NovelToon NovelToon
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Status: tamat
Genre:Misteri / Percintaan Konglomerat / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pengantin Pengganti / Romansa / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:28.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mapple_Aurora

Menjelang hari pernikahannya, Amara menghilang tanpa jejak. Dengan waktu yang semakin sempit, keluarga calon pengantin pria mendesak agar pernikahan tetap berlangsung demi nama baik. Helena, adik Amara yang diam-diam mencintai tunangan kakaknya, Lucian, dipaksa menjadi pengantin pengganti.

Namun ketika ia menerima peran itu dengan hati yang penuh luka, Helena menemukan jejak kejanggalan: apartemen Amara yang terlalu rapi, koper yang tertinggal, dan waktu yang tidak sinkron dengan hari hilangnya Amara. Semakin ia melangkah ke dalam pernikahan, semakin besar pula misteri yang membayangi keluarga mereka.

Jejak-jejak ganjil tentang hilangnya Amara membuat Helena ragu: apakah ia sedang mengambil tempat seorang pengantin yang kabur, atau menggantikan seseorang yang sudah tak akan pernah kembali?

.

Jika ada kesamaan nama tokoh, dan latar hanyalah fiktif belaka, tidak ada hubungannya dengan kehidupan nyata.

follow ig: @aca_0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Malam berlalu, pagi datang bersama cahaya matahari menembus tirai tipis ruang makan. Aroma roti panggang dan kopi hangat memenuhi udara. Helena duduk di kursi, menatap piring di depannya.

Untuk kedua kalinya sejak mereka tinggal bersama, Lucian duduk bersamanya saat sarapan. Namun kehadiran itu tidak membawa kehangatan. Lucian tetap dingin. Ia menyuap sarapannya dengan rapi, gerakan tangannya tenang, tatapannya lurus pada makanan seolah Helena tak ada di sana.

Helena mencoba membuka percakapan, suaranya hati-hati.

“Tidurmu tadi malam… cukup nyenyak?”

Lucian tidak langsung menjawab. Ia menaruh cangkir kopinya ke meja, baru kemudian berkata singkat tanpa menoleh,

“Cukup.”

Helena terdiam, merasa seperti bicara pada dinding. Ia menunduk lagi, menggenggam garpu dengan tangan yang sedikit gemetar. Perasaan asing merayap di dadanya, antara terluka, rindu, dan bingung.

Beberapa menit berlalu hanya dengan suara peralatan makan yang beradu pelan. Hingga akhirnya Lucian meletakkan pisau dan garpu, lalu menatap Helena sekilas dengan sorot yang sulit diartikan.

“Helena,” ucapnya datar, “jangan terlalu memaksakan diri untuk membuat obrolan kalau kau tidak punya hal penting untuk dibicarakan.”

Kata-kata itu menghantam lebih kuat daripada teriakan. Helena hanya bisa mengangguk pelan, meski matanya terasa panas. Namun, Helena tidak akan menurutinya semudah itu.

Lucian lalu berdiri, mengambil jasnya yang tergantung di kursi. Sebelum melangkah pergi, ia sempat menoleh sebentar, menambahkan dengan nada yang sama dinginnya,

“Aku akan pulang larut malam. Jangan tunggu.”

Setelah itu ia pergi, meninggalkan Helena seorang diri di ruang makan yang kembali sunyi.

"Aku tidak percaya dia tidak tersentuh." Helena menggertakkan giginya. Ia memang tidak secantik Amara tapi ia yakin wajahnya masih cocok jika bersanding dengan Lucian. Tubuhnya juga tidak jelek, cukup menarik kok.

Memikirkan itu, Helena segera mengejar Lucian. Pria itu baru saja hendak menarik gagang pintu utama ketika tiba-tiba Helena menarik keras pergelangan tangannya.

Lucian mengangkat sebelah alisnya, menuntut penjelasan atas tindakan tidak biasa Helena.

"Lucian, aku ingin punya anak bersamamu."

Helena tidak merencanakannya, kata-kata itu meluncur begitu saja. Dengan cepat Helena menutup mulutnya, menggelengkan kepalanya cepat seolah ia baru saja melakukan kesalahan.

"Kau gila, Helena." Lucian menatapnya aneh, lalu menarik tangannya dan kembali melanjutkan gerakan untuk membuka pintu.

'sudah terlanjur. Kalau dia menganggap aku gila, aku akan menunjukkan bagaimana kegilaan yang sebenarnya.' Helena menguatkan tekadnya, lagipula ia tidak salah, Lucian suaminya sekarang dan ia tidak melakukan kesalahan jika sedikit menggodanya.

"Aku memang gila! Apa kau ingin tahu bagaimana kegilaanku?" Untuk pertama kalinya di depan Lucian, Helena bersikap berani. Ia mengikis jarak mereka, lalu berjinjit dan menarik wajah Lucian.

Cup!

Helena mengecup bibir Lucian. Beberapa detik berlalu namun Helena tidak menarik wajahnya, ia sedang bingung sekarang mencoba mengingat adegan di film romance yang pernah ia tonton.

Tanpa disadari oleh Helena, sudut bibir Lucian sedikit terangkat membentuk senyum tipis yang langka. Lalu secara mengejutkan tangan Lucian menarik pinggang Helena ~ menempel padanya.

"Kau memang cukup berani," gumam Lucian dengan suara serak. Lucian menundukkan kepalanya, mata tajamnya menatap Helena tanpa berkedip. "Agar kedepannya kau tidak kurang ajar maka aku beri kau sedikit pelajaran berharga."

Setelahnya, Lucian dengan terampil melumat bibir Helena, bahkan menjelajahi mulut Helena tanpa menunggu responnya.

Tubuh Helena seketika membeku, matanya membelalak lebar. Rasanya ia ingin menggali lubang dan menyembunyikan diri dari Lucian.

'Astaga! Aku sudah gila berani menantang Lucian.' Helena mulai mencela dalam hatinya, ia berusaha mendorong Lucian dengan tangannya.

Lucian menangkap tangannya, dan melanjutkan kegiatannya sampai Helena hampir kehabisan nafas.

"Lain kali kalau kau berani memancingku, aku akan melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar ciuman." Kata Lucian mengusap bibirnya, kemudian meninggalkan rumah dengan langkah tegas seolah tidak ada yang terjadi.

"Ya Tuhan, apa yang aku lakukan? Bagaimana kalau Amara benar-benar kembali, dia akan membunuhku karena berani mencium prianya." Helena mulai panik, ia berlari naik ke lantai dua dan masuk ke kamarnya.

Tadi itu hanya keberanian sesaat karena ia kesal Lucian terus bersikap dingin padanya.

Helena membenamkan wajahnya ke bantal, tangannya memukul kasur. Lelah dengan posisi tersebut, ia duduk menyandar ke kepala tempat tidur.

"Amara, maaf, aku kehilangan kendali." Bisik Helena menatap keluar melalui jendela kaca.

"Tapi, mereka sudah berakhir sebelum Amara hilang," Helena mencoba menghibur diri. Ia mengambil buku catatan Amara dan melanjutkan membaca.

Amara anggun, menawan dan selalu menjadi pusat perhatian, tetapi dia juga penuh misteri seperti palung dalam yang menyimpan banyak rahasia.

Buku catatan ini adalah salah satunya, Amara menuliskan banyak kode dan bahasa yang tidak Helena mengerti.

"Apa kau menyembunyikan sesuatu? Kenapa menulis yang tidak akan di mengerti oleh siapapun di bukumu?"

Kecuali kalimat tentang berkhianat itu, banyak hal yang ditulis Amara yang tidak dimengerti Helena.

Helena ingin fokus ke buku, tetapi apa yang baru saja terjadi terus terbayang di kepala Helena.

"Aku harus mandi, dan pergi ke kampus. Mungkin aku mendapatkan sesuatu dari gosip mereka," gumam Helena melemparkan kembali buku catatan Amara ke dalam laci. Ia pergi ke kamar mandi sambil berusaha mengenyahkan Lucian dari kepalanya.

...***...

...Like, komen dan vote....

...💙💙💙...

1
nonoyy
mystery is till going on
how come????
Devi Rahmanita
Lanjutt thorrr
nonoyy
lagi tegang2 nya malah digantung 🙈🙈🙈🙈
nonoyy
wah jadi ternyata.. keren bgt alurnya, sampai g bisa di tebak 😄👍
olyv
pinisiriiinnn...
g sabar nunggu kelanjutannya
nonoyy
thor sebenarnya sayang banget dibaca g mau habis bacaanya, tapi kalau g dibaca g bakal tau 😌😮‍💨
olyv
waduhh helena hati2
sosok perempuan itu siluman atau mahkluk astral sih... merinding euy 😱😬
nonoyy
tanda x melambangkan sesuatu yg tidak diketahui dgn nuansa misteri yg dpt menarik. bisa juga x itu kesalahan atau hal yg negatif
jadi penasaran dgn kelanjutan ny si clara misterius 😐😐😐
Bundax Ray Rey
lanjut Thor,,, masih penasaran...
Bundax Ray Rey
sangat menarik dan begitu banyak teka teki yang membuat ku menjadi penasaran. selama membaca cerita di novel toon ini, cerita ini yang membuat aku menjadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi...?
Bundax Ray Rey
lanjut thor, penasaran dengan kelanjutannya... 💪
Bundax Ray Rey
pasti yang ngebunuh Amara adalah Rafael,,
olyv
satu fakta lagi terkuak..
nexttt thor
Nda
penasaran,siapa kira² org yg di maksud alina
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
olyv
nextttt thor penasaran bgt sama kelanjutan ny
rahmi ritonga
aku sih yakin klw itu perbuatan Alfred 😏
olyv
merinding euy 😯
hemmm biar aman bayar bodyguard ajaa hel
nextttt thor
olyv
nextttt....
olyv
lanjut thorrr
olyv
lanjutt....!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!