NovelToon NovelToon
Panduan Tokoh Numpang Lewat

Panduan Tokoh Numpang Lewat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Sistem / Menjadi NPC / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Aaliyah Thoati

Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!

Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.

Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.

…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27: Langit, Jagalah Dia

Mereka semua menatap ketika angin tiba-tiba berembus lembut, meniupkan kelopak bunga di udara. Beberapa kelopak jatuh tepat di atas meja, membentuk pola samar menyerupai tulisan kuno — seakan langit menulis pesan sendiri.

>【Terima kasih atas cinta yang menjaga dunia.】

Su Yulan tertegun, tapi tidak berkata apa-apa. Ia tahu langit memang punya caranya sendiri untuk menjawab doa tanpa suara.

Yun Haoran perlahan menatap ke arah langit. “Mungkin ... begini bentuk restu,” katanya pelan.

Malam itu, lentera digantung di taman. Mereka makan bersama — bubur manis, kue beras, dan teh hangat. Tawa Yun Zhen dan Yun Ruona mengisi udara. Su Yulan hanya duduk sambil tersenyum, menikmati momen yang seolah menenangkan segala luka masa lalu.

>【Sinkronisasi keluarga penuh : aktif.】

>【Efek lingkungan : stabilitas spiritual meningkat 24%.】

>【Catatan : emosi kasih menciptakan resonansi alami dalam radius 20 meter.】

Angin malam mengayun lembut lentera-lentera itu, memantulkan cahaya di mata mereka. Dan di langit Yunshan yang jernih, satu bintang tampak jatuh perlahan — tapi tak padam. Ia melintas, lalu menetap di antara gugusan lain, seperti menandai bahwa malam itu, cinta telah menulis dirinya sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan paginya, kabut tipis turun di atas kolam. Burung-burung kecil terbang rendah, membelah embun yang belum sempat hilang.

Su Yulan membuka jendela kamarnya, menghirup udara lembap pagi itu — aroma tanah basah bercampur wangi bunga Ziwei yang belum luruh.

Di meja kayu kecil di depan pintu, seorang pelayan meletakkan gulungan surat dengan segel merah tua.

> “Tuan, surat dari Akademi Tianwen.”

Su Yulan mengambilnya perlahan. Di ujung amplop tertulis dengan tinta hitam:

> "Untuk murid Yun Zhen — diperintahkan kembali dalam dua hari."

Ia memandang segel itu lama, sebelum memanggil putranya.

Yun Zhen datang masih dengan rambut agak berantakan, mengenakan pakaian sederhana yang belum sepenuhnya rapi.

“Niangqin, Diedie memanggilku?”

Tanpa membuang waktu, Yun Haoran berkata terus terang. “Surat dari akademi. Sudah tiba waktunya.”

Ia membaca isi surat itu pelan, matanya bergeser dari baris ke baris, hingga berhenti di bagian bawah:

> "Ujian tingkat dasar akan dimulai dalam tiga bulan. Murid dengan catatan baik diizinkan tinggal di asrama hingga pengumuman hasil."

Yun Zhen menggenggam surat itu erat. “Berarti ... aku tidak akan bisa pulang sampai ujian selesai.”

Yun Haoran mengangguk lembut. “Begitulah. Ini bagian dari perjalananmu.”

Sementara itu Su Yulan hanya bisa menatap putranya lama — wajahnya yang sudah tak lagi sepenuhnya anak-anak, tapi juga belum sepenuhnya dewasa. Ada sesuatu di matanya yang membuat Su Yulan menunduk, menahan sesuatu di dadanya. Belum lama Yun Zhen pulang untuk memeriahkan hidup, kini harus pergi lagi. Hati ibu mana yang tak pilu ditinggalkan kembali oleh anak sulung dalam waktu yang lama? Namun pergi menimba ilmu demi kehidupan yang lebih baik, ia harus merelakan.

“Niangqin,” katanya perlahan, “bolehkah aku membawa kipas itu bersamaku?”

“Yang Nana lukis?”

“Iya.”

“Boleh. Itu rumahmu di bawah langit, bukan?”

Yun Zhen tersenyum kecil. “Kalau aku rindu rumah, aku akan membukanya.”

> 【Sinkronisasi emosional individu : stabil.】

【Perubahan status : kesiapan perjalanan meningkat 32%。】

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari itu dihabiskan dalam keheningan yang lembut. Su Yulan mengajari Yun Ruona menyulam huruf pertama namanya sendiri di selembar kain kecil. Yun Haoran duduk di aula depan, memeriksa laporan dari wilayah barat sambil sesekali menatap halaman. Sementara Yun Zhen menghabiskan waktunya di taman, menatap kolam tempat pantulan langit berubah setiap kali angin lewat.

Yun Ruona menghampirinya, membawa dua cangkir teh jahe kecil. “Untuk Gege,” katanya bangga. “Nana buat sendiri! Tapi ... Niangqin yang panasin.”

Yun Zhen menerima salah satunya, meneguk perlahan. “Manis sekali.”

“Nana tambah gula dua kali.” Tangannya terangkat menunjukkan angka dua dengan senyum bangga menghiasi wajah.

Yun Zhen terkekeh. “Pantas.”

Lalu, dalam keheningan itu, Yun Ruona menatap pantulan langit di kolam dan berkata pelan, “Kalau Gege pergi lagi, langit akan sepi nggak?”

“Tidak,” jawab Yun Zhen, menatapnya. “Karena di setiap tempat aku berjalan, ada potongan langit yang sama di atasku. Jadi ... kita tetap di bawah langit yang sama.”

Yun Ruona berpikir sejenak, lalu tersenyum. “Berarti langit itu besar sekali, ya. Bisa menampung rindu juga.”

>【Analisis sistem : kesadaran abstrak meningkat.】

>【Deteksi konsep : ‘jarak tidak memutus hubungan’.】

>【Sinkronisasi verbal keluarga : aktif.】

Angin menari lembut di sekitar mereka, menggerakkan permukaan kolam hingga pantulan langit terbelah menjadi dua — lalu kembali menyatu seperti tak pernah terpisah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Lusa harinya, pagi tiba dengan sinar keemasan. Embun di dedaunan belum sempat kering ketika kuda pos akademi berhenti di depan gerbang keluarga Yun.

Yun Haoran menepuk bahu putranya. “Ingat, bukan hanya hafalan yang diuji, tapi juga hatimu.”

Su Yulan membenarkan kerah bajunya, lalu menyelipkan syal biru muda ke dalam tasnya. “Udara di Tianwen lebih lembap. Jangan abaikan kesehatanmu,” katanya lembut.

Yun Ruona berdiri di dekat tangga, menggenggam boneka Xiao Ming. Matanya berkaca-kaca, tapi bibirnya berusaha tersenyum.

“Gege,” katanya pelan, “kalau lihat langit, bilang padanya aku titip senyum, ya?”

Yun Zhen berlutut di hadapannya, mengusap kepalanya pelan.

“Baik. Dan kau juga harus jaga Niangqin dan Diedie. Janji?”

“Janji.”

Angin gunung berhembus ringan, menggerakkan kelopak bunga yang jatuh ke pundak mereka.

Yun Zhen menoleh sekali lagi sebelum naik ke pelana. Langit pagi tampak cerah, tapi di kejauhan, awan putih bergerak perlahan menutupi matahari — seolah ingin mengiringi kepergiannya.

>【Transisi sistem : subjek utama meninggalkan area inti.】

>【Efek : resonansi keluarga melemah 5%。】

>【Catatan : stabilitas emosional keluarga masih dalam batas aman.】

Su Yulan berdiri diam di depan gerbang sampai sosok putranya hilang di balik tikungan jalan. Yun Ruona menatap langit yang mulai memutih, lalu berbisik pada angin,

“Langit, tolong jagalah Gege.”

Angin menjawab lembut, mengayunkan ranting Ziwei yang masih bermekaran. Di kejauhan, sinar matahari kembali muncul — menembus dedaunan, membentuk kilau di udara seperti benang tipis yang menghubungkan mereka semua.

>【Sinyal kasih terhubung kembali.】

>【Efek tambahan : hubungan spiritual tetap aktif dalam jarak jauh.】

Su Yulan memandang ke arah langit Yunshan, perlahan mengembuskan napas. Di pelupuknya ada sisa cahaya matahari pagi, seperti pantulan dari air mata yang tidak sempat jatuh.

“Langit memang selalu menulis ulang cerita dengan caranya sendiri,” bisiknya. “Kita hanya perlu belajar membacanya dengan hati.”

Yun Ruona menatapnya, lalu menggenggam tangan ibunya erat.

“Niangqin, kalau langit menulis lagi ... aku ingin tahu apa katanya.”

Su Yulan menunduk, mencium kening putrinya. “Kalimat itu pasti indah, sayang. Karena kali ini, kita ikut menulisnya bersama.”

Langit Yunshan tampak biru jernih pagi itu. Rumah di bawah langit kembali hening — tapi keheningan itu bukan kehilangan, melainkan jeda lembut antara satu keajaiban dan keajaiban berikutnya.

✨ Bersambung ✨

1
Fitri R
semangat upnya thor
Fitri R
semangat thor upnya
Fitri R
lanjut
Fitri R
semangat thor upnya...
Ravenel Whitly
Ceritanya seru, menarik.

Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.

Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.

Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.

Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
Aisyah Suyuti
menarik
Fitri R
lanjut upnya thor...semangat
Fitri R
lanjut upnya thor....semangat
Fitri R
lanjut
DJSH _ Tutul
Ceritanya seru, gak bosen, ringan, tapi misterius.

bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!

/Good/
Kinara Wening
Sebagai penulis novel ini, cukup menguras otak. kadang sampai begadang buat mikir outline dan istilah lainnya. padahal belum nulis satu bab pun. perjuangan awal nulis cerita ini gak mudah. aku ingin cerita ini tidak hanya menghibur, tapi membekas dihati kalian.

dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.

makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Yourali
Karya yang bagus. ada lucunya, ada seriusnya, ada tema keluarganya, ada sistemnya. Belum tahu gimana romansa cerita ini karena masih kecil FL-nya.

Kutunggu dewasamu, Nana!

alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!

pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!