Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. First Journey
Tepat jam 7.30 Emma sudah selesai berkemas. Ia memakai sebuah tas besar untuk semua perlengkapannya dan sebuah tas kecil siapa tau di perlukan.
Emma membawa 2 buah tas yang berisi pakaian Sean yang di belikannya kemarin. Emma mengetuk pintu kamar Sean
" Masuk ! " nampak Sean sedang memakai gespernya, dasinya masih mengantung di bahunya
" Sean ini aku belikan Kau beberapa setelan pakaian santai dan dasi pesananmu " ucapnya lalu meletakkanya di samping tas Sean
" Mana... Coba kamu pakaikan dasinya " pintanya
Emma membuka salah satu tas tersebut, lalu mengeluarkan 3 dasi yang di belinya
" Kau mau pakai yang mana? " tanyanya
" Pilihkah saja , terserah "
Emma mengambil sebuah yang menurutnya cocok , Emma lalu mengalungkan dasi tersebut sambil berjinjit
" Kau tinggi sekali Sean " keluhnya kesulitan memakaikan dasi tersebut
Sean mengangkat Emma dan mendudukkannya di atas meja yang agak tinggi
" Sean apa yang kau lakukan, lepaskan! " Emma kaget sekali
" Nah begini pas kan ? siapa suruh kau pendek " olok Sean
Kini tinggi Sean dan Emma sejajar, Emma menarik dasi yang sudah di kalungkannya agar Sean mendekat.
Sean membuka kaki Emma agar Ia mudah mendekatinya, deg deg deg Emma sebenarnya kurang nyaman dengan posisi ini, namun mau bagaimana lagi
Dengan gesit Emma memakaikan dasi tersebut. Sean memandangi wajah cantik di depannya, begini kali ya rasanya punya pasangan .. ..ada yang masangin dasi, ada yang menemani di kamar... ucapnya dalam hati
" OK sudah selesai " ucapan Emma mengagetkan Sean yang sedang melamun. Entah keinginan dari mana yang membuat Sean mencium bibir Emma kembali. Setelah ia dan Emma berciuman pertama kali di restoran entah mengapa ia menginginkannya lagi dan lagi
Serangan dari Sean membuat Emma terhenyak sejenak, Tapi mengapa Tidak.. toh bukan dia yang memulai atau mengoda Sean. Emma membalas ciuman hangat dari Sean
Kletek..... bunyi pintu dibuka
" Boss.... tanda tangannya kurang..... " Billy terhenti melihat posisi keduanya yang......
Sedangkan Sean dan Emma kaget sekali mendengar suara Billy
Krik.. Krik.. Krik...
Oh tidak... ****** gue, ini sudah yang ke dua kali aku menganggu bos...
" Tidak jadi.... silahkan lanjutkan he he" bergegas Billy menutup pintu dan mengambil langkah seribu menunggu di meja makan
Emma segera mendorong pelan Sean, Ia lalu turun dari meja
" Bersihkan bibirmu sebelum ke bawah Sean " ucapnya lalu kembali ke kamarnya, sedangkan Sean jangan di tanya lagi bagaimana wajahnya merah padam karena menahan marah pada Billy
" Awas kau Billy, akan kubangun perusahaan di hutan amazon dan kukirimin kau kesana... sialannn....berapa kali kau merusak momenku " Sean mengumpat berkali-kali , habis sudah isi kebun binatang di absennya tak hilang juga kesalnya
Emma sampai lebih dulu di meja makan, dilihatnya Billy nampak pucat duduk tertunduk, Ia tersenyum geli . Tak lama Sean turun dengan wajah yang masih di tekuk, Ia lalu duduk di sebelah Emma, matanya melotot melihat Billy
Billy merasa merinding... kok rasa-rasa ada Hawa menyeramkan ya... ucapnya dalam hati
" Bos..... "
" Diam kau Billy.. jangan bersuara satu kata pun, aku sedang ingin memakan seseorang hari ini.. " ucapnya sambil memotong kasar telur dadar di depannya
Emma hanya bisa diam padahal dalam hati Ia tertawa geli melihat keduanya
" Emma ingatkan aku nanti kalau lawatan kita sudah selesai, untuk membuka cabang di pedalaman hutan amazon " ucap Sean
" Wah untuk apa membangun perusahaan di tengah hutan Sean? "
" Itu untuk mengirim Billy ke sana, biar pintar.. sudah 2 tahun menjadi sekretarisku tak juga pintar, sepertinya dia lebih cocok di hutan " ucap Sean serius
Billy terdiam... sepertinya sebentar lagi akan menangis
" Ya Tuhan cobaan apa lagi ini, mengapa aku selalu salah di mata boss hik.. hik.. hik.., Emma tolong aku, aku tak mau di kirim ke tengah hutan Amazon " Billy melirik Emma memohon pertolongan melalui tatapan matanya
Emma tersenyum melihat tatapan merana Billy
" Sudah habiskan dulu sarapanmu, tidak baik marah terus.. ini masih pagi muah, Billy itu masih terlalu muda mana paham dia " bisik Emma lalu mencium pipi Sean sekilas untuk meredakan kemarahan Sean
Sedikit ciuman di pipi Sean memang manjur, aura Sean berubah terlihat lebih tenang. Sean memiringkan wajahnya
" Sebelahnya belum... " pintanya
terpaksa Emma mencium pipi Sean yang sebelah lagi, Sean tersenyum senang lalu kembali makan
Giliran Emma sekarang yang menatap Billy sambil melotot
" Kau berhutang padaku... Billy ingat itu " ucapnya melalui tatapan matanya
" Terimakasih banyak.... aku akan membayarnya suatu saat... " balasnya dengan menyatukan kedua telapak tangannya
🦀🦀🦀🦀
Drama makan pagi sudah selesai, ketiganya kini sedang menuju Bandara . Jet mereka sudah menunggu. Sean masuk lebih dulu diikuti Emma dan Billy.
Emma mengamati interior di dalam Jet..cantik dan elegant sekali.. ah senangnya bisa jalan jalan walaupun sambil bekerja. Hal ini lah yang membuatnya melamarnya pekerjaan ini, bisa jalan-jalan ke berbagai daerah. Hobby Emma Sebenarnya traveling namun sejak menikah Ia malah tak pernah traveling kecuali saat bulan madu karena Arya tidak suka traveling.
Emma memasangkannya sabuk pengaman nya, tak lama para bodyguard juga masuk dan duduk di jet. 2 orang pramugara melayani mereka.
" Jangan katakan aku satu satunya wanita di jet ini Sean " tanya Emma
" Ya Emma kau adalah wanita di sarang penyamun " sahut Billy dari kejauhan
Di jet tak ada petugas wanita karena Sean yang melarangnya, pramugari selalu membuatnya marah .
Setelah 15 take off, Sean mengajaknya Billy dan Emma rapat .
" Cabang yang pertama kita datangi adalah Medan. Saham kita di sana Ada 57 % , kita datang tanpa mengabari terlebih dahulu. Bisa di bilang kita melakukan inspeksi mendadak " papar Billy
" Emma dan Billy nanti kalian berdua mengaudit keuangan perusahaan Sedangkan aku akan rapat dengan dewan direksi. Bekerja keraslah.. kuharap untuk cabang Medan bisa selesai dalam 2 maksimal 3 hari " ucap Sean
Dalam hitungan jam Jet sudah mendarat di Bandara. Para bodyguard memeriksa 3 mobil mewah yang mereka sewa selama berada di Medan. Khusus untuk Sean mereka memilih mobil anti peluru.
Ketiganya lalu masuk ke mobil setelah di persilahkan Suprie. Iring-iringan 3 mobil itu membelah jalan kota Medan yang padat, mereka menuju ke kantor PT. Kila cabang Medan.
5 menit sebelum sampai baru Billy menelfon direktur bahwa mereka sebentar sampai. Begitu telfon di tutup kehebohan segera terjadi di Kantor. Semua mempersiapkan diri menyambut kedatangan big boss mereka. Dewan direksi juga segera berkumpul.
Mobil sudah sampai di pintu masuk. Suprie membukakan pintu untuk Sean dan Emma. Direktur dan para karyawan menyambut mereka dengan berbaris di sepanjang pintu Masuk.
" Selamat datang tuan Sean, tuan Billy.. mengapa anda tidak mengabari sebelumnya.. ayo silahkan masuk " direktur gugup melihat wajah dingin Sean
Ketiganya memasuki kantor, semua mata menatap Emma. Setelah sekian tahun baru kali ini di rombongan Sean ada seorang wanita. Siapa wanita itu ? namun tak ada yang berani bersuara
Billy dan Emma langsung ke bagian keuangan sedangkan Sean ke ruangan rapat untuk melakukan rapat direksi. Sebelum berpisah urusan, Sean menarik pinggang Emma dan mencium pipinya di hadapan semua orang.
" Selamat bekerja baby... " bisiknya
See you next eps
Happy reading selalu