NovelToon NovelToon
Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

"Untuk sementara waktu menyamarlah jadi guru disana, entah kenapa aku merasa orang itu juga berada di sekolah itu." Ucap seorang pria 35 tahun, dia bernama Leon, dia adalah ketua kepolisian.
"Tenang saja Axel, tidak ada yang mengenalimu aku akan mengganti identitasmu. Namamu akan aku ubah menjadi Gavin Alexander." Jelas Leon sambil menyentuh pundak Axel, lalu Axel menatap Leon dengan tatapan dinginnya.

"Tujuanku bersembunyi dari orang-orang, kenapa malah menyuruhku jadi guru disana?" Tanya Axel dengan kesal.
Leon menatap Axel dengan kesal, "Aku tidak mau membicarakan ini tapi putra dan putrimu sekolah disana, apa kau tidak takut jika terjadi sesutu dengan mereka?" Tanya Leon.
"Ini saatnya kau bekerja sebagai polisi sungguhan bukan polisi bayangan lagi Axel." Ucap Leon sambil tersenyum.

Axel hanya diam, dia sebenarnya lebih memikirkan tentang kedua anaknya daripada orang itu.

"Leon, apa kau tahu siapa nama anak-anakku?" Tanyaa Axel dengan raut wajahnya yang sedih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 03

Keesokan harinya.

Vyan dan Vina sedang sarapan bersama, dan Keara masih sibuk membereskan dapurnya.

"Mama, ayo sarapan dulu!" Ajak Vina.

"Iya, mama nanti makan kok." Jawab Keara, Keara menoleh ke Vyan, dia tersenyum karena dia ingat semalam kalau Vyan yang memberikan selimut untuknya dan mencium tangannya. Dia teringat kejadian dulu yang dia lakukan dengan pria yang dicintainya itu. Tapi dia pura-pura tidak tahu karena dia yakin jika dia membahas ini putranya itu akan malu.

Setelah selesai sarapan mereka berdua siap-siap ke sekolah.

"Mama kita duluan ya," Pamit Vina sambil tersenyum, lalu dia memeluk Keara dan mencium mamanya.

"Iya sayang, kalian hati-hati ya." Jawab Keara sambil mengusap kepala mereka.

"Bye ma," Ucap Vyan sambil memeluk dan mencium mamanya, Keara menganggukkan dengan tersenyum.

Sekolah.

Vyan dan Vina berjalan bersama ke kelas.

"Pagi paman Wawan...." Sapa Vyan ke satpam itu.

"Pagi Vyan..." Jawab satpam itu dengan ramah.

"Heh Vyan kapan-kapan tanding voli lagi ya," Ucap kakak kelas cowok itu.

"Siap kak, nanti kalau luang aku kabarin ya." Jawab Vyan sambil tersenyum.

Lalu ada kakak kelas cewek yang lewat, "Vyan kemarin udah bantuin ngerjain PR makasih banget loh, untung saja kemarin aku datang latihan taewondo kalau tidak mungkin aku sudah kena hukum nanti." Ucap kakak kelas itu.

"Tenang saja kak, aku bisa bantuin lagi kok kalau memang kakak ingin." Jawab Vyan sambil tersenyum.

"Best kamu," Jawab kakak kelas itu sambil mengacungkan kedua jempolnya lalu dia pergi.

Vina menghela nafas, "Semua orang di dunia ini kau kenali kah," Tanyanya dengan heran.

"Daripada kau cuma Falen mulu," Jawab Vyan dengan kesal.

Vina memalingkan wajahnya dengan kesal.

"Hai Vina," Sapa cowok kelas sebelah, dia adalah Tio. Mereka berdua berhenti berjalan untuk membalas sapaan Tio, tapi Vina hanya diam dan tidak merespon apapun. Vyan menyenggol bahu Vina agar Vina membalas sapaan Tio.

"Iya." Jawab Vina dengan senyuman singkatnya itu. Vyan menggelengkan kepalanya dengan heran melihat sifat dingin saudara kembarnya itu.

Tio tersenyum senang mendengar jawaban dari Vina.

"Wih tumben banget udah berangkat pagi," Ucap Vyan sambil menepuk pelan pundak Tio.

"Iya soalnya aku..." Tio menoleh ke Vina, dia mau menyapa saudara kembar temannya itu. Dan Vyan pun paham dengan ucapan Tio.

"Kalau kalian mau ngobrol aku duluan ya," Ucap Vina dengan nada datarnya, dan saat Vina mau pergi Vyan menarik tasnya hingga Vina tertarik kebelakang.

"Apa sih!" Ucap Vina dengan kesal.

"Tunggu!" Jawab Vyan dengan kesal.

"Tio, jangan lupa nanti ada latihan taekwondo kau jangan bolos lagi." Ucap Vyan.

"Tenang saja, aku datang kok nanti." Jawab Tio sambil tersenyum.

"Kalau begitu aku duluan ya, duluan ya Vina." Pamit Tio sambil tersenyum.

Vina tersenyum kecil, lalu Tio pergi meninggalkan mereka.

"Kalau di sapa itu dijawab yang ramah dong," Ucap Vyan dengan kesal.

Vina menghempaskan tangan Vyan dari tasnya dengan kesal lalu dia pergi meninggalkan Vyan. Vyan menghela nafas dengan kesal.

"Sebenarnya sifat menyebalkannya itu turun dari siapa sih," Gumam Vyan dengan kesal.

Dan saat Vyan masuk ke dalam kelas, dia menghela nafas melihat keadaan kelas gaduh hanya karena tugas. Vyan duduk di bangkunya dengan tenang.

"Gila apa kenapa enggak bilang sih kalau ada tugas???" Tanya Falen dengan kesal, Falen adalah teman dekat Vina.

"Aku saja dikerjain sama Vyan." Ucap Vina.

"Enak banget sih punya saudara pinter," Ucap Falen dengan kesal.

Aldo menghela nafas mendengar keberisikan mereka di pagi hari yang cerah ini, "Oey kalian ini tidak bisa diam apa?" Tanya Aldo dengan kesal.

"Heh kalau mau enggak berisik ya di hutan sana!" Omel Falen dengan kesal.

"Kenapa semua cewek selalu cerewet seperti mama," Gumam Aldo dengan heran, lalu dia lanjut membaca bukunya.

"Cepet nih nyontek," Ucap Vina sambil memberikan buku tugasnya ke Falen.

"Vina love uuuu..." Ucap Falen dengan senang.

"Ihh paan sih cepetan keburu dateng gurunya." Jawab Vina.

Falen mengangguk tersenyum dan dia segera menyalin jawaban Vina.

"Selamat pagi anak-anak..." Sapa Pak Ricky, dia adalah guru matematika mereka. Dan semua anak langsung duduk di bangku masing-masing.

"Duh kurang 1 lagi," Gumam Falen dengan kesal.

"Hari ini tugas di kumpulkan dan saya akan memberikan soal untuk materi ulangan harian minggu depan, dilarang melihat buku ataupun melihat punya teman, mengerti???" Tanya pak Ricky.

"Mampus..mampus... terus gimana nasibku..." Gumam Falen dengan panik.

Vina menghela nafas, dia sangat membenci situasi seperti ini.

"Ah serah deh nilai jelek yang penting bisa naik kelas." Gumamnya dengan pasrah.

"Duh soal ini aja enggak paham terus pakai cara apa aku jawab nanti," Ucap Falen dengan heran.

"Pakai otak lah," Sahut Vyan.

"Paan sih nyaut aja," Omel Falen dengan kesal.

"Heummm...aku sedikit paham, tidak apa-apa sih yang penting nilaiku tidak seperti mereka berdua." Ucap Aldo sambil menoleh ke Vina dan Falen.

Disaat semua anak heboh karena panik, disisi lain Vyan merasa tenang dan Aldo melanjutkan membacanya.

"Mereka ini panik kenapa sih," Gumam Vyan dengan heran.

Keara datang ke sekolah anak-anaknya untuk menghadiri rapat tentang nilai anak-anak mereka. Dan seperti biasa, Keara menjadi pusat perhatian orang-orang karena dia yang paling muda dan paling cantik diantara mereka semua termasuk para guru-guru itu. Dan tentunya banyak orang tua yang bergosip buruk dengan Keara, tapi Keara tidak peduli dia hanya fokus mendengar rapatnya. Setelah rapat berlangsung lama, akhirnya para orang tua murid bubar, Keara keluar dari ruangan dan tiba-tiba ada seseorang yang menyapanya.

"Keara," Sapa pria itu.

Keara menoleh ke pria itu dengan mengerutkan keningnya, karena dia tidak kenal dengan pria yang berada didepannya itu.

"Siapa ya?" Tanya Keara sambil tersenyum kecil.

"Ini aku Eric, kita satu SMP dulu kau lupa kah?" Tanya Eric pria yang memakai jas itu.

Wajah Keara seketika berubah menjadi masam, karena sebenarnya dia menghindari semua teman sekolahnya kecuali Hera dan Ivan. Dia takut saja jika mereka menghinanya karena Keara yakin satu sekolahan tahu jika dia keluar sekolah karena hamil dulu.

"Sudah lama banget Keara akhirnya kita ketemu ya," Ucap Eric.

Keara tersenyum kecil.

"Kenapa kau disini?" Tanya Keara dengan heran.

"Aku jadi direktur di sekolah ini, apa anak-anak mu sekolah disini?" Tanya Eric sambil tersenyum.

"Iya mereka disini," Jawab Keara sambil tersenyum.

"Begitu ya, Keara bagaimana kalau kita ngobrol di cafe sebelah?" Tanya Eric.

"Maaf ya Eric aku harus pergi kerja, mungkin lain kali saja ya." Jawab Keara.

"Tida apa-apa kok, kalau boleh tahu kau kerja dimana?" Tanya Erick dengan heran.

"Aku punya kedai mie Via, kau bisa mampir kalau mau," Jawab Keara sambil tersenyum.

"Baiklah lain kali aku mampir ya," Jawab Eric sambil tersenyum.

Keara menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, lalu dia pamit untuk pergi ke Eric. Dan saat dia berjalan untuk keluar dari gedung sekolahan, Keara tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang sampai dia hampir jatuh tapi untung saja orang itu dengan sigap menarik tangan Keara.

"Maaf ya, saya tidak sengaja." Ucap Keara lalu dia menoleh ke pria yang menabraknya itu tapi dia merasa heran dengan pria itu karena dia memalingkan wajahnya.

"Anda tidak apa-apa?" Tanya Keara dengan heran, pria itu melepaskan tangannya dari tangan Keara. Lalu dia pergi begitu saja.

"Aneh banget ya dia, apa ada sesuatu di wajahku sampai membuatnya syok begitu tidak mau melihatku." Gumam Keara sambil memegang kedua pipinya lalu dia segera pergi keluar.

Pria itu menoleh ke Keara dengan tatapan sedihnya.

"Keara...." Lirihnya.

1
hitijahubessyjeane 01
keren
Mbak Thia
cerita nya bagus tapi tolong di tetap kan namannya Vina apa vani
Gywnee: namanya vina, kadang salah ketik ☺🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!