NovelToon NovelToon
Diburu Pria Posesif

Diburu Pria Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Mengubah Takdir / Bad Boy / Enemy to Lovers / Rebirth For Love / Cewek Gendut
Popularitas:121.9k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Bagaimana jadinya jika bola dunia membuat seseorang bertingkah aneh?

Bella menjatuhkan bola dunia (Globe), tepat pada kepala Ervan, pria yang dikenal paling bringas dan kejam di sekolah. Benar-benar kejadian yang tidak disengaja.

Namun, saat pertama kali bangun di rumah sakit. Hal pertama yang dilakukan Ervan, memeluk tubuh Bella. Seorang gadis yang memiliki berat badan 99 kilogram.

Pemuda yang mengatakan hal gila."Istriku, aku berjanji tidak akan berselingkuh lagi. Mulai sekarang tidak akan ada orang yang dapat memisahkan kita."

Bella mengangkat sebelah alisnya. Seingatnya mereka tidak akrab, dua orang yang aslinya bermusuhan.

Bagaimana jadinya jika seekor harimau jatuh cinta ada tikus gemuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SDM Rendah

Pupil mata Ruby bergetar. Ervan yang merencanakan segalanya dari awal?

"Kamu menyukai Zain bukan? Kenapa tidak manfaatkan kesempatan ini untuk mengikatnya. Tidak menikah, hanya bertunangan. Bukankah itu lebih baik, daripada mengibarkan bendera perang denganku." Kalimat pelan dengan nada mengancam dari Ervan.

Bella yang masih berada di sana hanya terdiam tanpa dapat berkata-kata. Wanita gemuk yang mengetahui bagaimana sebenarnya tukang bully ini. Tapi ternyata menyimpan sisi yang lebih gelap lagi.

"Omong-ngomong terimakasih uangnya. Aku pastikan Bella akan menikah denganku, bukan Zain-mu tersayang." Senyuman terlihat di wajah Ervan, melangkah meninggalkan Ruby yang masih tertegun diam.

Tidak mengerti dengan segalanya, mengapa keluarga Zain lebih memilih Bella yang gendut dan miskin daripada dirinya.

Mata Ruby kini tertuju pada Ervan yang mencium uang 500.000 yang sebelumnya dilemparkan Ruby ke wajah Bella. Pemuda yang tiba-tiba saja bersikap aneh karena sebuah globe? Kini mengikuti di gendut yang sering di-bully olehnya.

"Sayang! Tunggu aku! Nanti aku traktir bakso." Ervan berlari, kemudian berjalan merangkul bahu Bella.

"What ever..." Gumam Ruby menghela napas. Tapi Ervan benar, dirinya harus mencari cara untuk mengikat Zain. Setidaknya bertunangan dengannya.

***

Bagaimana membuat sebuah cinta menjadi sesuatu yang indah? Itu karena kamu mencintai dan mensyukuri apa yang ada dalam dirinya. Termasuk timbunan lemak ini.

"Aku obesitas!"

"Tidak! Kamu cuma chuby. Percayalah padaku."

"Bullshit! Aku lebih percaya pada dokter. Daripada kata-kata orang tidak waras sepertimu."

Kalimat yang mereka ucapkan, harimau dan badak yang membuat geleng-geleng kepala, kembali duduk berdampingan. Hingga seseorang tiba, tersenyum ke arah Bella.

"Bella ini oleh-oleh dari ibuku. Kamu suka coklat kan?" Zain tersenyum, ingin memastikan Bella tidak mengetahui tentang berita yang tersebar di media sosial. Seperti kata ibunya, satu hal yang tidak akan dapat ditahan wanita gemuk ini, itu adalah makanan.

Bella menelan ludahnya, hendak meraih. Tapi sejenak segera menggeleng."A...aku sedang dalam program diet ketat."

Zain menipiskan bibir menahan tawanya. Tidak mungkin badan gajah ini bisa ideal. Tapi jika kurus, sebagai istrinya nanti tidak akan begitu memalukan."Diet bagus untukmu. Jika kurus kamu akan bertambah cantik."

Ervan yang sudah cukup bersabar meraih paperbag yang dipenuhi coklat mahal dari tangan Zain.

"Zain ingin membagikan coklat untuk kalian. Katanya kemarin dia dan Ruby resmi jadian. Kalian sudah lihat infonya kan? Beri selamat dan doakan agar hubungan mereka sampai kakek nenek, bahkan mautpun tidak dapat memisahkan!" Teriak Ervan membuat kelas ricuh.

Semuanya berebut coklat dan memberikan selamat pada Zain. Zain membulatkan matanya.

"Bella dengar penjelasanku, aku sama sekali tidak pernah pacaran dengan Ruby!" Ucapnya cepat menembus kerumunan orang-orang yang memberikan selamat padanya.

Sedangkan Bella masih menyandarkan kepalanya di meja. Mungkin dalam anggapan Zain, Bella sedang galau. Atau mungkin menangis karena mendengar gosip hubungannya dengan Ruby.

Tapi sejatinya Bella hanya menghela napas. Karena kelelahan dan kekurangan asupan makanan."Aku lapar..." gumamnya dengan suara kecil, hanya dapat menghela napas. Belum terbiasa dengan jadwal diet ketat yang diatur ahli gizi dan personal trainer.

Pada akhirnya para siswa kembali mengerumuni Zain guna memberikan ucapan selamat dan Ervan yang membagikan coklat.

Zain yang berasal dari keluarga mapan, atau Ervan yang tampan, bukan itulah yang ada di otak Bella saat ini. Wanita yang hanya memikirkan harum aroma coklat yang dibagikan. Memang benar, pesona coklat mengalahkan pesona Zain maupun Ervan.

Bella kembali menghela napas, menikmati buah potong, yang hanya boleh dikonsumsi sedikit dalam rentang waktu tertentu.

"Beginilah obesitas, penderitaannya tiada akhirnya..." Gumam Bella, tidak peduli dengan keributan di sekitarnya.

***

Ada berbagai tahap dan trik dalam cinta. Guru matematika yang menuliskan soalnya di papan tulis. Soal yang sejatinya cukup sulit, jika kamu tidak belajar atau otakmu seukuran seperempat sendok nyam-nyam.

Satu persatu siswa dipanggil diminta untuk menjawab. Ada yang bisa ada pula yang tidak. Hingga tiba giliran Zain yang ditunjuk.

Pemuda yang melangkah penuh percaya diri, menjawab soal dengan cepat."Di luar negeri soal seperti ini terlalu mudah." Ucapnya tersenyum membandingkan. Tapi tempat ini memang kampungan tidak selevel dengannya.

Sang guru matematika mengangkat sebelah alisnya kesal. Menghela napas orang tua Zain menyumbang cukup banyak di sekolah ini, walaupun Zain baru beberapa hari mulai bersekolah. Tapi, harga dirinya sebagai guru tidak boleh terinjak-injak.

"Kalau tidak terlalu susah, bisa kamu kerjakan ini?" Tanya sang guru membuat soal yang sulit dengan cepat.

Seperti sudah diduga, murid pindahan dari luar negeri memang berbeda. Mengerjakan semuanya dengan cepat."Apa level soal di sekolah bobrok ini cuma seperti ini?" tanyanya, melirik ke arah Bella. Harus sedikit demi sedikit menyadarkan Bella, bahwa sekolah ini tidak selevel dengan anak konglomerat seperti mereka.

Sang guru matematika menghela napasnya, menuliskan soal babak final olimpiade matematika tingkat nasional. Soal yang pernah menjadi salah satu tugas baginya untuk memecahkan saat kuliah.

"Bagaimana?" Tanya sang guru matematika mengangkat sebelah alisnya.

"Ini soal olimpiade bukan? Bagaimana bapak dapat mendiskriminasikan muridnya sendiri. Yang lain hanya soal biasa. Tapi kenapa hanya saya yang soal olimpiade. Bukankah ini namanya mengintimidasi murid. Tidak ada yang mungkin bisa menjawab di ruangan ini kecuali bapak sendiri." Kalimat yang benar-benar masuk akal dari Zain.

Kembali melirik ke arah Bella. Bagaimana pun Bella harus segera pindah sekolah, setelah menyadari kwalitas pendidikan di sekolah ini buruk.

"Tapi...kamu sendiri yang mengatakan soalnya terlalu mudah." Sang guru tidak mau kalah. Walaupun sejatinya bingung harus bagaimana, menantang anak orang kaya ini.

Sementara Bella terlihat tidak peduli, menulis beberapa ide untuk pengembangan mall kedepannya. Tidak ingin mallnya sepi jika dirinya lalai melaksanakan strategi promosi. Pelajaran baginya nomor 2, uang adalah nomor 1.

"Bella, jika aku bisa menjawab pertanyaannya, berikan aku satu kecupan di bibir." Ervan seenak jidatnya membuat keputusan, membuat Bella membulatkan matanya. Beralih menatap ke arahnya.

"Aku tidak setuju---" Kalimat Bella terhenti kala Ervan berdiri dan mengatakan.

"Aku bisa menjawabnya." Ervan melangkah maju.

"SDM rendah sepertimu tau apa!? Tidak mungkin bisa---" Kalimat Zain yang ingin membalas kelakuan Ervan terhenti kala pemuda itu merebut spidol dari tangan Zain.

Tangannya bergerak benar-benar cepat. Tahu kenapa Ervan dijuluki pangeran sekolah? Inilah alasannya. Begitu rupawan, begitu cerdas, memiliki kharisma tersendiri, keburukannya hanya miskin dan tukang bully.

Tiap langkah pengerjaan dibuat agar mudah dipahami. Kemudian kala tangannya menuliskan jawaban akhir. Sisa papan tulis yang kosong, digunakannya untuk menulis.'Ervan Love Bella' Didalam gambar hati yang besar.

Memalukan, semua orang dikelas berpikir otak Ervan bertambah konslet. Tapi hebatnya soal olimpiade bisa dijawab olehnya dengan benar.

"Dasar bedebah kurang ajar ini." Gumam Bella dengan suara kecil.

Sementara Ervan mendekati Zain, tersenyum menghina."Siapa yang SDM rendah? Tuan luar negeri..."

1
nava utami
othorrr yang ini lama sekali gak update..
kangen buntalan angin
Heti Supriyati Laela
othor satu2 dulu nulis nopelnya selesai baru lanjut yang baru jadi suka bingung ngasih hadiahnya mau dua2 nya hadiahnya sedikit ini
Yumna
Kocakk😭
Senjaa💞
up up up
Vania Nia
kapan up Thor......?
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Miss Typo
dan Zain yg akan tidur bersama Ruby lagi, setelah pasti hamil anak Zain di Ruby 🤣
Rahma Intan
lanjutkan lagi Thor semakin seru 💪😍😍😍😘😘😘🤣
Nureliya Yajid
lanjut thor
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
omg seru nih!!!
^ã^😉
senangnya lanjut update
Alfi Khasanah
akhirnya up juga
Wati Ningsih
makin seruuu👏👏👏👏👏👏
_arjunnainun__
nahh dikasihkan ke ruby
Zea
RECOMMENDED
Zea
lanjut ka thor
Biyan Narendra
Bakalan bikin seru dan heboh perbuatan Ervan kali ini
Ufi Yani
mnumanya mau dksih zain/ruby y....
otak konslet ervan brgerk cpt/Grin//Grin/
Indar
siap2 nih ada season 2 Zain tidur sama Ruby, semangat ervan buat Zain tdk bisa lepas dari ruby
imau
siapa yg kamu sebut calon istri, Zain?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!