AKU BUKAN PELAKOR
Sinopsis nya
Demi membalas dendam pada keluarga yang sudah membuat keluarga nya hancur , Andini memberikan keperawanan nya pada pria yang akan bisa membantu dirinya kedepan nya.
Perusahaan keluarga nya yang bangkrut karena permainan Anggoro,pria paruh baya yang merupakan sahabat ayah nya. Kedua orang tua nya merasa terpukul karena mengetahui fakta kalau Anggoro lah yang menyebabkan kehancuran dalam hidup nya, Anggoro bahkan memperkosa ibu nya karena memang sedari dulu dia menyukai ibu nya itu .
Kedua orang tua nya memilih bunuh diri ,meninggalkan dirinya yang saat itu masih berusia sepuluh tahun. Untung nya sebagian aset pribadi mereka di atas nama kan Andini ,Andini akan memiliki semuanya saat usia nya dua puluh tahun.
Selama itu juga, Andini mengingat kejadian yang dilakukan oleh Anggoro . Dia ngak akan membiarkan keluarga anggoro lepas begitu saja hingga dia mengambil jalan pintas dengan mendekati pria yang akan dijadikan menantu oleh keluarga itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perasaan bryan
🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Sebulan berlalu, Andini selalu menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah selama jam istirahat. Dia tidak pernah ingin ikut ambil bagian atau dekat dengan teman teman nya di kantin maupun di taman sekolah itu, dia lebih suka menyendiri di perpustakaan dan terkadang Veny juga ikut kesana
"Andin....?" panggil seorang pria yang sudah berdiri didepan meja nya ,mereka masih berada di perpustakaan. Hari ini jam istirahat kedua, baru saja Andini duduk dan membaca buku yang biasa dia baca .
Andini mengangkat kepala nya, menatap ke arah pria yang memakai kaca mata dengan tatapan tajam. Andini memang ngak pernah ingin ramah dengan siapa pun, dia ngak ingin mencari masalah dan memilih belajar dengan baik saja hingga lulus sekolah dan kuliah di universitas terbaik di negara itu .
"Kamu Andini kan ? Boleh duduk disini ?" tanya pria itu dan Andini masih diam ,Dia menatap ke arah pria itu dari atas hingga ke bawah. Menilai semua yang di pakai oleh pria itu ,jelas semua nya bermerk walaupun pakaian nya merupakan seragam SMA tapi jelas berbeda bahan nya .
Tampilan pria didepan nya ini terbilang culun dan polos, tapi tetap Andini yakin kalau pria didepan nya ini sengaja melakukan hal itu untuk menutupi siapa dirinya. Dia sangat paham akan hal itu, cici dan Raka sudah memberikan sedikit pelajaran berbeda untuk nya agar tidak mudah tertipu seperti ayah dan ibu nya.
"Boleh menjadi baik, tapi jangan terlalu baik "
Pesan itu selalu di ingat nya, sehingga sikap waspada dalam diri Andini membuat nya selalu siaga. Dia menatap pria yang kini duduk didepan nya tanpa dia suruh, dia merasa kalau dirinya hanya bisa diam saja saat ini karena suasana di perpustakaan itu sudah terbilang cukup ramai .
"Bryan ,kita sekelas . Kamu ngak tau siapa aku ?" jelas pria didepan nya dan Andini tidak perduli, dia kembali membaca buku nya dengan tenang.
"Kau ingin menjadi pengusaha ya ,buku mu terbilang cukup keras untuk anak SMA" ucap pria itu membuat Andini langsung mengangkat kepala nya, Dia menatap ke arah pria bernama Bryan itu dengan tatapan kesal .
"Sorry....sorry ...aku ngak akan ganggu lagi ,aku cuma ingin tau mengenai Veny . Dia udah punya cowok belom ya ?" ucap Bryan dengan nada cukup pelan ,bahkan sangat pelan karena mereka ngak boleh banyak berbicara di sana.
"Aku ngak tau " jawab Andini dengan ketus .
"Aku suka sama dia, aku ingin menembak nya. Kira kira dia terima ngak ya ? Aku ingin ngajak dia nge date, kamu mau ngak jumpain aku sama dia ?" tanya Bryan lagi dan Andini langsung menghela nafas nya, dia menutup buku yang dia baca dan menatap tajam pada Bryan .
"Aku ngak tau dan ngak mau tau ,bisa ngak kamu duduk di tempat lain? Sebentar lagi mau masuk ,aku mau fokus baca " ucap Andini dengan ketus, dia ngak suka dengan bryan yang ngak langsung saja menemui Veny dan mengatakan nya pada nya bukan pada dirinya
"Ck....oke...oke ,aku ngak ganggu deh " ucap Bryan tapi dia tetap ngak pergi dari sana dan tak lama Veny datang, dia duduk di samping Bryan sambil menyandarkan kepala nya di bahu pria itu tanpa tau apa yang dia lakukan
"Aku capek banget Ndin,mereka itu ngak bisa apa ngak bawa bawa aku kalau mau latihan ?" ucap Veny dengan nada pelan ,ada rasa lelah yang terdengar dari cara Veny berbicara.
"Ven....hhmm,Veny kamu istirahat di UKS aja " ucap Bryan dengan gugup ,dia sudah merasa senang karena Veny menyandarkan kepala nya di bahu milik nya .
"Eh....aaakh,Bryan . Kamu kok duduk di sini ? Kalian lagi pendekatan ya?" tanya Veny yang kini sudah mengangkat kepala nya, Dia tersenyum ke arah Andini dengan sedikit nada menggoda.
"Ck....dia minta aku buat ngajak kamu ketemu dia ,dia suka sama kamu Ven" jawab Andini dan Veny langsung melotot, dia pun mengalihkan tatapan nya pada Bryan dengan serius dan tajam
Bryan langsung menunduk, wajah nya sudah memerah dan malu . Dia memang benar benar menyukai Veny dari saat pertama bertemu, tapi dia ngak berani mengatakan nya dan memilih untuk mempersiapkan diri minggu ini saat mereka bertemu di suatu tempat dan bersama dengan Andini.
"Beneran Bryan ? Kok ngak langsung ngomong ke aku sih?" tanya Veny yang masih ngak percaya, sebenar nya Veny juga menyukai Bryan . Dia bahkan mencari tau mengenai Bryan yang ternyata anak seorang pengusaha juga, tapi saat dia melihat bryan duduk bersama dengan Andini membuat dirinya merasa cemburu tapi dia ngak berani mengatakan nya dan memilih ikut bergabung saja
Veny berusaha menenangkan dirinya tadi,dia jadi merasa menyesal karena ngak mengungkapkan perasaaan nya kemarin pada Bryan karena dia pikir kalau Bryan menyukai Andini makanya mereka duduk bersama di satu meja. Tapi ternyata dugaan nya salah ,dia tersenyum dan menatap wajah Bryan yang menunduk malu malu.
"Beneran Bryan ? Aku ngak salah dengar kan ?" tanya Veny dengan wajah senang nya, dia semakin tersenyum lebar saat Bryan menganggukan kepala nya.
"Jadi ? Aku mau dengar kamu bicara ,bilang cinta sama aku " ucap Veny dengan suara lembut nya dan kini Bryan mengangkat kepala nya ,tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata milik Veny yang indah dan teduh menurut nya .
"Tapi....ta....tapi kamu ngak akan nolak aku kan Ven? " tanya Bryan dengan nada ragu dan khawatir.
"Coba ajalah, aku jawab sekarang kok. Kamu pasti ngak akan menyesal " jawab Veny dengan santai, senyuman manis menghiasi bibirnya
Andini masih terlihat kesal dengan keduanya ,dia jadi ngak bisa baca dengan tenang. Apalagi saat ini kedua nya seolah menganggap nya tidak ada disana ,ingin sekali Andini menendang kedua nya sampai keluar dari ruangan perpustakaan itu tapi dia ngak punya tenaga ekstra untuk hal itu .
"Aku ....veny,aku mencintai mu . Kamu ....mau kan jadi pacar aku ?" ucap Bryan dengan gugup ,mata nya masih menatap ke arah Veny dengan tatapan memohon dan berharap.
Veny tersenyum dan mengangguk, membuat kedua mata bryan langsung melotot. Dia tersenyum senang dan menarik tubuh Veny hingga kedua nya berpelukan didepan Andini membuat Andini menghela nafas nya dan langsung berdiri di tempat nya, badan nya condong kedepan dan memisahkan kedua nya yang masih berpelukan .
"Ini perpustakaan, masih ada yang jomblo disini . Jadi dilarang berpelukan didepan aku " ucap Andini dengan ketus ,dia pun kembali duduk di tempat nya dengan ekspresi wajah datar nya
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘