Amelia Putri adalah seorang sekretaris CEO di perusahaan ternama di ibukota.
Dia tidak memiliki sanak saudara, orangtuanya bercerai saat dia umur 2tahun dan dia tidak tau dengan keberadaan orangtuanya dimana.
Suatu hari,dia diminta untuk menjaga anak atasannya. tetapi tidak disangka ternyata sang anak memiliki ketertarikan kepada Amel. mungkin karna dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu.
Tibalah disuatu moment,dimana Alex sang ceo melihat kedekatan sang putri dengan Amel merasakan perasaan yang sangat sulit diartikan.
Bagaimana kisah selengkapnya? Next story>>
Fyi guys, alur cerita atau konflik yang ada di dalam semua novelku tidak berat. hanya untuk have fun aja yaa..semoga sukaa ❤️
~PROSES REVISI~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak ayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Kini Amel tengah berada di dalam bus dengan tujuan kota B.
Amel berniat untuk memulai kehidupannya dengan lembaran baru kembali.
Setelah beberapa jam perjalanan ,kini Amel sampai di kota B dan Amel segera melanjutkan perjalanan menggunakan angkutan umum menuju daerah yang akan ia tuju.
.
.
Sesampainya di daerah tersebut Amel menuju ke toko kelontong kecil yang ada di sudut jalan.
"Permisi bu, saya mau mineral satu ya" ucap Amel kepada penjual dengan ramah
"oh iya neng, ini silahkan. dari mana neng malam-malam gini?"
"Dari kota Bu, ini baru sampai disini" (Amel tersenyum)
"eoh, rumah Eneng dimana?"
"Saya belum ada tempat tinggal disini Bu, saya juga sedang mencari rumah kecil yang mungkin sedang disewakan" terang Amel
"malam-malam gini cari kontrakan susah atuh neng"
"trus Eneng mau tidur dimana malam ini jika belum dapat kontrakan nya?" lanjut si ibu toko
"mungkin saya akan tidur di masjid Bu, untuk malam ini"
"Jika mau,tidur saja dirumah ibu neng, tapi ya begini keadaan nya. rumahnya sempit"
"ibu serius? saya boleh menginap tidur untuk malam ini?"
"boleh neng, tidur disini tidak apa-apa. ayo masuk"
Mereka berdua masuk kedalam rumah si ibu dengan melewati toko kelontong kecil miliknya.
"ini neng, tapi rumah ibu cuma ada satu kamar aja. Eneng bisa ikut tidur sama ibu ,jika mau"
"saya tidur didepan TV saja tidak papa Bu"
Amel sampe di desa tersebut pukul 8 malam. di daerah yang sangat terpencil, dia berharap Alex tidak dapat menjangkau tempatnya ia tinggal sekarang dan mereka dapat hidup dengan kehidupan baru kembali.
Amel malam ini tidur beralaskan tikar di depan ruang tv milik ibu penjual toko kelontong.
.
.
Keesokan harinya Amel bangun seperti biasanya. dia bangun dengan membersihkan tikar dan menyapu sudut-sudut ruangan tersebut.
"neng sudah bangun?"
"sudah Bu, ibu darimana?"
"ibu dari habis belanja, ini mau masak ke dapur"
"Eneng mau minum apa? biar ibu buatkan?" lanjutnya
"tidak usah repot-repot Bu, saya nanti akan bikin sendiri. boleh saya bantu ibu memasak?"
"Eneng bisa masak?"
"bisa dikit-dikit Bu"
"eoh yaudah ayok kita kedapur"
Mereka berdua berjalan menuju dapur yang ternyata terpisah dengan rumah utama.
dapur yang sangat sederhana, memasak masih menggunakan tungku kayu dan peralatan masak yang terbilang sederhana.
"dapur ibu ya begini neng. Eneng racik sayurannya ya,ibu mau masak nasi nya dulu"
"iya Bu"
Amel mengambil sayuran yang akan ia masak dengan membawa talenan dan wadah ke tempat duduk sudut didekat meja.
Udara ditempat ini sangat sejuk, kanan kiri masih banyak tanaman yang menyejukkan mata.
"ibu tinggal disini sendiri?" tanya Amel tiba-tiba
"iya neng, ibu disini sendiri. nggak ada anak atau suami"
"eoh,maaf Bu"
"tidak papa, Eneng kedaerah sini tujuannya kemana?"
"ehm.sebenarnnya saya belum ada tujuan Bu, saya kesini ingin mencari rumah kontrakan dan mencari pekerjaan"
"lah, Eneng mah gimana. dari kota malah lari ke desa buat cari kerja, anak desa sini malah pada ke kota neng buat kerja. kenapa jadi kebalik gini"
"hehe iya Bu, pengin cari suasana baru"
"eoh, yaudah.semoga betah dan dapat kerja yang layak ya neng ya"
"ibu mah cuma bisa bantu doakan aja" lanjutnya
"iya Bu, terimakasih"
"oh ya Bu, di dekat sini ada rumah yang dikontrakkan?"
"Kalau rumah ibu nggak tau neng. tapi di depan sana ada ruko yang lagi dikontrakkin" ucap ibu dengan menunjukkan tangannya ke arah jalan yang mungkin tempat ruko berada
"oh ya Bu? sewanya mahal tidak ya Bu?"
"kalau harga sewa ibu kurang paham neng. coba nanti ibu antar Eneng kesana ya, didepan rukonya ada nomer yang bisa dihubungi"
"nanti Eneng tinggal hubungi nomer itu aja"
"iya Bu, sekali lagi terimakasih ya Bu"
"iya sama-sama neng"
Ditempat lain
Alex yang semalaman mencari keberadaan istrinya pun tidak bisa memejamkan mata hingga matahari kembali bersinar.
"dimana kamu sayang" lirih Alex dengan menelungkupkan wajahnya ke meja kerjanya
...***suara bunyi telfon****...
^^^*Hallo ma📞^^^
📞Hallo , apa bener Amel pergi dari rumah Lex?"
^^^iya ma📞^^^
📞 Bagaimana bisa....
^^^Alex juga tidak tau ma, ini Alex masih berusaha mencari Amel📞^^^
📞Apa kamu udah cerita masalah Cintya ke Amel?
^^^Sudah ma, semalam sebelum Amel pergi 📞^^^
📞apa Amel pergi gara-gara itu*?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Selamat pagi..
up lagi 🔥
Semoga suka yaaa & tebarkan like, vote dan tambahkan cerita ini ke favorit bacaan kalian yuk teman-teman 😙
Terimakasih ❤️
See u