"Menikahlah dengan kakakku, jika kau masih ingin melanjutkan kuliahmu," ucap Damar saat melihat Arumi menangis karena terancam di DO dikarenakan belum bisa melunasi tunggakan uang semesternya.
Disarankan membaca juga OMKU SUAMIKU season 1, karena di pertengahan cerita para tokohnya saling berkaitan satu sama lain.
Ig.rii.ena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.Gerimis
Dari magrib udara sudah terasa sejuk dan tidak lama setelahnya gerimis, walaupun halus tapi cukup banyak volume air hujan yang tercurah dari langit ,membuat sebahagian orang malas untuk keluar rumah , lebih memilih berdiam diri didalam rumah dan bercengkrama dengan semua anggota keluarga , istirahat yang cukup untuk mempersiapkan stamina karena esok sudah hari Senin kembali dan bergelut dengan rutinitas biasanya .
kecuali bagi sebagian yang mencari peruntungan untuk menjemput rezeki yang memang sudah Alloh tetapkan pada setiap makhluknya, hanya saja kita tidak pernah tahu dimana letak rezeki kita tetapi rezeki kita tahu dimana kita berada ,makanya Alloh mewajibkan untuk kita selalu berdoa dan berusaha .
keluarga pak Darmawan seperti biasanya semua lengkap saat makan malam ,kebiasaan rutin itu berlangsung sudah lama tapi setelah Galang menikah , semakin lengkap dengan bertambahnya anggota baru, Arumi
" mas, malam ini dibatalin saja belajar berenangnya .diluar gerimis , aku takut semakin kedinginan " bisik Arumi pelan pada Galang yang tepat berada di samping kanannya .
walaupun Arumi berbisik tetapi karena tidak ada yang berbicara kecuali Arumi , semua sedang menikmati makanan dipiringnya masing masing .
Damar yang berada di depannya langsung berkomentar.
" Kamu mau belajar berenang Rum ? " tanya Damar antusias
Arumi mengangguk mantap
" besok saja kakak yang mengajarkan , sepulang dari kampus , kakak tunggu kamu di hotel oke ! " ucap Damar bersemangat
pak Damar dan ibu Ratih hanya tersenyum , Galang melotot menatap Damar , tapi sayang , Damar seolah tidak perduli .
Arumi dan Damar terus saja bercerita tentang rencana besok untuk memberikan les privat berenang pada Arumi , kedua orang tua itu hanya diam menyimak pembicaraan mereka ,tapi tidak dengan Galang , hatinya jengkel melihat Damar yang tidak perduli perasaannya , semua yang berada di meja makan tidak ada yang menyadari perubahan raut wajah Galang .terlebih Damar yang berada didepannya .
" Rum ,kamu tidak akan bisa belajar dengan suamimu , disamping dia sibuk....kak Galang , juga dia tidak pernah mempunyai murid " Damar terkekeh.
" lagi pula apa kata para staf dan karyawan di hotel jika Pimpinan mereka mengajarkan renang walaupun istrinya sendiri, seperti banyak sekali waktu luangnya ,iya kan kak ? " Damar beralih ke Galang yang terus menatapnya.
gleg .
Damar cepat meraih gelas air minumnya yang baru menyadari perubahan wajah Galang .
" sudah pernah ku katakan ,bantu aku di hotel , masalah Arumi biar aku yang mengajarkan , dia istriku " Galang langsung berdiri dari kursinya .
pak Darmawan berdehem pelan .
Arumi masih sedikit linglung ia menatap wajah ibu mertuanya. ibu Ratih memberi kode pada Arumi agar menyusul Galang ke atas. Arumi mengerti , ia pun segera berjalan setengah berlari menyusul suaminya .
Damar hanya bisa menghembuskan napasnya .
" Dam...kalau kau sedang berbicara dengan Arumi , kau jangan lupa memperhatikan wajah kakakmu , karena kau terlalu asik sehingga kau tidak tahu jika tampang Galang sudah menjadi kelabu " pak Darmawan menggelengkan kepala .
" jadi kak Galang cemburu ? " tanya Damar tidak percaya.
" kau tahu itu , apa ....kau menyukai kakak iparmu ? " pak Darmawan bertanya pelan .ia saling bertukar tatapan pada istrinya karena sedikit kuwatir melihat keakraban keduanya .
uhuk ..uhuk....Damar terbatuk . diraihnya kembali air putih dan diteguknya habis yang berada didalam gelasnya.
" enggaklah Pa...aku mengenal Arumi sejak masa ia jadi mahasiswi baru, aku senang berteman dengannya , anaknya polos dan selama berteman denganku , dia juga gak baperan orangnya, tidak keganjenan, biasa saja , jadi nyaman berteman dengannya " Damar menjelaskan .
" ya kalau memang begitu tidak masalah ,tapi kau juga harus tahu batasanmu , sepertinya kakakmu mulai menyukai istrinya , kalau begitu ...syukurlah ' pak Darmawan berdiri dari kursinya di ikuti. oleh ibu Ratih meninggalkan Damar yang masih larut dengan pikirannya .
▫️
▫️
▫️
🍁🍁🍁🍁🍁
somplak👻👻👻👻👻👻