hay gays. ini adalah kelanjutan dari cerita pengasuh bayi CEO. jadi sebelum kalian mampir ke sini, alangkah lebih baik nya mampir di karya sebelum nya dulu, agar kalian gak bingung dengan alur cerita nya.
..
mau tau kelanjutannya, yuk mampir..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kesedihan.
"Erlan, bagaimana? Apa Erik sudah mengangkat telfon nya,"ucap Mira.
" Belum ibu, mungkin kak Erik ada rapat penting, sehingga ponsel nya di matikan,"ucap Erlan.
" Hmm yasudah kita tunggu saja,"ucap Mira.
Mereka pun kembali masuk ke dalam ruangan di mana Tiara berada.
" Alhamdulillah, aku benar benar bahagia melihat kakak sudah Sadar dari masa koma nya,"ucap Dela.
" Aku juga bahagia Dela, entah apa yang akan kita lakukan jika kakak pergi meninggalkan kita,"lirih elin.
Tiara tersenyum dan menggenggam tangan adik adik nya.
" Kakak tidak akan pernah meninggalkan kalian, kakak pengen liat kalian bahagia sebelum kakak pergi,"lirih Tiara.
"Huttss, jangan ngomong kek gitu kak, "ucap elin.
" Aku mau liat bayi ku, apa kalian bisa membawa ku untuk menemui nya,"ucap Tiara.
" Kakak gak perlu ke mana mana, kata dokter, perawat akan membawa nya ke sini,"ucap elin.
Dan bertepatan pada saat itu, pintu ruangan nya pun terbuka dan 2 orang perawat mendorong inkubator yang terdapat anak Tiara di dalam nya.
Tiara menatap tubuh bayi kecil itu, air mata nya kembali jatuh, dia sedih karena melihat keadaan bayi nya yang malang ini.
"Dokter, apa aku bisa menggendong bayi ku,"lirih Tiara.
" Bisa nyonya, asal jangan terlalu lama yah, karena kondisi nya masih belum stabil,"ucap suster..
Tiara mengangguk,elin dan Dela pun membantu kakak nya untuk duduk, setelah itu perawat pun menaruh bayi kecil itu di atas pangkuan Tiara.
Lagi lagi Tiara menitihkan air mata nya, " terimakasih yah sayang sudah bertahan sejauh ini, maaf kan mama yang sudah membuat mu seperti ini,"lirih Tiara.
" Mama berjanji, setelah ini mama akan membuat mu menjadi bayi yang paling tampan dan membuat semua aunty aunty mu gemas"lirih Tiara.
Setelah memberikan satu kecupan bayi itu pun akhirnya di masukkan kembali ke dalam inkubator.
..
Di sisi lain tepat nya di perusahaan Erik.
setelah selesai meeting, pria itu kembali mengaktifkan ponsel nya.
Betapa terkejutnya dia ketika melihat banyak nya panggilan dari sang adik, terutama dokter sang istri.
Tiba tiba jantung nya berdetak kencang, pria itu segera keluar dari ruangan nya dan mengemudikan mobil nya menuju rumah sakit.
Pikiran nya saat ini sangat lah kacau, dia berfikir sesuatu telah terjadi pada istri atau anak nya.
"Astaghfirullah, apa yang terjadi, kenapa perasaan ku tidak enak seperti ini,"lirih Erik.
Erik melajukan mobil nya dengan kecepatan yang sangat tinggi, bahkan beberapa pengendara lain nya pun mengumpan ni Erik, yang membawa mobil nya tidak hati hati.
Tapi Erik tak peduli, yang dia inginkan hanya lah segera sampai di rumah sakit dan menemui sang istri.
Sekitar 30 menit mobil pun sampai, Erik lngsung berlari masuk.
Bughhh.
Suara pintu terbuka dengan keras.
Semua orang yang ada di dalam sana menoleh dan menatap pria yang kini berdiri mematung di ambang pintu.
Pria itu terdiam, dia benar benar terkejut dengan apa yang dia liat saat ini, rasa nya tak percaya jika sang istri saat ini sudah membuka mata nya dan kini menatap nya.
" Mas Erik,"lirih Tiara.
Erik tersadar, pria itu kembali berlari dan memeluk tubuh istri nya begitu kuat, air mata nya lagi lagi jatuh membasahi pundak sang istri.
Coba lah lebih hati-hati dalam menulis.
Nama orang harus di awali huruf kapital.
Setelah dialog harus diberi jarak, agar huruf dan tanda baca tidak berhimpitan.
Penulis juga harus mau menerima kritikan, bukan melulu soal pujian.
Apa kabar dengan author level rendah tapi tulisannya rapi, tidak pernah dilirik pembaca hanya karena karyanya tidak pernah dipromosikan oleh platform?
Kurangi typo. Lelah, ngantuk, buntu ide? Itu bukan alasan untuk anda membenarkan penulisan yang salah di novel anda Author platinum yang nulis asal up.