Celine Diana melamar menjadi sekretaris di perusahaan JTC dan dia bertemu dengan Jino pemilik perusahaan. Pria itu merasa kaget saat melihat wajah Celine sangat mirip dengan mantan istrinya yang sudah meninggal. Dia pun menerima Diana menjadi sekretaris nya, Jino mendekati Diana membuat wanita itu nyaman dan jatuh cinta pada Jino.
Keduanya menikah dan Celine merasa sakit hati di kala Jino menyebut nama wanita lain pad malam pertama mereka. Luka datang bertubi-tubi membuat Celine tak menyangka bahwa Jino menikahinya hanya karena wajah yang mirip dengan mantan istrinya.
Perbandingan antara dirinya dan masa lalu Jino pun kerap di terima oleh Celine membuat wanita itu sakit hati.
Celine hamil dan Jino tidak menyukai itu, sebab dia takut karena mantan istrinya meninggal saat melahirkan anak pertama mereka.
NO PLATGIAT.
LIKE COMENT VOTE DAN BERI RATING 5 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kisss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pelakor dan Pebinor
Celine merasa senang menyambut kepulangan suaminya. Dia tersenyum manis, namun berubah menjadi khawatir saat melihat suaminya pulang dengan baju basah kuyup.
"Mas, kok bisa basah sih? Aduh ya ampun … yuk masuk, aku akan siapin air hangat untuk kamu biar tidak demam!" ujar Celine merasa khawatir dengan suaminya.
Mungkin akan terlihat berlebihan karena tak mungkin pria dewasa terkena air hujan langsung sakit. Tetapi, Jino memang sangat berbeda.
Maklum saja dia anak kesayangan dan lahir dari keluarga kaya raya. Jangankan hujan, angin pun Margaret dan Junior tak membiarkan menyerang Jino.
Pulang larut malam pun mereka akan was-was dan mencari keberadaan Jino. Bagi mereka meskipun Jino dan Siska telah dewasa, tetap saja masih anak kecil di mata mereka.
"Tidak apa-apa, Sayang. Aku baik-baik saja, kok! Ini aku beli rujak dan sate ayam buat kamu dan dedek bayi kita!" balas Jino tersenyum manis dengan bibir gemetar kedinginan.
Celine yang melihatnya pun berdecak kesal. Dia kerasa sangat khawatir dengan keadaan suaminya.
"Apanya yang tidak apa-apa, bibir kamu udah biru begitu, masih saja tidak apa-apa. Udah tahu kamu nggak boleh kena hujan, masih saja abai … kalau kamu sakit nanti gimana?" sentak Celine seraya merangkul tangan suaminya.
Jino hanya tersenyum kecil, dia merasa sangat senang di perhatikan oleh istrinya. Ada rasa hangat saat istrinya mengkhawatirkan keadaan nya.
Perasaan kesal dan marahnya pada Nayla hilang begitu saja setelah melihat wajah teduh istrinya.
Saat masuk ke dalam rumah. Margaret yang sedang asik menonton sinetron azab pun terkejut saat melihat putranya pulang dengan basah kuyup.
"Oh Gosh … Jino, kenapa kamu bisa bahas kuyup begini, Nak? Baik Iyem … Bik tolong buatkan teh herbal untuk Jino!" teriak Margaret panik membuat Jino menghela nafas berat.
Antara merasa beruntung dan buntung memiliki orang tua yang over protective dan over kasih sayang seperti Margaret dan Junior.
Terkadang dia merasa kesal tidak bisa tumbuh seperti pria lainnya yang kalau sakit tidak perlu obat. Cukup banting tulang bekerja lalu sembuh dengan sendirinya.
"Ma, i'm okay!" tegas Jino agar istri dan ibunya tidak khawatir.
"Iya … sekarang kamu okay … tapi besok kamu bisa demam! Eh, Missqueen … ajak suamimu masuk ke dalam kamar, suruh dia berendam dengan air hangat lalu usap perutnya pakai minyak kayu putih. Soalnya nih anak gampang sakit!" titah Margaret serius dengan guratan kekhawatiran melingkar di wajahnya.
Wanita tua itu merasa sangat khawatir. Dia takut anaknya sakit. Celine pun mengangguk patuh, dia membawa suaminya masuk ke dalam kamar.
***
Celine mengeringkan rambut suaminya dengan hairdryer. Sesekali dia memijat kepala sang suami membuat Jino tersenyum kecil seraya memejamkan matanya menikmati pijatan Celine.
"Kenapa bisa basah hemm?" tanya Celine lembut.
Sesaat Jino terdiam, dia merasa gamang antara ingin jujur atau berbohong. Tetapi, kalau berbohong dia sangat tidak suka bila ada orang berbohong padanya.
Alhasil Jino memilih jujur.
"Tadi, aku membantu orang pingsan di jalan, saking paniknya aku lupa memakai payung saat keluar dari mobil … terus saat dia sadar, aku antar dia pulang ke apartemen nya! Itulah sebabnya aku basah dan telat pulang."
Jino berkata jujur meski dia tidak menceritakan siapa nama orang itu. Terkecuali Celine bertanya barulah dia menjawab.
Celine manggut-manggut saja. Dia merasa senang karena di balik wajah dingin suaminya masih tersimpan rasa empati yang tinggi.
"Baguslah, apa yang kamu lakukan itu sangat terpuji, Sayang." Celine tersenyum manis seraya mematikan hairdryer.
Lalu keduanya baik ke atas ranjang. Celine menaburkan minyak kayu putih di atas perut, dada, kening dan belakang telinga Jino. Wanita itu mengusap perut sang suami dengan penuh kelembutan.
Jino tidak berhasrat karena sentuhan tersebut bukan untuk membangkitkan hasratnya. Justru dia merasa sangat nyaman.
"Besok jadwal kamu cek kandungan, 'kan, Sayang?" tanya Jino pelan seraya mendusel di dada Celine.
"Iya, Mas."
"Berarti besok kamu pergi dari rumah bareng mama saja ya … karena paginya aku ada meeting penting!" ujar Jino membuat hati Celine merasa sakit.
Selama masa kehamilan, setiap kali melakukan USG, Jino tidak mau menemani nya. Ada saja alasan pria itu.
Celine paham kalau suaminya trauma pada masa lalunya. Margaret pernah bercerita bahwa dulu saat Melisa hamil, Jino selalu mendampingi nya ke dokter.
Setiap datang ke rumah sakit hanya kabar buruk yang ia terima. Di mana dokter menyuruh Melisa menggugurkan kandungan nya atau melakukan pengangkatan janin, sebab kehamilan Melisa berbahaya untuk kesehatan nya.
Namanya seorang ibu pasti rela bertarung nyawa demi anaknya. Itulah yang di lakukan oleh Melisa. Dia tetap kekeh ingin melahirkan buah hatinya.
"Kamu beneran tidak mau melihat perkembangan anak kita?" tanya Celine lembut membuat Jino terdiam sesaat.
Pria itu tak menjawab melainkan memilih memejamkan matanya lalu terlelap dengan mudah.
Terdengar suara dengkuran halus membuat Celine menghela nafas panjang. Wanita itu mengecup kening suaminya dengan penuh cinta.
"Good night, My Husband!" bisik Celine lalu tidur memunggungi Jino sebab perutnya sudah membesar. Dia menarik tangan Jino agar memeluknya dari belakang.
***
Di tempat lain seorang wanita sedang serius melakukan video call dengan teman prianya.
"Sepertinya ini tidak akan berhasil. Jangankan merindukan ku, menatap wajahku lama-lama saja dia terlihat muak!" ujar Nayla dengan nada kesal.
"Lakukan saja tugasmu untuk mendekati Jino lagi. Aku juga akan mencoba mendekati Celine. Mungkin kalau kamu sendiri akan susah, tapi ada aku! Kalau Jino tidak bisa di goda, maka Celine pasti bisa!" ujar pria itu membuat Nayla tersenyum senang.
"Kamu benar … aku yakin dia pasti bisa kamu goda dan Jino akan cemburu lalu marah besar pada Celine dan menceraikannya. Kemudian aku datang untuk memberikan semangat untuk Jino dan membuat pria itu jatuh cinta lagi padaku! Waw … aku tidak sabar menunggu rumah tangga mereka rusak!" pekik Nayla semangat membuat pria itu tertawa.
Kedua manusia itu telah merencanakan hal jahat untuk merobohkan rumah tangga Jino dan Celine. Entah bagaimana takdir Celine dan Jino ke depannya? Apakah pernikahan mereka benar-benar roboh atau tetap bertahan hingga akhir hayat.
*
*
Siapkan es mentimun biar darah tinggi aman ya, Bun … wkwkwkwk 🤣🤣 tenang aja, di novel author pasti berbeda pebinor dan pelakor nya.
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️
cerita yg diangkat dari kisah nyata orang lain dg penambahan konflik tentunya..
seru banget, kita jadi bisa tau bagaimana kondisi mental yg sebenarnya dr penderita penyakit kejiwaan..
yg kadang kita anggap remeh, bisa jadi berakibat fatal untuk orang2 yg mengidap penyakit kejiwaan..
jadi benar2 harus jaga lisan dan perbuatan dg baik agar tidak menyakiti orang lain walaupun mungkin maksudnya hanya bercanda saja..
kisah yg luar biasa..
lanjut kisah lainnya..
semoga sehat selalu ya kak..
tetap semangat berkarya dan semoga sukses selalu dimanapun kakak berada.. 💕🙏🏻💪🏻😘🥰😍🤩