Anak Haram Suamiku

Anak Haram Suamiku

Bab Satu

Karina memandangi Mario dengan senyum hangat saat mereka berdua duduk di teras rumah, menikmati senja yang mempesona. Delapan tahun pernikahan mereka berlalu seperti mimpi yang indah. Cinta mereka terus membara, meskipun keinginan memiliki anak masih belum terkabul.

"Mas, apakah kamu nggak ingin memiliki anak?" tanya Karina dengan suaranya yang lembut.

"Kenapa kamu tanyakan itu, Sayang?' Bukannya menjawab pertanyaan sang istri justru Mario balik bertanya.

"Delapan tahun pernikahan, kita belum juga dikaruniai anak," ucap Karina dengan suara pelan. Dia saja sangat merindukan kehadiran seorang anak dalam hidupnya, mustahil jika suaminya tak menginginkan hal yang sama.

Mario mengambil tangan Karina dan menatapnya dengan penuh kasih. "Waktu akan menjawabnya, Sayang. Kita harus sabar dan terus berdoa."

Karina tersenyum, namun di dalam hatinya, keraguan mulai menghampiri. Apakah ada kesalahan yang dia lakukan dalam rumah tangga mereka? Mengapa kehamilan yang diimpikan belum juga terwujud?

Saat itu, ponsel di saku celana suaminya berdering. Mario bangun untuk menjawabnya. Karina memperhatikan ekspresi suaminya yang tiba-tiba berubah. Siapa yang meneleponnya?

"Mas, ada apa?" tanya Karina, merasakan ketidaknyamanan.

Mario tersenyum tipis. "Tidak ada apa-apa, Sayang. Cuma urusan kantor."

Namun, Karina merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Sesuatu yang tersembunyi di balik senyum suaminya. Mario berjalan menjauhi sang istri sambil terus bicara di telepon.

Akhirnya, Karina memutuskan untuk mengikuti Mario ke dalam rumah, meninggalkan senja yang indah dan keraguan yang mulai menghantui hatinya.

Karina melihat Mario yang tampak cemas. Dia terlihat tegang dan tampak sangat kuatir. Sebelum wanita itu berjalan lebih dekat untuk menguping pembicaraan yang sedang suaminya lakukan, pria itu mengakhiri panggilan teleponnya.

Mario membalikan tubuhnya dan tampak terkejut melihat Karina ada di belakangnya. Dia lalu tersenyum mendekati istrinya.

"Sayang, kenapa bengong begitu?" tanya Mario, dia memeluk pinggang istrinya,, membawa ke dalam pelukannya.

"Mas, sedang bicara dengan siapa?" tanya Karina dengan penasaran.

"Rekan kerja. Memangnya kamu pikir aku sedang menghubungi siapa?" Mario balik bertanya.

Karina hanya menggelengkan kepalanya. Dia tak tahu harus bicara apa. Sebenarnya dalam hati wanita itu, dia merasakan ada sesuatu yang di simpan suaminya. Tapi entah apa, dia juga tak tahu harus bertanya bagaimana.

Mario tersenyum manis, dia langsung menggendong Karina dengan kelembutan. "Sayang, kamu begitu ringan," kata Mario dengan mata berbinar.

Karina tertawa, memeluk leher Mario. "Bukan aku yang ringan, tapi Mas yang begitu kuat," jawab Karina dengan wajah yang merona.

Mario membawa Karina ke kamar, langkahnya pelan. Suasana hening, hanya terdengar detak jantung mereka.

Di kamar, Mario meletakkan tubuh Karina di atas tempat tidur dengan pelan. Dia memandang wajah istrinya itu dengan mata berbinar penuh cinta.

"Sayang, kamu begitu cantiknya," bisik Mario dengan suara lembut.

Karina tersenyum mendengar ucapan suaminya. "Kamu juga begitu tampan, Mas," balas sang istri.

Mario dan Karina terjatuh dalam kecupan panas, hati mereka berdegup kencang. Mereka berdua terlarut dalam cinta, tidak peduli dengan dunia luar.

Karina merasakan kehangatan Mario, memeluknya erat. "Aku sangat mencintai kamu, Mas," kata Karina, dengan suara lembut.

Mario tersenyum, membalas kecupan Karina. "Aku juga sangat mencintai kamu, Sayang," jawabnya, mata berbinar.

Tangan Mario mulai bekerja membuka kancing baju istrinya. Satu persatu kancing dibuka, dan dia melepaskan dari tubuh wanita itu. Pria itu menaiki tubuh istrinya dan mengecup leher dan dada Karina, meninggalkan banyak jejak kepemilikan.

Mario membuka satu persatu kain yang melekat di tubuhnya. Saat ini yang tersisa hanya pakaian dalam. Pria itu kembali melucuti seluruh kain yang tersisa di tubuh istrinya hingga mereka berdua dalam keadaan polos.

Mario menatap Karina dengan binar mata teduh. Jemarinya menyentuh lembut wajah istrinya itu. Seolah dia meminta persetujuan untuk memulai hubungan. Anggukan kecil dari wanita itu sebagai bukti atas jawaban yang diberikan.

Entah siapa yang memulai terlebih dahulu. Kini dua tubuh itu telah menyatu dalam kehangatan. Berbagi apa yang seharusnya dibagi oleh dua insan yang telah sah dalam ikatan pernikahan.

Mengalir'lah banyak rasa kala tatap mereka beradu ditengah pergulatan mereka. Setelah beberapa saat, Mario akhirnya menumpahkan sesuatu dzat murni ke dalam rahim sang istri sebagai pelepasan. Menuju puncak paling nikmat yang belum pernah pria itu rasakan dan bayangkan sebelumnya.

"Terima kasih, Sayang. Semoga akan menjadi calon bayi kita," ucap Mario dengan mengusap perut istrinya itu.

**

Karina bangun lebih awal dari biasanya, matahari belum juga muncul dari ufuk timur. Dia tersenyum, memikirkan sarapan spesial untuk suaminya, Mario.

Dengan langkah ringan, Karina memasuki dapur, memutar musik lembut untuk menemani. Dia mengambil bahan-bahan untuk membuat sarapan favorit Mario, omelet dengan keju dan sayuran segar, roti panggang, dan kopi hangat.

Sambil memasak, Karina mengenang kembali pergulatannya tadi malam bersama Mario. Hatinya bergetar, Karina menyadari betapa beruntungnya dia memiliki suami seperti pria itu.

Mario selalu memuaskan, baik di ranjang dan di manapun. Dia selalu merasa di ratukan dan dimanjakan pria itu. Hanya saja hatinya selalu bertanya, kenapa mereka belum juga memiliki keturunan, padahal menurut hasil pemeriksaan, keduanya sehat.

Setelah sarapan siap, Karina menghias meja dengan bunga segar. Dia menunggu Mario bangun, tidak sabar untuk melihat reaksi suaminya.

Mario bangun dengan senyum, merasakan aroma sedap dari dapur. "Apa yang kamu masak, Sayang?" tanya Mario dengan suara lembut.

Karina tersenyum misterius. "Tunggu dulu, Mas. Ini kejutan untukmu."

Mario penasaran, berjalan menuju dapur. Matanya terbelalak melihat meja yang dihias indah dan sarapan yang menggugah selera.

"Karina, ini luar biasa!" kata Mario sambil memeluk istrinya. "Kamu selalu saja tau apa yang menjadi favoritku."

Karina tertawa, membalas pelukan suaminya. "Karena kamu juga selalu tau apa yang menjadi favoritku juga."

Mario mengajak istrinya duduk, mereka berdua duduk berdampingan sambil menikmati sarapan bersama, dan berbagi cerita cinta.

"Nanti aku mungkin pulang agak sedikit telat. Kamu tidur saja dulu," ucap Mario.

"Apa kamu mau keluar kota lagi, Mas?" tanya Karina dengan suara lembut.

"Bukan, aku hanya lembur saja," jawab Mario.

Mereka berdua menyantap hidangan dengan lahap. Setelah itu, Mario pamit pergi kerja. Seperti biasa, sebelum masuk ke dalam mobil, dia mengecup dahi istrinya dan Karina akan mencium tangan suaminya.

"Hati-hati, Mas," ucap Karina saat sang suami akan masuk ke dalam mobil. Dia melambaikan tangannya dan dibalas Mario dengan lambaian tangan juga.

Supir melajukan mobil meninggalkan halaman rumah mereka. Mario memang selalu menggunakan supir apa lagi jika harus keluar kota.

"Pak, kita ke kota X aja, kerumah Zoya," ucap Mario.

"Baik, Pak," jawab Pak Ahmad.

Dengan tanpa banyak pertanyaan, Pak Ahmad melajukan mobil ke kota X yang memakan jarak tempuh sekitar tiga jam.

***

Selamat Siang. Mama datang lagi dengan novel terbaru. Mama mohon dukungannya untuk membaca tiap novel ini update. Dan mohon memberikan like dan komentar setiap habis membaca. Terima kasih. Lope-lope sekebon jeruk. ♥️♥️

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

mampir mam,,,nulisnya lagi ngantuk kah mam, sepertinya nama pemerannya banyak yang kebalik dari judul lain yah🤭✌✌

2024-12-26

3

Warni Tanjung

Warni Tanjung

majikan ku , mantan suamiku di hapus thor?

2024-12-26

1

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ᔑᵃʳᶦᙎᵃⁿᵍᶦ✨

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ᔑᵃʳᶦᙎᵃⁿᵍᶦ✨

hmmm... pernikahan 8 tahun bukan waktu yang sebentar.. apa yang sebenarnya terjadi dengan Mario sampai tega mengkhianati Istrinya dan pernikahannya, apa arti kebersamaan kalian selama 8 tahun🤔

2024-12-26

2

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Dua Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Bab Tiga Puluh Lima
36 Bab Tiga Puluh Enam
37 Bab Tiga Puluh Tujuh
38 Bab Tiga Puluh Delapan
39 Bab Tiga Puluh Sembilan
40 Bab Empat Puluh
41 Bab Empat Puluh Satu
42 Bab Empat Puluh Dua
43 Bab Empat Puluh Tiga
44 Bab Empat Puluh Empat
45 Bab Empat Puluh Lima
46 Bab Empat Puluh Enam
47 Bab Empat Puluh Tujuh
48 Bab Empat Puluh Delapan
49 Bab Empat Puluh Sembilan
50 Bab Lima Puluh
51 Bab Lima Puluh Satu
52 Bab Lima Puluh Dua
53 Bab Lima Puluh Tiga
54 Bab Lima Puluh Empat
55 Bab Lima Puluh Lima
56 Bab Lima Puluh Enam
57 Bab Lima Puluh Tujuh
58 Bab Lima Puluh Delapan
59 Bab Lima Puluh Sembilan
60 Bab Enam Puluh
61 Bab Enam Puluh Satu
62 Bab Enam Puluh Dua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam Puluh Empat
65 Bab Enam Puluh Lima
66 Bab Pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Dua Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Bab Tiga Puluh Lima
36
Bab Tiga Puluh Enam
37
Bab Tiga Puluh Tujuh
38
Bab Tiga Puluh Delapan
39
Bab Tiga Puluh Sembilan
40
Bab Empat Puluh
41
Bab Empat Puluh Satu
42
Bab Empat Puluh Dua
43
Bab Empat Puluh Tiga
44
Bab Empat Puluh Empat
45
Bab Empat Puluh Lima
46
Bab Empat Puluh Enam
47
Bab Empat Puluh Tujuh
48
Bab Empat Puluh Delapan
49
Bab Empat Puluh Sembilan
50
Bab Lima Puluh
51
Bab Lima Puluh Satu
52
Bab Lima Puluh Dua
53
Bab Lima Puluh Tiga
54
Bab Lima Puluh Empat
55
Bab Lima Puluh Lima
56
Bab Lima Puluh Enam
57
Bab Lima Puluh Tujuh
58
Bab Lima Puluh Delapan
59
Bab Lima Puluh Sembilan
60
Bab Enam Puluh
61
Bab Enam Puluh Satu
62
Bab Enam Puluh Dua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam Puluh Empat
65
Bab Enam Puluh Lima
66
Bab Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!