Cerita ini berjudul " Hilangnya sebuah kepercayaan Hidup " yang sengaja saya buat sedemikian mungkin sekedar untuk menghibur para pembaca yang setia, semoga tulisan saya ini bisa bekenan dihati para pembaca, sekian dan terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iis siti Maemunah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Hendra yang seusai selesai mandi langsung pergi keruang makan menghampiri maminya yang masih bersiap - siap menyediakan piring - piring untuk makan mereka.
Setelah selesai makan lalu Hendra berpamitan kepada maminya.
Hendra dengan motor besarnya dengan helem hitam dan jaket coklatnya yang dipakainya langsung pergi menuju sebuah tempat, dimana disana sudah berkumpul teman - temannya Hendra yaitu Yanto, Dewi, Upik dan Sera.
Mereka berkumpul dialun - alun dimana disana banyak orang yang sedang bermain menikmati hari yang menjelang sore itu.
Rupanya mereka mempunyai rencana untuk makan bareng disebuah kafe.
Hendra nampak mau mentraktir teman - temannya.
Sedatang nya Hendra lantas sekawanan Hendra ini pergi dan masuk kesebuah kafe, yang penuh dengan anak - anak remaja juga, yang lagi makan - makan dan bersenda gurau .
Hendra memangil pelayan.
" Mau pesan apa kalian semua ... ?. " Tanya Hendra.
" Terserah sama mereka saja, aku ikutan saja ... !. " Kata Upik.
" Ya sudah kita makan kentang goreng ayam saja ya ... ?!. " Kata Yanto.
" Boleh kita mah ikutan saja deh ... !!. " Kata Dewi dan Sera.
Lantas Hendra memesan lima porsi kentang goreng ayam dan minumannya Coca Colanya.
Tidak lama pelayan itu membawa pesanan makanan yang telah dipesan oleh Hendra, lantas sekawanan ini pun makan kentang goreng ayam dan minumannya.
" Hen apa kamu sudah tau, ada seorang maha siswa baru yang gayanya kaya seorang kriminal, habis bajunya yang urakan begitu membuat kita geli melihatnya ... ?. " Kata Dewi.
" Ya Tau lah kan kemarin aku sempat melihat dia main colek pantatnya Si Mela ... ! " Kata Hendra.
" Terus menurut kamu bagai mana Hen ... ?. " Tanya Sera.
" Menurut aku apanya aku gak ngerti ... ?. " Kata Hendra sambil meminum Coca cola nya.
" Itu Hen mengenai kejailannya anak itu, apa mau didiemin saja, keenakan Hen kalau didiemin ... !. " Kata Yanto
" Terus aku Harus bagai mana ... ?. " Tanya Hendra.
" Ya sekali - kali bertindak lah gitu, untuk membela para cewe yang di jaili anak itu ... !. " Kata Yanto.
" Jadi aku harus berantem gitu sama dia, siapa sih namanya anak itu ... ?. " Tanya Hendra.
" Kalau tidak Salah Romy namanya anak itu ... !. " kata Sera.
" Waduh namanya legendaris sekali ... !. " Kata Dewi.
" Ya mau namanya siapa ke ya kalo orangnya berengsek ya berengsek saja ... !. " Kata Upik.
" Iya sih .... !. " Kata Dewi.
" Ayo sudah yu kita nonton kebioskop filem nya seru tau ... ?!. " Kata Sera.
Setelah itu kelima sekawanan ini beranjak dari tempatnya, Hendra membayar dulu bekas jajanannya keseorang pelayan yang uang kembaliannya dikasihkan kepada pelayan itu.
" Ambil saja uang kembaliannya buat kamu ... !. " Kata Hendra.
" Terima kasih den ... !. " Kata seorang pelayan itu yang lalu membereskan meja bekas mereka makan.
Setelah itu lima sekawanan ini melihat - lihat postur filem yang mana. Yang mau ditonto.
" Wah ini saja kita nonton filem ini ... ?. " Kata sera.
" Apaan tuh filem horor gak mau ah geli aku kalau nonton filem yang gituan ... !. " Kata Upik sedikit meringis, karena tidak suka nonton filem horor.
" Ya idah mending nonton drama percintaan yang berjudul Kekasih Gelapku ... !. " Kata Yanto.
Dan lalu Hendra membeli lima karcis masuk, yang dibeli diloket pembelian karcis, setelah itu kelima sekawanan inipun masuk kebioskop.
Mereka nontonnya sangat asik sekali Sera yang membawa bekal kacang kupas dan kuwaci besarnya membagikan kepada teman - temannya.
Sambil nyemil mereka sekali - kali suka berteriak karena pilem sangat kocak dan menegangkan.
Setelah selesai menonton lima sekawanan ini langsung pulang kemasing - masing rumahnya dengan motornya masing - masing juga.
Hendra yang masih keluyuran mencari angin, tina - tiba saja motornya ada yang menyenggol hinga Hendra terjatuh bersama motornya itu.
" Huhuyyy ... !!. " Sekawanan geng motor berteriak teriak senang sambil mengendarai motornya yang ditarik - tarik keatas seperti mau akrobat saja, salah seorang anak geng yang berada dipaling belakang menunjukan jempolnya kebawa kepada Hendra yang terjatuh ketanah yang masih memakai helem hitamnya itu.
Hendra melihat bayangan wajah Romy yang helemnya terbuka, dan Romy lah yang telah menyenggol motornya Hendra.
setelah sekawanan geng morir itu pergi baru Hendra bangun sambil membetulkan motornya yang jatuh terguling.
Hendra nampak sangat geram melihat Romy yang sudah menyenggol motornya hinga Hendra harus terjatuh.
Setelah itu Hendra pegi ketempat fitnes, untuk berlatih dan untuk menguatkan otot - ototnya kebetulan tempat fitnes itu masih buka sampe jam sepuluh malam.
setelah itu Hendra pulang kerumahnya yang, nampak mami dan papinya masih menungu Hendra pulang.
' Dari mana saja ko jam segini baru pulang tumben ... ?. " Tanya Mami nya.
" Engga habis dari nana - mana mih cuma sedikit telat aja pulangnya ... !. " Kata Hendra.
" Lantas itu celanamu kotor kena apa ... ?. " Tanya mami nya.
" Oh ini tadi Hendra jatuh terpeleset mih ... !. " Kata Hendra.
" Ya sudah cepat ganti baju langsung tidur nanti kesiangan bangunnya ... ?!. " Kata papi nya.
" Ya udah Hendra kekamar dulu ya mih pih ... !. " Kata Hendra.
" Iya ... !. " Kata mami dan papi nya Hendra.
Lantas Hendra pergi kekamarnya cuci muka cuci tangan dan cuci kaki lantas ngambil handuk dan baju tidurnya, lantas Hendra berbaring terlentang sambil kedua telapak tangannya menjadi bantal kepalanya.
Hendra sedikit melamun atas kejadian tadi dijalan, membuat Hati Hendra merasa geram kepada Romy karena Romy yang sudah main ugal - ugalan dijalan sehinga motornya disenggol tanpa ada rasa bersalah sedikir pun, yang membuat hati Hendra menjadi metasa geram dibuatnya.
Keesokan harinya Hendra dikampus nampak biasa - biasa saja, tanpa memperlihatkan kemarahannya kepada Romy yang pada waktu itu Romy sedang menjaili seorang cewe dengan tangan isengnya.
Hendra bersama keempat kawannya biasa mereka berkumpul sebelum masuk kuliah, sambil ngerumpi.
Setelah itu jam kuliah pun sudah dibuka, semua maha siswa masuk kemasing - masing kampusnya.
Kursi Hendra berdekatan dengan kursi Yanto, sedangkan kursi Upik , Dewi dan Sera beada paling depan.
Seorang dosen cantik putih bersih sedang menerangkan sebuah pelajaran dengan sedikir bercerita agar muridnya gampang untuk mencerna sebuah pelajarannya.
Hendra nampak fokus kepada dosennya itu, karena gaya bicaranya yang banyak humornya membuat para siwa senang untuk mendengarkan cerita dosen cantik itu.
Setelah itu mata kuliah pun selesai mereka pulang lebih awal karena ada sebuah acara rapat dosen - dosen.
keempat teman Hendra pulang, dengan satu pesan kalau ada acara tingal telepon saja.
Hendra tidak langsung pulang melainkan Hendra pergi ketempat fines, untuk olah raga memperkuat otot - otot nya agar menjadi tumbuh.
Hendra pun pergi berlatih untuk main tinju sekedar untuk melatih tangannya agar bisa sedikit gesit dan kuat.
Setelah itu Hendra pun pulang, dan setiap hari Hendra melakukan itu semua sampai kini otot tubuh Hendra pun tumbuh berotot dan tubuhnya pun kini telah menjadi kuat dari sebelumnya.
Kini dikampus diadakan latihan karate, sehinga tiap hari yang sudah ditentukan lima sekawanan ini pun berlatih karate maupun silat.
B e r s m b u n g