allea aulia ghassani gadis dewasa berusia 22 tahun.. yg di jodohkan dengan pria..dingin..cuek agak kasar yang bernama abraham bayu aji wijaya keduanya di jodohkan karena janji kedua orang tua mereka apakah kehidupan rumah tangga mereka akan harmonis,kisah cinta yg berawal dari benci karena suaminya telah memiliki kekasih sebelumnya bagaimana kah kisah allea apakah akan berakhir bahagia ataukah menyakitkan dan berujung perceraian... simak kisah nya.. check this out..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon evoy yoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKU MILIK SUAMIKU
Allea segera turun dari kamarnya dan membantu mama untuk membuat sarapan
"mah bikin apa..?" tanya Allea
"lontong sayur kuah kare, potongin dulu nak lontongnya" suruh mama ke Allea.
"Bram belum bangun ka..?" tanya papa
"belum pah" jawab Allea singkat.
"loh memang nya ada Bram, kok mama ga tau..papa kok ga ngomong sama mama" mama terkejut ternyata ada Bram yang baru datang tadi malam.
"mama udah tidur Allea juga udah tidur, semalam datang jam setengah 1, dia baru pulang dari bandung katanya langsung ke sini, nih nyari istri tercinta" papa senyum meledek Allea.
"ishh apaan sih papa" wajah Allea memerah
"ca, ada mas Bram tuh di kamar kaka" mama berbicara ke Caca adik kecil nya Allea
"heuh... mas blam.. emang iiyahh.." caca bertanya seolah tak percaya dengan gesit ia berlari menaiki tangga untuk melihat Bram
"de.. jangan lari nanti jatooh .." teriak Allea ke Caca
"Lea bawain ajah sana sarapannya, takutnya Bram masih malu untuk sarapan bareng." pinta mama ke Allea.
"iyaa mah" Allea segera menyiapkan sarapan pagi untuk Bram semangkuk lontong sayur kuah kare dan teh tawar hangat. ia melihat Caca turun dari kamar Allea sambil senyum malu-malu.
"ciee.. di cium yaa sama mas Bram" ledek mama ke Caca, Caca hanya mengangguk malu malu, melihat tingkah Caca Allea ikut tertawa dan ia segera naik membawakan sarapan untuk Bram Sesampainya di pintu kamar ternyata bram sedang menerima telepon.
Allea mengurungkan niat nya untuk masuk ia terdiam di pintu masuk dan menyandarkan tubuhnya ke tembok samping pintu kamar Allea.
📞..
"iyaa kalo aku sudah pulang memang nya kenapa?" suara Bram agak kesal di telepon.
"ya ga apa-apa sih, kamu lain ajah biasanya pulang pergi kamu kabarin aku ko ini enggak!!" suara Celine sedikit meninggi.
"ya trus klo aku udah udah pulang mau ngapain, lagian kamu tau dari siapa aku tugas ke bandung?" tanya Bram kembali.
"dari istri culun mu itulah, dari siapa lagi..!," Celine menyebut nama Allea, Allea yang mendengar di luar pintu tangannya gemetar sambil memegang baki berisi sarapan untuk Bram.
"Allea maksud kamu?, kamu kapan nemuin dia dan darimana kamu tau aku nikah sama dia, kamu maki maki Allea?" bram meninggikan suaranya.
"heh..!!! ko kamu jadi marah sama aku, kamu tanya sana sama istri kamu yang culun itu ,dia yang nemuin aku duluan dia juga nyerahin kamu buat aku, toh emang kenyataannya kamu seharusnya milik aku, kan?" Celine menjawab pertanyaan Bram
"apaaa.. Allea..., yaudah aku ga mau ngomong panjang lebar nanti aku temui kamu.." bram menutup teleponnya, ia menoleh ke pintu masuk ia melihat bayangan seseorang di samping pintu masuk, bram bangun dan membuka pintu.
"ALLEA..MASUK!!" Bram terlihat marah, Allea menurut sembari membawa sarapan untuk Bram.
"lea kamu apa-apaan sih nemuin celine...! kamu mau bikin semua tambah runyam kamu beneran mau kita cerai??!!" Bram memandang wajah Allea dengan marah namun ia tak berani berteriak karena ia tau ia sedang di rumah orang tua Allea.
"kamu seenaknya nyerahin aku ke celine yang notabene aku masih suami kamu! kamu gila atau apa sih, kamu mau kita cerai.?? oke..!! aku kabulkan aku telepon grace biar dia percepat prosesnya puas kamu...!!!" Bram berbicara dengan nada tertahan sembari menatap tajam penuh amarah ke Allea, Allea hanya diam tangannya gemetar.
"kamu ga mikir..!! kamu ga lihat di bawah sana lihat baik baik wajah orang tua kamu, orang tua kita..!! ga kasian kamu sama mereka haaah..!!" bram menunjuk wajah Allea,
Allea hanya diam air matanya mulai mengalir membasahi pipinya, bram meninggalkan Allea sebelum ia keluar ia kembali menoleh ke Allea.
"ternyata kamu egois Allea kamu ga mikirin semua orang termasuk aku yang udah mau berubah, egois kamu..!!!" Bram membuka pintu dan pergi meninggalkan Allea
"ya allah.. apakah langkah ku ini salah.." bisik batin Allea, ia duduk bersimpuh di lantai sembari menangis menahan sesak.
Bram menuruni anak tangga dan bertemu dengan orang tua Allea
"pah.. mah Bram pamit pulang dulu yaa" Bram pamit untuk kembali ke apartemen.
"loh.. kamu mau pulang dengan pakaian seperti ini" papa melihat Bram hanya pakai celana pendek dan kaos oblong putih
"ga apa-apa kok pa, bram pulang dulu yaa pah, mah" bram bersalaman dan segera pergi meninggalkan rumah Allea.
mama dan papa terlihat heran tak biasanya Bram bertingkah seperti itu.
"pah.. ayo lihat Allea.." mama bangun dan berlari menuju kamar Allea betapa terkejutnya mama melihat Allea sedang menangis.
"ya allah ka.. kamu kenapa??" mama menghampiri Allea dan memeluknya, papa segera menyusul dengan menggendong Caca, papa duduk di samping Allea yang sedang menangis di pelukan mamanya.
"Allea.. istighfar dulu.." pinta papa ke Allea.
"astaghfirullahaladzim... astaghfirullahaladzim.." Allea beristighfar sembari menangis.
"ayoo cerita sama papa ada apa?" tanya papa ke Allea.
"kamu berantem sama Bram?" tanya mama dan Allea mengangguk.
"ada masalah apa pa nak, kenapa bisa sampai seperti ini" tanya papa mencoba bertanya agar Allea jujur.
Allea pun menceritakan semuanya termasuk ia menggugat cerai Bram, mama dan papa sangat terkejut mendengarnya
"ya allah nak.. kenapa kamu putuskan untuk meminta cerai, kamu pulang sekarang, selesai kan baik baik" papa meminta Allea untuk pulang.
"tapi pah.." Allea seolah enggan.
"pulang lah nak tempat mu bukan di sini walaupun ini rumah orang tuamu, seorang istri akan buruk di mata suami nya ketika ia meninggalkan rumah tanpa seizin suami" papa mencoba membujuk Allea
"masalah Celine dari awal kami sudah tahu kenapa mama dan papa menerima tawaran ajeng buat nikahi kalian karena mama yakin kamu bisa merubah Bram jdi lebih baik" jelas mama, Allea terkejut ia tak menyangka orang tua nya tahu tentang Celine.
"Allea..!,seorang istri,bila ada suatu masalah dan menceritakan masalahnya ke keluarga nya sendiri itu tak akan memberikan solusi nak tapi kamu mengadu, bukan minta solusi dan pasti kami akan menambah masalah dengan membela kamu habis-habisan, karen kami fikir kamu benar makanya papa ga mau kamu ada masalah kabur ke sini selesaikan baik baik dan bila di rumah tanggamu ada masalah dengan Bram atau Bram yang melakukan kesalahan jangan mengadu ke papa tapi mengadu lah ke orang tua suamimu karena mereka pasti akan memberikan solusi dan menegur suamimu"ucap papa sembari membelai Allea
"Allea..ingat kamu bukan milik kita lagi, kamu milik suamimu dan suami milik ibunya kamu ngerti maksud mama ?" mama memeluk Allea dan Allea pun mengangguk
"iyaa mah ridho suami itu ridho nya Allah mah." Allea terisak.
" alhamdullilah kalo kamu mengerti sekarang ayoo pulang ya.. selesai kan semua masalah ini berdua, ingat perceraian bukan jalan terbaik di luar sana masih banyak yang hidupnya lebih menderita dari rumah tangga kamu tapi lihat mereka tidak buru-buru ambil keputusan cerai" mama memberikan wejangan ke Allea
"apa kalo Allea pulang Bram akan nerima Allea mah.." tanya Allea.
"Bram pasti nerima kamu kembali mama tau Bram itu sebetulnya lelaki baik" mama membelai rambut Allea.
"semua yang berumah tangga pasti selalu dapat masalah nak,apalagi kamu yang baru seumur jagung" mama tersenyum.
"mama yakin kamu dan Bram Pasti bisa menyelesaikan nya " mama dan papa tersenyum ke Allea.
"maa paaa maafin Allea, Allea udah bikin masalah di rumah ini" Allea menangis di pelukan mama.
"sudah sudah ayoo kamu siap siap dan pulang ayoo papa antar selesai kan masalah kamu sendiri bicarakan baik baik dengan Bram" papa menyuruh Allea dan Allea pun menurut ia segera bersiap dan pulang menuju apartemen nya.
.