"Ternyata, orang yang aku kira menyayangi ku, adalah orang yang mengharapkan kematian ku, " ujar jiwa Ciara lurus di atas salju yang dingin.
"Tuhan... jika aku di beri kesempatan untuk hidup kembali, aku mohon Tuhan, ijinkan aku untuk membalas semua rasa sakit ini.. " ujar Ciara kembali.
Cetasss..
Jleederrr..
jleedeerrr..
"Aku tau Tuhan, kau mendengar semua ucapan ku, ".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-32. Bertemu Kekasih Hati
Senyum itu begitu merekah indah.
Bahkan keindahan senyuman itu mengalahkan keindahan bunga sakura.
Cuaca mendung pun tak jadi penghalang senyuman itu.
Karna senyum itu tak terlepas dari bibir nya.
"Aku merindukan mu.. " kata itu meluncur dengan bebas saat Ciara tiba di hadapan nya.
Tak ada Pangeran kejam.
Tak ada Pangeran dingin.
Tak ada Pangeran pembenci perempuan.
Yang ada hanya pangeran yang sedang di mabuk cinta.
Kini dia merasakan kebahagiaan yang tak terhingga.
Karna kini dia telah bertemu kembali dengan sang kekasih hati.
"Pangeran.. sejak kapan kamu berubah menjadi Pangeran manis? mana Pangeran kejam yang terkenal itu?" Ciara setengah meledek Pangeran Jordan.
"Kamu mulai pandai menggoda ku.. "n Pangeran Jordan salah mengartikan ucapan Ciara, kini Pangeran Jordan mendekat secara perlahan ke arah Ciara.
Saat ini
mereka berada di rumah kediaman Pangeran Jordan.
Rumah itu tak ada yang tau, selain Pangeran Jordan dan pengawal nya Dru.
"Kamu mau apa Suami ku, kenapa kamu mendekat??" jantung Ciara kini sudah bersenam disco.
"Kenapa kamu terlihat takut Istri ku??" kini jarak Pangeran Jordan dan Ciara semakin dekat.
"Bu bukan begitu ak aku.. hanya belum siap" masih ada banyak hal yang harus Ciara jalan kan.
Jika dirinya terburu-buru bersatu dengan Pangeran Jordan, maka tujuan nya akan tertunda.
Greepp
Bruukk
"Sebenarnya kamu memikirkan hal apa Istri ku??" kini Ciara berada dalam delapan Pangeran Jordan.
Dengan posisi Ciara duduk di atas pangkuan Pangeran Jordan.
"Tidak.. aku.. aku.. aku tidak memikirkan apapun" malu.. pasti Ciara malu, karna dia sudah berpikir yang bukan-bukan kepada sang suami.
"Jangan bohong.. " melihat Ciara salah tingkah, adalah kesukaan baru Pangeran Jordan.
"Kamu... " Ciara menyembunyikan wajah nya di balik dada bidang Pangeran Jordan.
Jika Ciara adalah semut, mungkin sekarang Ciara sudah bersembunyi di bawah tanah karna kini dia benar-benar malu pada Pangeran Jordan.
Sementara Pangeran Jordan sendiri, dia suka jika Ciara bersikap manja padanya.
Pangeran Jordan suka jika dia menghabiskan waktu bersama orang tercinta nya ini.
"Aku tidak akan melakukan hal itu, sebelum kita resmi bersatu" tentu Pangeran Jordan mengerti akan ketakutan Ciara.
Sebenarnya jika Pangeran Jordan boleh jujur.. saat ini dia sedang menahan hasrat nya yang semakin menggebu.
Namun sebisa mungkin, Pangeran Jordan menahan nya.
Karna Pangeran Jordan tak mau membuat Ciara nya kecewa.
"Terimakasih Suami ku, kamu memang orang yang paling mengerti aku" Ciara mempererat pelukan nya.
Ciara seolah tak mau terlepas dari pelukan Pangeran Jordan.
"Bersabar lah sedikit lagi sayang.. karna aku yakin semuanya pasti akan segera terungkap, aku juga akan menemukan siapa pembunuh mu waktu dulu" sampai kapan pun, keberadaan orang itu akan selalu di cari oleh Pangeran Jordan.
Hingga saat nya dia berhasil di temukan, maka Pangeran Jordan tak akan memberikan nya pengampunan.
Sedikit pun, pengampunan itu tak akan di berikan pada orang itu.
Karna orang itu telah berani membunuh Ciara nya.
Meski sekarang mereka telah kembali ke masa lalu, dan Ciara nya telah hidup kembali.
Tetap saja dendam Pangeran Jordan menyala, karna Pangeran Jordan yakin.
Orang itu pasti akan kembali melakukan hal yang sama.
…………………………………………
Prank
Prank
Prank
Barang-barang tak berdosa di lemparkan tanpa ampun, mereka di jadikan sebagai pelampiasan amarah Sania.
"Ini tidak boleh terjadi.. ini tidak bisa di biarkan.. mereka, mereka tidak boleh bersama"
Seperti orang gila, Sania selalu marah jika Ciara mendapatkan kebahagiaan.
"Pangeran Jordan harus bersama ku Pangeran Jordan harus jadi milik ku, Pangeran Jordan harus berada di pihak ku"
Mata Sania berkilat tajam, sorot matanya menyiratkan tekad nya yang menggebu.
"Aku Sania.. bersumpah.. kamu tidak akan bahagia, apapun milik mu maka akan menjadi milik ku, kau tak pantas bahagia, aku tak ijin kan kau bahagia"
Berteriak mengucap sumpah untuk dirinya sendiri, sumpah Sania hanya menginginkan kehancuran Ciara.
Meski Sania menjalani hukuman, setiap kabar Ciara selalu dia dapat kan.
Sania sengaja membayar beberapa pelayan, untuk selalu memberikan informasi tentang Ciara.
Dan kabar seperti ini.. tentu bukan lah harapan nya.
Ciara itu bodoh, Ciara itu tak tau apa-apa, jadi Sania berpikir tak akan ada yang mau pada Ciara.
Tapi ini.. Ciara malah mendapatkan perhatian khusus dari Pangeran Jordan.
Harusnya yang mendapatkan perhatian itu adalah dirinya, karna menurut Sania dia itu lebih baik dari Ciara.
……………………………………………
"Jendral.. sejak kapan kamu menjadi bodoh??" Selir agung nampak marah pada sang kekasih.
"Maafkan aku sayang.. aku tak bisa mencegah nya, kamu tau sendiri posisi ku tak bisa melawan nya" dia hanya mempunyai posisi biasa, jadi mana bisa dia melawan orang tersebut.
"Hahh.. kau benar juga" sang selir sadar, karna memang posisi kekasih nya tak mempunyai pengaruh kuat.
"Teruslah tingkat kan kualitas kerja mu, agar Kaisar bodoh itu menaikan jabatan mu" hanya itu yang bisa sang selir pikirkan sekarang.
Karna memang posisi sang kekasih tak memeliki pengaruh apapun.
Dia bisa berada di posisi sekarang pun berkat dukungan nya, jika dia tak mendukung nya mana bisa kekasih nya itu di jadikan sebagai Jendral pengganti.
"Tentu sayang.. sejauh ini aku selalu berusaha, dan itu aku lakukan demi dirimu, demi Putra kita juga" masa depan sang putra tidak boleh di buat enteng.
Mereka benar-benar harus berjuang, agar kelak Putra mereka bisa menggantikan posisi Kaisar.
Jika semuanya berhasil, mereka hanya tinggal membuat skema untuk melenyapkan Kaisar juga yang lain nya.
"Lalu apakah kamu sudah mendapatkan racun yang aku minta?" tak pernah berhenti mereka selalu memiliki rencana jahat.
"Tentu.. dengan tiga kali meminum nya, maka dia akan mati!!" menyingkirkan semua penghalang adalah kebiasaan mereka.
Jadi kata membunuh bukan lah kata asing bagi mereka berdua.
Mereka tidak melakukan nya sendiri, karna ada beberapa pejabat lain nya yang mendukung mereka.
Begitu pun dengan orang tua sang selir, mereka juga dari keluarga terpandang, juga mempunyai posisi tinggi di Kekaisaran ini.
Oleh sebab itu lah, mereka selalu bisa dengan mudah menyingkirkan semua penghalang jalan mereka.
"Dan untuk dua orang itu.. kamu akan apakan mereka?" dengan sengaja mereka membiarkan mereka tetap hidup.
Karna sang selir beralasan ingin menjadikan mereka sebagai hiburan nya.
Dengan menyiksa mereka secara perlahan, itu adalah kebahagiaan untuk sang selir.
"Mereka sebentar lagi juga akan mati.. kekuatan mereka telah ku hancurkan, mereka sering mendapatkan siksaan, mereka juga jarang aku berikan makan.. jadi.. sudah dapat di pastikan mereka tidak akan bertahan lama"
Membiarkan mereka cepat mati, itu tidak menyenangkan.. begitulah pemikiran sang selir.
"Kamu memang paling pandai jika menghukum seseorang" sang Jendral selalu memuji setiap tindakan keji sang selir.
Yah.. bersambung.
lanjut thorr
lanjut up lagi thor💪💪💪💪