NovelToon NovelToon
Godaan Cinta Ibu Susu

Godaan Cinta Ibu Susu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu susu / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dini ratna

Sera, harus kehilangan calon anak dan suaminya karena satu kecelakaan yang merenggut keluarganya. Niat ingin berlibur malah menjadi petaka.

Sera bersedih karena kehilangan bayinya, tapi tidak dengan suaminya. Ungkapannya itu membuat sang mertua murka--menganggap jika Sera, telah merencanakan kecelakaan itu yang membuat suaminya meninggal hingga akhirnya ia diusir oleh mertua, dan kembali ke keluarganya yang miskin.

Sera, tidak menyesal jatuh miskin, demi menyambung hidup ia rela bekerja di salah satu rumah sakit menjadi OB, selain itu Sera selalu menyumbangkan ASI nya untuk bayi-bayi di sana. Namun, tanpa ia tahu perbuatannya itu mengubah hidupnya.

Siapakah yang telah mengubah hidupnya?
Hidup seperti apa yang Sera jalani setelahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan Dendam

Pagi ini, Sera tidak melihat Darren. Biasanya, pria itu akan masuk ke dalam kamar putranya, menimangnya sebentar sebelum pergi bekerja. Sera, sudah menunggu sangat lama ketukan pintu masih juga belum terdengar, padahal Sera, sudah siap menampakkan diri.

Sera, sudah tidak tahan jika terus sembunyi, lagi pula cepat atau lambat Darren pasti mengetahuinya.

Pintu terbuka lebar, Sera langsung berdiri yang ia pikir itu Darren. Namun, yang muncul ternyata Maudy, Nyonya besar yang selalu menyambut paginya dengan senyuman.

"Pagi Sera."

"Pagi Nyonya," jawab Sera, dengan kedua tangan yang saling menautkan. "Tuan Darren, tidak bersama Nyonya?" tanyanya gugup.

"Tidak, kenapa?"

"Hm, ... tidak apa-apa Nyonya, biasanya Tuan Darren selalu datang menemui Lio sebelum dia pergi bekerja. Tapi pagi ini tidak ada."

"Ouh itu ... Darren, buru-buru tadi. Katanya ada meeting penting."

"Oh, iya."

"Kamu sudah siap, kan Sera. Kita pergi sekarang."

"Iya, Nyonya."

Sera, segera mengendong Lio dengan aisan, hari ini mereka akan bawa Lio untuk imunisasi. Usia Lio, sudah pas 2 bulan, sudah waktunya imunisasi DPT 1. Sera, dan Maudy di antar Jojo, asisten sekaligus sopir pribadi Maudy.

Di tempat lain, Darren pun masih di perjalanan. Meeting ... itu hanya alasan, sebenarnya Darren, hanya ingin memberikan ruang untuk Sera, dia akan membiarkan Sera, tenang dalam sehari sebelum akhirnya dia akan menjadi bom waktu untuknya.

Tidak hanya Sera, yang mendapat ancaman pagi ini, Alex, dia pun menjadi incaran Darren, karena kesalahannya yang menyembunyikan Sera.

Dalam rekaman CCTV semalam, Darren juga melihat pertemuan Alex dengan Sera. Dia berpikir jika Alex, sudah menyembunyikan identitas Sera, di rumah itu.

"Alex, apa kamu sudah melihat wajah ibu susu Lio?" tanya Darren demikian. Alex, hanya diam sesekali ia menatap bosnya dari kaca dashboard.

"Kenapa Tuan?"

"Apa dia wanita yang aku kenal?"

Wajah Alex menjadi tegang. "Tidak mungkinlah Tuan, nona Sera itu seorang OB di rumah sakit, yang kebetulan dia sedang menyusui, dan pernah menyusui Lio juga. Jadi Tante Maudy langsung merekrutnya, saya pun tidak kenal apalagi Tuan Darren."

"O, ya? Tapi aku melihatnya berbeda. Kamu begitu akrab dengannya, sampai-sampai mengobrol berdua di atas rooftop."

Alex langsung menginjak rem, refleks karena kaget. Darren, yang duduk di belakang tidak memancarkan ekspresi kesal atau marah padanya. Tatapannya, datar dan tajam.

"Kamu, tahu jika Sera adalah wanita itu, wanita penipu itu!"

Alex tetap diam, ia hanya bisa memejamkan mata tanpa bisa berkata.

"Alex, katakan sekarang ... sejak kapan kamu tahu wanita penipu itu adalah ibu susu putraku?!"

"Tuan ... sebaiknya sudahilah dendammu. Dia juga sudah membayar ganti rugi dan meminta maaf. Sudahlah, Tuan kasihan Lio."

"AKU TANYA SEJAK KAPAN?" desak Darren.

"Sejak hari itu ... hari di mana pertemuan itu."

Darren tersenyum, selama ini tingkah laku Alex, terlihat aneh. Dan sekarang semuanya terungkap. Alex, bertingkah demikian demi menyelamatkan Sera.

"Putar balik sekarang Alex!"

"Tapi Tuan ...."

"PUTAR BALIK ATAU KAMU SAYA PECAT!"

Alex tidak bisa membantah, pria itu hanya menuruti sang bos, bukan tidak ingin melindungi Sera, tetapi ia juga butuh biaya untuk masa depannya.

Sementara Sera, duduk di ruang tunggu. Lio, dibawa masuk oleh Maudy dan Sera hanya menunggunya di luar. Hatinya tiba-tiba tak tenang, gelisah, seperti akan mendapatkan satu musibah. Sera, tidak bisa diam begitupun dengan pikirannya.

"Sera," panggil Maudy, akhirnya. Sera, bangun dari kursi yang langsung mendekat ke arah Maudy.

"Iya, Nyonya," ucapnya demikian.

"Kamu gendong Lio, awas hati-hati ... kaki kirinya baru disuntik."

"Iya, Nyonya." Dengan hati-hati Sera, mengambil alih Lio dari Maudy, Lio sangat tenang tidak terdengar tangisan sama sekali.

"Lio, tenang, ya, Nyonya tidak menangis."

"Menangis sedikit," balas Maudy. "Sera, saya harus pergi dulu ke boutique, jadi kamu pulang duluan bawa Lio, nanti pak Jojo yang akan antar."

"Di sini ada obatnya, juga kalau misalnya Lio rewel, atau badannya demam kamu kasih obat, ya."

"Iya, Nyonya."

Sera, bergegas pergi meniggalkan tempat itu. Ia, kembali ke rumah di antar Jojo, sedangkan Maudy, ia menaiki taksi menuju butiknya.

"Non, maaf, ya saya hanya mengantar sampai depan. Nggak bisa sampai dalam soalnya, mau kembali ke Nyonya," ujar Jojo setelah tiba di depan gerbang.

"Iya, Pak Jojo terima kasih," ucap Sera, lalu turun dari mobil.

Walau Jojo tidak mengantarnya sampai dalam, ternyata Sera sudah ditunggu Nia yang menjemputnya dengan payung. Nia, langsung mendekat ke arah Sera, ia mendapat perintah dari Maudy, untuk memayungi Sera, bukan karena hujan melainkan takut kepanasan.

Nia, cemberut sambil mendelik tajam. Siapa sih, yang tidak iri dengan Sera, pekerjaannya bagaikan seorang ratu, yang apa-apa harus dilayani.

"Eh, Nia ... makasih, Lo, udah mayungin," ucap Sera, dengan senyum mengejek. Nia, langsung memalingkan wajahnya, dan menjawab dengan ketus. "Sama-sama."

"Eh, Nia tolong bawain dong, aku susah bawanya." Sera, memberikan sebuah tone bag yang berisi perlengkapan Lio, bibir Nia terus manyun, yang mengambil tone bag itu dengan terpaksa.

Sera, hanya tersenyum saat melihat ekspresi Nia. Namun, tawanya tidak akan bertahan lama karena bom waktu dari Darren, sudah sangat mendekat.

Darren, dan Alex sudah berada di kamar Lio. Semua barang milik Sera, ia kemas dimasukkan ke dalam koper.

"Tuan, apa tidak keterlaluan?" Alex, merasa kasihan jika Sera, harus diusir.

"Keterlaluan mana dengan dia, yang suka menipu. Kemas barang-barangnya jangan ada yang tertinggal."

"Tapi Tuan, bagaimana dengan baby Lio ... dia butuh ibu susu."

"Aku bisa cari sendiri ibu susunya. Aku tidak Sudi jika putraku disusui oleh penipu!"

"Tuan ...."

"Ada apa ini? Kenapa semua barangku di luar."

Baru saja datang, Sera dikejutkan dengan kamar Lio yang berantakan. Ditambah lagi semua barang itu milik dirinya. Alex,tidak bisa berkata selain diam, sementara Sera belum menyadari keberadaan Darren dan Alex.

"Kenapa? Kamu pikir ini rumahmu?"

Sera, tercengang. Ia menatap Darren dalam diam.

"Kau terkejut? Sejak kapan kau berani masuk ke dalam rumah ini dan berani menipuku?"

"Anting mu, sengaja tertinggal di kamarku, apa kau juga masuk ke dalam kamarku? Untuk apa? Mencuri?"

"Tuan," lirih Alex, yang menatap Darren. Berharap Darren akan menghentikan semuanya.

Sera, hanya diam tangannya mengepal bukan karena takut melainkan karena sindiran Darren, yang mengatakannya seorang pencuri.

"Aku tidak akan mengizinkan seorang penipu sepertimu menyentuh putraku." Darren, berjalan mendekati Sera, lalu mengambil Lio dari gendongannya.

"Tuan, Lio baru saja diimunisasi." Sera, berkata seolah mengingatkan Darren untuk hati-hati. Tetapi Darren tidak peduli, ia memindahkan Lio ke atas kasurnya. Supaya bayi itu tetap tidur.

"Peduli apa kamu pada putraku?"

"Tuan! Aku tahu aku salah, pertemuan kita tidak pernah berjalan baik. Dan aku minta maaf atas sikapku yang kemarin, tapi tolong ... biarkan aku di sini, biarkan aku merawat Lio."

Darren, tersenyum miring.

"Tidak ada tempat bagimu di rumah ini pergi sekarang juga!" sentaknya, menendang koper Sera.

Sera, mengambil koper yang berharga itu. Dengan telaten ia memungut pakaiannya yang berserakan.

"Tuan, kamu tidak bisa seenaknya begini. Aku, bekerja atas perintah Nyonya Maudy, jadi aku hanya akan pergi jika Nyonya yang meminta," tegas Sera, dengan lantang.

Sera, bukan tidak mau pergi tetapi ... ia tidak mau jika harus mengembalikan uang 20 juta itu.

"Kamu!"

Sera, mundur perlahan ketika Darren, mendekat. Tatapannya yang tajam menakuti Sera, amarah Darren semakin tidak terkendali. Ia menyeret Sera, keluar. Semua mata tertuju pada mereka, termasuk Inah dan Nia.

Inah, penasaran apa yang terjadi pada majikannya, kenapa tiba-tiba ia menyeret Sera keluar, apa kesalahan Sera, sehingga Sera, ditarik paksa oleh Darren, menuju teras depan. Karena penasaran Inah dan Nia pun pergi keluar.

"Bawakan tong sampah yang ada di rumah ini semuanya." Perintah Darren, kepada semua penjaga. Mereka hanya saling pandang sebelum akhirnya berpencar mencari tong sampah yang ada di rumah itu.

Kurang lebih 3 tong besar, yang mereka bawa. Mereka, hanya diam melihat apa yang akan dilakukan Darren dengan tong sampah itu.

Darren, melepaskan Sera, lantas mendekat ke arah tong sampah. Ia mengambilnya dan melemparkan sampah-sampah itu kepada Sera.

Semua orang tercengang matanya melebar, melihat sikap Darren, yang diluar dugaan. Mata Inah, melebar ketika sampah sampah itu melumuri tubuh Sera.

"Apa yang terjadi, kenapa Tuan Darren begitu marah."

Namun, berbeda dengan Nia, yang tersenyum puas.

Sera, memandangi semua orang yang ada di sana, ia sangat kesal dan malu dipermalukan oleh Darren. Serendah itukah dirinya, apa kesalahannya tidak bisa dimaafkan hanya karena perbuatan ketidaksengajaan yang pernah melemparkan sampah ke dalam mobil Darren, waktu itu. Ia harus dilempar sampah di depan semua orang.

Alex, hanya diam ia masih teringat ucapan Darren, yang mengatakan jika bertemu Sera, maka Darren akan melemparkan tubuh itu ke dalam tong sampah.

Sera, terdiam tangannya mengepal kuat. Matanya melirik Darren, sinis. Bukannya pergi atau meminta maaf, Sera, malah melakukan hal yang tidak diduga.

Dengan PD-nya, Sera berjalan mendekati Darren, Darren yang takut langsung melangkah mundur.

"Apa yang mau kamu lakukan?"

"Kenapa takut Tuan, aku hanya ingin meminta maaf, atas kesalahanku."

"Meminta maaf?" Kening Darren mengerut. "Jangan terlalu dekat."

"Tidak afdol jika saya meminta maaf tanpa memelukmu."

"Peluk? Tidak ... jangan berani memelukku jika tidak aku akan ...." Darren membelalakan mata.

Sera, tersenyum sambil memiringkan wajah, detik demikian tubuhnya melangkah maju dan memeluk Darren. Sontak, mulut semua orang. ternganga, Darren merasa jijik ketika mencium aroma tak sedap dari tubuh Sera.

"SERA!"

...----------------...

Wah, Sera kamu berani ,😱 Kasih semangat buat Sera, yuk! dengan banyakin like, vote, hadiah, dan rating 5 nya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar 😘

love U ketemu lagi besok pagi, ya 🤗 Yang pasti dengan adegan Darren dan Sera, lebih seru.

1
ovi eliani
semoga sera senang dgn CD fdr darren wkwkwwk🤣🤣🤣
Ariany Sudjana
Darren jangan percaya sama Clara, dia itu hanya ingin harta kamu dan tidak peduli sama sekali sama anakmu
Danny Muliawati
ternyata dr Clara jahat bunuh istri nya darren tunggu yah dokter pembunah balasan nya Thor ga tidur🫢
ovi eliani
lagi lagiseru nih , rupanya clara jahat. up lg thor
ovi eliani
terima kadih dibble up thor, makin adik baca ceritanya, satu lg ya thor
ovi eliani
jcubit aja sera farren sampai kesakitan siapa yg mau bersandiwara 🤣🤣🤣🤣🤣
ovi eliani
thor buat darren mengejar cinta komet
ovi eliani
lagi thor jangan nanggung ceritanya , puas aku rasain kamu darren ini baru permulaan ya, nanti jatuh cinta sama sera bucin lg wkwkwkwk
ovi eliani
lanjut thor ceritanya oke bingit
ovi eliani
terima kasih thor, kadih pelajaran dulu darren thor biar tau rasa sembah 2 deh lho derren biar tau rada minta haji besar sera to buat darren susah dulu.
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
ovi eliani
gampang sebelumnya kan darren lihat CCTV pasti tau lah klo nia yg mencurinya untuk menjebak sera , tinggalin aja sera paling2 nanti baby tio nangis di buat pusing darren balas dendam sera biar tau rasa darren.
Ani Basiati
nia yg mencuri kan thor
ovi eliani
bagus sera belum. tau darren klo sera sdh bereaksi gaas ken sera duda sombon iitu
ovi eliani
jangan di marah in srra darren nanti susah cari ibu pengasuh buat susu in anak mu, udah jadi in istri aja biar sekalian enak wkwkwwk
ovi eliani
kenapa belum up thor
Dini_Ra: mungkin masih review, ditunggu aja ya 👌
total 1 replies
ovi eliani
ceritanya oke, mau ya thor up tiap hari doble up lah thor
yusnah
selalu ditunggu upnya kak
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak kisah Sera
Alyanceyoumee: Assalamualaikum.
Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "Parting Smile" ya, siapa tau Kaka suka.
insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
dh mampir thor lanjut
Dini_Ra: Terima kasih 🙏 jangan lupa dukungannya, ya 🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
mampir Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!