Dicerai saat jahitan bekas operasi sesar belum kering, Yunda juga mendapat penolakan dari keluarganya karena malu memiliki anak seorang janda.
Yunda pun pergi dari kotanya dan pindah ke kota besar. Berbekal ijasah S1, Yunda pun mencari pekerjaan di kota besar. Yunda pun bertemu dengan Gandhi, pria beristri yang ternyata adalah bos-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DSDKDSO BAB 3
Pukul 23.00
Oweeeek... Oweeek... Oweeek...
Bayi perempuan yang belum di beri nama itu menangis sejadi-jadinya. Dia kelaparan karena ASI Yunda yang tidak banyak keluar.
"Aaargh... berisik banget sih tuh anak!" kesal Rio. Karena suara tangis anaknya, tidur Rio jadi terganggu, padahal yang menangis adalah anak kandungnya.
"Dia laper Mas." jawab Yunda yang sedang berusaha menenangkan bayi kecilnya dengan cara menimang-menimang.
"Yah susuin lah, gimana sih kamu!" bentak Rio.
"ASI aku belum keluar banyak, Mas, makanya dia laper." jawab Yunda.
"Mas, beliin susu formula dong Mas, yang kecilnya aja." pinta Yunda.
Mendengar itu Rio langsung menoleh ke arah Yunda.
"Apa barusan kamu bilang? Susu formula? Heh!!! Kamu tau kan harga susu formula itu berapa! Mahal Yunda! Tadi siang aku udah ngeluarin uang puluhan juta buat biaya rumah sakit kamu, sekarang kamu suruh aku ngeluarin duit lagi buat beli susu formula! Gak ada, gak ada!"
"Tapi ini kan anak kamu Mas, kok kamu perhitungan gitu sih Mas! Lagian gak seterusnya kok, cuma sampe ASI aku deres aja. Ayolah Mas, nanti anak kita dehidrasi, kalau dehidrasi nanti anak kita masuk rumah sakit." mohon Yunda.
Mendengar kata rumah sakit, otak Rio langsung hitung-hitingan. Rio pun bangkit dari tidurnya dan turun dari ranjang.
"Bener yah cuma sampe ASI kamu deres aja! Awas aja kalau sampai keterusan kamu kasih susu formula!" ucap Rio sambil menunjuk-nunjuk wajah Yunda.
"Iya Mas, bener." jawab Yunda.
Rio pun keluar dari dalam kamar lalu pergi membeli susu formula.
Sesampainya di mini market, Rio si suami perhitungan mencari susu formula dengan harga yang paling murah dan gram yang paling sedikit. Selain susu, sekalian Rio membeli sebungkus rokok yang harganya bahkan lebih mahal dari sekotak susu formula yang Rio beli untuk anaknya. Sangat miris memang!
Rumah.
Sementara di rumah, selagi Rio pergi membeli susu, Yunda sangat kelabakan mengurus bayinya.
"Sabar yah Nak, sebentar lagi Ayah pulang." ucap Yunda sambil menimang-nimang bayinya.
Syuuuur....
Bayi kecil itu pipis. Karena tidak memakai diapers, pipis bayi itu pun sampai membasahi baju Yunda.
Yunda cepat-cepat meletakkan bayinya di ranjang, dan itu membuat bayi kecil itu makin menangis.
"Cup... Cup... Cup, sebentar yah Nak, Ibu ambil dulu celana kamu." ucap Yunda lalu berlari menuju keranjang tempat pakaian bayi-nya.
Cukup lama Yunda mencari celana bayinya, maklum saja stok pakaian bayi hanya tiga lusin dan sejak dari rumah sakit sampai sekarang tidak ada yang mencuci pakaian kotor bayinya.
Tidak usah ditanya kenapa tidak di cuci, karena Rio tidak mau mencuci dan tidak mau juga membelikan diapers untuk anaknya.
"Udah gak ada yang bersih lagi. Pake ini aja deh." gumam Yunda sambil menarik kain lampin. Untungnya masih ada kain lampin yang bersih.
Tanpa memakaikan celana, Yunda hanya menutup bagian bawah bayinya dengan kain lampin.
Setelah menutup dengan kain lampin, Yunda kembali menggendong bayinya dan menyumpal mulutnya dengan gunung syusyu sebelah kiri. Bayi kecil itu diam, tapi hanya bertahan tidak sampai lima menit karena tidak ada ASI di dalamnya. Yunda pun memindahkan bayinya ke sebelah kanannya dan kembali menyumpal dengan gunung syusyu sebelah kanan. Sama seperti di sebelah kiri, gunung syusyu sebelah kanan juga belum terlalu banyak mengeluarkan ASI dan hasilnya tidak sampai lima menit, bayi kecil itu kembali menangis.
Yunda kembali menimang-nimang bayinya sambil mondar-mandir. Tidak usah ditanya bagaimana penampilan Yunda sekarang, yang pasti sangat kacau dan berantakan.
💋💋💋
Bersambung...
paling ujung " nya
bahas kaum pelangi
jadi oon terus...