NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Polisi

Di Jodohkan Dengan Polisi

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:24M
Nilai: 4.9
Nama Author: Natalia Okan

Devanya Putri Erlangga adalah putri dari pengusaha kaya yang bernama Danu Erlangga. Saat ini dia masih kuliah semester lima dan dia sangat populer di Kampusnya karena kepintaran dan kecantikannya. Namun dia tidak mengetahui jika dirinya adalah anak dari istri kedua Danu Erlangga.Orangtuanya merahasiakan itu darinya.Hingga ibunya meninggal dan papanya pun kembali tinggal dengan istri pertamanya di Kota lain.Karena merasa papanya sudah tidak sayang lagi, Devanya pun berubah drastis.Dia tidak lagi fokus dengan kuliahnya, hari-hari di laluinya dengan bersenang-senang dengan pacar dan juga sahabatnya.Setiap malam mereka selalu pergi ke Club dan menghabiskan waktu di sana.Sehingga papanya pun tidak tau lagi bagaimana cara mendidik anak gadisnya tersebut, hingga akhirnya diapun di jodohkan dengan anak pembantunya yang seorang polisi. Penasaran?? baca yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Sesampainya di luar restoran, Anya membalikkan badannya berharap Adit akan mengejarnya, namun harapannya sia-sia. Adit sama sekali tidak mengejarnya.

'Apa yang kamu harapkan Anya, tentu saja dia tidak peduli denganmu kamu bukan lah siapa-siapa baginya'

"Mas Raka, terima kasih sudah begitu baik dengan ku. Aku pergi dulu.." ucap Anya sambil berlalu meninggalkan Raka.

"Anyaa..., tunggu!" teriak Raka.

Anya tidak mempedulikan Raka, dia langsung masuk ke dalam taksi yang berhenti di depan restoran itu. Karna dia sudah tidak mampu lagi membendung air matanya. Sesampainya di dalam taksi Anya menangis sejadinya. Hatinya benar-benar sakit mengingat Adit yang tidak peduli dengannya.

'Aku pikir mas Adit sudah tidak berhubungan lagi dengan wanita itu, tapi nyatanya dia masih menemuinya. Aku sangat bodoh, karena begitu mudahnya terbuai oleh perbuatan manisnya. Mas Adit, aku benci kamu'

"Mbak, mau di antar kemana?" tanya sopir taksi itu.

Anya lalu memberitahukan alamat apartement Meysa kepada sopir taksi itu. Saat ini dia tidak ingin pulang ke rumahnya dan bertemu Adit.

Sesampainya di apartement Meysa, Anya langsung menekan bel dan ketika pintu terbuka dia langsung masuk dan menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu Meysa.

"Lo kenapa Nyak? lo abis nangis ya..?" tanya Meysa yang melihat mata Anya sembab. Lagian tidak biasanya Anya datang ke apartementnya tanpa memberitahunya terlebih dahulu.

"Anya kenapa??" bisik Adel pada Meysa

Meysa hanya mengedikkan bahunya. Mereka lalu menghampiri Anya.

"Nyak, baju lo kenapa kotor gini? lo abis di apain sama mas Raka??" tanya Meysa khawatir.

"Gua nggak di apa-apain Meysa. Lo jangan mikir yang aneh-aneh deh. Tadi tu baju gua kena tumpahan minuman, makanya kotor.."

"Syukurlah, gua pikir lo abis.." Meysa menggantungkan kalimatnya.

"Apaan sih lo mikirnya kejauhan gitu.." ucap Anya sambil menoyor kepala sahabatnya itu.

"Ya ma'af.., gua khawatir Nyak.."

"Gua suntuk nih, keluar yuk.." ajak Adel.

"Kemana??" tanya Meysa.

"Terserah, yang penting keluar.."

"Boleh tuh, gimana kalau kita clubbing?" tiba-tiba ide itu muncul dari Anya.

"Hah??" jawab Adel dan Meysa serentak. Mereka tampak kaget dan tidak menyangka Anya bakal mengajak clubbing. Karna setelah putus dari Niko, Anya tidak pernah lagi ikut mereka clubbing.

"Yang bener Nyak??" Meysa meyakinkan.

"Iya.. Tapi gua pinjam baju lo ya, soalnya nggak mungkin kan gua pergi pake baju kotor gini.

" Siippp, tenang aja Nyak.." Mereka langsung menuju ke kamar dan berganti pakaian.

Setelah bersiap-siap mereka langsung menuju ke Club yang cukup terkenal di kota itu. Tentu saja bukan Clubnya Rendy, karna sekarang Meysa sudah putus dengan Rendy. Setibanya di sana, mereka langsung menuju room karaoke dan memesan cemilan dan juga minuman. Seperti biasa akan ada minuman alkohol yang di pesan Meysa dan Adel, karena mereka menyukai minuman itu. Anya yang tidak biasa minum alkohol, dia langsung meraih botol minuman itu dan menenggaknya hingga hampir habis.

Lagi-lagi Meysa dan Adel keheranan melihat sahabatnya itu dengan rakusnya meminum minuman yang memabukkan itu. Namun mereka juga tidak bisa melarang Anya, karna Anya sepertinya sedang stres berat.

Adel dan Meysa kembali melanjutkan aksinya, mereka bernyanyi dengan cerianya walau suara mereka sangat menyakitkan telinga. Sesekali mereka juga bersorak sorai seakan sedang konser beneran. Sedangkan Anya sudah tergeletak lemas di sofa, dia benar-benar sudah mabuk hingga tidak bisa mengendalikan diri lagi. Anya terus mengoceh dan berteriak.

"Dasar laki-laki bajingan. Mereka semuanya sama" teriak Anya.

"Gua benci Niko, gua benci mas Adit.." lanjutnya lagi.

"Gimana ni Del, Anya kelihatannya mabuk berat. Sebaiknya kita bawa pulang aja yuk..." ucap Meysa khawatir.

"Ya udah, kita pulang aja.." sahut Adel.

"Nyak, kita pulang ya.." ucap Meysa seraya menarik tangan Anya.

"Gua nggak mau pulang, gua nggak mau liat wajah laki-laki itu, gua pengen bersenang-senang di sini.." ucap Anya seraya menepis tangan Meysa.

"Gimana ni Mey, pasti susah bawa Anya pulang.."

Anya terus meracau, dia selalu menyebut-nyebut nama Adit.

Meysa dan Adel kembali menarik tangan Anya, mereka ingin mengangkat Anya dan membawanya pulang, namun mereka tidak kuat.

"Arrrggghh.., nggak kuat Mey, Anya berat banget sih? mana nggak bisa diam lagi.."

"Terus kita mesti gimana dong??" Meysa terlihat panik. Dia tidak menyangka Anya bakal mabuk separah ini. Sedangkan dia dan Meysa minum banyak tapi tidak terlalu mabuk.

"Kok dari tadi Anya nyebut nama mas Adit terus ya? apa kita hubungi mas Adit aja kali ya, biar di jemput sama dia.." ujar Adel.

"Ide bagus.. Tapi gua nggak tau nomornya mas Adit.."

"Mas Bima, iya lo telpon mas Bima.."

"Oke.." Meysa langsung menghubungi Bima dari hpnya.

"Iya Mey.." sahut Bima di sana.

"Mas, bisa tolong hubungi mas Adit nggak?" ucap Meysa panik.

"Ada apa Mey, ni Adit lagi sama gua.."

"Tolong berikan ponselnya pada mas Adit.."

Bima langsung memberikan ponselnya pada Adit.

"Ada apa Meysa?" sahut Adit.

"Mas Adit bisa tolong jemput Anya nggak? dia mabuk nih, dan kami nggak bisa bawa dia pulang.."

"Kalian di mana?" tanya Adit panik.

"Kita di Red Club.."

"Ya udah tunggu di sana.." Adit lalu memutuskan sambungan telponnya.

Sepuluh menit kemudian Adit dan Bima sudah sampai di Club itu karena memang mereka sedang melakukan patroli tidak jauh dari sana. Mereka langsung menuju ruangan karaoke yang telah di sebutkan Meysa. Benar saja, Anya tergeletak di sofa itu sambil mulutnya terus mengoceh. Ketika melihat Adit datang, Anya langsung bangkit dari sofa itu. "Akhirnya suami gua datang juga, hahaha.."

"Suami??" Meysa dan Adel saling tatap.

"Ngapain lo ke sini? bukannya lo lagi asyik-asyikan pacaran sama pacar lo itu.."

Adit lalu mendekati Anya dan ingin mengangkat tubuh Anya, namun dengan cepat Anya mendorongnya.

"Jangan pernah sentuh gua, gua benci ama lo.."

Namun Adit tidak mempedulikan Anya, dia kembali mengangkat tubuh Anya dan membawanya keluar dari club itu walaupun Anya terus berontak dan ingin Adit melepaskannya.

"Meysa, dimana mobil kamu?" tanya Adit. Dia tidak mungkin membawa Anya dengan mobil patroli.

Meysa lalu menunjukkan mobilnya, dan membuka pintu mobil. Setelah itu Adit langsung membawa Anya masuk ke dalam mobil dan merebahkan badan Anya dalam pelukannya.

"Bim, kamu pulang sendiri ya.." ucap Adit pada Bima.

"Iya.." ucap Bima sambil terus melihat pemandangan di depannya itu. Dia begitu penasaran kenapa Adit memperlakukan Anya seperti itu, ada hubungan apa di antara mereka. Apalagi tadi Bima mendengar Anya menyebut Adit dengan sebutan suami.

Sementara di dalam mobil tidak ada yang bicara, hanya terdengar suara deru mobil. Sama seperti Bima, Meysa dan Adel juga sangat penasaran ada hubungan apa antara Adit dan Anya? kenapa Adit memperlakukan Anya begitu manis, mereka benar-benar seperti sepasang kekasih. Apalagi tadi mereka juga mendengar Anya menyebut Adit dengan sebutan suami.

Sedangkan Anya tampak tenang dalam pelukan Adit, dia tidak lagi mengoceh seperti tadi.

****

Buat pembaca setiaku, terima kasih kasih banyak atas dukungan kalian. Aku sangat bersemangat dan selalu ingin menulis. Namun belakangan ini aku lagi sibuk jadi nggak bisa Up yang banyak. Semoga kita sehat selalu ya😘

1
Atmita Gajiwi
/Heart//Rose//Good//Cake/
Aminah
Sy rasa si ayu yg nabrak anya
ira wati
kasihan juga ama si ayu,klo dia tiba2 jadi jahat ya gimana lagi...
hemmm...
ira wati
kok kesal ya ama si adit,gituin ayu..
hemmm
ira wati
bapaknya ga jujur sejak awal,anaknya udah besar seharusnya cerita aja sebenarnya...

tp,malah kek mengabaikan.
jd anak berontak karna merasa ditinggalkan...
ira wati
ini si adit apaan sih,klo emg ga cinta sama ayu ya jujur aja napa...
Dela Anisa
tiga hari di rawat setelah sesar Kya pake krtu BPJS aja 🤭🤣 biasanya klo sultan2 paling cepat 5 hari
Dela Anisa
udh lh yu ga usah usik hidup rmh tangga orng lgi . hidup bahagia lh dengan angga
Dela Anisa
hahaha trnyata sultan juga jajan seblak 🤭
Dela Anisa
buset sultan klo beli baju smpe ratusan juta Kya berasa beli kacang rebus 🤣
Dela Anisa
wah Kya nya mie gacoran ya 🤭🤣
Hoiriyah
Luar biasa
Dela Anisa
klo bima tau pasti sakit hati SE sakit sakitnya .
Santimehasari Nst
Luar biasa
Novha Puspitha Shary
seruh bangett lah cerita ny kk,aku udah berulang ulang aku baca ny,gak bosan kak.😂😂💪🥰🥰
Herlina Lina
lanjut thor
teteh asiil
Anya yg di cium..kok saya yg deg"an /Grin//Grin//Grin/
Fit
mantap ceritanya ☺️👍👍👍👍
sri tresna ningsih
Luar biasa
Cahyani
Anya bandel… susah dibilangi…
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!