Adira Sofia Erlangga gadis cantik dan lugu,sedari kecil ia sudah menyukai seseorang yaitu sahabat Kakak nya yang bernama Zayn Haidar Dwi Atamaja yang berwajah tampan namun sangat dingin, yang pernah ia tolong waktu saat Zayn kecil terjatuh saat bermain,saat beranjak dewasa Adira masih menyimpan perasaan tersebut kepada Zayn,apakah perasaan Adira akan terbalaskan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khulyati 2702, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab:21(Santunan Anak Yatim)
Saat Zayn berjalan ke arah Adira,tiba-tiba lampu di ruangan tersebut meyala kembali,Zayn menangkup tubuh Aina yang hampir saja tumbang ke lantai.
"Sayang...bertahan lah kita keluar sekarang",ucap Zayn sambil perlahan menggendong tubuh Adira yang masih kesusahan untuk bernapas.
Adira mengangguk lemah,setelah Adira dalam gendongan Zayn,Adira merasakan detak jantung Zayn yang berpacu dengan cepat begitu pula dengan Yang Adira rasakan saat ini,kedua nya lekas meninggalkan ruangan tersebut.
Sesampai nya di kamar Zayn merebahkan tubuh Aina di tempat ranjang besar nya,saat Zayn hendak beranjak dari samping Adira,tangan Adira malah menahan nya.
"Kakak mau kemana?,lirih Adira".
"Aku mau mengambil air sebentar untuk mu".
"Ku kira Kakak akan meninggalkan ku di kamar ini sendirian".
"Mana mungkin aku meninggalkan mu dalam keadaan seperti ini sayang,sebentar ya aku gak akan lama",sahut Zayn tersenyum sambil tangan nya mengusap lembut kepala Adira.
Zayn lekas beranjak dari ranjang nya dan berjalan untuk mengambil air,beruntung di kamar nya saat ini sudah air dari dispenser jadi Zayn tidak perlu ke bawah.
Setelah mengambil segelas air hangat ,Zayn menghampiri gadis nya kembali dan lekas memberikan gelas yang berisi air tersebut kepada Adira.
Dengan perlahan Adira menerima nya"terimakasih Ka".
"Sama-sama Sayang,beristirahatlah karena malam ini kamu harus mengikuti acara yang telah keluarga kita rencanakan ,ucap Zayn".
"Kalau soal itu Kakak tenang saja,aku pasti mengikuti acara nya sampai selesai",sahut Adira tersenyum ke arah Zayn yang dimana saat ini Zayn juga tengah tersenyum ke arah nya.
Aku tidak sabar dengan acara malam nanti yang dimana aku akan mengikat mu Adira dan tidak ada seseorang pun yang bisa memiliki mu selain aku Zayn Haidar Dwi Atmaja,ucap Zayn dalam hati.
"Boleh kah aku tidur sebentar Ka,rasa nya dada ku masih sesak".
"Boleh,nanti akan ku bangunkan sebelum adzan maghrib tiba".
"Terimakasih Ka",ucap Aina sambil sesekali menguap karena rasa kantuk yang mulai menyerang kedua mata nya.
Adira pun lekas tertidur sambil memeluk guling yang ada di samping nya,ini kesempatan Zayn untuk keluar dari kamar nya untuk melihat seberapa mana persiapan untuk acara malam nanti ,karena Zayn sengaja tidak memberitahu Adira kalau malam ini adalah acara pertunangan mereka,bukan hanya sekedar untuk acara makan malam saja akan tetapi hari dimana Zayn akan mengikat Adira untuk menjadi milik nya,dan tidak akan ada seseorang pun yang bisa mengganggu hubungan mereka kedepan nya,apalagi berniat memisahkan mereka itu tidak akan terjadi selain takdir Allah yang akan memisahkan mereka.
Dengan perlahan Zayn membuka pintu kamar nya supaya tidak menimbulkan bunyi pintu, ia pun lekas menyelinap keluar dan lekas menuruni anak tangga.
Sesampai nya di bawah Zayn melihat dekorasi dinding yang sudah terpasang menghiasai rumah mewah nya dan beberapa kursi sudah berjejer rapih dan aroma masakan dari dapur sudah tercium memenuhi ruangan tersebut.
Zayn menghampiri Mamah Ayunda yang tengah menata hidangan untuk para tamu nanti dengan di temani para pekerja lain nya.
"Mamah...panggil Zayn tersenyum".
"Hai anak Mamah yang tampan,apa luka mu sudah membaik Nak?".
"Alhamdulilah ...Mah sudah membaik ya meski ada rasa perih-perih nya sedikit,sahut Zayn".
"Tumben kamu ke bawah dan kenapa Adira tidak bersama mu,dimana dia sekarang?,tanya Mamah Ayunda sedikit heran".
"Dia lagi tidur Mah,karena tadi Adira mengalami sesak napas karena lampu di ruangan kerja ku mendadak mati,Mamah tau sendiri kan kalau Adira takut kegelapan sedari kecil,sahut Zayn".
"Apa!! lampu di ruangan kerja mu mendadak mati?",tanya Mamah Ayunda sedikit terkejut.
Dan tidak hanya di ruang kerja saja,sebelum nya lampu di kamar ku mati juga,sahut Zayn
"Ko bisa Zayn lampu di kamar mu dan di ruang kerja mun mendadak mati,apa selama ini kamu tidak mengecek nya?".
"Hehe...belum sempat Mah,lagian Zayn sibuk terus mana sempat ngecek lampu di kamar dan di ruang kerja".
"Ish..dasar kamu ini ya,besok Mamah akan suruh Pak Maman untuk mengecek semua lampu di kamar mu".
"Iya Mah".
"Aku mau lihat ke depan dulu Mah sebentar,pamit Zayn meninggalkan sang Mamah yang tengah menata hidangan masakan nya".
"Silahkan Nak",sahut Mamah Ayunda.
Sesampai nya di depan ,banyak orang yang tengah mempersiapkan untuk acara nanti, dimana malam nanti Keluarga Zayn mengadakan santunan anak yatim yang dimana acara nya akan di gelar sebelum acara inti nanti.
Setelah puas melihat persiapan untuk acara malam nanti,Zayn kembali ke atas untuk melihat Adira.
Zayn saat ini sudah berada di dalam kamar,ia melihat Adira yang masih terjaga dalam tidur nya,saat tangan nya ingin menyentuh rambut yang menutupi wajah nya,tiba-tiba Adira perlahan membuka kedua mata nya membuat Zayn mengurungkan niat nya.
"Ka Zayn...panggil Adira dengan suara serak nya".
"Sayang..kamu sudah bangun,tanya Zayn".
"Iya Ka,sudah jam berapa sekarang?".
"Udah jam setengah enam,mandi lah".
"Baiklah aku akan mandi sekarang",ucap Adira sambil beranjak dari posisi tidur nya.
Adira lekas masuk ke dalam kamar mandi dan melepaskan seluruh pakaian nya ia berjalan ke arah bathup yang sudah penuh dengan air yang bercampur sabun dan di dalam terdapat kelopak bunga mawar.
Adira lekas merendamkan tubuh nya di dalam bathup, sambil menikmati aroma wangi dari aromatherapy yang menyeruak di dalam ruangan tersebut.
Setelah berendam cukup lama,Adira segera membersihkan seluruh tubuh nya karena waktu nya tinggal sedikit ,sebentar lagi adzan maghrib pun akan segera berkumandang jadi ia tidak boleh santai-santai di dalam kamar mandi.
Adira saat ini tengah memakai jubah mandi dan lekas mengambil air wudhu karena sebentar lagi diri nya akan melaksanakan sholat maghrib.
Saat ini Adira sudah memakai mukena sedangkan Zayn sudah memakai baju Koko putih sarung dan peci untuk menutupi kepala nya ,kedua nya lekas melaksanakan sholat maghrib.
Di bawah saat ini sudah banyak tamu yang berdatangan untuk menghadiri acara pertunangan Zayn dan Adira,di sudut ruangan keluarga Adira sudah nampak hadir yang saat ini tengah berbincang dengan keluarga nya Zayn.
"Ayunda dimana anak-anak kita kenapa belum juga turun?,tanya Mamah Aisha".
"Mungkin mereka lagi bersiap-siap".
"Sambil menunggu anak-anak kita, bagaimana kalau kita kesana sebentar,ajak Mamah Ayunda".
"Boleh".
Di kamar saat ini Adira tengah memakai baju gamis berwarna putih serta pasmina yang menutupi kepala nya.
"Mashallah...kamu sangat cantik malam ini",Zayn memuji kecantikan Adira.
"Terimakasih Ka,Kakak juga sangat tampan malam ini,ucap Adira tersipu malu".
"Oh ya kenapa malam ini kita memakai baju seperti ini Ka,memang nya ada acara apa,kenapa dari awal aku gak di kasih tau".
"Sebelum ke acara inti,keluarga ku mengadakan santunan anak yatim terlebih dahulu,makanya kita mengenakan pakaian busana muslim untuk menghormati acara ini,jelas Zayn".
"Seperti nya kalian menyembunyikan sesuatu dari ku",ucap Adira penasaran karena diri nya tidak tau menau tentang acara malam ini yang ia tau hanya sekedar makan malam saja.
Nanti juga kamu bakalan tau,ayo kita ke bawah sekarang,Zayn meraih tangan Adira dan kedua nya lekas berjalan secara beriringan keluar dari kamar nya Zayn.
Saat Adira melihat ke bawah ia begitu takjub melihat berbagai dekorasi menghiasi ruangan tersebut.
"Wah...ini semua untuk apa Ka kenapa ruangan di bawah penuh dengan dekorasi yang begitu indah?,tanya Adira".
"Jangan banyak tanya nanti juga kamu akan tau".
"Ish..kenapa harus main rahasia-rahasiaan sih",ucap Adira dengan sedikit memanyunkan bibir nya.
"Udah bibir jangan manyun terus ,ayo kita ke bawah".
Zayn menuruni anak tangga dan di belakang nya Adira mengikuti nya.
Rayyan yang baru saja datang pandangan nya lekas tertuju kepada sang Adik yang kini tengah menuruni anak tangga bersama Zayn.
Saat Adira tengah fokus menuruni anak tangga tiba-tiba ada yang memanggil nya dari bawah.
"Adira...panggil seseorang yang tak lain Rayyan Kakak kandung nya Adira".
Adira pun mengangkatkan kepala nya sambil melihat siapa yang barusan memanggil nya dengan langkah cepat Adira menuruni anak tangga dan berlari ke arah Rayyan.
Sesampai nya di bawah Adira memeluk Rayyan dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Ka Rayyan...kenapa Kakak gak bilang kalau Kakak mau kesini?".
"Kami sengaja tidak memberitahu kamu Dek".
"Kami?,jadi Kakak tidak sendiri kesini dimana Mamah dan Papah? Aku sangat merindukan mereka".
"Jadi kamu tidak merindukan ku hmm?".
"Sangat aku sangat merindukan Kakak,lirih Adira".
"Aku juga sangat merindukan mu Dek,ucap Rayyan".
Zayn menghampiri Adira dan Rayyan yang saat ini masih berpelukan..
"Kalian membuat ku cemburu tau",ucap Zayn mendengus kesal karena melihat keharmonisan Adik dan Kakak Ipar nya itu...