Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
buka dong...
siang itu juga Moreno dan Melinda istrinya terbang menuju Indonesia agar bisa menghadiri rujuknya Marco dan Arinda
Hari sudah mulai gelap Arinda sedang bersiap di temani Melinda. Setelah selesai di make up kini Arinda bersiap mengganti bajunya dengan kebaya putih
" astaga!!! ga nyangka sebrutal itu " ujar Melinda melihat tubuh Arinda banyak tanda merah
Arinda terlihat malu " kelepasan Mel, maklumlah udah lama kesepian " ujar Arinda
" dasar!!! "
Acara berlangsung khidmat dan mereka kembali sah sebagai suami istri, Marco juga mengundang beberapa media agar menayangkan acara tersebut.
Acara selesai hingga tengah malam, beberapa keluarga menginap di rumah mereka karena sudah larut.
Marco dan Arinda sudah berada di dalam kamarnya dan membersihkan diri.
Arinda baru saja selesai mandi dengan rambut yang masih basah ia keluar dari kamar mandi dan mendapat tatapan tajam dari sang suami.
" kok liatin aku gitu? " tanya Arinda
Marco yang sedang duduk bersandar di dasboard ranjangnya tersenyum.
" aku bahagia sayang, akhirnya kamu kembali ke rumah ini dan menemaniku di kamar ini lagi " ujar Marco
Arinda duduk di samping sang suami
" sudah berapa banyak wanita yang kamu bawa masuk kesini? " tanya Arinda dengan nada menyelidiki
" tak ada satupun " bisik Marco menarik Arinda kedalam pelukan nya
Marco mulai melakukan tindakan yang menjurus ke arah sana, namun dengan lembut Arinda menolaknya
" boo... Boleh ga malam ini tidur aja, aku lelah " ujarnya
" hemss " Marco tersenyum
" istirahat lah " ujar nya menepuk bantal di sampingnya
Arinda masuk ke dalam selimut dan merebahkan tubuhnya
" makasih suamiku " ucap Arinda
" aku mencintaimu sayang " ucap Marco
" aku juga mencintaimu Boo " balas Arinda
malam semakin larut kedua insan tersebut terlelap ke alam mimpi membawa status baru nya
...
Esok pagi Marco sudah berada di kantornya karena ada masalah yang harus di selesaikan, pagi sekali Denis mengabari jika terjadi kesalahan di proyeknya yang ada di Bali
Proyek pembangunan gedung hotel bintang 5 di Bali mendapatkan masalah
" harus Lo langsung yang tangani Co " ujar David
" iya, mau ga mau harus terbang kesan hari ini juga " timpal Denis
" oke, kalian temani gue, kita berangkat sekarang " kata Marco
" oke gue siapin jet sekarang " ujar David
Marco menghubungi Arinda melalui telepon
" ada apa boo " sapa Arinda saat menjawab telepon dari suami nya
" sayang maaf aku harus terbang ke Bali sekarang juga, ada masalah disana dan harus aku sendiri yang menyelesaikan nya " kata Marco
" sekarang juga? " tanya Arinda seperti keberatan
" iya sayang, i'm sorry aku ga bisa menemui kamu dulu " kata Marco
Arinda yang berada di kantornya sedikit berat melepas suaminya
" ya sudah, kamu berangkat aja, hati-hati di jalan ya boo "
" iya sayang, aku janji akan segera pulang setelah urusan disana selesai " kata Marco
" iya, aku menunggumu " ujar Arinda
" jangan terlalu cape ya sayang, kalau aku ga bisa pulang hari ini kamu jaga diri di rumah " kata Marco
" iya suamiku sayang " ujar Arinda
" ya sudah aku berangkat ya " pamit Marco
" iya, doaku selalu menyertai mu " ucap Arinda
Telepon terputus Arinda sedikit merasa sedih, baru saja semalam mereka rujuk hari ini sudah di tinggal kerja.
Marco yang dikejar waktu langsung terbang ke Bali bersama Denis dan David menggunakan jet pribadi perusahaan nya.
...
pulang dari kantornya Arinda pulang ke rumah mertua nya sesuai perintah sang suami yang meminta Arinda untuk menginap di rumah mama Desy selama dirinya di Bali
Karena disana masih ada Melinda jadi Marco meminta Arinda menginap disana agar tidak merasa kesepian sendirian di rumah
" Rin... Udah pulang? " sapa mama Desy
" iya mah, kebetulan kerjaan ga terlalu banyak jadi bisa pulang lebih awal " jawab Arinda
Melinda yang juga ada disana bersama sang mertua menepuk sofa di sampingnya agar Arinda duduk di sebelahnya
" apa tuh? " tanya Arinda melirik sepiring rujak di tangan Melinda
" mau " Melinda menyodorkan ke arah Arinda
" wah... Seger nih " lalu Arinda ikut menikmati rujak bersama Melinda
mama Desy melihat kedua menantunya dengan lahap menyantap sepiring rujak mangga muda merasa ngilu karena rasanya pasti sangat asam
" mama ga ikut nyobain? " tanya Arinda
" aduh... perut mama langsung mules liat kalian makan rujak kaya makan biskuit " ujar mama
" hihihi... seger banget ini mah " ujar Melinda
" iya, rasanya langsung melek setelah seharian bekerja di depan layar laptop " timpal Arinda
" oh iya, papa mana mah? " tanya Arinda
" papa belum pulang, tadi sih bilangnya mau meeting sama Moreno sekalian dia lagi disini mau bahas beberapa kerjaan " kata mama
" ohh... ya udah aku ke atas dulu ya, mau bersih-bersih " pamit Arinda setelah balapan menghabiskan rujak bersama Melinda
mama dan Melinda mengangguk lalu Arinda naik ke lantai atas menuju kamar yang sudah di siapkan, kamar yang dulunya ditempat Marco saat masih lajang
" rasanya seger banget mandi setelah seharian bekerja " ujarnya duduk di depan kaca meja rias dengan masih menggunakan handuk yang melilit dan membungkus kepala nya
Arinda memoles wajah nya dengan skincare andalan nya sambil bersenandung kecil
Tiba-tiba ponselnya berdering dan itu dari sang suami. Arinda tersenyum menjawab video call dari sang suami. Ia meletakan ponselnya di meja rias bersandar menghadap dirinya.
" sore sayang " ucap Marco
" sore suamiku "
" duh... Kayanya abis mandi, kenapa ga ajak aku " ujar Marco
" kamu nya jauh "
" kan bisa virtual "
" hihihi... Jangan nanti kamu mau " ujar Arinda
" oh iya, gimana kerjaan nya? " tanya Arinda
" ada oknum yang sengaja mengganti kualitas material agar uangnya bisa masuk ke kantong pribadi, tapi sekarang sedang di tangani sama Denis dan David " kata Marco
" oh... Jadi sudah ketemu siapa dalangnya? " tanya Arinda
" udah... Sekarang lagi di proses " jawab Marco
" baguslah " kata Arinda yang masih sibuk dengan skincare nya
" sayang... " panggil Marco
" hemm "
" buka dong " pinta Marco
" apa nya? " tanya Arinda menghentikan aktivitasnya
" handuknya "
" hah! " Arinda kaget mendengar permintaan sang suami, lalu ia menarik handuk di kepala nya dan menyisir rambut nya yang masih basah
" gini " ujar Arinda menggoda sang suami, sebenarnya ia tau apa yang diminta Marco
" iihhh... Bukan itu " protes nya
" lalu? " tanya Arinda
" yang bawah sayang "
" ga ah, malu " tolak Arinda
" kenapa malu, aku cuma mau lihat " kata Marco merengek seperti anak kecil
" kan sudah sering lihat "
" justru itu, aku rindu "
" hihihi... Makanya pulang "
" sayang ayo dong " rengeknya lagi
" sedikit aja ya " kata Arinda
" jangan sedikit dong, aku mau kamu lepas handuknya dan berdiri di depan ku " kata Marco
" bentar ya, aku kunci kamar dulu " kata Arinda lalu menghilang dari layar ponsel