam.

Ya gadis berhijab itu adalah Khumaira atau biasa disapa Mai, anak yang begitu berbakti kepada orang tuanya. Mai terlahir dari pasangan suami istri Bu Siti Qomariyah dan Pak Rohmat Rahim. Usianya terbilang muda masih 19 tahun dan sosok gadis pekerja keras yang pantang menyerah.

Penampilannya berhijab dengan sifat baik hati dengan tutur kata yang lemah lembut dan sangat sopan santun terhadap siapa saja. Itulah orang-orang mengenalnya sebagai gadis baik hati.

Mai sangat menyayangi ibunya, dunianya terasa akan berhenti jika kedua kalinya harus dihadapkan dengan kehilangan sosok orang tuanya.

Hanya ibunya yang dimiliki di dunia ini, ayahnya sudah lama meninggal semenjak umurnya masih 5 tahun. Ayahnya meninggal akibat kecelakaan beruntun saat akan berangkat ke tempat kerjanya di biro jasa asuransi, Si Penabrak tak bertanggungjawab setelah menabrak ayahnya dan malah lari begitu saja.

Mai dan ibunya begitu terpukul atas kehilangan sosok yang disayanginya dan Mereka tak bisa berbuat apa-apa karena mereka hanyalah kalangan kecil yang tidak punya kuasa menindaklanjuti orang yang sudah menabrak ayahnya hingga meninggal.

Sejak itu Ibunya memutuskan untuk bekerja menjadi seorang pelayan di kediaman keluarga konglomerat dan menjadi tulang punggung keluarganya.

Belasan tahun ibunya bekerja di keluarga Alexander dan mampu memutar roda perekonomiannya. Alhamdulillah dari hasil kerjanya sebagai pelayan, ibunya mampu membeli sebuah rumah sederhana dan beberapa barang-barang lainnya yang dibutuhkan termasuk lahan pertanian untuk digunakan berkebun dan sebagian lagi pendapatnya digunakan untuk menyekolahkannya.

Namun ibunya memutuskan berhenti dari pekerjaannya saat mulai sakit-sakitan. Sudah setahun belakangan ini ibunya berisitirahat di rumah karena mengidap gagal ginjal kronik. Beberapa kali ibunya bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani perawatan, hingga lahan yang pernah dibeli ibunya kembali dijual demi biaya pengobatan ibunya.

Tidak hanya itu, Mai lah yang berperan menjadi tulang punggung di keluarganya. Mai menggantikan pekerjaan Ibunya menjadi seorang pelayan di kediaman keluarga Alexander demi menutupi biaya rumah sakit selama ibunya di rawat.

Selama ibunya sakit, terkadang Mai tak tega menitipkan ibunya pada Bu Ani tetangganya saat akan bekerja. Namun apa boleh buat, dia harus bekerja keras demi mendapatkan pundi-pundi uang untuk biaya pengobatan ibunya. Apapun dia lakukan demi kesembuhan ibunya.

Baginya 'Uang bisa dicari kapan saja, tapi sebuah nyawa tak pernah tergantikan selamanya'.

"Astaghfirullah, Astaghfirullah...."

Mai menghela nafas panjang lalu turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Mai menjalankan sholat subuh, selepas sholat tak henti-hentinya Mai memanjatkan doa demi kesembuhan ibunya dengan berderai air mata, hanya itu harapannya melihat ibunya sembuh seperti sedia kala.

Mai merapikan peralatan sholatnya lalu melangkah ke dapur untuk membuatkan sarapan pagi untuk ibunya sebelum berangkat kerja.

“Ibu, ayo bangun, kita sarapan dulu, setelah itu ibu minum obat.” Ucap Mai lembut membangunkan ibunya. Namun ibunya tidak bangun dan masih terlelap.

“Ibu bangun.” Ucap Mai sekali lagi sambil menyentuh tangan ibunya. Tak dapat jawaban, Mai mengulurkan tangannya menyentuh kening ibunya hingga terlonjat kaget merasakan suhu tubuh ibunya begitu dingin, membuat Mai membelalakkan matanya, antara takut dan terkejut.

“Ibu…” lirih Mai mulai panik.

Tanpa pikir panjang lagi Mai segera membawa ibunya ke rumah sakit.

Mai mondar-mandir di depan ruang UGD menunggu dokter yang sedang memeriksa ibunya. Perlahan namun pasti mata Mai berkaca-kaca dan hingga air matanya berhasil mengalir membasahi pipinya. Dada Mai sesak, nafasnya tak teratur hingga tangisnya pecah, dia sungguh takut membayangkan hal buruk terjadi pada ibunya.

Tak berselang lama dokter yang memeriksa ibunya keluar.

"Dokter, bagaimana kondisi ibu saya?" tanya Mai berderai air mata.

Dokter itu menghela nafas sambil memperbaiki posisi kacamatanya.

“Kondisi Ibumu semakin melemah dan harus segera ditangani dengan jalan operasi. Hanya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkannya." ucap Dokter tersebut menghela nafas.

Bagai anak panah yang langsung menyayat jantungnya, Mai jatuh bersimpuh, kedua kakinya tidak kuat lagi menopang berat tubuhnya. Suaranya tercekat ditenggerokan, bahkan untuk mengeluarkan suara tangisnya pun dia tak sanggup lagi. Hanya air mata yang menyelimuti kesedihannya.

Dokter wanita itu lalu membantunya berdiri. Mai lekas menghapus air matanya. Dia tidak boleh lemah, masih ada harapan untuk membuat ibunya sembuh.

“Baik dokter, jika memang itu jalan terbaiknya, tolong selamatkan ibu saya...hiks...hiks...” Ucap Mai sesegukan.

"Ya selagi kita masih bisa berusaha dan berdoa kita serahkan saja kepada Tuhan yang maha menyembuhkan dan mengetahui segalanya. Untuk itu diharapkan nona segera selesaikan biaya administrasinya dulu.” jawab dokter tersebut yang bernama Viona sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Baik dokter yang jelas selamatkan ibu saya. Insyaallah secepatnya saya akan menyelesaikan biaya administrasinya." lirih Mai sembari mengusap air matanya.

“Setelah nona Mai menyelesaikan semua administrasi, kami akan melakukan operasi secepatnya mengingat kondisi ibu anda semakin melemah dan harus segera ditangani. Karena itu mohon segera selesaikan biaya administrasinya secepatnya.” pinta Dokter Viona.

“Kira-kira berapa biaya untuk operasinya dok?”

“Sekitar dua ratus juta.”

“Apa? dua ratus juta?” Mai terhentak kaget mendegar penuturan dokter tersebut.

Bersambung....

Selamat datang kembali di novel terbaru aku.

Semoga teman-teman semua menyukai pasangan baru kita Mai dan Morgan 🤗

Jangan lupa dukungannya berupa like, komentar dan vote ya teman-teman, biar semangat nulisnya 🙏

Terpopuler

Comments

Siti Anah

Siti Anah

pokonya sukaaa banget

2023-10-04

0

sakura

sakura

..

2023-05-22

0

Layly Inayah

Layly Inayah

baru mampir KK. suka sm cerita nya kk. ngikutin dr ziva, Mila dan skg. hehehehehe

sukses terus

2023-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Mencari Pinjaman
3 Alhamdulillah
4 Kepulangan Morgan
5 Meminta restu
6 Persiapan Pernikahan
7 Tuan Muda Arogan
8 Menghitung Hari
9 Maura Menghilang
10 Perdebatan Ibu dan anak
11 Pengantin Pengganti
12 Menerima Pinangan
13 Hari Pernikahan
14 Jangan menunduk
15 Mengapa harus dia!
16 Meminta maaf
17 Kesepakatan bersama
18 Ajakan Tinggal Bersama.
19 Mewawancarai
20 Ancaman
21 Berbagi Kamar
22 Terpaksa
23 Ajakan ibu mertua
24 Memasak
25 Malu
26 Membangunkan tuan muda
27 Makan malam keluarga
28 Tak sengaja
29 Hampir saja
30 Menghindari
31 Bertanggungjawab
32 Kedatangan Si kembar
33 Menjadi orang tua
34 Ponsel
35 Tidur Bersama
36 Semakin dekat
37 Jujur
38 Penyerangan
39 Penyerangan part 1
40 Penyerangan part 2
41 Mengobati
42 Maura?
43 Kekasih Halal
44 Sayang
45 Berubah
46 Hari kepulangan Maura
47 Cemburu
48 Bulan madu
49 Khawatir
50 Kabar buruk
51 Ungkapan Perasaan.
52 Hilang
53 Kehilangan
54 Ujian Cinta
55 Rindu
56 Bertemu
57 Bolehkah?
58 Ya
59 Mengejutkan
60 Bersitegang
61 Berdamai
62 Hamil
63 Ngidam
64 Maura sudah tiada
65 Ingin segera pulang
66 Siasat licik Devan
67 TIDAK
68 Kenyataan Pahit
69 Menata diri
70 Morgan sakit
71 Jangan-jangan kamu?
72 Positif Hamil
73 Baby Ameena dan Baby Ameera
74 Berkunjung ke Savana
75 Anniversary Pernikahan
76 Promosi Novel Baru ( Benang Merah Per-Hutangan)
77 Pengumuman untuk Para Pembaca
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Awal Mula
2
Mencari Pinjaman
3
Alhamdulillah
4
Kepulangan Morgan
5
Meminta restu
6
Persiapan Pernikahan
7
Tuan Muda Arogan
8
Menghitung Hari
9
Maura Menghilang
10
Perdebatan Ibu dan anak
11
Pengantin Pengganti
12
Menerima Pinangan
13
Hari Pernikahan
14
Jangan menunduk
15
Mengapa harus dia!
16
Meminta maaf
17
Kesepakatan bersama
18
Ajakan Tinggal Bersama.
19
Mewawancarai
20
Ancaman
21
Berbagi Kamar
22
Terpaksa
23
Ajakan ibu mertua
24
Memasak
25
Malu
26
Membangunkan tuan muda
27
Makan malam keluarga
28
Tak sengaja
29
Hampir saja
30
Menghindari
31
Bertanggungjawab
32
Kedatangan Si kembar
33
Menjadi orang tua
34
Ponsel
35
Tidur Bersama
36
Semakin dekat
37
Jujur
38
Penyerangan
39
Penyerangan part 1
40
Penyerangan part 2
41
Mengobati
42
Maura?
43
Kekasih Halal
44
Sayang
45
Berubah
46
Hari kepulangan Maura
47
Cemburu
48
Bulan madu
49
Khawatir
50
Kabar buruk
51
Ungkapan Perasaan.
52
Hilang
53
Kehilangan
54
Ujian Cinta
55
Rindu
56
Bertemu
57
Bolehkah?
58
Ya
59
Mengejutkan
60
Bersitegang
61
Berdamai
62
Hamil
63
Ngidam
64
Maura sudah tiada
65
Ingin segera pulang
66
Siasat licik Devan
67
TIDAK
68
Kenyataan Pahit
69
Menata diri
70
Morgan sakit
71
Jangan-jangan kamu?
72
Positif Hamil
73
Baby Ameena dan Baby Ameera
74
Berkunjung ke Savana
75
Anniversary Pernikahan
76
Promosi Novel Baru ( Benang Merah Per-Hutangan)
77
Pengumuman untuk Para Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!