Akibat menentang restu, Kamila harus menanggung derita yang dilakukan oleh orang-orang suruhan Hendro yang merupakan Ayah dari Bayu kekasihnya.
Tidak main-main dengan ancamannya, Hendro tega menyuruh sejumlah orang menoda! gadis yang baru berusia 18th itu. Dan sialnya lagi, karena peristiwa itu, Kamila hamil dan tidak tau benih siapa yang ada dirahimnya.
Lalu bagaimana nasib Kamila selanjutnya dan bagaimana sikap Bayu saat mengetahui Kamila hamil anak orang lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memutar Balikkan Fakta
Kamila mulai merasa lemas karena mulutnya terus dibekap oleh Pak Mursan. Dan disaat Kamila merasa putus asa, tidak memiliki lagi harapan tiba-tiba pintu terbuka dengan lebarnya.
BHRAAKKK!
"Apa yang sedang kalian lakukan!?" teriak Ibu Royani melihat Kamila berada dalam dekapan sang suami dengan posisi membelakangi.
Merasa panik, Pak Mursan langsung mendorong Kamila menjauh darinya.
Sementara Kamila hanya menundukkan kepala tak tahu harus bahagia karena selamat dari niat bejat Pak Mursan atau sedih Ibu Royani menjadi salah paham padanya.
"Bapak tidak bohong Bu, tadi Kamila teriak minta tolong, makanya Bapak datang kesini, kirain Bapak dia kepleset atau kenapa, tapi pas Bapak masuk tiba-tiba Kamila menutup pintu dan langsung memeluk Bapak. Dia bilang mumpung Ibu gak ada." jelas Pak Mursan mencoba meyakinkan sang istri.
Mendengar itu Kamila hanya menggertakkan gigi sambil menggelengkan kepala. Sesuai perkiraannya jika Pak Mursan akan memutar balikkan fakta dan membuat Ibu Royani lebih percaya padanya.
"Jika Ibu tidak yakin, Bapak ada kok buktinya," ucap Pak Mursan kemudian.
"Bukti, bukti apa yang dibicarakan?" batin Kamila.
"Sebentar," Pak Mursan keluar dari kamar mandi dan mengambil ponsel di atas nakas. Sementara itu, Ibu Royani menatap Kamila dengan rasa kesal penuh curiga.
"Ibu lihat ini, sejak hari pertama dia bekerja disini dia sudah hamil," ucap Pak Mursan menunjukkan ponselnya yang memperlihatkan video Kamila tengah muntah-muntah di kamar mandi.
"Kamila muntah-muntah kan belum tentu hamil Pak, bisa saja kan dia hanya masuk angin, lagian jika Kamila benar hamil ketika saat pertama kali datang, apa hubungannya dengan Bapak, berarti itu membuktikan jika bayi itu bukan anak Bapak dong." jawan Ibu Royani yang masih berpikir realistis.
"Sudah ku duga, Ibu pasti tidak akan percaya padaku, makanya aku sudah siapkan bukti lainnya." Pak Mursan mencari-cari bukti yang ia maksud, di galeri ponselnya. Setelah ketemu, Pak Mursan kembali menunjukkan ponselnya pada dan istri.
"Sekarang kamu lihat ini."
Ibu Royani mulai melihat video yang Pak Mursan tunjukkan. Dalam video Kamila terlihat meminum obat lalu mengajak bayinya bicara sambil mengusap perut.
"Oke, sekarang anggap saja masalah Kamila hamil terbukti, tapi apa hubungannya dengan kita, yang jadi masalah adalah, kenapa Bapak berduaan bersama Kamila, dikamar mandi lagi."
"Itulah masalah sesungguhnya,"
Ibu Royani dan Kamila mengernyitkan kening, tidak paham apa yang coba ingin Pak Mursan katakan.
"Maksud Bapak?"
"Ibu, Kamila datang dari kampung sudah dalam keadaan hamil sementara di KTP masih gadis, Ibu tau apa itu artinya?"
Ibu Royani menggelengkan kepala, masih belum paham maksud Pak Mursan.
"Ibu, itu artinya dia hamil diluar nikah."
"Ya, lalu?"
"Kenapa ibu masih belum paham juga, dia hamil diluar nikah, dan mungkin tidak tahu siapa Ayah bayi itu makanya dia berusaha jebak Bapak. Dan tidak perlu ditanya lagi setelah Bapak masuk perangkapnya dia pasti akan meminta Bapak tanggungjawab supaya bayi itu memiliki Ayah."
Mendengar itu, Ibu Royani menatap Kamila dan mulai meragukannya.
"Itu tidak benar," ucap Kamila membela diri.
"Apa kehamilan mu juga tidak benar!?" tanya Ibu Royani dengan nada sinis, seakan rasa sayangnya pada Kamila selama ini telah hilang seketika.
"Maafkan aku Bu." saut Kamila menundukkan kepala.
"Hegh! jadi benar kamu hamil." kali ini Ibu Royani berkata dengan sini. Bukan hanya terlihat marah, tapi ibu Royani juga terlihat kecewa karena hal sebesar itu Kamila tidak mengatakan padanya.
"Apa kamu lari dari kampungmu dan pindah ke sini karena ingin menyembunyikan kehamilan mu dari keluarga dan tetangga mu!?"
"Ya." jawab Kamila singkat, tanpa bisa lagi menyangkal apa yang Ibu Royani katakan.
"Ibu dengar sendiri kan, semua yang kukatakan terbukti benar, aku tidak pernah berbohong," ucap Pak Mursan semakin menghasut istrinya.
"Semuanya benar kecuali tuduhan Pak Mursan yang kukatakan jika aku merayu dan menjebaknya. Yang sebenarnya Pak Mursan lah yang...." Kamila mencoba membela diri setelah tadi hanya diam saja atas tuduhan Pak Mursan kepadanya. Tapi belum selesai menjelaskan, Pak Mursan sudah memotong ucapannya.
"Sekali pembohong akan tetap jadi pembohongan!" hardik Pak Mursan yang mulai merasa panik, khawatir sang istri lebih mempercayai Kamila.
"Sayang... kenapa kamu diam saja, apa kamu akan lebih percaya orang asing daripada suamimu sendiri?"
Ibu Royani masih diam tak berkata-kata, hanya menatap suaminya seolah menacari kejujuran didalam matanya.
Bersambung...
biarkan saja,, suka suka Lo deh Defandra mau ngapain. Yg penting Kamila dan anaknya aman untuk saat ini.
lanjut mbak Noor
Harus nya DEFA lebih obyektif mengembangkan penyelidikan jangan hanya Kamila saja yang dia salah kan
supaya bisa mengarah ke bapak walikota zalim itu
ada kacang dibalik peyek 😊