Kecewa! Itulah yang dirasakan oleh Arabella setelah mengetahui tunangannya ternyata suami dari wanita lain. Selama dua bulan mereka bertunangan Arabella baru mengetahui ternyata pria itu sama sekali tidak mencintainya melainkan hanya demi sebuah bisnis. Namun, sebuah insiden penculikan menyebabkan Arabella bertemu dengan seorang mafia yang tidak lain adalah kakak dari istri mantan tunangannya. Untuk membuat rumah tangga adiknya tetap utuh! Mogan Rijkaard sengaja menikahi Arabella dan berbohong pada dunia jika Arabella ibu kandung dari putranya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Idatul_munar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam Penuh Gairah
Mogan menindih tubuh arabella, pandangannya mulai.
Pria itu tidak bisa menahan dirinya lagi, dia mulai mendekatkan bibirnya dengan bibir wanita itu.
“Hhhhhhemmm..
Tentu arabella memberontak sekuat tenaga.
Namun hal itu sama sekali tidak membuat mogan melepaskan dirinya.
Pria itu malah memperdalam ciuman tersebut, nafasnya mulai memburuk hal itu membuat salah satu insan melepas ciuman tersebut.
“lepaskan aku pria brengsek!”
Air matanya mulai menetes, arabella begitu takut dengan pria itu ingin menjama tubuhnya itu.
Satu persatu pakaian yang di gunakan oleh arabella meleset dari tubuhnya dengan sekali tarikan.
Tubuh polosnya kini terpampang jelas di hadapan mogan.
“Hiks jangan lakukan itu!”
Dia mulai menutup area tubuhnya namun hal itu cepat di tegah oleh mogan.
Pria itu mulai melakukan keinginannya, dia mulai bermain di jenjang leher wanita itu.
Memberikan banyak tanda kepemilikan, tidak hanya itu mogan mulai turun bermain dengan gunung kembar milik arabella.
“Aaaaaa,,, jangan!”
Arabella begitu membenci dengan dirinya jika menikmati permainan pria itu.
Tidak tahan lagi mogan cepat cepat mengeluarkan miliknya yang sudah berontak rontak ingin di nyatukan.
Glek
Mata arabella melotot ngeri saat melihat milik mogan begitu besar dan berurat urat.
Mogan membuka paksa kedua pahanya dan saat ingin di menyatukan tiba tiba arabella membuka suaranya lagi.
“Aku mohon.. jangan… Aku takut punyamu sangat besar..”
Di sela sela kesadarannya mogan berhenti sebentar, dia menatap wanita itu sebentar.
“Kau takut dengan punyaku atau karena Aku perkosa?”
“Dua duanya.. aku mohon jangan lakukan itu,”
Tidak memperduli perkataan arabella, mogan pun mulai menyatukan miliknya kedalam milik arabella.
Walaupun sedikit sempit tak membuat mogan kesusahan, dengan tiga kali hentakan itupun terjadi.
Dan terjadilah hubungan suami istri, tentu itu pertama bagi arabella melepaskan perawatnya.
Dia tidak akan tahu apa yang akan terjadi padanya, membenci dirinya yang sudah kotor tentu namun hal itu tidak bisa di bilang salahnya mogan, pria itu berhak karena mereka sudah sah suami istri.
***
Matahari mulai menampakkan dirinya, perlahan mogan mulai membuka matanya.
Pria merasa begitu pusing dengan kepala, dia mulai menyadari adanya arabella di samping.
Dilihat tubuhnya dengan wanita itu sama sama polosnya.
Tunggu! Mereka melakukannya tadi malam, dia teringat saat membawa arabella ke kamar itu.
Perlahan dia menyibak selimut namun matanya menangkap tetesan darah yang berada di sepre.
“Dia masih perawan,”gumam mogan.
“Sialan! akan ku bunuh wanita itu,”
Sontak mogan saat mengingat kembali dengan kopi yang di berikan oleh Turi tadi malam.
Mengambil teleponnya dia menghubungi anak buahnya untuk menangkap Turi yang telah memberikan kopi obat perangsang itu kepadanya.
Perlahan arabella juga mulai membuka matanya.
Pertama kali yang dia lihat adalah mogan, pria itu sedang duduk di sampingnya dengan tubuh polos menutupi dengan selimut.
“Apa tadi malam benar benar terjadi,”Pikirnya.
Dia membuka membuka selimut dan mengecek selimut benar saja hal itu terjadi.
“Aaaaaaaaa……
Teriak arabella memenuhi kamar tersebut, dia begitu marah dengan dirinya.
Jangan tanya mogan, pria itu terlihat santai saja tampa merasa bersalah sedikitpun.
Arabella menatapnya dengan aura kebencian.
“Dasar pria mesum, brengsek.. akan ku bunuh kau…hiks..”
Arabella menangis dan memukul mukul dada bidang mogan.
“Cih.. kau menikmati juga tadi malam, lagian juga tidak masalah! Kita suami istri ingat itu,”
“Aku tidak sudi di sentuh olehmu pria brengsek! Hiks… kembalikan keperawananku,”
Arabella masih memberontak rontak di atas kasur tersebut.
Tak mau mengambil pusing mogan masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan arabella yang masih menangis kecewa.
“Hiks…, Mommy daddy maafin Ara,”
Seketika wanita itu mengingatkan kedua orang tuanya, mereka pasti akan kecewa padanya.
Dengan langkah bertatih, arabella kembali ke kamarnya, selangkang nya begitu sangat ngeri.
Saat masuk kamar wanita itu berpapasan dengan Ratih yang baru saja memandikan Alif.
“Loh nyonya! Nyonya kenapa?”
Tentu Ratih bertanya saat melihat arabella berjalan bertatih dengan sisa air mata masih menempel di wajahnya.
“Tidak apa-apa bi, Maaf ara mandi dulu bi,”
Wanita itu begitu malu untuk menjelaskan namun hal itu di sadari oleh Ratih.
Selesai membersihkan tubuhnya arabella pun sedikit tenang, wanita itu perlahan mendudukkan bokongnya di kasur.
Ceklet..
Pintu terbuka tampak bi Ratih membawa sarapan untuk dirinya.
“Loh! Ara bisa mengambil sendiri bi,”
wanita patuh baya itu tersenyum lembut padanya.
“Tidak apa apa, bibi di suruh sama tuan! Oiya ini nyonya, tuan yang memberikannya,”
Ratih memberikan salap meringankan nyeri di bagian selangkangan arabella tentu mogan yang menyuruhnya.
Walaupun begitu pria itu tetap peka terhadap arabella, itu bukan pertama kali baginya.
“Terima kasih bi, bagaimana dengan Alif bi?”
Walaupun mogan sudah menyakitinya akan tertapi wanita itu masih tetap ada rasa peduli pada putranya mogan.
“Tuan muda! Itu dia nyonya untung sudah saya urus, Turi menghilang sejak semalam,”
“Apa! Pengasuh itu menghilang? Kok tiba tiba,”
Arabella tidak mau ambil pusing, terlihat memang tidak becus baby suster itu dalam berkerjanya.
“Iya nyonya, saya juga kurang tau!”
Setelah selesai mengantar sarapan tersebut Ratih pun berpamitan pada arabella.
Masih di rumah yang sama seorang wanita sedang di sekap tubuhnya terikat dengan rantai, mulutnya di tutup.
“Hehhmmmm…
Wanita itu memberontak rontak dirinya supaya terlepas dari ikatan tersebut.
Seorang pria datang lalu melepaskan penutup mulut wanita tersebut.
“Hiks,, tuan! Lepaskan saya…”mohon wanita itu.
Wanita itu tentu Turi yang di tangkap oleh anak buahnya mogan.
“Kau… berani main main denganku wanita bodoh..”
“Tuan!! Saya tidak tau apa-apa tuan!”
Turi mulai takut saat melihat mogan mengeluarkan sikin lipatnya di dalam saku.
Mogan membuka pisau tersebut mulai mengarah pada Pengasuh anaknya itu.
“Tuan! Jangan.., Tuan saya bersalah,, tolong jangan bunuh saya,”
Tentu hal itu sangat menyenangkan bagi mogan, pria mulai bermain dengan salah satu matanya turi.
Grek
Turi merasa sakit luar biasa di salah satu matanya yang sudah tersusul dengan pisau mainan mogan.
“Tuan! Jangan bunuh saya.. nyonya shera yang menyuruh saya!”
Pisau itu pun terhenti, urat urat leher mogan mulai terlihat pria itu mulai termakan dengan omongan turi.
“Katakan siapa yang menyuruhmu?”
“Nyo.. nyonya shera yang menyuruh saya,”
Seketika dia begitu sangat takut, mogan akan membunuhnya jika tidak memberi alasan seperti itu.
Mogan melempar pisau yang terkenak darah tersebut ke sembarang arah dengan kasar.
Dia tidak akan memaafkan mommmynya jika benar terlibat dalam hal tersebut.
Mogan tau selama ini shera sering berkerja sama dengan pengasuh putranya akan tetapi untuk kali ini dia tidak akan memaafkan siapapun itu akan memberi pelajaran untuk mommy nya.
Pria itu meninggalkan markas tersebut dengan perasaan marah.
Lalu dia menuju ke masion utama untuk menemui mommynya, akan menanyakan apa benar mommynya juga dalam rencana tersebut.
Bersambung.
*
*
*
Maaf ya gays hari ini telat updatenya…