NovelToon NovelToon
WHO¿

WHO¿

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Identitas Tersembunyi / Anak Genius / TKP / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Misteri kematian Revano yang tidak pernah meninggalkan jejak, membuat gadis penderita ASPD tertantang menguak kebenaran yang selama bertahun-tahun ditutupi sebagai kasus bunuh diri.

Samudra High School dan pertemuannya bersama Khalil, menyeret pria itu pada isi pikiran yang rumit. Perjalanan melawan ego, pergolakan batin, pertaruhan nyawa. Pada ruang gelap kebenaran, apakah penyamarannya akan terungkap sebelum misinya selesai?

Siapa dalang dibalik kematian Revano, pantaskah seseorang mencurigai satu sama lain atas tuduhan tidak berdasar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Delapan

“Sebelum saya mulai pembahasan pagi ini, ada yang tahu apa itu kalorimeter?”

Aletha menghela napas sebelum mengangkat tangannya. Tepat sebelum tangan Khalil terangkat lebih tinggi darinya.

“Silahkan”

“Alat untuk menemukan kalor jenis suatu zat, kalor itu energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah”

Sasmita tersenyum, menampilkan penjelaskan pada layar proyektor yang sesuai dengan penyampaian Aletha. Pembelajaran yang belum sempat disampaikan namun sudah dikuasai oleh beberapa murid, maksudnya hanya Aletha dan Khalil. Kedua murid yang terlihat fokus dengan penjelasan dari pada menulis di buku mereka.

“Aletha, Ibu anggap kamu mengerti semua materi pagi ini karena tidak mencatat”

Gadis itu terdiam, menatap layar proyektor yang menampilkan soal pembahasan materi. Yang jelas adalah sebuah kejutan yang cukup mengisi ruangan tanpa suara.

“Karena Ibu lihat, buku kamu kosong dari pertemuan awal kita kemarin”

“Besar kalor yang dibutuhkn 154.000 joule”

Seisi kelas menatap pusat pada Aletha terutama Sasmita dan Khalil, bahkan beberapa dari mereka baru selesai memahami inti soal yang akan dikerjakan. Tapi gadis itu bisa menjawab dengan benar secara singkat.

“Kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 2kg air yang bersuhu 23 derajat menjadi 100 derajat jika diketahui kalor jenisnya 1.000 joule per kg derajat celcius adalah 154.000 joule, jawaban saya salah?”

Sasmita menggeleng, memberikan lembar soal yang sudah lebih dulu dia siapkan pada setiap murid. Harusnya dia tidak terkejut dengan kepintaran yang dibilang keluarga Waniwongso tentang anaknya, tapi ternyata kewaspadaan justru jadi kunci utama. Kehadiran yang seakan jadi peringatan merengggut kepercayaan tentang siapa Aletha Waniwongso sesungguhnya.

Aletha beranjak lebih dulu, meninggalkan selembar soal yang sudah dia jawab dengan detail sebelum ijinnya ke toilet disetujui. Beberapa pasang mata yang melihat kemisteriusan itu justru jadi tatapan kagum. Bagaimana bisa menyelesaikan lima soal rumus yang belum diajarkan dalam waktu kurang dari sepuluh menit? Bahkan si jenius kebanggan Samudra High School pun baru saja menyelesaikan satu soal pertamanya.

Khalil menghela napas, menatap bangku dengan tas hitam yang tergelantung disana. Lebih kecil dari bawaan murid lainnya dan lebih ingin dia tahui alat menyeramkan apa yang gadis itu bawa?

“Konyol”

“Apanya yang konyol?”

Lagi? Kenapa Samudha High School banyak sekali punya orang yang suka mengejutkan? Satpam, murid, bahkan sekarang guru? Seorang ber-name tag Wanda Pujiasti berdiri dibelakang Aletha, ditatapnya lewat pantulan kaca tanpa tolehan sedikitpun.

“Bagaimana hari pertamamu?”

Aletha hanya diam. Sepertinya bukan waktu yang tepat untuk basa-basi dengan seorang guru. Lagi pula sejak kapan kamar mandi murid dan guru jadi satu? Bahkan terdengar konyol jika terjadi di sekolah ini.

“Biasa saja, tidak ada yang menyenangkan dibanding hari ini yang harus mengerjakan soal anak SD”

Wanda tersenyum, berdiri disebelah Aletha untuk mencuci telapak tangannya. Seakan membuang waktu untuk terus mengajak bicara murid barunya tanpa terlihat sedang berusaha dekat.

“Soal apa yang kamu maksud?”

“Kalor, aku pikir pembelajaran ini tidak perlu dibahas” Aletha menoleh, tentu masih dengan intonasi nada yang kaku dan dingin. Sampai pada manik mata yang mengarah pada fentilasi teratas ruangan ini.

“Mungkin bagi kamu pembahasan ini tidak perlu, tapi bagi teman-temanmu ini pembelajaran yang memang harus mereka tahu”

Gadis itu tidak mengubris, memilih berjalan maju untuk memastikan benda apa yang dia lihat adalah benda yang ada dipikirkannya. Sementara Wanda hanya diam, mengamati tingkah Aletha tanpa protes.

“Kamu tidak punya mata batin kan?”

Aletha menghela napas, meninggalkan kamar mandi tanpa menjawab pertanyaan yang lagi-lagi konyol dipikirannya. Kali ini yang dia butuhkan hanyalah untuk bisa menjangkau barang yang dia lihat. Untuk bisa mengambil atau sekedar tahu bahwa itu bukan sekedar barang tidak penting di simpan di kamar mandi wanita.

“Anak itu memang unik”

To Be Continue...

1
daiiisy_
maaf atas ketidaknyamanannya karena cerita ini lagi berantakan 🤣 mending ga usah dibaca dulu, aku lagi coba hubungin editor buat benerin alurnya🤣🤣
marchang
ini kok diulangg yaa thor alur nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!