NovelToon NovelToon
DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

DIBUANG SUAMI, DINIKAHI CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam
Popularitas:42.1k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

​Amira terperangkap dalam pernikahan yang menyakitkan dengan Nakula, suami kasar yang merusak fisik dan mentalnya. Puncaknya, di pesta perusahaan, Nakula mempermalukannya dengan berselingkuh terang-terangan dengan sahabatnya, Isabel, lalu menceraikannya dalam keadaan mabuk. Hancur, Amira melarikan diri dan secara tak terduga bertemu Bastian—CEO perusahaan dan atasan Nakula yang terkena obat perangsang .
Pertemuan di tengah keputusasaan itu membawa Amira ke dalam hubungan yang mengubah hidupnya.
Sebastian mengatakan kalau ia mandul dan tidak bisa membuat Amira hamil.
Tetapi tiga bulan kemudian, ia mendapati dirinya hamil anak Bastian, sebuah takdir baru yang jauh dari penderitaannya yang lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Di ruang tamu rumah keluarga Nakula yang redup, suasana tegang terasa pekat.

Isabel berdiri dengan wajah lelah, tangannya memegang perut yang mulai tampak membesar.

Dari arah dapur, Bagas melangkah cepat menghampirinya.

Ia menatap Isabel dengan tatapan campuran antara cemas dan marah.

“Isabel…” suaranya berat, penuh emosi yang tertahan. Ia menarik pelan pinggang Isabel hingga mereka berhadapan dekat.

“Kamu hamil, kan?”

Isabel menunduk, bibirnya bergetar, tak sanggup menatap Bagas.

“Dia anakku, kan?” tanya Bagas lagi, suaranya meninggi kali ini, matanya tajam tapi juga memohon.

Isabel terdiam lama. Air matanya menetes perlahan.

“Aku tidak tahu, Bagas…” ucapnya pelan, suaranya hampir berbisik.

Bagas menatapnya tak percaya. Ia menggenggam kedua bahu Isabel, sedikit gemetar.

“Tidak tahu? Maksudmu… Nakula juga—”

Isabel memejamkan mata, menahan tangis. “Aku hanya tahu satu hal kalau aku ingin menikah dengan Nakula. Aku butuh dia, bukan kamu.”

Wajah Bagas memucat. Ia terdiam lama, pandangannya kosong.

“Jadi, walaupun aku yang mencintaimu dan meskipun mungkin anak itu anakku, kamu tetap memilih dia?”

Isabel menatapnya, air matanya menetes deras.

“Maaf, Bagas. Aku hanya ingin masa depanku aman. Dan Nakula dia satu-satunya jalan itu.”

Bagas menunduk, menggertakkan rahang. Suara tawanya lirih tapi getir.

“Baik, Isabel. Tapi ingat kalau Nakula menyakitimu lagi, jangan datang padaku. Karena kali ini aku mungkin tidak akan menolongmu lagi.”

Ia melepaskan pelukan di pinggang Isabel, lalu melangkah pergi meninggalkan rumah itu dengan dada yang bergemuruh antara cinta, kecewa, dan amarah yang menyesakkan.

Sementara itu di suasana rumah keluarga Vettel dipenuhi aroma bunga segar dan kain putih yang menghiasi seluruh ruangan.

Persiapan untuk resepsi pernikahan Sebastian dan Amira yang akan digelar besok sudah hampir selesai.

Amira berdiri di depan cermin, memandangi dirinya yang tampak berseri dengan senyum kecil di bibirnya.

Saat itu, Sebastian muncul dari balik pintu dengan jas santai, menatap istrinya penuh sayang.

“Sayang, aku kerja dulu ya sebelum besok kita resepsi,” ucap Sebastian lembut sambil merapikan lengan jasnya.

Amira menoleh cepat dan menganggukkan kepala.

“Iya, tapi…” ucapnya pelan. Lalu, tanpa pikir panjang, ia berlari kecil ke arah Sebastian dan langsung memeluk tubuh suaminya erat-erat.

Sebastian tersenyum, membalas pelukan itu sambil mengelus rambut Amira.

“Hei, aku cuma kerja sebentar kok, bukan pergi jauh,” ujarnya dengan nada menggoda.

Amira mendongak dengan mata berbinar. “Boleh ikut?” tanyanya manja, suaranya lembut tapi penuh keinginan.

Sebastian menatap wajah istrinya, kemudian menghela napas pelan sambil tersenyum.

“Kamu mau ikut kerja?”

Amira mengangguk cepat, wajahnya begitu cerah seperti anak kecil yang tak ingin ditinggal.

Dari arah ruang makan, Casandra yang sedari tadi memperhatikan mereka tertawa kecil.

“Ajak saja, Bas. Biar sekalian lihat-lihat suasana kantor sebelum jadi istri CEO sepenuhnya,” ucapnya sambil tersenyum penuh arti.

Sebastian melirik ibunya sebentar, lalu menatap Amira lagi. “Baiklah. Tapi kamu janji nggak boleh capek, ya?”

Amira mengangguk cepat. “Janji!”

Sebastian tersenyum, lalu meraih tangan istrinya.

“Kalau begitu, ayo, Nyonya Vettel. Kita berangkat.”

Amira tersipu malu, tapi matanya berbinar bahagia saat mereka berjalan beriringan menuju mobil pasangan yang siap menatap masa depan, satu langkah sebelum hari besar mereka tiba.

Mobil hitam mewah milik keluarga Vettel melaju tenang di jalanan menuju kantor pusat perusahaan.

Amira duduk di samping Sebastian, sesekali menatap keluar jendela menikmati pemandangan kota yang ramai.

Begitu tiba di gedung megah itu, beberapa staf langsung memberi salam hormat kepada Sebastian dan Amira.

Aura wibawa sang CEO dan kelembutan sang istri membuat suasana terasa hangat.

Sebastian berjalan di samping Amira, menggenggam tangannya dengan lembut.

“Diko, nanti temani Amira keliling perusahaan,” ucapnya tanpa menoleh.

Diko yang berdiri di dekat pintu lift langsung mengacungkan jempolnya sambil tersenyum lebar.

“Siap, Tuan Sebastian. Saya akan pastikan Nyonya aman dan nyaman.”

Namun Amira langsung menoleh ke arah suaminya, wajahnya sedikit cemberut.

“Bas, aku bisa kok keliling sendiri. Aku nggak akan kemana-mana.”

Sebastian menatap istrinya serius sambil menggelengkan kepala.

“Tidak, sayang. Aku nggak mau ambil risiko lagi. Aku tidak akan mengulang kejadian beberapa hari yang lalu.”

Nada suaranya tenang tapi tegas, membuat Amira terdiam. Ia tahu persis maksud Sebastian ingatan tentang penculikan yang hampir merenggut nyawanya masih segar di benak mereka berdua.

Amira akhirnya mengangguk pelan, lalu tersenyum lembut.

“Baiklah, Tuan CEO. Aku turuti perintahmu.”

Sebastian tersenyum lega, lalu mengecup kening istrinya sebelum melangkah menuju ruang kerjanya.

“Pintar. Aku janji nanti kita makan siang bareng, oke?”

Amira tersipu, menatap suaminya yang mulai menjauh. Diko pun mendekat dan tersenyum ramah.

“Ayo, Nyonya, saya antar berkeliling. Banyak bagian yang belum sempat Ibu lihat.”

Amira mengangguk kecil sambil melirik sekilas ke arah pintu ruang kerja Sebastian.

Amira menatap sekeliling ruang kerja, langkahnya terhenti sejenak saat melihat beberapa karyawan menundukkan kepala, penuh hormat dan sedikit takut.

Ia menelan napas, lalu melangkah pelan menuju pintu ruang rapat tempat suaminya memimpin pertemuan.

Begitu pintu terbuka, matanya langsung tertumbuk pada sosok Natasya yang berdiri di sana, wajahnya penuh harap.

“Bas, tolong beri aku satu kesempatan lagi,” suara Natasya terdengar memelas, hampir memaksa.

Sebastian menatapnya dingin, nada suaranya tegas.

“Tidak, Natasya. Sekarang keluar dari sini.”

Namun Natasya menolak menggeleng, kemudian melangkah maju dan memeluk tubuh Sebastian, mencoba mencium bibirnya.

Di ruang rapat lantai delapan, suasana yang semula formal mendadak berubah tegang.

Sebastian berdiri di hadapan meja besar, menatap Natasya yang kini berdiri hanya beberapa langkah darinya.

“Bas, aku mohon, dengarkan aku sekali saja,” ucap Natasya dengan suara bergetar.

Sebastian menghela napas panjang, matanya menajam.

“Natasya, aku sudah bilang. Semua ini sudah berakhir. Aku sudah menikah, dan aku mencintai Amira.”

Namun, Natasya justru tersenyum samar. Tangannya perlahan menyelinap ke dalam tas kecil yang ia bawa.

Kalau aku tidak bisa memilikimu dengan cara baik-baik…” bisiknya pelan, hampir tak terdengar.

Sebelum siapa pun sempat bereaksi, Natasya bergerak cepat.

Ia menarik lengan Sebastian dan — cekrek! — sebuah suntikan kecil menancap di lehernya.

Sebastian sempat memekik pelan, tubuhnya menegang.

“Na… Natasya…” suaranya melemah. Dalam hitungan detik, pandangannya buram, langkahnya goyah, lalu tubuhnya ambruk ke lantai dengan suara berat.

Beberapa pria berpakaian staf kebersihan yang sejak tadi berdiri di luar ruangan tiba-tiba masuk. Gerak mereka cepat, terlatih.

Tanpa banyak bicara, mereka menutup pintu, lalu mengangkat tubuh Sebastian ke dalam troli besar berisi pakaian laundry perusahaan.

Natasya berdiri di sana, wajahnya tenang meski napasnya tersengal.

“Bawa dia ke tempat yang aman. Jangan sampai siapa pun tahu,” katanya dingin.

Para pria itu mengangguk patuh, lalu mendorong troli keluar ruangan dengan kecepatan terukur.

Dalam hitungan menit, mereka menghilang ke dalam lift servis belakang.

Sementara itu, di lantai bawah, suasana di kantin perusahaan justru terasa hangat dan santai.

Amira duduk di meja pojok bersama Diko, menikmati jus segar sambil tertawa kecil mendengar leluconnya.

“Suami anad itu serius banget kalau kerja. Andai semua bos kayak dia, hidup staf bakal tenang,” canda Diko sambil mengangkat gelas plastiknya.

Amira tersenyum tipis saat mendengar perkataan dari Diko.

“Iya, tapi aku suka lihat dia begitu. Fokus. Itu yang bikin aku jatuh cinta,” ucapnya pelan, matanya berbinar penuh kebanggaan.

1
ikhwatun khasanah
luar biasa
Erna Riyanto
kok bandara... bukannya lgi di hotel yg sama dgn nakula
Maylia Ahmad
jelaskan lah thor..apa Alexander mengenal almira sebelumnya..
Maylia Ahmad
Al Mira cerai blm siap udah menikah..ini gimana ceritanya perempuan kan ada masa Iddah .trs nikah harus ada waklinya..😄
my name is pho: saat itu Amira kan belum siap bertemu dengan orang tuanya karena ia membantah dan Menikah dengan nakula
total 2 replies
M42H 1Q84L
bagus amira beri pelajaran sama sebastian...biar kapok tuh sebastian bagai mana rasany jd amira yg sllu dikecewakan sebastian yg terlalu baik pd mantanny n tidak mnjaga perasaan amira...terus amira balas ja trs biar tw sebastian bagai mn perasaanmu yg sering dibuat kecewa sama sebastian....
up'ny yg bnyk thor🙏💪
Ariany Sudjana
amira ini bodoh atau gimana sih? sudah punya suami, dan lagi hamil, kok main peluk saja, dan mengabaikan Sebastian, yang jelas adalah suaminya. kalau gini, ya jangan salahkan orang lain, kalau ada pelakor masuk dalam kehidupan mereka
Ariany Sudjana
Sebastian ini mafia kan? kok mudah sekali percaya sama jalang murahan Devia? amira juga sama bodohnya
Evi Lusiana
bodoh ny sebastian
Ningazkazifa
gemes sama bas...laki kok lembek banget🤣
my name is pho: sabar kak. ditunggu kelanjutannya
total 1 replies
Tining Revi
bukan nya td pembukaan hotel tuan alexander di bandung ya. kok dekat dengan gunung bromo. apa aku yg salah baca
my name is pho: terima kasih koreksinya kak.
total 1 replies
Ariany Sudjana
amira kamu bodoh, mau menyelesaikan masalah tapi ga melibatkan Sebastian, ya ga bisa, kan kamu istrinya. Sebastian juga bodoh, masih saja peduli sama Devia, sudah jelas pelakor itu licik, dan ingin menghancurkan rumah tangga kamu
Herdian Arya: hmmmmm betul 22nya bodoh dan banyak janjinya.
total 1 replies
Ariany Sudjana
harusnya sih Sebastian yang berjaga yah di villa, bagaimanapun Sebastian suaminya. dalam situasi seperti amara, peran suami sangat dibutuhkan, selain keluarga yang lain
my name is pho: iya kak.
tapi Amira masih marah jadi nggak mau lihat wajah Sebastian
total 1 replies
Ariany Sudjana
Sebastian ga tegas jadi Amira jadi korban. kalau gini sih alamat Amira pergi dan ga balik lagi ke Sebastian, karena sudah kehilangan kepercayaan
Herdian Arya
maaf saran aja nih, bas tuh kebanyakan omong dan janjinya, melindungi istri dan anak selalu terucap tapi lagi dan lagi kecolongan ga istri ga dirinya sendiri, kaya jual jual obralan yg banyak janjinya.
dew_ii
keren torrr
Andira Rahmawati
coba mira punya sedikit skill..apa gitu yg bisa bantu nemuin suaminya...jgn jadi wanita lemah bisanya cuma nangis aja..
Ariany Sudjana
semoga Sebastian bisa ditemukan dalam keadaan sehat, dan bisa kembali ke Amira dengan selamat juga. dan si pelakor gila Natasya juga harus dihukum berat
Nona Canbas
mampir Thor semangat 💪
my name is pho: terima kasih kak
total 1 replies
Widia
bagus ceritanya..suka bgt..sat set ga bertele"..👍
Evi Lusiana
hrs y kmn² bastian bw pngawal bgus lg pngawal wanita jd k toiletpun ada yg mnjg amira klo d luar rmh
my name is pho: terima kasih kak🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!