Sesosok mayat perempuan ditemukan di halaman belakang rumah kosong yang ada di depan rumahku.Mang Ujang yang biasa membersihkan rumah tersebut merasa ketakutan.
Berdasarkan hasil penyelidikan dari kepolisian ,sosok mayat wanita tersebut diperkirakan meninggal 7 hari yang lalu.Mayat tersebut hampir membusuk.
Namun ada kejanggalan di sana,terdapat bunga kamboja berguguran dan masih segar. Padahal tidak ada tumbuhan bunga kamboja di sekitarnya.
Siapa sebenarnya perempuan itu?Apa yang sudah terjadi sebelumnya? Bagaimana kasus ini dapat diselesaikan?
Yuk kita simak kelanjutan ceritanya!Semoga berkenan..
Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian dan alur cerita ,ini semua murni karangan author saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Rinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 32
Mas Jaka mau menikah?dengan siapa?setahuku tidak ada wanita lajang di desa ini!
Aku pun manggut-manggut sambil tersenyum.
Dalam perjalanan pulang,kuperhatikan mas Wirya banyak tersenyum.Sepertinya bahagia sekali.Dan dia tetap fokus menyetir dengan senyum manisnya.Jadi gemes deh!
***
"Arrggghh....!"
Akupun terbangun dari mimpiku.Sungguh mimpi yang sangat buruk.Kulihat jam di ponselku telah menunjukkan pukul 1 dini hari, aku segera ke kamar mandi dan mengambil wudhu untuk melaksanakan salat tahajud.
Mas Wirya? kulihat mas Wirya baru keluar dari kamar mandi.
"Ehh..dek Ana!Mau kemana?" tanya mas Wirya yang sepertinya juga kaget melihatku.
"Ambil wudlu mas!" jawabku langsung masuk ke dalam kamar mandi begitu Mas Wirya sudah berpindah tempat dari depan pintu kamar mandi.
Tak lama berada di dalam kamar mandi, aku pun keluar dengan keadaan yang lebih segar. Ternyata mas Wirya masih ada di luar, sepertinya sengaja menungguku.
"Kok masih di sini Mas.. mau ke kamar mandi lagi?" tanyaku basa-basi .Padahal aku tahu dia sengaja menungguku .
"Dek Ana mau salat tahajud kan?Jamaah yuk?" aku pun terperanjat dengan ajakan Mas Wirya, tapi kepalaku justru mengangguk tanda setuju.Tuh kan ...otak dan otot ku sudah tidak sinkron lagi.Duhh...
Jadilah kami salat tahajud jamaah di mushola belakang rumah.Romantis kan cuma berdua aja? Khusyuk nggak ya?
Setelah selesai sholat dan berdoa, kami pun kembali ke kamar masing-masing.
" Oh ya Mas, tadi aku mimpi buruk tentang Farhan!" kataku sambil berjalan menuju rumah.
" Jadi ..kamu teriak tadi karena mimpi? tadi aku ketuk pintu, tapi tidak ada sahutan!" kata mas Wirya.
"Masa sih? aku tidak mendengar apapun.Lalu bagaimana dengan Farhan? dulu waktu aku mimpi tentang Farhan yang meminta tolong, ternyata itu memang nyata. Bagaimana dengan sekarang ?"aku pun jadi khawatir dengan keadaan si Farhan.
"Dengan pagar pelindung itu ,seharusnya si Farhan aman.Karena tidak ada yang bisa menembus nya, bahkan Farhan pun tidak bisa keluar dari sana!" jelas mas Wirya.
"Kecuali.."
" kecuali apa Mas?"
Mas Wirya pun mengajakku segera masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa.Apa ada hal buruk dengan Farhan? aku jadi bertanya-tanya! jantungku berdebar tak karuan. Bagaimana kalau Farhan tidak bisa diselamatkan? kulihat mas Wirya buru-buru meninggalkan aku.
" Oh iya dek.. aku akan ke kamar ambil laptop, kamu tunggu aku di ruang keluarga saja! jangan lupa ke dapur dulu .Tolong buatkan aku kopi!Please..?" mas Wirya pun berlalu meninggalkan aku.Jadi buru-buru cuma minta dibuatin kopi?Hufft...
Ya sudahlah..segera aku menuju dapur untuk membuatkan mas Wirya kopi dan juga teh melati untuk sendiri biar hangat.
Aku membawa kopi dan teh melati di atas nampan dan juga biskuit sebagai camilan nya. Ternyata mas Wirya sudah duduk di atas karpet dengan menyalakan laptopnya diatas meja.
"Duduk sini dek.." mas Wirya memintaku duduk di sampingnya.Aku mengiyakan dan menyodorkan kopi buatanku pada mas Wirya. Mas Wirya pun menerimanya dan menyeruput kopi panas buatanku .
Ternyata mas Wirya melakukan panggilan video pada seseorang, tapi belum ada jawaban.Aku kembali menikmati secangkir teh melati dan biskuit enak itu. Sambungan pun terhubung.Tampak wajah seorang laki-laki ganteng yang umurnya kurang lebih hampir sama dengan mas Wirya.Namun wajahnya sayu,mungkin karena baru bangun tidur.
"Assalamualaikum mas bro!" suara berat dan serak terdengar dari earphone yang dipasang mas Wirya ke telingaku ,satu dari telingaku satu lagi di telinganya.
"Waalaikumsalam saudaraku..!" jawab Mas Wirya.Di layar hanya tampak wajah mas Wirya dan laki-laki itu yang bernama Farid.Ternyata mas Farid adalah teman mas Wirya waktu bekerja di Sumatera Utara dulu .Tapi aslinya teman pondokan Mas Wirya.Namun setelah menikah malah tinggal di Sumatera dan menetap di sana .
"Ada apakah sahabatku? tengah malam begini sudah ingin mengajak ngobrol! begadang kah? Sama dong! aku juga belum tidur nih !"Kata mas Farid.Ehh.. ternyata malah belum tidur.Aku pikir karena baru bangun tidur setelah direcoki mas Wirya.
"Maafkan diriku saudaraku yang terpaksa mengganggu aktivitas kamu di malam hari!" jawab mas Wirya.Ini sebenarnya mereka membahas apa sih? Aku nggak ngerti .deh! Ternyata hanya intermezo.
Tak lama mereka terlibat dalam obrolan serius,aku hanya menyimak saja.Semua yang dibicarakan antara mas Wirya dan mas Farid adalah tentang Farhan.Ternyata pagar gaib yang diberikan pada Farhan waktu itu ada campur tangan mas Farid dari jauh sana. Kok bisa ya? ternyata ilmu agama ku terlalu cetek. Gak ngerti masalah kayak gini.
Haruskah aku mondok seperti mas Wirya ,tapi aku sudah setua ini masih bisakah? kalau mas Wirya wajar,dia sudah mondok dari kecil. lagi-lagi aku menghela nafas panjang.
" Oke sob! Terima kasih atas informasinya, besok aku selesaikan dulu.Setelah itu aku kabari kamu kembali!" kata Mas Wirya menyelesaikan obrolannya dengan mas Farid. Aku hanya mengamati wajah manis mas Wirya dari samping.Mas Wirya pun tersenyum saat mengetahui aku terus aja memandangnya .
"Kenapa.. aku ganteng ya? Apa kamu sudah mulai jatuh cinta padaku?" tanya Wirya yang mendekatkan kepalanya padaku.Aku spontan mundur.
"Lebay.."jawabku.Mas Wirya pun tersenyum kembali.
" Besok kamu ada jam kuliah nggak Dek ?kalau nggak kita ke rumahnya Farhan !"kata Mas Wirya serius
"Ada kelas pagi Mas.." jawabku.
" Ya sudah besok pulang kuliah aja kita ke sana !Aku butuh bantuan Farhan untuk menyelesaikan kasusnya.Kamu istirahat aja sekarang, jangan lupa besok pagi telepon pak lurah atau si Jaka juga nggak papa." kata Mas Wirya mengingatkan.
" Oh ya ..Mas jaka! bukankah dia akan menikah besok?" kataku yang mendapat cibiran dari Mas Wirya.
"Ciee.. yang ditinggal nikah!" aku pun langsung memukul bahu Mas Wirya dengan keras.Dia tak sempat menghindar.Sakit tuh pastinya!Aku segera kabur meninggalkan Mas Wirya dan langsung menuju kamar.Tak lupa langsung mengunci pintunya takut ada penyusup.Hehe..
Keesokan paginya setelah sarapan aku langsung pamit berangkat ke kampus ,karena hari ini ada jadwal kuliah pagi.Seperti biasanya aku naik ojek ke rumah Yola dan langsung naik bis umum menuju kampus.
"Hai Ana ..barusan Mike chat aku, katanya hari ini jam kosong.Pak dosen ada urusan keluarga !"kata Yola begitu melihatku turun dari ojol di depan gerbang kampus.
" Oh ya.. benarkah? rencanaku hari ini akan ke kampungnya Farhan sepulang kuliah . Kamu mau ikut?" ajakku pada Yola.Kan kalau sampainya pagi bisa lebih lama di sana! sampai sore maksudnya..Dan ternyata disetujui sama Yola!Aku pun langsung menelpon Mas Wirya memberitahu maksud dan tujuanku.
