NovelToon NovelToon
Dmyth: Kembalinya Hantu Dari Hutan Terlarang.

Dmyth: Kembalinya Hantu Dari Hutan Terlarang.

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Menjadi NPC / Hari Kiamat / Evolusi dan Mutasi
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Jo Wira, pemuda yang dikenal karena perburuan darahnya terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kematian orang tuanya, kini hidup terisolasi di hutan ini, jauh dari dunia yang mengenalnya sebagai buronan internasional. Namun, kedamaian yang ia cari di tempat terpencil ini mulai goyah ketika ancaman baru datang dari kegelapan.

{Peringatan! Novel dewasa, pembaca di bawah umur disarankan untuk menjauh}

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. World of Terror

Di dalam goa sarang Harpy, ketegangan memuncak ketika kawanan Harpy mengepung pasukan Wira dari segala arah. Mereka melayang di udara dengan cakar tajam berkilat, batu besar siap dilempar, dan sebagian lainnya merapal sihir angin di telapak tangan mereka. Suara kepakan sayap dan desisan angin menambah intensitas suasana mencekam.

Pasukan Wira merasakan tekanan yang luar biasa. Para Kobold menggenggam senjata mereka erat-erat, Troll mempersiapkan perisai besar, sementara Kinta menyalak pelan seolah memberi peringatan.

Namun, di tengah situasi genting itu, Wira tetap duduk tenang di atas punggung Sumba. Sikapnya santai, seakan-akan tidak peduli dengan ancaman yang mengelilingi mereka.

Di sampingnya, Malika duduk dengan tenang, mata birunya bersinar tajam penuh perhitungan. Sementara itu, Kinta dan Sumba terlihat bosan, seolah yakin bahwa situasi ini bukanlah ancaman serius.

Dari atas lantai goa, Ratu Harpy bertengger dengan anggun. Ia mengepakkan sayap merah mudanya yang lebar, bersiap memimpin serangan. “Serang—” Namun, kalimat itu terpotong tiba-tiba.

**WHUUSH!**

Tubuh Ratu Harpy mendadak terasa dicekik oleh kekuatan tak terlihat. Matanya membelalak panik saat tubuhnya tertarik ke bawah dengan cepat, menuju tengah-tengah pasukan Wira yang sudah siap tempur.

"Ratu Harpy!" seru salah satu Harpy, suaranya dipenuhi kepanikan. Mereka semua terkejut. Turun ke tengah musuh adalah keputusan yang amat fatal dan tidak masuk akal.

Namun disisi lain, pasukan Wira seakan tahu jika itu bukanlah kesalahan ratu Harpy. Mereka telah melihat keadaan yang sama berulang kali, Itu adalah ulah Malika, yang menggunakan kekuatan telekinesisnya untuk menarik sang ratu.

"Bagus, Malika," ujar Wira dengan suara dingin. Ia melompat turun dari punggung Sumba, matanya memancarkan niat membunuh yang tajam.

Dengan isyarat singkat, tubuh Wira mulai memancarkan aura perak. **Wesi Yo Wesi** diaktifkan. Kulitnya menghitam seperti besi, otot-ototnya mengeras, meningkatkan kekuatan fisiknya secara signifikan. Ia menekuk lutut, lalu melesat ke udara dengan lompatan dahsyat.

**BOOM!**

Ledakan tanah terjadi di titik lompatan Wira. Debu dan pecahan batu beterbangan, menciptakan kepulan asap tebal. Tubuh Wira melesat seperti peluru, menembus udara menuju Ratu Harpy yang masih terkunci dalam kekuatan telekinesis Malika.

Ratu Harpy berusaha merapal mantra, tetapi tekanan yang tak terlihat membuat tubuhnya lumpuh. Sayapnya bergetar, namun tak bisa digerakkan.

‘Ini... berbahaya,’ pikirnya ketakutan saat melihat Wira mendekat dengan cepat.

**KEEEAAAAK!**

Jeritan nyaring melengking ketika telapak tangan Wira menembus dadanya dengan mudah. Darah menyembur dari mulut Ratu Harpy, tubuhnya kejang karena rasa sakit yang luar biasa.

“Aku memberimu kesempatan untuk bernegosiasi, karena kupikir kau cukup menarik,” ucap Wira dengan tatapan dingin.

**KEEEAAAAK!**

Jeritan Ratu Harpy semakin memilukan saat tangan Wira mencengkeram jantungnya yang masih berdenyut.

“Tapi takdir memilih berpihak pada Malika. Kristal di jantungmu akan membuatnya berevolusi lebih kuat.” Sebuah senyum samar terukir di wajah Wira.

Ratu Harpy sadar bahwa hidupnya telah berakhir saat melihat senyuman itu.

**JRAAS!**

Suara tulang yang retak dan daging yang terkoyak terdengar nyaring. Wira menarik jantung Ratu Harpy dari dadanya. Darah merah pekat menetes dari lengannya, sementara tubuh sang ratu mengejang untuk terakhir kalinya sebelum sayapnya jatuh lemas. Tubuhnya menghantam tanah dengan keras, tak bernyawa.

Keheningan menyelimuti seluruh goa. Pasukan Harpy yang menyaksikan kematian pemimpin mereka terdiam, mata mereka penuh ketakutan. Beberapa mulai mundur perlahan, sayap mereka bergetar ketakutan.

***

Wira menatap langit-langit goa, menyaksikan kepanikan yang melanda para Harpy setelah melihat ratu mereka terbunuh.

Berdasarkan pengalamannya di Paradox Relm, Wira tahu bahwa para Harpy tidak akan membiarkan orang yang telah membunuh pemimpin mereka keluar dari sarang dengan selamat. Mereka akan kehilangan akal, menyerang secara membabi buta. Tindakan sia-sia itu hanya akan berujung pada kehancuran total sarang Harpy .

“Jika mereka musnah, semua usahaku untuk sampai ke sini akan sia-sia belaka,” gumamnya.

Wira tidak ingin hal itu terjadi. Rencana membangun koloni Dungeon bergantung pada keberadaan Harpy. Sejak awal, alasan sebenarnya ia membantu Konjing mencari anaknya yang diculik Harpy adalah untuk menangkap dan memanfaatkan kaum manusia burung tersebut.

Ia tak peduli dengan imbalan berupa tungku lebur yang dijanjikan Konjing. Tanpa bantuan Kobold tua itu pun, Wira mampu membangun tungku lebur seorang diri.

“Aku harus mencegah mereka memasuki mode mengamuk.”

Cara terbaik untuk menghentikan amukan Harpy adalah dengan menunjukkan kekuatan yang tak terbantahkan. Jika mereka sadar betapa besarnya perbedaan kekuatan, keinginan mereka untuk membalas dendam akan hilang.

Raungan amarah kaum Harpy memenuhi udara, membuat pasukan Kobold merasa ketakutan, Wira dengan tenang membuka layar statusnya. Senyum tipis terukir di wajahnya.

“Sepertinya, aku harus menggunakan ini.”

Dia mengaktifkan sebuah skill yang namanya terdengar sangat berlebihan.

“World of Terror.”

Dalam sekejap, kegelapan pekat menyelimuti goa. Keheningan mencekam menggantikan suara hiruk pikuk. Udara terasa begitu berat dan menekan. Tak ada yang bergerak. Tak ada suara. Namun, Wira dapat melihat dengan jelas ketakutan yang mencengkeram setiap makhluk di sana.

‘Ini buruk, skill ini juga memengaruhi timku,’ pikir Wira, merasa khawatir akan keadaan ketiga peliharaannya. Dengan cepat, ia menghentikan skill tersebut.

Kegelapan sirna, dan keadaan kembali seperti semula. Namun, efek teror itu masih terasa. Semua makhluk, baik Harpy maupun Kobold, jatuh terkulai. Harpy yang sebelumnya terbang kini tergeletak di tanah. Tatapan mereka kosong, seakan-akan pikiran mereka telah hancur.

World of Terror menyerang mental korbannya, membuat mereka mengalami mimpi buruk berupa penyiksaan, kesedihan, dan kematian yang berulang-ulang tanpa akhir.

Di tengah suasana mencekam itu, Wira berdiri dengan tenang. Suaranya serak namun menusuk ketika ia memberi peringatan.

“Apa yang kalian lihat tadi adalah apa yang akan kalian rasakan secara nyata jika kalian berani melawanku.” Meskipun diucapkan pelan, setiap kata menggema di telinga mereka, memberikan ancaman yang nyata. Rasa takut tumbuh, membuat semuanya tunduk, bersujud di bawah kaki Wira.

***

Wira menatap dingin ke arah Harpy dan Kobold yang bersujud di hadapannya. “Apa yang kalian lihat tadi adalah apa yang akan kalian rasakan secara nyata jika berani melawanku.”

Meskipun suaranya pelan, setiap kata menggema di telinga mereka, menghadirkan ancaman yang tak terbantahkan. Rasa takut tumbuh di hati mereka, memaksa seluruh Harpy dan Kobold untuk tetap berlutut, tunduk di bawah kaki Wira.

Pandangan Wira menyapu kawanan Harpy yang gemetar. Ia menilai kekuatan mereka tak jauh berbeda dari para Orc yang pernah ia hadapi. Namun, satu sosok menarik perhatiannya, seekor Harpy dengan bulu berwarna oranye yang menyala samar di bawah cahaya goa.

‘Di Paradox Relm, setelah Ratu Harpy mati, Harpy terkuat akan naik menjadi ratu berikutnya. Jika aturan dunia ini sama, maka dia kandidat terkuat untuk posisi itu,’ pikir Wira sambil terus mengamati Harpy berbulu oranye itu.

‘Tapi, dalam situasi seburuk ini, apakah dia berani mengambil peran sebagai pemimpin bagi kaumnya yang terancam musnah?’

Seolah menyadari dirinya sedang diperhatikan, Harpy itu mengangkat kepalanya perlahan. Matanya yang penuh ketakutan bertemu pandang dengan Wira. Namun, secepat kilat, ia menunduk lagi dengan celana hingga dahinya membentur lantai.

Melihat itu, senyum tipis terukir di wajah Wira. ‘Tidak buruk.’

“Sekarang,” ucap Wira tegas, “siapa yang akan menggantikan ratu kalian? Kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan negosiasi, tanpa ada pertumpahan darah lagi.”

Seluruh Harpy saling berpandangan, kebingungan dan ketakutan. Biasanya, mereka akan saling bertarung mati-matian demi gelar ratu. Namun kali ini, tak ada yang berani mengajukan diri. Bayangan kekuatan Wira terlalu menghantui mereka.

Namun perlahan, Harpy berbulu oranye itu bangkit. Tubuhnya bergetar hebat, tapi ia memaksakan diri untuk berdiri tegak. Matanya masih memancarkan ketakutan, namun ada nyala tekad yang tak bisa diabaikan.

“Aku... aku bersedia menjadi ratu selanjutnya,” ujarnya terbata-bata, namun dengan keyakinan yang jelas.

Senyum Wira melebar. ‘Bukan hanya kuat, dia juga bertanggung jawab. Tidak ada yang lebih cocok menjadi ratu selain dia.’

“Bagus,” kata Wira mantap. “Bawa aku ke tempat di mana kita bisa berbicara dengan nyaman.”

1
Dwi Iraa
aku suka kalau wira udah serius. d tunggu bantai²nya👍👍 lanjut thor
Dwi Iraa
wah apakah ini akan ada adegan ranjang ama bibinya kok aku nyesal baca nya ya🤭
Dwi Iraa
ini baru wira tidak naif dan gampang rendah hati pada musuh apalagi orang yang tidak tau siapa tuannya
Dwi Iraa
bersih² di perusahaan kayaknya ini. ayo wira bantai aja yang ga bisa liat kedudukan seorang penguasa
Dwi Iraa
ingat itu sepupu bukan budak atau selirmu di dungeon😂😂😂
Dwi Iraa
lanjut thor gantung amat
Dwi Iraa
lagi thor aku makin suka novel ini. jangan tamat dulu belum kelar kayakya
Dwi Iraa
mantap hadiahnya langsung dengan panduannya
Dwi Iraa
siapakah dia? wanita yang katanya baru masuk. lanjut thor semangat
Dwi Iraa
nice bantai² aja
Dwi Iraa
wah minta jatah nihh🤭😂😂
Dwi Iraa
nice👍👍
Dwi Iraa
ciptaan baru
Orpmy
Welcome all
Dwi Iraa
lanjut thor.. makin kesini makin bantai²
Dwi Iraa
ok lanjut thor semangat
Dwi Iraa
bantai aja hahaha. sayang sekali wira ga ikutan padahal bisa jadi ramai pembantaian ini
Orpmy: Tugas Wira menjaga para betina yang ditinggal di Dungeon, /CoolGuy/
total 1 replies
Dwi Iraa
meski hanya satu chapter perhari asal ada updatenya. semangat thor untuk tahun barunya.
Dwi Iraa
akhirnya bisa baca lagi.. tetap semangat thor. tetap jaga kesehatan
Dwi Iraa: aku jarang koment thor. tapi tetap baca plus like.
Orpmy: akhirnya ada yang komen /Sob/
total 2 replies
Dwi Iraa
kebayang kan makan koki sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!