Jangan lupa mampir ditempat ini...!
Menceritakkan seorang cewek ceria dan kocak masuk ketubuh sahabat jauh setelah pergi dan jarang bertemu.
bagaimana kisahnya, dan mampukah dia menerima jadi diri barunya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon THAN PUR2507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24.
Mendengar perkataan Alec membuat mereka berdua aneh ketika mendengarnya. Walaupun Jihan sempat terkejut melihat respon pria itu gimana tadi.
"Kalau gitu gue pulang sendiri aja."ujar Jihan lagi yang menjadi tak enak malah membuat ribut kedua pria didepannya ini
Dengan tatapan tajam Darius menatap Alec yang berakting sedih didepan Jihan. Supaya Alec bisa pulang bersamanya, apa Alec tidak mengerti dirinya saat ini.
"Dia cuma bohong benarkan Alec?."ucap Darius melirik tajam menahan kesal kearah Alec yang mencoba mengagalkan kesempatannya mengajak Jihan pulang bersamanya
Mendapatkan tatapan maut dari Darius, Alec mengerakkan bahunya jadi merinding. Kemudian dengan cepat menganggap ucapannya adalah keisengannya saja.
"Ya, gue cuma asal ngomong kok. Kalian pulang bareng aja dan jangan perdulikan gue."jawab Alec cepat namun sorot matanya ketakutan menatap Darius
Sepertinya Darius memang ingin mengajak wanita itu pulang bersamanya. Bahkan sampai terlihat marah saat Alec berniat menolak kemauan Darius tapi ia sendiri yang jadi kena marah.
"Yaudah kalau gitu, gue bakal mebeng lo."setuju Jihan kemudian menerima tawaran yang sangat menguntungkan
"Kalau dipikir-pikir lebih baik gue terima aja, untung-untung hemat uang!."batin Jihan tersenyum tipis
Kemudian sebuah mobil bermerek dan mewah berhenti didepan mereka. Pintu mobil seketika dibuka oleh pria berpakaian hitam, melihat perilaku pria itu sepertinya Darius orang penting.
"Apakah setiap saat lo selalu begini?."bisik Jihan kedekat wajah Darius dengan bingung kenapa pria itu membukakan pintu mobil untuk mereka seperti orang penting saja
"Apa maksut lo."lirik Darius tidak mengerti apa yang Jihan katakan itu
"Apa lo orang penting sampai harus dia bukain pintu segala."jelas Jihan menanyakan apa yang membuatnya bingung dan heran
Terlihat Darius tersenyum tipis memperhatikan sopir pribadinya membukakan pintu mobil. Kemudian ia menoleh kearah Jihan sebentar lalu masuk lebih dulu sebelum ia mengucapkan beberapa kata.
"Lo akan tahu sendiri nanti."ujar Darius santai tanpa merubah ekspresi wajahnya yang sedang senang
Sambil mengaruk kepalanya pelan Jihan hanya mengangkat bahunya acuh. Untuk apa juga ia harus tahu tentang kehidupan pribadi Darius yang baru ia kenal beberapa jam yang lalu.
Sementara itu mobil yang mereka naiki melaju dengan kecepatan sedang mengantarkan Jihan pulang kerumah. Beberapa menit berlalu dengan jarak yang lumayan jauh mobil yang mereka naiki berhenti ditempat tujuan.
"Apa bener disini rumahnya?."tanya Darius ketika memperhatikan sekitar luar mobil yang tampak sepi ini
Dirinya sedikit tak pernah datang kesini sebelumnya dan ini pertama kalinya ia menginjakkan kakinya ditempat asing ini.
Disisi lain Jihan berusaha mengingat-ingat dulu ia pernah datang kerumah Shella sebelumnya. Walaupun itu cukup lama tetapi Jihan sendiri sedikit ingat nama jalannya dan benar disini tempatnya.
"Ya, kalau gitu gue pergi sekarang!."jawab Jihan mengangguk pelan yakin dengan ingatannya lalu beranjak turun dari mobil
"Makasih untuk tumpangannya hari ini."ucap Jihan melalui saat jendela yang sedikit terbuka dan Darius masih memperhatikannya dari dalam mobil
"Nggak masalah, kalau gitu gue juga pergi. Jaga diri lo baik-baik!."balas Darius lalu menutup kaca jendela dimobilnya tertutup rapat kembali
Dan mobil Darius pun melesat pergi meninggalkan Jihan sendirian disini. Tanpa pikir panjang Jihan melanjutkan pencariannya untuk mencari rumah Shella berada.
Hanya bermodalkan ingatan dimasa lalu membuat Jihan cukup kesulitan menemukan dimana rumah Shella saat ini. Tapi pada saat itu ada satu rumah yang mencuri perhatiannya.
Rumah yang berdiri disana sangat mirip diingat dan pernah ia datangi dulu. Dengan keyakinan yang pasti Jihan melangkahkan kakinya mendekati rumah tersebut. Kemudian mengetuk pintu pelan memanggil.
"Tok...tok...tok."
Suara tapak kaki kemudian terdengar ditelinga Jihan yang masih berdiri didepan pintu menunggu pemilik rumah membukakan pintu.
Begitu pintu rumah terbuka lebar, terlihatlah seorang wanita yang usianya diatas tiga puluh tahun membuka pintu tersebut.
"Jihan."ucapnya terkejut dan syok menatap seorang yang selama ini ia rindukan
Ketika Jihan menatap wanita didepannya, seketika ia teringat kalau wanita didepannya sekarang adalah ibu dari Shella.
Tetapi kenapa wajahnya terlihat sangat pucat dan kelopak matanya sedikit lebam apakah ibu sering menangis.
"Bagaimana keadaanmu sayang, kenapa kamu baru pulang kerumah sekarang. Apakah selama ini kamu melupakan kami disini ibu sangat merindukanmu."ucap Ibu lalu dengan lembut mengusap lengan putrinya mengungkapkan betapa rindunya ia pada putrinya
Melihat betapa merindukannya ibu membuat Jihan menjadi tersentuh. Dan tak mempermasalahkan perlakuan lembut dari ibu lagipula sekarang ia adalah putrinya.
"Maafin Jihan kalau baru bisa pulang, banyak kerjaan soalnya heheh..."ujar Jihan tersenyum canggung mencari alasan supaya tidak dicurigai oleh ibu
Bisa saja ibu dari Shella menyadari keanehan dengan putri kandungnya yang satu ini.
"Ibu ngerti sekarang ayo masuk ibu akan masakkan makanan kesukaanmu apakah kamu sudah makan."ucap ibu tersenyum senang langsung menanyakan banyak hal
"Sedikit tadi, tapi dengar kata makanan perutku jadi laper!."gumam Jihan sambil berjalan masuk kerumah
Meski didalam hatinya ia sedikit gugup karena ini pertama kalinya bertamu kerumah sahabatnya namun sebagai putri mereka.
Semasa mereka berjalan masuk kedalam rumah, pandangan Jihan lalu menatap setiap sudut rumah ini. Ada rasa senang dihati Jihan ketika berada didalam rumah.
Ia merasa seperti pulang kerumah dan disambut hangat oleh keluarga, walaupun bukan keluarganya sendiri yang selalu mengabaikannya setiap ia pulang kerumah.
"Pah Jihan kita akhirnya pulang kerumah, cepatlah keluar."ujar ibu berteriak memanggil suaminya setelah menyuruh Jihan duduk diruang tamu
Mendengar suara istrinya pria yang sedang berada dikamar keluar dari sana dengan ekspresi wajah terkejut dan syok.
Apakah ia benar-bener putrinya yang telah memutus hubungan dengan mereka beberapa bulan yang lalu?.
Disaat Ayah keluar dari kamar melangkahkan kakinya keruang tamu, pandangannya langsung tertuju kearah seorang wanita duduk disana.
Raut wajah kecewa dihatinya kembali terasa saat suara putrinya mengatakan ingin memutus hubungan dengan mereka. Karena tidak ingin memiliki keluarga miskin seperti mereka.
Lalu apa tujuan sebenarnya wanita itu datang kerumah ini lagi. Apakah ia memiliki maksut lain datang kerumah ini lagi.
"Untuk apa kamu datang kembali kerumah ini lagi?."ucap ayah tatapannya dingin marah saat melihat wanita yang dulu adalah putrinya itu namun sekarang sudah tidak lagi
Kedua pandangan Jihan menoleh kearah pria yang telah berada disebelahnya itu. Menatapnya dengan wajah tak senang melihat keberadaannya disini.
"A_ayah.."panggil Jihan sedikit canggung memanggilnya dengan panggilan ayah
"Jawab pertanyaanku dan berhenti memanggilku ayah?."lontar ayah marah karena Jihan mengalihkan pembicaraannya
Jihan semakin tidak mengerti omongan dari ayah saat ini. Dan Jihan hanya mampu terdiam mematung tidak mengerti apa-apa.
"Sebenarnya apa yang udah lo perbuat Shella, gue jadi kena impasnya gara-gara lo Shella."batin Jihan gelisah
"Apa yang kamu katakan Pah, putri kita baru saja pulang bukannya menyambutnya kamu malah memarahinya."toleh ibu dengan kesal kearah suaminya yang menanyakan alasan putri mereka kembali
