Bagaimana perasaan kalian jika orang yang kalian cintai, yang selalu kalian jaga malah berjodoh dengan orang lain?
Ini kisah tentang Jean Arsa Anggasta seorang calon CEO muda yang ditinggal nikah oleh kekasihnya. Ia menjadi depresi dan memutuskan untuk tidak mau menikah namun karena budaya keluarganya apabila seorang anak laki-laki sudah berumur 25 tahun maka mereka harus segera menikah. Maka mau tidak mau ia harus menikahi Ashana Daryan Fazaira sepupunya. Seorang gadis yang juga telah dibohongi oleh kekasihnya yang telah berselingkuh dengan sahabatnya.
Lalu apa yang terjadi jika pernikahan tanpa cinta ini dilakukan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Shan duduk dipinggir ranjang Tempat tidur Jean, ia masih memakai kebaya putih pernikahannya. Pikirannya kosong, tatapannya mengarah pada tirai jendela yang masih terbuka dimalam itu. Jean lalu mengetuk pintu dan masuk seraya membawa koper berisi pakaian Shan.
"Sekarang Lo bisa mandi, itu semua pakaian Lo didalam koper" ucap Jean.
Shan melirik koper yang diletakan Jean di sudut ruangan. Jean lalu duduk di sofa, ia merebahkan dirinya yang sedikit lelah. Shan lalu berjalan kearah koper dan mengambil baju ganti nya.
"Cepetan yah mandinya, gue juga gerah" ucap Jean. Shan tidak merespon perkataan Jean, ia langsung pergi ke kamar mandi.
Jean merasa Shan pasti sangat marah padanya karena mengambil keputusan tanpa persetujuan darinya namun Hanya inilah yang bisa Jean lakukan.
Beberapa menit kemudian Shan keluar dari kamar mandi. Ia lalu kembali duduk di pinggir ranjang dan menatap ke luar jendela. Jean menghampirinya dan duduk disampingnya.
" Lo masih marah sama gue?" Tanya Jean.
"Buat apa gue marah?" Shan balik bertanya.
"Gue hajar Raka habis-habisan? Dan sekarang nikahin Lo tanpa persetujuan dari Lo?"
"Bukannya seharusnya Lo yang marah? gue udah ngomong kasar ke Lo tadi, Jean gue sama sekali gak bermaksud buat ngebentak Lo. Gue marah, kecewa sama Raka tapi gue lampiaskan ke Lo"
"Gue tau, gue kenal Lo dari kecil. Jadi gue gak ambil hati soal perkataan Lo"
"Thanks Je"
Jean hanya tersenyum.
"By the way, tadi kenapa Lo gak cium gue?" Tanya Shan. Pertanyaan ini membuat Jean nakal ingin menggoda Shan.
"Cium?? Lo pengen gue cium?" Tanya Jean mendekatkan wajahnya ke Shan.
"Gue cuman nanya, gak usah sedekat ini juga.." jawab Shan
Jean semakin mendekat kepadanya.
"Kenapa Lo dekat-dekat?"
Jean tidak mendengar perkataan Shan, ia semakin mendekat.
"Lo gak usah macam-macam ya?" Shan berusaha mendorong bahu Jean.
Jean memejamkan matanya dan semakin mendekat kan wajahnya kepada Shan.
"Ini seriusan malam pertama gue?" Batin Shan.
Shan ikut memejamkan matanya, namun Jean segera membuka matanya lalu terkekeh dan menjauh dari Shan.
Shan sangat malu dan memukul bahu Jean, pria itu masih terkekeh geli mengingat ekspresi wajah Shan yang pasrah
"Ihh Lo kurang ajar banget sih?" Kesal Shan.
"Udah ah gue mau mandi" ucap Jean.
Shan masih kesal dan memalingkan wajahnya yang merah dari Jean.
"Tapi ini beneran Lo mau?" Tanya Jean
"Apa lagi?? Mau apa?" Tanya Shan kesal.
"Gue cium?"
Shan langsung melempar bantal ke wajah Jean, pria itu terkekeh penuh kemenangan.
"Yaudah gak usah marah-marah gitu karena gak jadi gue cium, ini gue mandi habis itu gue lanjut lagi" ucap Jean sambil mengedipkan mata kanannya.
"Dasar m35um" teriak Shan.
"Loh kok m35um, Lo lupa sekarang kita udah jadi suami istri loh. Udah halal" ucap Jean.
Shan menutup kedua telinganya.
"Gue gak denger"
Jean tersenyum nakal dan melipat kedua tangannya diatas dada.
"Manis banget sepupu gue, ehh salah maksudnya istri gue"
Shan semakin kesal, ia lalu tidur dan menarik selimut menutupi tubuh dan wajahnya.
"Oke deh gue mandi, jangan tidur dulu ya istriku"
"Jeannnnnnn" teriak Shan.
Jean langsung ngacir ke kamar mandi.
Melihat Jean sudah tidak ada, Shan membuka selimutnya dan bermain game di handphone nya.
Setelah beberapa menit kemudian Jean keluar dengan handuk di atas pinggangnya. Pria itu berjalan menuju ruang ganti dan mengambil baju kaos berwarna putih serta celana pendek selutut. Ia lalu keluar dengan mengelap rambutnya yang masih basah dengan handuk lalu ia duduk di sofa.
"Shann" panggil Jean.
Shan sangat kesal karena diganggu main game, ia menoleh kearah Jean dengan raut wajah kesal.
"Apa lagi?" Tanya Shan.
Jean menunjukan sebuah kertas dan pulpen pada Shan.
"Buat apa?" Tanya Shan lagi.
"Gak usah banyak tanya, kesini aja" jawab Jean.
Shan pun menghampiri Jean dan duduk disampingnya.
"Apa nih?" Tanya Shan.
"Lo masih ingat kan? Gue pernah bilang kalau kita menikah, gue akan ngasih Lo kebebasan. Jadi gue mau kita buat kesepakatan setelah menikah. Rangkum semua peraturan kita semuanya di kertas ini" ucap Jean.
"Maksudnya kayak perjanjian setelah menikah gitu?"
"Iyah, supaya kita bisa saling ngerti dan gak melewati batas" ucap Jean.
"Oke gue ngerti" Shan mengangguk setuju.
"Oke siapa duluan yang nulis kontraknya?" Tanya Shan.
"Gue"
Jean mengambil kertas tersebut dan mulai menulis kontrak pernikahan yang pertama.
Kontrak pernikahan Yang pertama : Selama masa pernikahan kedua belah pihak diperbolehkan dengan sangat bebas melanjutkan kehidupan seperti biasa - Jean
Itu artinya baik Shan maupun Jean dengan bebas menjalani kehidupan seperti biasa sama seperti sebelum menikah.
Shan terlihat setuju dengan kontrak yang dibuat Jean, giliran Shan menulis kontraknya.
Kontrak pernikahan yang kedua : Selama masa pernikahan kedua belah pihak harus saling menghormati privasi satu sama lain - Shan
"Itu artinya baik Lo atau pun gue, intinya gak boleh saling kepo ataupun mengganggu pirvasi pihak A maupun pihak B. Gak boleh sembarangan meriksa barang atau handphone, isi chat surat dan sebagainya" ucap Shan
"Oke, gue juga gak bakal kepo lah sama urusan Lo" ucap Jean dengan percaya diri.
"Bagus" ucap Shan sambil menepuk bahu Jean.
Jean kembali mengambil pulpen dan kertas dihadapan Shan.
Kontrak pernikahan yang ketiga : Tidak ada penempatan barang pribadi di area yang sama - Jean
"Ini maksudnya gimana??" Tanya Shan.
"Kamarnya akan gue bagi jadi dua bagian, karna kamar gue luas setiap bagian kanan itu wilayah barang-barang lo dan wilayah bagian kiri itu penempatan barang-barang gue"
Jean mengambil sebuah contoh sebuah pulpen dan kertas yang ia pegang.
"Contoh barang yang ada di kamar mandi, peletakan sikat gigi, pasta gigi shampoo dan lain sebagainya sisi kanan itu berarti barang Lo dan sisi kiri berarti barang gue"
"Oke, giliran gue"
Kontrak pernikahan yang keempat : Selama masa pernikahan kita harus saling menghormati, bertoleransi dan saling mengerti - Shan
Kontrak pernikahan yang kelima : Melaksanakan akting pada peran masing-masing dengan natural dan bagus - Jean
"Itu artinya saat di depan keluarga kita harus berpura-pura seakan-akan kita saling mencintai gitu?" Tanya Shan.
"Iyaa ... Dan Inget itu hanya akting. Jangan terlalu mendalami"
"Hihh siapa juga yang mau mendalami peran, yang ada tuh Lo selalu ngambil kesempatan dalam kesempitan" ucap Shan tak mau kalah.
Shan kembali mengambil kertas dan pulpen yang di pegang Jean.
Kontrak pernikahan yang keenam : Tidak boleh memiliki kontak fisik - Shan
"Nah dengan gini, Lo gak bisa macam-macam sama gue" ucap Shan.
"Kayaknya Lo deh yang ke ge er ran, siapa juga yang mau macam-macam sama Lo" ucap Jean melirik Shan dengan tajam
"Yah mana tau kan, Lo kan selalu godain gue" ucap Shan seraya menggeser kertas dan pulpen kehadapan Jean.
"Gak... Nggak bakal gue sentuh-sentuh Lo"
Kontrak pernikahan yang ketujuh : Lakukan tanggungjawab dan kewajiban sebagai pasangan - Jean.
"Ehh bentar, kewajiban apaan nih?" Tanya Shan.
"Ya kewajiban Lo sebagai seorang istri apa? Ya nyiapin sarapan gue, bersihin kamar, nyiapin pakaian gue. Yah pokoknya tugas istri lah" jawab Jean dengan enteng.
"Ini sih namanya Lo gak memberikan Gue kebebasan, ini gue jadi babu atau gimana?"
"Disaat Lo ngelakuin tugas Lo sebagai seorang istri, gue juga akan lakukan tugas gue sebagai seorang suami" ucap Jean
"Bukannya tugas suami cuman kerja cari duit doang?"
"Astaga kurang belajar agama Lo ya" Jean menyentil dahi Shan, dan gadis itu meringis kesakitan.
"Belum apa-apa Lo udah kdrt aja" rengek Shan.
Jean terkekeh. " Sorry..."
Jean kemudian menatap Shan dengan raut wajah yang serius.
"Pokoknya apapun yang Lo minta, kebutuhan apapun yang Lo mau gue bakal penuhin. Kalau masih kurang mending Lo tanya om Arya"
"Lanjutt" ucap Shan.
"Giliran Lo" ucap Jean.
Kontrak pernikahan yang ke delapan : Tidak boleh saling jatuh cinta - Shan.
" Lo yakin sama kontrak pernikahan Lo yang ini?" Tanya Jean.
"Yakin lah kenapa nggak?"
"Terus kalau misalnya Lo jatuh cinta sama gue gimana?" Tanya Jean dan mengundang gelak tawa dari Shan.
"Hahaha... Gue jatuh cinta sama Lo? Nggak akan mungkin. Lo bukan tipe gue" ucap Shan sombong.
"Oh sama dong berarti" ucap Jean tak mau kalah.
Shan kemudian menyerahkan kertas itu pada Jean barangkali Jean ingin menambah list kontrak pernikahan mereka.
"Nggak gue nggak ada lagi, udah cukup" ucap Shan
"Sama gue juga nggak ada lagi"
"Oh iya, apa hukuman kalau salah satu dari kita melanggar kontrak? Tanya Shan.
"Hampir lupa gue, kalau dari Lo apa?" Jean meminta pendapat Shan.
Shan tengah berpikir keras dengan memasang raut wajah yang sangat serius, Jean juga ikut berpikir apa hukuman yang akan ia berikan jika Shan melanggar kontrak pernikahannya.
"Point kontrak pernikahan yang ketujuh, kalau Lo langgar kontrak yang telah tertera. Lo harus kerjain semua kewajiban istri"
"Anjir, itu berarti gue juga harus bantuin mama masak di dapur nih?" Tanya Jean memastikan.
Shan mengangguk dengan cepat, dengan berat hati Jean menerima keputusan itu.
"Oke, berapa hari?" Tanya Jean.
"Seminggu" jawab Shan.
Itu terdengar menjengkelkan bagi Jean.
"2 hari" tawar Jean.
"5 hari"
"3 hari"
Shan terlihat kesal karena Jean banyak menawar.
"5 hari atau seminggu?"
Jean menggusar surainya kasar, ia benar-benar benci tatapan sok imut Shan.
"5 hari" Jean pasrah.
Shan tersenyum penuh kemenangan.
"Oke hukuman dari Lo gue sepakat, selanjutnya gue akan memaparkan hukuman dari gue apabila Lo melanggar kontrak pernikahan yang telah kita buat bersama"
Shan semakin penasaran apa yang akan Jean katakan.
"Unboxing" tutur Jean dengan senyuman nakal.
Shan terkejut dan segera menabok mulut Jean dengan pulpen.
"Itu otak Lo letak nya dimana?" Shan sangat emosi.
"Dikepala lah, emang nya Lo di dengkul" Jean mulai melece.
"Gue gak setuju, gak mau gue" tolak Shan dengan cepat.
Shan sangat kesal dengan ekspresi wajah Jean sedangkan pria itu tertawa terbahak-bahak.
"Gue bercanda, gak usah marah gitu lah"
Jean membujuk Shan yang merajuk.
"Iya iya ini gue serius, hukuman gue adalah Lo turutin keinginan gue selama 5 hari"
"Ih ini pasti keinginan Lo nanti Ngadi - ngadi nih" Shan mencurigai Jean.
"Astaga, nggak lah. Udah lah pokoknya gampang kok itu"
"Awas ya Lo kalau sampai macam-macam" Shan bersiap-siap ingin memukul Jean.
"Ya makanya Lo jangan melanggar kontrak"
"Bismillahirrahmanirrahim gue nggak akan ngelanggar" ucap Shan dengan penuh percaya diri.
"Oke berarti kita tutup kesepakatan kontrak ini, dan apabila ada penambahan kontrak Lo bisa bilang ke gue"
"Oke"
"Kita akhiri kesepakatan kontrak ini dengan tanda tangan di bawah"
Jean menulis namanya lalu menandatangani nya begitu juga dengan Shan.
"Selamat bekerja sama" ucap Jean seraya mengulurkan tangannya.
Mereka saling berjabat tangan dengan tersenyum. Jean lalu menyimpan kertas itu di dalam laci meja kerjanya.
"Yuk tidur udah malam nih, simpan tenaga buat banyak-banyak akting besok" ucap Jean.
"Iyah nih gue juga udah ngantuk"
Shan berlari kecil kearah tempat tidur. Ia memposisikan dirinya agar tidur dengan nyaman. Begitu juga dengan Jean yang sudah merebahkan dirinya diatas kasur yang sama dengan Shan.
"Good night Je" ucap Shan.
Jean menatapnya dengan raut wajah yang sangat mudah diterjemahkan oleh Shan.
"Ekspresi wajah Lo itu bisa nggak biasa aja?" Kesal Shan.
Jean menghadap ke Shan.
"Kenapa? Lo tergoda ya? Lemah banget iman Lo"
Shan menutup wajah Jean dengan guling yang ada di tengah-tengah mereka.
"Jangan salting gitu lah, ntar kebawa mimpi lagi" kekeh Jean.
"Diam atau gue sumpel kaos kaki mulut Lo itu"
"Good night Shan"
***
Endingnya kayak terlalu maksa sih Thor, harus nya buat Ampe ratusan episode Thor... sayang banget Thor 😭 bakal kangen Ama jean and Shan huhuhu /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/