NovelToon NovelToon
I Don'T Want To Be The Main Character In A Comic

I Don'T Want To Be The Main Character In A Comic

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa / Time Travel / Fantasi
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Moonbellss

Sejak kecil, Eyliana terbiasa dengan kesepian. Rumahnya bukan tempat bernaung, melainkan medan perang tanpa henti antara kedua orang tuanya. Kematian mereka tidak meninggalkan duka, justru tawa ironis yang melegakan. Berbekal warisan, ia merintis karier sebagai aktris, tetapi popularitas membawa tantangan baru—pengkhianatan, fitnah, dan obsesi gelap dari penggemar.

Saat sebuah tragedi merenggut nyawanya, Eyliana terbangun kembali. Bukan di dunianya, melainkan di dalam komik 'To Be Queen', sebagai Erika, si putri sempurna yang hidupnya penuh kebahagiaan. Ironisnya, kehidupan impian ini justru membuatnya cemas. Semua pencapaiannya sebagai Eyliana—kekayaan, koleksi, dan orang-orang terpercaya—kini lenyap tak berbekas. Eyliana harus beradaptasi di dunia yang serba sempurna ini, sambil bertanya-tanya, apakah kebahagiaan sejati benar-benar ada?

"Haruskah aku mengikuti alur cerita komik sebenarnya?" Pikir Eyliana yang berubah menjadi Erika Serriot

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonbellss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28 Mencari Takdir

Dua Jam Kemudian di Kamar Istana Gypsophila

“Hah, yang benar saja, aku harus menunggu empat jam di kamar ini. Tidak ada ponsel, tidak ada komik, tidak ada teknologi apa pun. Hanya ada teh dan buku politik?!!” gerutu Erika sambil menguncir rambutnya menjadi satu.

Erika sedang bersiap untuk melarikan diri dari kamarnya yang menurutnya membosankan. Ia mengenakan gaun simpel tidak mengembang berwarna soft pink tapi hangat, rambut ditata seadanya, dan hanya dihiasi pita merah. Setelah merasa dirinya sudah siap, Erika melihat balkon kecil yang ada di kamar mandinya. Ia berjalan dan mengecek situasi sekitar. Cukup tinggi. Tapi di bawah banyak sekali kumpulan ranting hingga menggunung kecil dan jalan inilah satu-satunya yang tidak ada penjaga. ‘Mungkin sakit. Tapi aku tidak akan mati, kan?’ pikir Erika sedikit ragu. Erika menarik napas dan menghembuskannya perlahan untuk menguatkan pikiran gilanya.

“Aku tidak akan mati,” katanya dengan yakin.

Erika berpikir melompat dari lantai 2 tidak akan membuatnya mati, karena ia pernah melakukan beberapa percobaan bunuh diri yang selalu gagal. Ia merasa takdirnya untuk mati sulit terjadi di sini. Lalu tak lama kemudian, ia melompat dari balkon kamar mandi di lantai 2.

“SRAKK!!” Suara ranting yang mengenai badan Erika setelah melompati balkon.

“APA KAU SUDAH GILA?!” kata seseorang dengan suara keras yang melihat Erika melompat. Erika juga terkejut dengan suara lelaki itu, langsung memberi isyarat untuk mengecilkan suaranya.

“Sssstt.. kenapa Pangeran bisa ada di sini?” Suara Erika sedikit berbisik-bisik sambil melihat sekitar.

Pangeran Edwin menatap Erika yang masih duduk tersungkur di bawah bersama tumpukan ranting. Erika sedang membetulkan rambutnya yang kotor sambil menepuk gaunnya sedikit.

“Hei?! Kenapa Anda menatap saya seperti itu? Anda tidak berniat membantu Lady yang sedang jatuh di bawah?” kata Erika kesal karena tatapan Pangeran Edwin tidak berhenti. Erika sulit bangun dari tempatnya karena kakinya seperti tersangkut sesuatu.

“He.. hei? Kamu memanggilku dengan hei?! Bagaimana bisa kau tidak sopan sama sekali dengan keluarga kekaisaran? Kau benar-benar gila. Sudah loncat dari lantai 2, memanggil keluarga Kaisar dengan ‘hei’, berkata tidak sopan, apakah kau ingin mati? Entah karena loncat atau dibunuh oleh keluarga kami?” Pangeran Edwin memarahi Erika dengan tatapan kesal, ia juga menggerakkan tubuh dan tangannya untuk penekanan setiap kalimatnya.

“Jangan khawatir, Saya tidak akan mudah mati. Karena saya sudah sering mencobanya dulu,” ucap Erika dengan santai dan tersenyum yang membuat Pangeran Kedua ini melebarkan matanya karena terkejut.

“Men… mencobanya?! Sungguh kau wanita ini tidak bisa tertebak,” kata Pangeran Edwin sambil memegang kepalanya dengan satu tangan. Mungkin dia merasa pusing untuk mencerna setiap kata yang dilontarkan Erika.

“Jadi, bantu saya berdiri. Anda tidak akan membiarkan seorang Lady cantik kesulitan, kan?” kata Erika sambil mengangkat kedua tangannya ke arah Pangeran Edwin dan menatapnya dengan wajah memohon.

Tapi di mata Pangeran, wajah Erika cukup bersinar, lucu, menggemaskan, hingga meluluhkan hatinya. Tiba-tiba Pangeran Edwin terkejut dengan apa yang sempat ia pikirkan.

“Sepertinya aku sudah gila,” gumamnya pelan sambil mencoba meraih pinggang Erika lalu mengangkatnya. Erika yang terkejut dengan tindakan Pangeran hanya memasang wajah mulut terbuka. Sepertinya Pangeran merasakan badan Erika sangat ringan dan pendek.

“Tubuhmu sama seperti ranting itu,” katanya dengan wajah datar dan masih mengangkat Erika.

“Ap-Apa? Anda menghina saya?!! Turunkan Saya?!!” Erika mencoba memberontak dan berusaha turun dari genggaman Pangeran Edwin yang seolah mengangkat dirinya seperti bayi.

Pangeran Edwin tersenyum simpul lalu menurunkan Erika di sisi lain yang tidak ada ranting. Erika yang cemberut sambil menepuk-nepuk kembali gaunnya yang kotor dengan kesal.

“Sekarang apa yang ingin Lady lakukan setelah melompat dari lantai 2?” kata Edwin yang sedikit sarkastik.

“Lalu apa yang Pangeran lakukan di sini? Bagaimana bisa seorang Pangeran sampai di belakang balkon kamar mandi istana…” Erika menghentikan kalimatnya lalu melirik Pangeran sedikit curiga. Lelaki yang berdiri di belakang istana, dekat balkon kamar mandi, tempat yang jarang orang lewat. Pangeran Edwin yang menyadari kecurigaan Erika langsung kesal.

“Apa?! Kau tidak berpikir bahwa aku orang mesum, kan? Aku hanya ingin mengembalikan ini! Pita biru yang kau jatuhkan,” kata Pangeran Edwin sambil menyodorkan pita yang dijatuhkan oleh Erika saat di pancuran taman.

“Oh? Bagaimana bisa ada di Pangeran? Apa Anda mengikuti saya tadi? Lalu kenapa tidak melalui pintu depan istana atau diberikan pada kepala pelayan? Tapi malah seperti ingin menyusup di belakang istana?” Pertanyaan Erika yang bertubi-tubi seperti sedang menusuk hati nurani Pangeran berulang kali.

“Ekh..” erang Edwin mendengarkan Erika yang banyak bicara.

“Setidaknya jawab pertanyaanku terlebih dahulu. Jangan banyak tanya tanpa menjawab dahulu,” kata Pangeran Edwin kesal. Erika menatap Edwin dengan mengerutkan keningnya.

“Saya hanya ingin mencari ujung benang merah,” katanya cuek dan berjalan meninggalkan Pangeran Edwin. Kata Benang Merah yang dimaksuda Erika adalah Takdir Hidup.

“Apa? Ujung benang?” gumamnya bingung sambil melihat ke bawah, kanan, dan kiri yang mungkin ada ‘benang’ yang Erika maksud. Tapi dia tidak menemukan apa pun.

“Hey!” panggil Pangeran Edwin ke Erika, lalu menyusul langkah Erika yang sudah sedikit menjauh.

“Kenapa Pangeran mengikuti saya? Bukankah urusan Pangeran dengan saya sudah selesai?” kata Erika yang masih berjalan menuju taman.

“Saya hanya mengawasi gerak-gerik mencurigakan,” kata Pangeran Edwin sambil melipat kedua tangannya di dada dan terus mengikuti langkah Erika.

“Mencurigakan? Saya itu datang sebagai tamu Kaisar secara resmi. Apakah Pangeran tidak mendengar kabar tersebut?” jelas Erika sambil memasang wajah sombong dan menatap lurus ke depan.

“Yah, itu benar. Tapi tetap saja Lady mencurigakan. Apakah Lady sudah menemui Baginda Kaisar sebelum berkeliling istana? Apakah Lady dari Grand Duke Serriot tidak mempelajari etika dasar?” kata Edwin dengan sedikit sarkastik.

Erika menghentikan langkahnya dan menghadap Pangeran dengan tatapan kesal. Pangeran pun juga menghentikan langkahnya dan membalas tatapan Erika dengan tajam.

“Bagaimana bisa pertemuan kita selalu penuh curiga dan menyebalkan? Ekh.. dan bisakah Pangeran tidak mengikuti saya?!” kata Erika dengan tegas.

“Kau mulai duluan yang membuat pertemuan kita penuh curiga. Aku belum tahu tujuanmu ingin mengincar adikku. Apa jangan-jangan, kau sedang ke arah istananya sekarang?” kata Edwin sambil menatap Erika dengan lekat.

“Sudah saya katakan, saya tertarik dengan Pangeran Zester, kepintarannya, dan juga ketampanannya. Siapa yang tidak tertarik dengan Pangeran Zester?” kata Erika dengan tatapan tidak mau kalah ke Edwin.

“Aku tidak menyangkal itu. Tapi standar lelakimu sangat umum wanita lainnya,” kata Edwin sambil tersenyum mengejek.

“Yah, lebih baik seperti itu. Daripada memiliki tipe lelaki kasar, sarkastik, dan selalu ingin mengajak bertengkar setiap bertemu. Apalagi suka menguping omongan orang,” kata Erika lalu melanjutkan jalannya lagi.

“Ha? Menguping?! Aku tidak pernah menguping! Kau sendiri yang berbicara sambil suara keras!! Kau sungguh menyebalkan! Sepertinya kau memiliki banyak nyawa ya?” kata Edwin yang masih mengikuti Erika yang kini sudah memasuki labirin taman tengah.

“Saya tidak mengatakan itu, Pangeran. Tapi… ya! sepertinya aku memiliki banyak nyawa. Aku tidak akan mudah mati walaupun kau menghunuskan pedang ke leherku sekarang,” katanya dengan percaya diri membuat Pangeran Edwin sedikit bingung.

Pangeran merasa, Erika tidak takut sama sekali untuk menghadapi kematian jika ada di depannya. Entah itu hanya gertakan untuk Edwin atau memang sifatnya yang sedikit keras kepala baginya. Edwin juga baru pertama kalinya, mengancam seseorang tetapi dia tidak merasa takut sama sekali pada dirinya. Edwin merasa ancaman yang dilontarkan untuk Erika adalah candaan semata. Jika bukan Erika, orang yang diancam dengan wajah garang Pangeran Edwin pasti sudah ketakutan dan tidak ingin bertemu dengannya. Itulah alasannya Pangeran Edwin sulit didekati oleh para Lady walaupun dia memiliki wajah tampan.

“NONAAA ERIKA!!” Seseorang memanggil Erika yang membuat Pangeran dan Erika terkejut dan menatap dari sumber suara yang tidak jauh di belakang Pangeran Edwin.

“Sepertinya…” belum selesai Edwin berbicara dan menengok ke belakang, sesosok Lady di sebelahnya sudah menghilang di depannya. Sepertinya Erika langsung kabur ketika tahu pemilik sumber suara tersebut.

“Salam kepada mentari kekaisaran,” sapa Sir Richard setelah melihat Pangeran Edwin.

Bersambung...

1
Indah Suci
kerennnn bgtt ceritanya😍
FantasiRemaja
kak Andreas ganteeeeeng 🤭🤭🤭
FantasiRemaja
Penulisannya rapi mudah di baca
Moonbellss: Terimakasih atas dukungannya 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
FantasiRemaja
🤣🤣🤣🤣 astaga FL uang sapa yang traktir sapa
FantasiRemaja
kok ada bawang disini ya
FantasiRemaja
/Sob//Cry//Cry/
FantasiRemaja
Ternyata Isekai 🤣 kaget aku
FantasiRemaja
FL nya kasian bet. Baru baca 1 chapter. dari blurbnya menarik 😍 jadi mau baca. Jangan drop ya Thor 💪
Moonbellss: Terimakasih sudah dukung kak 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
isekaifans
next, semoga erika bisa dapat keluarga yg harmonis, agar trauma hilang
Ran Ersa
yahhh, lanjuttt dongg, penasaran
isekaifans
isekai, started😍
Ran Ersa
lanjutttt, penasaran jadi mc atau villainess🤭
Moonbellss: Jadi apa yaaa wkwk. Ikutin terus ya ceritanya ❤️❤️
total 1 replies
isekaifans
broken FL detected🤣
Moonbellss: 😄😄😎 wah wah wah. terimakasih dukungan kak fans isekai. lup lup
total 1 replies
Ran Ersa
dasar sifat apatis dan benci karakter tidak terbentuk dengan asal, tapi efek dari perilaku keluarga yg broken, good job😍
Moonbellss: Terimakasih kak dukungannya yaa >.<
total 1 replies
namapena
Seru! pemilihan suasana setiap adegan terasa kuat. Lanjutkan kak 💪🏻
Moonbellss: Terimakasih atas dukungannya yaaa 🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
Giselle Bustamante
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
Moonbellss: Terimakasih Dukungannya kak. Love
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!