Instagram: @blueskyma_1
Perjodohan yang dilakukan oleh dua perusahaan besar yaitu, Perusahaan Elang Group dan Perusahaan Mawardi Utama menjodohkan putra dan putri nya.
Seperti apakah jika dua anak dari konglomerat bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ema, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apakah hati bisa terbagi
Mila lalu mengajak Elang duduk di sofa ,
"mas , mau keliling?" tanya Mila
"nggak jadi ,paling setengah jam lagi aku balik ke kantor"
"oh. . . Antoni , siapkan meeting satu jam lagi dengan para direktur"
"baik, bu" Antoni pergi meninggalkan ruangan
"Mila?" tanya Elang
"iya"
"kenapa kamu yang jadi CEO?" Elang tidak bisa menahan rasa penasarannya
"cuma menggantikan kak Erfan saja kok"
"lalu, kenapa itu tertulis namamu" tanya Elang sambil melihat kearah tulisan nama mila
"sebenarnya, aku masih menduduki posisi CEO diperusahaan ini . . karena kak Erfan tidak mau menjadi pewaris tunggal. padahal aku sudah bersikeras memaksa kak Erfan"
Elang masih terdiam dan belum mengerti. . .
"pasti kamu bingung , mengapa ada dua CEO di Mawardi Utama. . . sebenarnya tetap kak Erfan yang bertanggung jawab atas semuanya, aku hanya menggantikan disaat-saat tertentu saja"
"oh begitu"
"iya karena kak Erfan selalu memaksa, padahal perjanjianya setelah menikah aku tidak mau tau urusan perusahaan. . .tapi kali ini untuk Exel , jadi tidak masalah" ucap Mila.
beberapa saat setelah mereka berbincang-bincang Elang dan Aris pergi dari situ diantar Antoni , mereka turun menggunakan lift khusus. . .
para karyawati memandang Elang dengan kagum
"ternyata suaminya Bu Mila ganteng banget ya" kata salah satu karyawan disana. . .
tidak sengaja Antoni mendengarnya
"hmmm" Antoni berdehem
"mau cari masalah kalian" bentak Antoni.
"maaf pak , mereka kurang sopan"
"Hem, perasaan waktu kita datange tidak ada yang berani berbicara sedikitpun" ucap Elang sambil terus berjalan.
"mereka takut dengan Bu Mila pak"
"haaa" Elang dan Aris pun kaget dan saling berpandangan
"maaf pak, ibu Mila memang orang yang tegas . . . bahkan lebih sadis dari pak Erfan" ucap Antoni sambil membungkam mulutnya yang keceplosan.
"huahhahahha" suara tawa Elang menggema, untung saja mereka Sudah sampai depan.
Aris dan Antoni bingung dengan Elang yang masih saja tertawa, bahkan itu bukan hal yang lucu menurut mereka berdua.
"kenapa, aku hanya membayangkan bagaimana lucunya Mila saat marah. . .ayo ris"
Aris membukakan pintu mobil untuk Elang dan melajukan mobil itu.
diperjalanan. . .
"apakah ada hal lain yang mengejutkan tentang Mila" tanya Elang
"saya tidak tahu pak , dulu Bu Mila memang murid yang berprestasi tapi saya juga tidak menyangka Bu Mila yang dulu pendiam jadi seorang yang pemberani"
Elang terus memikirkan Emila disepanjang perjalanan ia kagum sekaligus kaget bahkan istrinya lebih bisa dibilang ganas darinya. .
Elang sebenarnya juga orang yang disegani para karyawannya tapi ia adalah seorang yang pendiam ia hanya menyerahkan urusan karyawan pada aris, namun kalo direktur2 yang membuat ulah baru ia turun tangan.
Elang dan Aris baru sampai diperusahaanya Elang Group, tulisan yang tertera di gedung paling atas perusahaan itu.
mereka menaiki lift khusus dan menuju ruangan Elang, Elang duduk dikursi besar miliknya ia mulai membuka laptopnya.
"ris, apa yang harus dipresentasikan dipertemuan Minggu depan"tanya Elang
"kita hanya perlu menyampaikan profil perusahaan dan promosi perusahaan pak" jawab Aris yang masih berdiri
"kamu siapkan semuanya"
"baik pak, permisi" Aris meninggalkan ruangan Elang.
.
.
.
matahari mulai terasa memancarkan cahayanya yang begitu terik dan waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas siang.
waktunya untuk mengisi perut untuk semua orang yang sedari pagi bekerja keras.
tok. .tok. .
pintu ruangan Elang..
"masuk" ucap Elang tanpa melihat siapa yang memasuki ruangannya
"mas" ucap wanita bertubuh ramping yang berdiri di depan Elang
"sasa. . . duduklah" kata Elang sambil menutup laptopnya
"ada apa sa?"
"ada sesuatu yang ingin aku sampaikan"
"bicara lah"
"mas, aku tidak tahu entah ini hanya perasaanku saja atau memang sebenarnya begitu. . .aku merasa jarak diantara kita semakin jauh" ucapnya sambil tertunduk matanya berkaca-kaca.
