Seorang gadis muda yang masih kuliah serta bekerja sebagai Dokter termuda di Rumah Sakit, Karena harus menerima perjodohan dari sang Papa demi kerja sama perusahan Xavier kalau tidak menerimanya Alexa akan diusir dari rumah. Hanya masalah sepele dengan terpaksa Alexa menerima perjodohan itu serta mengajukan syarat untuk kedua orang tuanya.
"Baik, aku menerima perjodohan ini.. namun kalian harus bisa menyetujui syarat dariku," ucap Alexa tegas dihadapan keluarganya dan keluarga Xavier yang datang untuk melamar Alexa.
Pemuda itu Alvaro anak kedua dari Tuan Alex dan Almira , Alvaro mengalami kecelakan hebat hingga membuat kedua kakinya lumpuh total. Ia juga terpaksa menerima perjodohan dari kedua orang tuanya demi mencapai tujuannya.
apa syarat yang diajukan oleh Alexa kepada orang tuanya? dan apa tujuan Alvaro sebenarnya?
ikuti kisahnya yuk💙
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novan Fardhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Selamat Membaca💙
⬇️
⬇️
⬇️
Suasana sore hari yang sangat cerah sinar matahari masih menampakan sinarnya. Seorang pemuda tengah duduk di kursi roda sambil menikmati secangkir kopi tak lupa menikmati udara di sore hari sejenak merilekskan pikirannya.
"Siapa sebenarnya yang memanggilmu sayang? Kenapa terasa begitu intim panggilan itu?" gumam pemuda itu yang masih terngiang panggilan itu.
"Apa lebih baik aku mengungkapkan perasaanku padanya saja? Atau lebih baik begini... Arghh! Sial! Kenapa cinta serumit ini?" Alvaro mengacak rambutnya dengan kasar.
Ya pemuda itu adalah Alvaro yang masih bimbang dengan perasaannya. Sudah hampir seminggu ia mendiami Alexa istrinya hanya karena masalah sepele. Bahkan Alexa juga tidak mengatakan apapun tentang seseorang yang menelponnya.
Tapi semua itu tak membuat Alexa melupakan tugasnya merawat Alvaro. Dalam diam Alexa terus mengobati kedua kakinya bahkan selalu rutin mengingatkan untuk berendam obat herbal.
"Sudah waktunya untuk berendam." ujar Alexa dingin bahkan enggan menatap wajah Alvaro.
Alvaro mendengar suara Alexa segera membalikan badannya. Dan sekarang ia dapat melihat wajah cantik Alexa yang sedang mempersiapkan baju ganti miliknya.
"Apa kau tuli? Sudah waktunya berendam. Jika kelamaan khasiat obat itu akan menghilang!" ketus Alexa yang merasa Alvaro sangat lelet saat disuruh berendam.
Entah apa yang sedang dilakukan oleh Alvaro akhir-akhir ini begitu lamban saat disuruh berendam agar cepat proses pemulihannya.
"Ya.. Ya .. Bisakah kau membantuku melepaskan celanaku ?" pinta Alvaro dengan nada melas. Ia ingin berbaikan dengan Alexa. Sudah tidak tahan seminggu di diamkan begitu saja.
Alexa memutar bolanya dengan sangat malas. Terpaksa membantu suaminya itu dengan sangat telaten dan sabar Alexa menuntun Alvaro ke dalam bathtub.
Sambil menunggu Alvaro berendam tak lupa ia meresepkan beberapa obat untuk diminum. Brian yang sudah berada di dalam kamar Alvaro juga ikut menunggu. Karena Alexa memintanya untuk mengawasi jika perlu bantuan.
"Kenapa kau datang kemari?" tanya Alvaro ketus saat melihat Brian sudah duduk di depannya.
"Nona Alexa yang menyuruhku datang kemari." jawab Brian enteng.
"Harusnya kau menolak biarkan dia yang membantuku!" kesal Alvaro karena Brian selalu saja menurut jika Alexa memberi perintah.
"Ingat bos! Jangan macam-macam padaku atau ku bongkar semua rahasiamu pada Nona!" ancam Brian dengan menggunakan rahasia Alvaro di masalalu.
"Sialan! Dasar asisten tengik!" umpatnya dengan sangat kesal. Akhirnya mau tak mau Alvaro menurut saja. Ia tidak ingin Alexa mengetahui rahasia di masa lalunya.
"Setelah berendam coba latihan berdiri dibantu oleh asistenmu, aku akan selalu mengawasimu!" uca Alexa tegas. Lalu pergi meninggalkan kedua pria itu.
"Kau lihat! Nona mudamu itu sangat kejam! kakiku ini lumpuh bagaimana cara untuk berdiri di gerakan saja sangat susah!" gerutu Alvaro tanpa sadar ia mengerakkan kedua kakinya.
"Ehh .. Kakiku bisa bergerak! Lihatlah jemari kakiku perlahan bergerak." Alvaro kegirangan saat jemari kakinya bergerak.
Brian langsung menoleh ke arah kedua kaki Alvaro dan benar saja jemari kakinya bergerak. Sungguh keajaiban yang luar biasa, dan artinya Alvaro memiliki kesempatan untuk sembuh. Ia tidak menyangka ternyata Nona Alexa benar-benar membawa berkah dalam kehidupan tuannya.
Sudah 2 tahun penantian itu akhirnya merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
"Akhirnya penantian tuan tidak sia-sia. Nona Alexa sungguh menakjubkan. Tapi Tuan apa anda tidak merasa aneh dengan Nona?" Brian membuka suara karena selama ini yang ia ketahui Alexa hanya seorang mahasiswa bukan seorang dokter ataupun ahli medis.
Alvaro merasakan hal yang sama. "Kau benar Bri.. Sepertinya kita harus menyelediki siapa sosok dari istri bar-barku ini."
"Aku akan menyelidiki latar belakang Nona Alexa yang sebenarnya. Pasti banyak rahasia yang dia sembunyikan Tuan," Firasat Brian yang mengatakan.
"Hm sepertinya istriku ini bukan gadis biasa seperti di data yang kemarin Mama berikan." Alvaro tersenyum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Nampak kini Alexa sedang menemui kakak angkatnya Charlie di sebuah cafe. Ia sengaja meminta Charlie untuk datang karena ada hal yang penting. Setelah memasrahkan Alvaro pada Brian. Alexa pergi tanpa seijin suaminya karena ia malas berdebat.
"Bagaimana kabarmu dik?" tanya Charlie dengan menatap wajah cantik Alexa.
"Aku sangat baik!" jawabnya.
"Apa suamimu sudah tahu jika kamu berada disini?"
Alexa menggeleng dengan cepat. Charlie melihat itu hanya bisa tersenyum.
"Ada perlu apa? Kenapa meminta Kakak datang kemari?" Charlie bertanya kembali.
Terlihat Alexa menghela nafasnya dengan sangat berat. Ia tidak tahu harus mengatakannya mulai dari mana.
"Aku ingin kakak membantu menyelidiki orang ini." ucap Alexa dengan memberikan selembar gambar foto yang sudah usang.
Charlie mengambil foto itu, ia nampak mengernyitkan dahinya seperti merasa familiar dengan foto itu.
"Darimana kamu mendapatkan foto ini? Dan siapa di dalam foto ini?" Charlie memberondong banyak pertanyaan pada Alexa.
"Kenapa akhir-akhir ini kakak banyak bicara seperti ibu-ibu yang bergosip!" sewot Alexa.
"Jawab dulu pertanyaan kakak, Lexa!" pinta Charlie dengan lembut.
Akhirnya Alexa pun menjawab pertanyaan dari kakak angkatnya itu." Di dalam foto itu ada 4 orang. 1 wanita, 2 bayi kembar 1 anak laki-laki. Dan wanita itu bernama Hanum Wijaya istri dari Gibran Laksamana."
Deg
"Kenapa Alexa bisa mengetahui nama ibu? Apa ia tidak tahu jika di dalam foto itu adalah aku dan 2 adik kembarku"batin Charlie.
"Memangnya ada masalah apa dengan wanita di dalam foto itu?" Charlie mencoba bertanya pada Alexa kenapa menanyakan perihal ibu kandungnya.
"Tidak ada! Alvaro mengatakan jika wanita itu adalah ibuku, dan bayi didalam gendongannya pasti aku dan kembaranku. Dan satu lagi ini pasti kakak laki-laki." jawab Alexa.
"Kakakmu sudah ada didepan mata adik" batin Charlie yang berusaha menahan bulir air matanya agar tidak terjatuh.
Charlie menatap wajah Alexa penuh kasih dan kerinduan. Ingin sekali memeluknya dan mengatakan jika kakak yang dia bicarakan sudah di depan mata. Namun semua itu tidak mungkin bisa terjadi. Sebelum Charlie menyelesaikan tugasnya.
☆bersambung☆
Jika ada kesalahan dalam penulisannya silahkan koreksi didalam komentar🥰
malah dia yang kena sendiri 😅