NovelToon NovelToon
Kultivasi Raja Bayangan Jilid 2

Kultivasi Raja Bayangan Jilid 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:181.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: secrednaomi

*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 27 — Restoran Angsa Langit

Pria berotot berusaha menarik tangannya namun ia kesulitan saat tangan Liu Yuwen mencengkram kepalan tangannya. Jantung pria berotot berdetak cepat ketika senyuman lebar terbentuk dari bibir Liu Yuwen, ia merasa sangat terancam.

"Apa yang kalian tunggu, cepat bantu aku-!" Jerit Pria berotot itu.

Merasa tidak bisa menang dari Liu Yuwen, pria berotot itu berteriak ke arah para kerumunan. Tak lama kemudian ada empat orang yang memisahkan diri.

Empat orang itu adalah kultivator Alam Raga seperti pria berotot, melihat rekannya dalam kesulitan, mereka segera mengeluarkan senjata masing-masing lalu bergerak ke arah Liu Yuwen sambil mengayunkan senjatanya.

Liu Yuwen melepaskan kepalan tangan pria berotot itu sebelum menghindari serangan mereka, keempatnya bekerjasama menghadapi Liu Yuwen namun setelah beberapa waktu, tidak ada serangan dari mereka yang berhasil mendaratkan luka di tubuh sang pemuda.

Pria berotot tak tinggal diam, dia merasa percaya diri setelah dibantu empat rekannya. Bersama yang lain, ia ikut menyerang Liu Yuwen bersama-sama.

Liu Yuwen tidak langsung menyerang balik, ia memikirkan cara agar konflik ini berlangsung dengan cepat dan tidak terlalu menarik perhatian.

Liu Yuwen bisa saja melumpuhkan atau menghabisi lawan-lawannya dengan mudah namun itu akan membuat kekuatannya diketahui orang lain. Liu Yuwen mengetahui bahwa selain warga biasa di kerumunan itu, ada beberapa kultivator yang bersembunyi dan sedang menonton dirinya sambil berusaha membaca kemampuannya, apalagi beberapa dari mereka tidak memiliki niat baik pada Liu Yuwen.

"Sial! Ternyata kemampuannya setinggi ini..."

Saat Liu Yuwen sedang berpikir, disisi yang berbeda pria berotot itu terkejut melihat kemampuan Liu Yuwen.

Meski terlihat sedang melamun, Liu Yuwen mampu menghindari semua serangan lima lawannya dengan mudah. Melihat Liu Yuwen tidak menyerang balik, membuat pria berotot dan rekan-rekannya kebingungan.

"Sampai kapan kau terus menghindar, apa kau sedang meremehkan kami?!" Pria berotot itu berkata dengan geram.

Lamunan Liu Yuwen terpecah mendengar kemarahan pria berotot itu, seketika senyumannya menjadi lebar. "Tidak, aku hanya sedang berpikir bagaimana cara aku bisa menghabisi kalian disini."

"Kau-!"

Pria berotot itu semakin murka, dia mengangkat kedua tangannya ke atas sebelum menghantamkannya kuat-kuat ke arah tanah.

Suara dentuman terdengar keras diikuti tanah yang bergetar hebat, pukulan kuat yang dilapisi qi itu menghasilkan debu yang lumayan ke sekitarnya.

Ketika debu itu menghilang, tidak ada lagi Liu Yuwen di sana. Pria berotot bersama rekan-rekannya tampak terkejut melihat Liu Yuwen tiba-tiba sudah menghilang.

"Kemana dia pergi?"

Pria berotot itu menoleh ke sekelilingnya, khawatir Liu Yuwen akan menyerang mereka secara sembunyi-sembunyi namun sesudah beberapa waktu, pemuda itu tidak muncul juga.

Ji Yuanyin yang menonton dari kejauhan tak kalah kebingungan menyaksikan hal tersebut, ia mencari-cari keberadaan Liu Yuwen saat tiba-tiba ia merasakan ada tepukan di pundaknya.

Jantung Ji Yuanyin berhenti sejenak dan hampir melompat dari posisi duduknya, ketika ia menoleh, Yuanyin menemukan Liu Yuwen sudah berada di sampingnya.

"Senior?!"

Wajah cantik gadis itu tampak pucat, ia mengelus dadanya yang nyaris melompat sementara Liu Yuwen tertawa kecil dengan reaksi Yuanyin.

"Kita pergi, hari semakin siang, kita harus cari penginapan secepatnya sebelum malam."

Yuanyin membuka tutup mulutnya, ingin berbicara sesuatu sambil menoleh ke arah kerumunan sebelumnya.

"Tapi Senior, mereka bagaimana?" Tunjuk Yuanyin pada pria berotot yang kini celingukan tak menentu arah di kerumunan tersebut.

"Tidak perlu dipikirkan, sejak awal aku hanya ingin membantu gadis sebelumnya, kini mereka sudah aman, aku tidak perlu menyelesaikan masalah ini sampai tahap pembunuhan."

Pria paruh baya yang sebelumnya dipalak oleh kultivator aliran hitam juga telah melarikan diri sejak tadi. Liu Yuwen merasa sudah cukup masalah ini selesai.

Liu Yuwen bisa melihat Yuanyin tampak tidak puas dari raut wajahnya meski gadis itu berusaha menyembunyikannya dari Liu Yuwen. Tanpa berbicara lagi, Yuanyin menggerakkan kudanya kembali sementara kerumunan tak jauh darinya perlahan membubarkan diri.

***

"Maaf Tuan, penginapan disini sudah penuh..."

Alis Liu Yuwen terangkat, ini sudah kelimanya kalinya ia mengunjungi penginapan namun semua dari mereka mengatakan alasan yang sama yaitu kamar mereka telah penuh.

Sambil menahan kekecewaan, Liu Yuwen keluar dari penginapan itu dan naik ke kereta lagi.

Yuanyin yang sejak tadi menunggu di kereta tidak perlu bertanya saat ekspresi Liu Yuwen menjawab semuanya.

"Sepertinya memang sedang banyak pengunjung yang datang ke kota ini." Liu Yuwen menghela nafas perlahan sambil menggaruk kepalanya.

"Apa kita harus mencari penginapan lagi?"

"Ya, kita tidak bisa tidur di jalanan kota."

Liu Yuwen mungkin tidak masalah istirahat di luar namun tidak bagi Yuanyin, selain karena dia wanita, paras cantik gadis itu bisa mengundang banyak masalah apalagi untuk para pria hidung belang.

Di kota besar, kejahatan sering banyak terjadi khususnya ketika malam hari, Liu Yuwen tidak ingin Yuanyin dalam bahaya.

Keduanya lalu melanjutkan mencari penginapan selanjutnya, hingga matahari hendak tumbang di ufuk barat, nyatanya keduanya belum menemukan kamar yang kosong.

"Sepertinya memang sedang terjadi sesuatu di kota ini?"

Liu Yuwen jadi teringat perkataan pedagang sesaat keduanya akan memasuki Kota Avion, kultivator di kota ini sangat banyak hingga mudah ditemui di berbagai distrik, jumlah mereka bahkan hampir menyamai warga biasa.

Dari pengalaman hidup Liu Yuwen, kejadian seperti ini biasanya akan terjadi peristiwa yang sangat besar.

"Kuharap ini hanya dugaanku saja." Gumam Liu Yuwen.

"Senior, apa sebaiknya kita mengisi perut dulu." Alasan Yuanyin berkata demikian karena kereta mereka kebetulan melewati sebuah tempat makan yang bernama Restoran Angsa Langit.

Fokus mencari penginapan membuat Liu Yuwen lupa bahwa mereka belum mengisi perut semenjak menginjakkan kaki di kota ini.

Liu Yuwen tersenyum lalu menyutujui saran Yuanyin, keduanya memberhentikan kereta di dekat restoran sebelum turun dan masuk ke dalam.

Aroma masakan adalah yang pertama kali Liu Yuwen dan Yuanyin cium saat memasuki restoran empat lantai tersebut, masakan dengan bumbu yang khas terasa menggugah selera bagi mereka yang lapar.

Liu Yuwen menaikan alisnya, ia merasa aroma masakan di restoran ini tidak asing baginya namun Liu Yuwen tidak bisa mengingatnya dengan jelas.

Keduanya kemudian duduk di salah satu meja yang kosong, meski restoran yang besar, tetapi di lantai pertama hanya beberapa pelanggan yang datang.

Biasanya restoran besar seperti Angsa Langit seperti ini buka di sore hingga malam hari, Liu Yuwen menebak restoran dikunjunginya baru buka beberapa menit yang lalu sehingga wajar pelanggan mereka masih sedikit.

Tak lama kemudian ada pelayan yang menghampiri meja keduanya, Liu Yuwen terkejut ketika menemukan pelayan itu memiliki rambut perak dan telinga yang runcing.

Kedua ciri fisik ini biasanya terlihat oleh satu ras saja yaitu Ras Elf.

"Tuan, apakah itu anda?"

Pelayan itu nyatanya tak kalah terkejut melihat Liu Yuwen, meski ini pertama kalinya mereka bertemu, namun keduanya merasakan bahwa energi kehidupan mereka saling terhubung.

1
Saifuloh Oting
sangat menarik cerita nya...
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
mantaaaaaappp👍👍
Zainal Arifin
joooooooossss
Ahmed Ilham
gas pollll
Ahmed Ilham
lanjut lanjut
Yuko.
ketemu juga Elf nya
Yuko.
wah
y@y@
⭐👍🏿👍👍🏿⭐
Dianrp
yuk up teratur thor
Zainal Arifin
join joooooooossss
Andbie
oh sepertinya ras elf yang pernah ditolong bang yuwen
Miffta Paytren
lanjutkan
Miffta Paytren
mantap
Wahab eddy
Lanjut Thor Semangat
Bambang Poedjijono
👍👍👍👍
Bambang Poedjijono
👍👍👍👍
saniscara patriawuha.
nahhhhh lohhhhh.....
saniscara patriawuha.
gasssss pollll manggg liuuuu......
Yuko.
sudah saya duga, alurnya akan selalu seperti ini./Smile//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!