PERINGATAN, **** ******.
.
Mia, yang baru saja putus beberapa bulan yang lalu, belum move-on, tapi harus mendapatkan kenyataan bahwa sekarang orang yang paling dicintainya itu berubah dari mantan pacar menjadi saudara tiri, tinggal serumah, bahkan kamar bersebelahan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dilafnp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bertengkar lagi
"kok kamu dateng bareng Mia sih? maksudnya apa?" Zee menyilangkan kedua tangannya, memandang kesal ke arah Mia dan Lucas.
"ck! yang ngajak lo ketemuan sebenarnya dia, bukan gue.." jawab Lucas malas, langsung berlalu menuju kasir memesan minuman untuk dirinya dan Mia.
Seketika, mata Zee langsung menyorot cepat ke arah Mia, ketidaksenangan dan aura permusuhan terlihat jelas disana.
"ada apa lo nyari gue?" tanya Zee kesal.
Di kursi cafe yang bertema suasana keluarga, dengan kursi panjang dan meja besar, khas keluarga 4 sampai 6 orang, Mia berdiri dengan senyum canggung disamping meja.
"sebenarnya ada yang mau gue obrolin, bisa ga kita ngobrol agak jauhan dikit dari Lucas.." ucap Mia lembut, lengkap dengan senyum canggung di wajahnya.
"ck!! lo mau ngomong apa? sekarang aja.. guet tebak, lo pasti mau bilang kan, kalau lo sama Lucas udah balikan? terus nyuruh gue buat ga gangguin dia lagi, gitu??" ucap Zee penuh penekanan.
"nggak nggak.. gue ga lagi bahas dia.." Mia melirik sekilas ke Lucas yang berjalan mendekat, nampak sudah selesai dengan pesanannya. "apa yang mau gue omongin ga ada urusannya sama dia.. gue janji, kalau lo mau ikut gue.. gue ga bakal gangguin kencan kalian hari ini.. gue bakal langsung pulang setelah kita selesai bicara." Mia berucap sambil menunjukan 2 jari tanda V sebagai sumpahnya.
"ehh.. apa apaan maksud lo!!" Lucas yang baru sampai dibuat terkejut dengan ucapan Mia. "enak aja lo mau ninggalin gue disini.. kita berangkat bareng, pulang juga harus bareng yaa..." lanjut Lucas kesal sambil membawa dirinya untuk duduk di kursi.
dari awal Lucas tidak paham kenapa Mia mau mengajak Zee bertemu, tapi mendengar sendiri kalau Mia mau meninggalkannya bersama wanita lain, tentu saja Lucas tidak terima.
Sementara itu Zee yang sudah duluan duduk di kursi depan Lucas, hanya menyimak tingkah mereka sambil menyergitkan matanya.
Mia yang melihat kalau rencananya hampir gagal, seketika langsung duduk mendekati Zee "lo ga usah berfikir yang macem macem yaa.. sebagai abang, dia cuma khawatir kalau gue kenapa kenapa dijalan.. itu aja, ga lebih.." ucap Mia terus meyakinkan Zee.
"dih!! lo sebenarnya kenapa sih dari tadi? sakit ya otak lo? pulang dari sini kita berobat ya." sahut Lucas menyela pembicaraan.
Mia seketika menatap Lucas sambil memelototkan matanya.
"liat.. liat.. dia aja pesen 2 minuman, fix, udah pasti buat elo.." ucap Mia masih mencoba mencairkan suasana di hadapan Zee.
"sayang, udah lah.. dari tadi kamu sebenarnya ngapain sih?! ini minuman aku beliin buat kamu, rasa favorit kamu.. masa gitu aja ga tau.."
Melihat tingkah Mia dan Lucas, siapapun pasti tau kalau mereka kembali bersama.
Zee mendengus kesal, tertawa miring memandang ke arah lain, dalam hati dia merasa kasihan pada dirinya sendiri.
"kalian bener-bener udah balikan ya?" tanyanya pelan penuh rasa sakit, menahan air mata.
"iyaa.. kita udah balikan.. dari awal yang gue mau cuma Mia, jadi kedepannya gue harap lo jangan ganggu gue lagi.." ucap Lucas tanpa rasa bersalah.
"nggak kok, enggak!! mana ada kita balikan.. kita kan saudara sekarang.." Mia mencoba berbohong, meyakinkan sesuatu yang sedari awal sudah tidak mungkin.
Zee yang tidak tahan lagi, seketika menundukan kepala, air matanya jatuh begitu saja, dia ingin pergi, tapi dia ingin sekali saja Lucas melihat kesedihannya, dari situ dia berharap Lucas sedikit berusaha menghiburnya.
"Sini lo!! Ikut gue!!" Mia menarik tangan Lucas dan langsung menjauh dari Zee.
"kenapa sih sayang?" ucap Lucas manja sesaat Mia menghentikan langkah kakinya tepat diluar cafe.
"lo gila ya!! bisa bisanya lo ngomong kayak gitu ke Zee!! padahal lo sendiri yang awalnya bilang mau backstreet sama gue! tapi sekarang lo sendiri yang nyebarin kalau kita balikan!!" ucap Mia kesal.
"Mia, lo kenapa sih sekarang marah marah mulu'! salah gue apa lagi sekarang?? bukannya dari awal lo suruh gue ngubungin Zee supaya gue buat jarak sama dia kan?"
"Lucas, dengerin gue!! ga semua hal di dunia ini tentang lo!! kita udah sepakat sebelumnya buat backstreet, tapi sekarang lo sendiri yang nyebarin kalau kita pasangan.. mau lo sebenarnya apa sih, hah?!!"
Sepanjang Mia memarahi Lucas, dia terus saja menunjuk nunjuk dada Lucas dengan jarinya, membuat Lucas merasa harga dirinya benar-benar jatuh.
"Lucas, gue kasih tau yaa sama lo.. kalau gue tau lo ngasih tau ke orang lagi kalau kita balikan, mending sekalian kita ga usah putus aja.. gue ga mau rumor kita nyebar ke ayah sama mama.." Ucap Mia serius.
Lucas menundukan kepala, tidak tau harus berbuat apa, harga dirinya benar-benar tercoreng tapi dia juga tidak bisa membiarkan Mia pergi darinya.
"sekarang lo kedalem, jelasin semuanya ke Zee.. gue tunggu disini.." lanjut Mia mengomel.
Pada akhirnya Lucas hanya bisa menghela nafas panjang, rasa sukanya ke Mia mengalahkan rasa sakit di hatinya sendiri.
"yaudah tunggu disini sebentar.." ucap Lucas pelan sambil berbalik, melangkah masuk ke dalam cafe dengan langkah pelan.
.
Dari kaca jendela cafe yang lebar, Mia melihat Zee dan Lucas bepelukan.
wajah Zee yang awalnya kacau berubah cerah, tersenyum penuh kebahagian. Sementara wajah Lucas terlihat datar, sambil memeluk Zee matanya terus memandang ke arah sosok Mia yang terlihat di pantulan jendela.
Setelah itu Mia kembali ke dalam cafe.
"Zee, gimana? masalah lo dengan Lucas udah selesai kan.. boleh gue bicara sebentar.." ucap Mia pelan.
"aduuhh, maaf Mia.. tapi kita mau jalan.. Lucas katanya mau ngajakin gue nonton sama dinner hari ini.." ucap Zee dengan bangga.
"haha.. gitu yaa.. tapi bisa ga sih, sebentar aja.." Mia dengan senyum canggung di wajahnya masih berusaha meyakinkan Zee.
"mm.. gimana ya.." Zee yang memeluk lengan Lucas, terlihat melirik meminta Lucas membantunya menggusir Mia.
"Zee, lepas.. aku mau ke toilet sebentar.." ucap Lucas sambil berdiri.
begitu saja, tanpa penjelasan panjang Lucas meninggalkan kedua wanita itu, memberi mereka waktu untuk bicara.
.
Zee menyergitkan alis, menatap Mia yang terus melihat ke arah punggung Lucas yang semakin menjauh.
"jadi apa?" tanya Zee.
"hah??" Mia yang baru tersadar dari lamunannya, menoleh sambil terkejut menatap Zee.
"cepetan bilang, sebelum Lucas balik kesini.. karna kalau iya.. gue ga bakal ngurusin lo lagi.." ucap Zee dengan nada sombong.
Mia tersenyum miring, dia merasa lucu dengan kesombongan yang dinampakan oleh Zee, padahal mereka semua tau, kalau tadi dia hampir saja menangis.
"sebenarnya gue cuma mau tau kapan lo mau balikin buku diary gue?!" jawab Mia dengan tatapan tak kalah sombong.
"buku?? ....ohhh, ternyata buku norak itu.." Zee tiba-tiba teringat akan sesuatu.
"..."
lanjut Zee tersenyum, wajahnya yang berusaha terlihat sombong, bahkan lebih menjijikan lagi saat dia membuat senyuman palsu dibibirnya.
"gue ga nyangka, ternyata lo binal juga yaa.." ucap Zee, tersenyum mengejek ke arah Mia.
"bener tebakan gue, ternyata bener-bener elo yang ngambil buku gue!!" ucap Mia kesal.
"..." Zee menunjukan giginya, tersenyum lebar seperti baru saja memenangkan sesuatu.
"gue ingetin sama lo, balikin buku diary gue.. atau kalau nggak, gue bisa buat lo jauh sejauh-jauhnya dari Lucas.." ancam Mia.
Mendengar itu bukannya takut, Zee malah tertawa lebar.
"hahahaha.... lo ga salah?! lo ngancem gue?!!" ucap Zee masih dengan tawanya.
"Mia, dari awal gue tau kalau Lucas cuma suka sama lo.. tapi apakah gue nyerah?! nggak sayang!! karna gue yakin, suatu saat Lucas pasti bakal paham kalau cinta gue lebih besar dan berharga dibandingkan elo.."
Sekarang giliran Mia yang tertawa, dalam hati Mia merasa benar-benar geli dengan cara kerja otak Zee.
"apa yang sebenarnya mau lo sombongin, Lucas ngajak lo nonton? hubungan lo sama Lucas itu paslu.." ejek Mia.
"terus? menurut lo hubungan lo sama dia asli?? ....inget Mia, sekarang lo itu statusnya cuma saudara Lucas, gue yang pacarnya.. lagian, gue liat tadi lo sendiri yang dorong dia ke gue, karna itu lo tenang aja, dimasa depan gue bakal jagain Lucas lebih baik dari lo!!" ucap Zee sambil tersenyum.
lanjut Zee menghampiri Lucas yang entah sejak kapan berdiri di belakang Mia.
"Sayang ayoo..." ucap Zee sambil menggandeng lengan Lucas.
"Mm.." jawab Lucas pelan, sambil melangkah menjauh.
sambil bergandengan tangan dengan Zee, Lucas bahkan tidak melirik Mia sedikitpun.
...****************...
