NovelToon NovelToon
100 Hari Mengejar Cinta Suami

100 Hari Mengejar Cinta Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nopani Dwi Ari

Zahira terpaksa menerima permintaan pernikahan yang diadakan oleh majikannya. Karena calon mempelai wanitanya kabur di saat pesta digelar, sehingga Zahira harus menggantikan posisinya.

Setelah resepsi, Neil menyerahkan surat perjanjian yang menyatakan bahwa mereka akan menjadi suami istri selama 100 hari.

Selama itu, Zahira harus berpikir bagaimana caranya agar Neil jatuh cinta padanya, karena dia mengetahui rencana jahat mantan kekasih Neil untuk mendekati Neil.

Zahira melakukan berbagai cara untuk membuat Neil jatuh cinta, tetapi tampaknya semua usahanya berakhir sia-sia.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Ikuti terus cerita "100 Hari Mengejar Cinta Suami" tentang Zahira dan Neil, putra kedua dari Melinda dan Axel Johnson.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopani Dwi Ari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.32

Melakukan perjalanan kurang lebih selama dua jam, akhirnya Melinda tiba dirumah. Dia disambut oleh tatapan tajam Axel, membuat Melinda salah tingkah.

"Sayang," ucapnya dengan manja, dia langsung mencium dan memeluk suaminya yang sedang marah.

"Dari mana? Jangan bilang, abis nyari brondong kamu, yah!" tuduh Axel.

Melinda melotot dan mencubit gemas perut sang suami, brondong katanya, kurang tampan apa suaminya ini. Sudah mirip aktor-aktor luar negeri.

"Jangan asal bicara," omel Melinda. 

"Bagaimana kondisi Niel, sekarang?" tanya Melinda mengalihkan pembicaraan, dia baru tahu setelah sampai Jakarta dan baru menyalakan ponsel.

"Hari ini dia pulang," jawabnya ketus, lalu pergi meninggalkan Melinda. Melinda meringis, dia menyerahkan tas cucian pada pelayan.

"Sayang, jangan marah. Lagian siapa suruh, aku minta temenin ketemu menantu kita kamu-nya sibuk terus. Adalah alasannya, ini lah itulah," oceh Melinda mengikuti Axel sampai ruang kerjanya, membuat lelaki tersebut terdiam dan baru ingat kalau Melinda memintanya untuk menemui Zahira. Tapi, pekerjaan yang menumpuk membuatnya lupa. Apalagi Nathan, entah kemana anak itu.

Axel menghembuskan napasnya dengan pelan, dia menatap Melinda yang duduk di sofa sedang cemberut. 

"Baiklah, maafkan aku sayang. Aku salah dan kamu benar, pekerjaan ku untuk beberapa minggu kedepan sangatlah banyak." Jujur Axel.

"Memang kemana, Nathan?" tanya Melinda.

"Entahlah, anak mu itu. Dari kemarin sulit dihubungi asistennya pun tidak mengetahui dimana dia," kata Axel.

"Pasti jatuh cinta dia," gumam Melinda. "sudahlah, biarkan saja anakmu itu. Mungkin sebentar lagi kita akan punya menantu lagi."

Melinda beranjak dari duduknya, sebelum Axel berbicara dia lebih dulu berpamit pada Axel kalau dia ingin beristirahat. 

"Menantu," ucap Axel, memikirkan ucapan Melinda. Apa putra sulungnya sudah menyukai seseorang?

"Aku harus cari tahu," putus Axel, dia menghubungi Fahri untuk mencari tahu dimana Nathan berada.

*****

Tak terasa jam makan siang pun tiba, dokter sudah memeriksa Neil. Dan diperbolehkan pulang hari ini, setelah menyelesaikan administrasi. Tak lupa, dokter juga memberikan resep obat untuk diminum di rumah.

"Biar gue yang bayar sini." David menengadahkan tangannya kepada Ana, membuat Ana menatap David tajam.

"Dih, gue kira lo yang bakal bayar." Cibir Ana, beruntung Axel memberikan uang kepadanya.

"Ogah gue," sahut David, sementara Ana dan Aiyla sibuk membereskan barang Neil. Neil sendiri memutuskan untuk jalan-jalan sekitaran rumah sakit, karena bosan saja melihat adiknya terus.

Neil menyusuri lorong rumah sakit, sampai tak sengaja dia melewati kamar dimana Livia dirawat. Dan pintunya tak sengaja terbuka, dia bisa melihat wajah Livia yang murung.

Neil pun masuk kedalam ruang rawat Livia, membuat Livia terkejut.

"Neil," lirih Livia tersenyum. Namun, Neil tak menunjukan senyumnya sama sekali.

"Kamu, sedang apa, disini? Apa mau menjengukku?" tanya Livia tersenyum manis.

"Jangan terlalu pede Livia, aku disini bukan karena mu. Aku disini karena anakku!"

"Anak?" gumam Livia.

"Ini anakmu Neil, kamu kesini karena dia kan?"

Namun, Neil malah tersenyum sinis pada Livia. Sepanjang Livia mengenal Neil, lelaki itu tak pernah seperti ini. Dia selalu bersikap lemah lembut.

"Neil." Lirih Livia.

"Aku sudah tahu semuanya, Livia. Tentang kamu dan lelaki yang bernama Miller dan anak itu …” Neil menunjuk perut Livia.

"Dia bukan anakku, dia anak kamu dengan lelaki bernama Miller. Iya kan?" tanya Neil.

"Neil, aku ... Aku bisa jelaskan Neil." Apa yang Livia takutkan, akhirnya terjadi dimana Neil mengetahui semuanya.

"Jelaskan apa, Livia?" marah Neil.

"Aku ..."

"Kamu akan bilang dia anakku, begitu? Atau kamu akan memberikan beribu alasan lain?" potong Neil menggeleng menatap Livia.

"Aku sudah bodoh menyia-nyiakan, perempuan sebaik dan setulus Zahira, Aku bodoh mengabaikan peringatan, semua keluarga ku. Bahkan Ana dan Aiyla sudah berulang kali, mengatakan bahwa kamu ... Kamu tak baik untukku, aku rela menentang keluarga ku untukmu." Pekik Neil, merasakan sesak di dadanya.

Livia hanya terisak mendengar penjelasan Neil, sakit? Tentu saja sakit, kini semua orang benar-benar meninggalkan. Miller dan Neil, tapi Livia lupa ada sang Ibu yang masih peduli padanya.

Baik buruknya seorang anak, seorang Ibu akan selalu menerima dan memaafkan sang anak.

"Bahkan yang paling fatal adalah, aku meninggalkan Zahira. Di negara orang, dengan bodohnya aku percaya bahwa kamu di culik." Kekeh Neil, dia menyeka sudut matanya. Memikirkan Zahira membuatnya sedih, sungguh dia merindukan istrinya itu.

"Neil, maafkan aku. Aku mencintai kamu sungguh," isak Livia.

"Cinta? Cinta seperti apa, yang kamu maksud Livia? Cinta dalam bentuk materi, hawa nafsu atau obsesi?" tanya Neil tersenyum sinis.

Neil memandang Livia, wanita yang dicintai saat pada pandangan pertama. Namun, dia juga yang memberi luka bukan hanya sekali tapi berkali-kali, semua fakta tentang Livia telah diketahui semuanya. Berkat Erik dan yang lainnya, Neil sadar bahwa Livia sangatlah buruk. Bahkan tidak cocok jika dibandingkan dengan Zahira.

"Sudahlah, lupakan saja. Mulai sekarang hubungan kita berakhir Livia. Cari kebahagiaanmu, permisi." Pamit Neil, pada akhirnya tangis Livia pecah setelah pintu tertutup rapat.

"Neil, maafkan aku." Teriak Livia.

Perut yang sakit diabaikan, lebih sakit lagi hatinya yang terluka. Mungkin, ini tidak sebanding dengan sakit hati yang Zahira rasakan.

Neil menghembuskan napasnya dengan kasar, dia merasa cukup lega setelah mengeluarkan unek-unek dan telah mengakhiri hubungannya dengan Livia, dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

"Dari mana lo? Ayo pulang, ditungguin dari tadi juga." Protes David, pasalnya cukup lama dia menunggu Neil. Bahkan Ana dan Aiyla selesai berkemas.

"Sorry, gue dari taman tadi." Sahut Neil.

"Ya sudah ayo, Kita udah di tungguin sama Theo." Sela Aiyla.

Ana dan Aiyla keluar lebih dulu, dengan membawa tas yang lebih ringan. Sementara yang agak berat, mereka serahkan pada David membuat David menggerutu dalam hati pada Theo. Yang enak-enakan menunggu di parkiran.

"Kita pulang kemana?" tanya Theo, setelah semua orang masuk.

"Ke rumah gue," sahut Ana dengan cepat, dia tak mau jika Neil harus tinggal sendiri. 

"Oke," jawab Theo, Neil pun pasrah saja kemanapun dia pulang. Bahkan dia sudah menyiapkan kata-kata untuk meminta maaf pada Melinda.

Berpuluh menit kemudian, mereka sudah sampai di kediaman Axel. 

"Ayo loh, kok malah melamun." Ujar David, yang malah melihat Neil melamun di teras rumah. Setelah yang lainnya masuk.

David tidak tahu saja, setelah hari itu. Dia sangat canggung bertemu Ibunya, Neil menghembuskan nafasnya dengan pelan. Berusaha meyakinkan diri bahwa Melinda akan memaafkannya, bagaimanapun juga dia adalah anaknya.

Saat menginjakan kaki ke dalam, tak ada sambutan meriah. Hanya saja makanan ringan dan minuman, sudah tersaji disana. Pelayan bilang Melinda sedang beristirahat karena habis pulang dari Bali.

"What? Mommy dari, Bali? Serius mbak?" tanya Ana pada Hera.

"Iya Non, Nyonya habis liburan dari Bali." 

"Mommy keterlaluan, aku disuruh jaga anaknya. Eh dia malah enak-enakan, liburan sama teman sosialitanya." Kesal Ana.

"Sudahlah Ana, kamu kaya anak kecil aja," omel David, membuat Ana mencebik tak suka. 

Yang sesungguhnya dia sudah mulai panas kuping mendengar ocehan Ana yang tak ada habisnya. Dan anehnya, anak itu tak pernah kehabisan bahan bicara atau topik ada saja.

bersambung ...

Semoga suka ..

1
Anto Ngabean
karyanya bagus dan bnr" menghibur
mur:ciyuah
santai an...selain dapat bekah...mungkin sebentar lagi kamu dapet suami kulkas ......siapa tu...ya ethan lah..amin....
Siti M Akil
sebenarnya Ethan suka sama ana atau ayila??
mur:ciyuah
kayaknya ana jodohnya ana am ethan...tu buktinya jasmin dah sehati ama an...
Innara Maulida
hadeuhh jangan sampe gara pak duda mereka jadi ribut
mur:ciyuah
ana.....kenapa aku mencintai duda yg sama..🤣😂🤣😂🤣😂😂😂😂😂😅😅😅
Epi Widayanti
lanjut
Julia Manalu
mau Thor kisah ana dan aiyla,, ketemu jodoh masing masing
Kar Genjreng
nah betull kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya,,, semoga hal baik,,,hanya Tuhan lah yang tau,,
Kar Genjreng
mampir ya Thor,,👍😁 di awal bagus semoga tabah bagus. iya ada beberapa typo
Innara Maulida
gercep jug atuh si Nathan tau2 udh nikah aja
yumi chan
knpa cpt bertmu niel thor zahra...pdhl biarlh ank zahra ktmu dgn niel udh bsr agar niel kpok...ini mah gk sru..niel blm mndrita
yumi chan
thor bt zahra jgn mau di bjk niel thor biar niel mnysl dlu...blm sbrapa luka yg niel alami ats dosa yg dia perbt sm zahra.
mur:ciyuah
gimana reaksiny neil klau ktmu zahira ya.....aku nunggu momem...itu..
Aksara_Kata
/Heart//Heart/
yumi chan
thor jgn bt niel ktmu sm zahira thor biarkn saja mnderita..karna ke egoisan dia sndri...
yumi chan
ini yg di namakn cinta kilat..mdh2an cpt dpt kado
Epi Widayanti
Selamat Nath-Maure👏👏
Siti M Akil
lanjut yng bnyk Thor 😁🙏
yumi chan
thor jngn ktmukn kd nil sm zahra thor..biar kd nil mrsakn pnyslnnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!