Sebuah tragedi penyekapan membuat Maharaya bertemu dengan seseorang yang berhasil merenggut kesuciannya.
Seorang pria dingin dan kejam, pimpinan mafia bawah tanah yang sangat ditakuti.
Dia juga dibawa masuk ke dalam kehidupan pria itu yang ternyata bukanlah orang biasa, laki-laki kejam itu adalah seorang putra mahkota dan calon raja masa depan.
Sejak itulah perjalanan hidup Maharaya berubah drastis. Dia dipaksa masuk ke dalam kehidupan yang diluar bayangannya, dipenuhi oleh kekerasan, ketakutan, kesedihan sekaligus kesakitan, sampai akhirnya dia mengenali dirinya sendiri.
Mampukah Maharaya bertahan dengan kehidupan kerasnya dan mendapatkan cinta sejati dari pria dingin itu yang nyata-nyatanya masih dibayangi oleh cinta masa lalunya?
Yuuk... kita ikuti saja kisah selengkapnya di sini..!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Kau Milikku
❤️❤️❤️
Untuk sesaat keadaan sedikit terganggu oleh
kondisi Mila yang pingsan. Namun situasi
kembali kondusif setelah Mila di tangani oleh
Nyonya Leni dan Riri serta para pengurus
mesjid. Semua orang kini mencoba kembali
fokus pada acara yang akan di langsungkan.
Jessica sudah bisa memahami situasi yang
ada. Sekarang dia lebih tenang dan mencoba
untuk berdamai sementara dengan situasi.
"Tuan Aaron.. apakah anda sudah siap untuk
melakukan ikrar pindah keyakinan.? apakah
anda sudah yakin dengan semua keputusan
besar ini ? Karena hal ini menyangkut seluruh
kehidupan anda ke depannya.! Dan mungkin
ini adalah sesuatu yang akan bertentangan
dengan seluruh keluarga anda."
"Kita mulai saja. Hidupku adalah milikku.
Dan keyakinan ku adalah kekuatan hidupku.!!"
Aaron memotong ucapan Sang moderator
yang langsung mengangguk. Raya terdiam,
dia masih mencoba meyakini semua ini.
Benarkah pria jahat ini akan berpindah
keyakinan.? Ini bukanlah main-main, ini
adalah sesuatu yang bersipat fundamental
dan akan berhubungan dengan sendi-sendi
kehidupan laki-laki ini ke depannya. Dia
tidak bisa mempermainkan aqidah dan
keyakinan sesuka hatinya. Sungguh Raya
tidak bisa mempercayai semua ini.
"Baik kalau begitu. Sekarang saya serahkan
proses nya pada guru kita semua. Silahkan
Pak Ustadz, saya serahkan kepada anda."
Pak penghulu melirik dan mempersilahkan
kelanjutan acara pada Pak ustadz yang
terlihat mengangguk dan tersenyum tenang.
Dia berpaling pada Aaron yang kini bergeser
duduknya ke hadapan Pak Ustadz. Mereka
berdua duduk bersila, saling berhadapan.
Jantung Raya kian berdebar tidak menentu.
Ini adalah kejutan yang tidak terduga sama
sekali. Kenapa pria ini harus melakukan hal
sebesar ini.? ini adalah sesuatu yang sangat
besar dan tidak bisa dianggap remeh.
"Baiklah Tuan Aaron Marvell..Mari kita mulai
semuanya. Anda sudah cukup lama belajar
dan mendalami ajaran agama Islam pada kami. Kurang lebih sudah 6 bulan lamanya ya."
Pak ustadz memulai acaranya. Aaron hanya
mengangguk pelan dengan kepala yang kini
tertunduk santun di hadapan Pak ustadz.
Semua orang tampak terkejut, termasuk
Raya. Jadi pria ini sudah punya niat untuk
berpindah keyakinan sebelumnya? Akhirnya
Raya bisa bernapas lega mengetahui fakta ini.
Semua orang kembali terdiam tegang hampir
menahan napas saat pak ustadz memulai
prosesi sakral ini dengan lantunan doa yang
terpanjat panjang dan khusyuk. Orang-orang
ikut larut dalam doa tersebut. Kini mereka
benar-benar menahan napas saat Pak ustadz
mulai menuntun Aaron untuk melakukan ikrar
pindah keyakinan dengan mengucapkan dua
kalimat syahadat. Dan Aaron melakukannya
dengan sangat fasih dan lancar penuh dengan
keyakinan serta segenap jiwa dan raga nya.
"Alhamdulillah.. Allahuakbar..!"
"Allahuakbar..!"
Semua orang menengadahkan tangan begitu
pak ustadz melantunkan doa penuh syukur.
Mereka benar-benar merasa terharu atas
keputusan besar yang telah di ambil oleh
calon suami Raya tersebut. Ada sesuatu yang menyentuh kedalaman hati Raya membuat
setitik air mata jatuh di sudut mata indahnya.
Entahlah apa yang kini sedang di rasakannya.
Dia juga tidak ingin larut dalam perasaan nya.
Semua orang menarik napas penuh keharuan,
mereka tidak menduga kalau Raya mampu
membawa calon suami nya itu berpindah
keyakinan sebelum pernikahan mereka
berdua di langsungkan.
"Baik.. kalau begitu kita lanjut ke prosesi
yang kedua ya. Mari kita mulai acaranya."
Pak penghulu kembali mengambil alih acara.
Semua orang kini kembali berfokus diri. Tante
Raya memasangkan kerudung putih panjang
di atas kepala kedua mempelai. Raya kembali
merasakan ketegangan, dia masih berharap
bahwa pernikahan ini tidak jadi di laksanakan.
Sementara Aaron tampak lebih rileks. Alex dan
Griz duduk tidak jauh dari Tuan mereka dengan
wajah datar tanpa ekspresi. Sebenarnya hati
mereka cukup merasakan ketegangan. Walau bagaimanapun ini adalah moment yang sangat
penting yang terjadi dalam hidup Tuan berharga mereka tanpa di ketahui oleh seluruh keluarga
besar nya. Seharusnya tidak begini caranya.
Ini tidaklah pantas untuk Tuan mereka.
Aaron kembali bersiap, menegakkan badannya
berhadapan dengan Tuan Danu yang terlihat
sedikit tegang dan gugup. Pak penghulu
membuka prosesi akad nikah ini dengan doa
terlebih dahulu, setelah itu dia meyakinkan
nama kedua mempelai.
"Tuan Aaron Marvell De Enzo..apakah benar
itu nama lengkap anda ?"
Aaron hanya mengangguk sedikit. Reaksi di
wajah Jessica kini berubah, pucat pasi tidak
terbaca. Matanya tampak membulat, syok
bukan main. Aaron Marvell De Enzo.??
Bukankah itu adalah nama lengkap pemilik
perusahaan tempat dirinya bekerja.??
Tubuh Jessica tiba-tiba lemas tak bertenaga.
Apakah ini yang di maksud oleh Raya tadi
malam di telepon.? Dia ingin mengingatkan
dirinya tentang fakta mengejutkan ini.!
"Dan Nona Maharaya Sheerlina Atmaja,
apakah benar itu nama lengkap anda.?
Pak penghulu kini berpaling pada Raya yang
terlihat menunduk, seolah tidak ingin mendengar ataupun mengikuti proses ini. Raya masih ingin
menyangkal semua ini dan berharap ini semua
hanyalah sebuah mimpi.Pak penghulu kembali melanjutkan penuturannya. Memberikan
penjelasan proses ijab kabul pada Aaron dan
mencoba untuk mengetesnya sekali.
Kini semua orang kembali menahan napas
saat Tuan Danu dan Aaron saling berjabat
tangan kuat bersamaan dengan kemunculan
Nyonya Leni, Riri dan Mila ke tempat itu.
Mereka bertiga masih saja belum bisa
menerima kenyataan ini. Bahwa calon suami
Raya bukanlah bandot tua seperti harapan
mereka melainkan seorang pria yang memiliki
rupa dan sosok bak seorang dewa.
Tuan Danu mulai mengucapkan ikrar
menikahkan putri sulungnya yang di runut
kemudian oleh Aaron dengan melafalkan
ikrar menikahi Raya dalam satu tarikan
napas dengan sangat lancar dan tegas.
"Bagaimana..?"
"Sah.!!"
Semua orang berseru bersama dengan raut
wajah penuh kelegaan dan kebahagiaan
karena semuanya berjalan lancar. Air mata
kepedihan justru tumpah dari kedua mata
Raya. Hatinya sakit bukan main karena tidak
berdaya untuk keluar dari semua ini.
Tuhan.. inikah jalan hidupku selanjutnya.?
Pak penghulu kembali melantunkan doa
khusyuk penuh syukur atas kelancaran
prosesi akad nikah ini.
"Silahkan Tuan, anda sudah bisa menyentuh
istrinya. Bebas mau menyentuh dimana pun,
karena saat ini Nona Raya sudah sah menjadi
istri anda. Dia milik anda sepenuhnya.!"
DEG !!
Jiwa Raya rasanya benar-benar terguncang.
Kata-kata pak penghulu tadi seolah menjadi
sebuah penegasan bagi dirinya bahwa saat
ini laki-laki jahat itu adalah penguasa nya.
Dia bisa melakukan apapun sesuka hatinya
pada dirinya. Tubuh nya seketika menegang.
Aaron melirik kearah Raya yang masih terdiam
menunduk dalam derai air mata dan perang
bathin nya. Mata Aaron menatap tajam wajah
Raya yang masih tertunduk. Perlahan dia
meraih dagu Raya dan mengangkat nya.
Mata Raya yang di penuhi lelehan cairan
bening kini menatap Aaron dengan sorot
mata penuh penolakan. Wajah Aaron terlihat
semakin dingin, rahangnya yang tegas kini
tampak mengeras. Kedua jarinya semakin
kuat mencengkeram dagu Raya.
"Jangan mengumbar air mata tidak berguna
ini di depan orang lain. ! Semua nya hanya
akan sia-sia saja.!"
Desis Aaron dengan tatapan tajam penuh
intimidasi. Raya memejamkan mata nya.
Hatinya semakin terasa perih. Perlahan
Aaron mengangsurkan bibir nya ke kening
Raya, menciumnya lembut dan lama. Semua
orang menatap bengong pada interaksi intim
tersebut. Raya semakin memejamkan mata
saat bibir Aaron tidak jua lepas dari keningnya.
Dia benar-benar membenci keadaan ini.
"Ingat..Kau adalah milikku sekarang. Aku
bebas melakukan apapun yang aku inginkan.!"
Bisik Aaron di telinga Raya sesaat setelah dia
melepas ciumannya di kening Raya. Wajah
Raya langsung memucat, dia memalingkan
muka nya dengan cepat. Kebenciannya
semakin menjadi pada laki-laki yang sudah
sah jadi suami nya itu. Apa yang harus di
lakukan nya kini.?
Akhirnya semua prosesi akad nikah itu pun
di tutup dengan doa dan nasihat pernikahan.
"Tuan Aaron.. kalau boleh tahu apa rencana
anda selanjutnya.? Mengingat anda berasal
dari negara luar. Jadi kewarganegaraan Nona
Raya otomatis ikut berpindah menjadi warga
negara anda !"
Pak penghulu kini mulai berbicara serius
soal rencana masa depan pasangan baru
itu. Semua orang kembali di buat terkejut,
termasuk Raya. pindah kewarganegaraan.?
Aaron melirik kearah Raya yang masih
tertunduk diam penuh rasa was-was.
"Aku akan membawa nya pergi malam ini
juga, semua nya sudah di siapkan.!"
Raya melirik cepat dengan tatapan yang
terlihat jelas sangat keberatan, tapi pria itu
terlihat acuh seakan tidak peduli dengan
semua yang dirasakan oleh Raya.
***
Kediaman keluarga Atmaja...
Saat ini semua keluarga sudah berkumpul
kembali di rumah setelah pulang dari mesjid.
Mereka semua sedang menikmati hidangan
yang telah di sediakan oleh para pelayan di
rumah itu sebagai perayaan sederhana atas
pernikahan Nona rumah ini.
Aaron tampak sedang berbincang dengan
Tuan Danu dan Paman Raya. Nyonya Leni
dan dua putri nya terlihat duduk di sudut
ruangan, masih dalam keadaan tidak bisa
mempercayai semua ini. Kenapa Raya bisa
beruntung di nikahi pria sesempurna Aaron.?
padahal dia hanyalah barang sisa.! Riri dan
Mila terus mencuri pandang kearah Aaron
seolah tidak ada bosannya menikmati
pesona ketampanan pria itu.
"Maafkan aku Jes. Aku juga baru tahu kalau
dia adalah Presdir perusahaan kita.!"
Raya menggengam kuat tangan Jessica
yang kini menatap ragu kearah Aaron.
"Jadi kamu tidak tahu sebelumnya kalau
laki-laki jahat itu Tuan Marvell.?"
Raya menggeleng gusar. Jessica menepuk
jidatnya beberapa kali.
"Kalau tahu dia orang nya, aku rasa tidak
perlu deh kamu melakukan upaya bunuh
diri segala Ray.."
"Jessica..!! jahat ya kamu.!!"
Raya mendelik memukul lengan sahabat nya
itu yang hanya bisa tertawa tertahan.
"Sorry.. sorry Ray, aku hanya bercanda kok."
"Becanda mu gak lucu tahu.!"
"Iya maaf.. Habisnya aku gemes deh sama
kamu. Kok bisa gitu kamu di paksa tidur oleh
pria sekeren Presdir Marvell.! Yang aku tahu
wanita lain bahkan harus mengemis agar
bisa bertemu dengan nya.!"
Raya terdiam mendengar penuturan Jessica
barusan. Dia mencoba melihat kearah Aaron
yang terlihat sedang serius berbicara dengan
ayah dan pamannya.
Aaron tampak memberi isyarat pada Alex
yang langsung maju ke hadapan Tuan Danu
sambil menyimpan satu dokumen penting
di atas meja.
"Aku kembalikan semua aset mu.! Utang-
utang mu juga sudah di bereskan.!"
Aaron berkata dengan nada yang sangat
dingin dan terkesan arogan. Mata Tuan Danu
tampak menatap tidak percaya pada apa
yang ada di depan matanya.
"Tu-Tuan Marvell..te-terimakasih banyak atas
segala kemurahan hati anda. Sungguh saya
tidak tahu harus membalasnya seperti apa."
"Ada satu hal yang bisa kau lakukan.!"
"Apa itu Tuan.? Dengan senang hati akan
saya lakukan."
"Bebaskan putrimu.! Jangan pernah lagi
mengungkit kehidupannya.!"
Tuan Danu menautkan alisnya tidak mengerti
apa yang di maksudkan Aaron.
"Ma-maksud Tuan.?"
"Dia adalah istriku sekarang. Kalau ada yang
bertanya tentang dia dan aku cukup tutup
mulut ! Mulai hari ini kau putus hubungan
dengan nya.! Tidak ada lagi komunikasi di
antara kalian sampai aku mengijinkan nya
kembali. Semua ada dalam aturan ku.!"
Ujar Aaron dengan suara yang sangat tegas
dan tidak mau di bantah. Dia kemudian bangkit
berdiri. Tuan Danu dan Paman Raya hanya bisa
bengong tidak mengerti maksud dan keinginan
pria yang kelihatannya sangat berkuasa ini.
"Baik Tuan. Kalau begitu saya menitipkan
putri saya sepenuhnya kepada anda."
Tuan Danu akhirnya pasrah. Ekspresi Aaron
tetap datar dan dingin. Dia melirik kearah
Raya yang masih berbincang hangat dengan
Jessica dan Tante nya.
"Griz.. ingatkan dia kita harus pergi sekarang.!"
"Baik Yang Mulya.."
Griz membungkuk setelah itu berlalu pergi
menghampiri Raya dan memberitahukan
bahwa setengah jam lagi dia sudah harus
pergi. Semua orang tampak terkejut dan
saling pandang penuh kesedihan.
"Raya.. apakah kamu tidak akan pamit dulu
pada Mr Sean..?"
Raya tampak terhenyak. Sean... akankah
dia mampu melupakan pria baik itu.?
***
Happy Reading.....
pasti lebih seru