Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.
Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, akankah mereka bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Radiant Fruit 4
Perlahan dataran luas yang dipenuhi oleh rerumputan hijau berubah menjadi warna merah.
Mayat mulai berserakan dimana-mana, para Radiant nampaknya mulai agresif bergerak karena waktu yang semakin menipis.
"Tidak lama lagi,"pikir Kai menatap langit yang mulai meredup.
Kai menelusuri sekitarnya dan tidak dapat menemukan Asdeath ataupun Wirn dimanapun, bahkan dengan bantuan bayangan nya.
Kael dan Lira diarah yang berbeda juga tidak dapat menemukan Asdeath ataupun Wirn, dan memutuskan untuk kembali ke posisi awal.
Setelah ketiganya kembali ketitik awal, Kael, Kai, dan Lira saling bertukar informasi yang mereka temukan.
"Jadi…kita tidak menemukan Asdeath dan Wirn ya?"gumam Kael.
"Ya, bahkan dengan bayanganku untuk menelusuri lebih cepat dan memeriksa lebih jauh, aku tidak dapat menemukannya,"ucap Kai.
"Berapa lama lagi waktu yang tersisa?"tanya Lira.
"Mungkin 15 hingga 20 menit hingga buahnya matang dan dapat dipetik,"ucap Kai.
"Melihat bagaimana Wirn sangat menginginkan buah tersebut, ia pasti akan muncul saat waktunya sudah semakin menipis, dan mungkin Asdeath juga demikian,"gumam Kael.
"Ya, lihat dibawah sana,"ucap Kai menunjuk pada pertarungan yang semakin menjadi-jadi didataran luas itu.
"Mereka mulai agresif membuka jalan, lihat dikanan yang berjubah putih itu dari The Pure, yang dikiri dengan armornya masing-masing itu dari Sindikat Radiant, lihat yang didekat dari arah kita ini adalah Radiant dari berbagai fraksi atau organisasi kecil, mungkin seperti Radovile tapi sejauh kumemandang aku tidak dapat menemukan anggota Radovile."
"Kurasa Radovile tidak ingin memperebutkan Radiant Fruit karena kerugian yang mungkin terjadi"ucap Kai.
"Yang diutara sana?"tanya Kael.
"Itu dari fraksi Netral, mereka yang paling bervariasi, hanya dengan satu ciri itu saja kita bisa mengetahuinya."
"Itu yang didepan, orang dengan tombak emasnya yang memimpin dibagian Utara, itu adalah pemimpin fraksi Netral,"jelas Kai.
"Hu... yang mana?"ucap Kael tidak dapat menemukan orang yang dimaksud.
"Itu!"
"Mana?"
"Itu loh!"tunjuk Kai.
"…"Kael terdiam tidak dapat menemukan orang yang dimaksud.
"Ah sudahlah, kurasa tidak penting juga kamu mengetahuinya,"ucap Kai menghela nafas.
"Saat waktunya tiba aku pengen nyoba sesuatu,"ucap Kai
"Nyoba sesuatu?"tanya Lira
"Karena skillku bisa buat bayangan, mau coba ambil Radiant Fruitnya pake bayangan dan memakai skill Shadow Blink,"ucap Kai.
"Kalau berhasil kan gokil."
"Mataharinya sudah menghilang,"ucap Kael menatap kearah langit yang kini benar-benar gelap.
Matahari telah terbenam, kini langit benar-benar gelap. Di kejauhan, suara lolongan mutasi menggema bersahut-sahutan, dan saat itulah Radiant mulai menampakkan diri.
Lima titik cahaya menyala, masing-masing di Utara, Selatan, Barat, Timur, dan satu lagi di puncak dari pohon raksasa yang ada di tengah dataran itu. Buah tersebut terlihat seperti sebuah bola yang berwarna keperakan dengan semburat ungu pekat itu bersinar mencolok, aroma manis bercampur bau darah tercium di udara.
“Disana!” seru Kael menunjuk ke arah pohon tersebut, "Buahnya sudah muncul."
"Nyoba dikit ga ngaruh lah ya,"ucap Kai langsung mengerahkan bayangannya. Beberapa clone gelap menyelinap cepat di antara mayat, mutasi, dan radiant.
Saat bayangan Kai telah mencapai jarak yang sesuai, bayangan Kai menggunakan Shadow Blink.
Lira dan Kael mulai menatap ke sekitar, memeriksa kondisi sekitar, apakah mereka dapat menemukan Wirn dan Asdeath.
Disisi kanan pasukan berjubah putih, berkumpul. Mereka dipimpin oleh seseorang bermantel tebal yang terbuat dari bulu putih, didekat mereka juga ada orang-orang dengan jubah hitam dengan logo Black Feather dijubahnya.
The Pure mulai mengerahkan serangannya, mulai dari tembakan mesin api hingga kemampuan Radiant, mereka memusnahkan mutasi yang menghalangi jalan.
Namun sialnya, di sisi nya terdapat seekor mutasi tingkat 6, yakni Ratu Laba-Laba Kinora.
"The Pure ya,"gumam Kael menatap kearah mereka.
"Alih-alih merebut Radiant Fruit mereka sengaja memilih untuk memburu mutasi tingkat 6,"pikir Kael.
"Mereka mungkin mengincar jantung mutasi tingkat 6 sebagai ganti dari Radiant Fruit,"gumam Kael.
Mutasi tingkat 6 itu sebesar sebuah benteng, delapan kakinya menghantam tanah dan dapat menciptakan gelombang getaran skala besar.
“Serang dia!!” teriak pemimpin The Pure dengan jubah putih berbulunya disisi kanan, tidak berfokus pada Radiant Fruit dan memusatkan serangan pada mutasi tingkat 6.
Sedangkan orang-orang dari Black Feather yang berada disisi kanan mengabaikan fraksi The Pure dan semua mutasi, mereka menerjang mendekat kearah Radiant Fruit.
Namun, sekuat apapun Laba-laba itu diserang nampak tidak ada luka signifikan yang diterimanya.
Setiap gerakan kaki dan benangnya mampu memutuskan tubuh manusia dalam sekejap.
SHAAAA!!!
Laba-laba itu mengeluarkan jaringnya dalam ukuran yang luar biasa besar, menahan orang-orang dari The Pure.
Di sisi Barat, Sindikat Radiant tampil dengan brutal. Para Radiant dengan armor hitam perak mereka bergerak maju, dipimpin oleh seorang pria bertanduk merah, menerjang tanpa ampun setiap mutasi yang ada didepan mereka. Mereka mengandalkan kekuatan fisik dan Radiant Power destruktif dan segera buah terdekat diarah timur.
Sementara itu di sisi selatan, fraksi kecil berjuang sendiri-sendiri untuk mendekat ke arah Radiant Fruit. Walau terdapat juga beberapa fraksi kecil yang justru saling bertarung satu sama lain.
Kai mengendalikan bayangan menuju buah di puncak pohon tersebut, mengincar buah terjauh yang paling sedikit diincar.
“Hampir sampai…” gumam Kai mengontrol bayangan-bayangannya.
Tepat saat bayangan Kai hendak menyentuh Radiant Fruit di puncak, sebuah kilatan biru menyambar.
ZRAKKK!!!
Bayangan Kai seketika hancur tak tersisa. "Ck, kukira ini akan mudah"pikir Kai.
Sebuah mutasi tingkat 5 melompat tinggi keatas Puncak dan hendak mengambil buah tersebut.
Namun dari atas, sosok topeng tengkorak terjun bebas dari ketinggian yang tidak masuk akal.
"Itu!"tunjuk Kai.
"Itu Asdeath bukan?"tanya Kai.
Tangan Asdeath menggenggam sebuah sniper dan dengan gerakan terjun bebas ia menembak telak kearah tangan mutasi tingkat 5 tersebut dan menghancur lengannya dalam satu tembakan.
Kael dan Lira yang melihat aksi tersebut dari jauh sedikit ternganga, hanya perlu satu serangan untuk menghancurkan lengan mutasi tingkat 5, kekuatan sebesar apa yang dimiliki oleh Asdeath.
Belum sempat berpikir, ledakan di sisi kiri membuat semua menoleh.
Wirn menerobos kerumunan Radiant dan Mutasi, tubuhnya dipenuhi luka-luka, tapi mata itu membara tidak ingin melepaskan Radiant Fruit. Dia menghajar satu persatu Mutasi Tingkat 5 yang ada di depan nya dan jika ada celah ia akan meninggalkan mutasi-mutasi itu dan fokus mendekat.
Ia bergerak cepat hampir setara dengan pria bertanduk yang memimpin Sindikat Radiant. Hendak mencapai buah dibagian kiri, Wirn gagal mendapatkannya dan buah tersebut berhasil diambil oleh pria bertanduk.
Menyadari siapa sosok yang ia hadapi, Wirn tidak mengambil resiko dan melompat keatas puncak pohon tersebut.
disisi fraksi netral di utara yang dipimpin pria bertombak emas, mereka mulai bergerak.
Dalam sekejap, pasukan Netral membersihkan area utara dan berusaha merebut satu buah di sana.
Pertarungan sengit terjadi diutara antara fraksi Netral dengan ribuan mutasi tingkat rendah, puluhan mutasi tingkat 4, dan beberapa mutasi tingkat 5
Kai menghela nafas dan kembali menatap sekeliling.
Situasinya sungguh berantakan, para mayat berserakan, darah mulai menggenang, beberapa Radiant mulai terbunuh, jeritan terdengar begitu juga dengan lolongan mutasi.
“Kalau begini sih, kita nggak akan dapat apapun,” gumam Kai.
“Lupakan aja perihal Radiant Fruit, kita belum sekuat itu untuk bisa merebutnya, lagi pula kita hanya berada di fraksi kecil,"tegas Lira.
Kael mengangguk, "ga seburuk yang terlihat, kita bisa looting mayat monster kan? yang lain sibuk dengan Radiant Fruit, ini kesempatan untuk mengambil jantung-jantung yang berharga."
“Ga buruk juga, kalau gitu kalian berkeliling untuk looting sejenak dan setelah selesai kita berkumpul lagi disini."
"Gua akan pergi ke Asdeath untuk kasih hadiah titipan ini (hadiah dari Trovan),"ucap Kai.
Kael dan Lira mengangguk, Kai kemudian segera mengaktifkan kloningannya dan bergerak.
Langit perlahan semakin hitam dan Radiant Fruit hanya tersisa dua, bagian kiri telah terambil, kanan juga oleh Black Feather, dan diutara berhasil direbut oleh fraksi netral.
Disisi Puncak, terdapat Wirn dan Asdeath, dan Kael memanfaatkan kesempatan ini untuk mengumpulkan jantung mutasi tingkat 3 atau 4 sebanyak mungkin.
"Di Trovan kita hanya mendapatkan beberapa jantung, padahal jantung yang mereka miliki pasti sangat banyak"gumam Kael.
"Menjarah sendiri dan menyimpan nya sendiri terdengar lebih menguntungkan."
Dipuncak sana, Asdeath menatap Wirn.
"Maaf Bro, buah ini milikku, pergilah"ucap Asdeath.
"Buah diselatan, akan segera terambil oleh mutasi tingkat 5 yang kemudian berubah menjadi tingkat 6, aku pasti akan telat untuk mengambil nya jika beralih ke sana,"pikir Wirn.
"Diantara pesaing lain yang mendapatkan buah ini, hanya Asdeath yang paling lemah."
"Bagaimanapun caranya, merebutnya dari asdeath adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan buah ini."
"Aku tidak ingin melakukan ini, tapi bagaimana pun caranya aku harus mendapatkan buah ini, ini adalah satu-satunya kesempatan yang tersisa,maaf"ucap Wirn didalam hati dan pikirannya menatap Asdeath dengan tatapan buasnya seakan-akan ia siap menerjang kapanpun.