NovelToon NovelToon
Penyesalan Zenaya

Penyesalan Zenaya

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan
Popularitas:470.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim O

Kehidupan Zenaya berubah menyenangkan saat Reagen, teman satu kelas yang disukainya sejak dulu, tiba-tiba meminta gadis itu untuk menjadi kekasihnya.

Ia pikir, Reagen adalah pria terbaik yang datang mengisi hidupnya. Namun, ternyata tidak demikian.

Bagi Reagen, perasaan Zenaya tak lebih dari seonggok sampah tak berarti. Dia dengan tega mempermainkan hati Zenaya dan menginjak-injak harga dirinya dalam sebuah pertaruhan konyol.

Luka yang diberikan Reagen membuat Zenaya berbalik membencinya. Rasa trauma yang diberikan pria itu membuat Zenaya bersumpah untuk tak pernah lagi membuka hatinya pada seorang pria mana pun.

Lalu, apa jadinya bila Zenaya tiba-tiba dipertemukan kembali dengan Reagen setelah 10 tahun berpisah? Terlebih, sebuah peristiwa pahit membuat dirinya terpaksa harus menerima pinangan pria itu, demi menjaga nama baik keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim O, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 : Kebimbangan Hati.

Matahari belum juga nampak dari balik jendela kamar Reagen, ketika pria itu terbangun dari tidurnya karena sayup-sayup mendengar suara aneh yang berasal dari kamar mandi.

Reagen menoleh ke sebelah. Tak ada Zenaya di sampingnya. Amanda pernah memberitahu dirinya bahwa Zenaya sedang mengalami masa morning sickness hampir setiap pagi.

Mengingat perkataan ibu mertuanya tersebut, Reagen bergegas bangun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi untuk melihat keadaan sang istri.

Pintu kamar mandi yang tidak tertutup rapat membuat Reagen memberanikan diri masuk ke dalam. Matanya memandang Zenaya yang sedang muntah-muntah dengan wajah perihatin.

Menyadari kedatangan pria itu, Zenaya lantas menghentikan kegiatannya. "Kenapa kau kema–"

Belum selesai Zenaya berbicara, dia kembali memuntahkan cairan bening dari mulutnya.

Reagen membantu meringankan beban Zenaya dengan memijit tengkuknya lembut.

Zenaya tak bisa protes, sebab pijatan Reagen memang sedikit membantu mengurangi mualnya.

Sedetik kemudian wanita itu hanya bisa terpaku, saat Reagen membenahi kunciran rambutnya yang berantakan dengan sangat telaten. Kepala Reagen tepat berada di atas kepalanya, dengan hidung yang menempel pada dada bidang pria itu.

Zenaya bahkan bisa mencium dengan jelas aroma citrus yang menenangkan di tubuh Reagen.

Hal tersebut sontak membuat detak jantung Zenaya bergemuruh.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Reagen. Dia bahkan sengaja berlama-lama menguncir rambut Zenaya agar bisa terus berada dalam posisi demikian. Baru setelah puas, dia membantu Zenaya membersihkan mulut dan wajahnya dengan air.

Tak ada raut jijik yang Reagen tunjukkan, padahal dia membersihkan mulut Zenaya tanpa alas apapun. Reagen kemudian mengeringkan wajah sang istri menggunakan handuk kecil.

"Hentikan!" Zenaya hendak memaki Reagen sembari meneriakkan kata-kata tersebut. Namun, entah mengapa mulutnya tak kunjung berucap seolah sedang terkunci rapat. Malah, detak jantung wanita itu kian bergemuruh.

Reagen kemudian memapah Zenaya untuk kembali berbaring di ranjang.

"Beristirahatlah, akan kubuatkan teh jahe hangat." Tanpa menunggu jawaban Zenaya, dia pun segera keluar dari kamarnya.

Zenaya menatap dingin pintu kamar yang baru saja ditutup Reagen.

...***...

Sepuluh menit kemudian Reagen kembali ke kamar dengan membawa secangkir teh jahe hangat buatannya sendiri.

Senyumnya terbit ketika melihat sang istri ternyata sudah kembali tidur. Dia pun meletakkan teh tersebut di atas nakas.

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam pagi, rasanya tanggung jika harus kembali tidur.

Pria itu pun menyempatkan diri melepas ikat rambut Zenaya, sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku mencintaimu," ucap Reagen.

Zenaya membuka matanya begitu Reagen masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu duduk di pinggir ranjang dan menoleh ke arah nakas, tempat di mana teh jahe buatan sang suami berada.

"Aku mencintaimu,"

Kata-kata Reagen barusan masih terngiang jelas di kepala Zenaya.

Tangannya yang halus terulur menuju nakas. Namun, tiba-tiba dia menarik kembali tangannya dan berdecak sinis. Tanpa menghiraukan teh tersebut, Zenaya keluar dari kamar Reagen.

...***...

Sembilu menghantam telak dada Reagen, ketika mendapati Zenaya sedang menikmati secangkir teh jahe hangat buatan ibunya di ruang makan. Wanita itu tampak fokus memperhatikan ibu mertuanya dan para maid yang sibuk menata sarapan.

Beberapa kali Zenaya menawarkan diri untuk turut membantu, tetapi Jennia dengan tegas menolak.

"Cukup duduk diam di situ dan nikmati saja tehmu ya, Sayang." Jennia tersenyum lembut.

Zenaya mengangguk malu-malu. Tanpa sengaja dia mengalihkan pandangannya dari sang ibu mertua dan menatap Reagen datar. Pria itu sama sekali tidak berusaha menyembunyikan raut kekecewaannya.

"Kamu sudah bangun, Sayang?" tanya Jennia ketika putra bungsunya duduk di sebelah Zenaya.

Reagen mengulas senyum. "Pagi, Ma," sapa pria itu seraya mencium lembut pipi Jennia.

Tak lama, sang kepala keluarga, Craig, dan Noah bergabung bersama mereka di meja makan.

"Kamu baik-baik saja, Zen? Wajahmu tampak pucat." Craig membuka suara. "Butuh Papa panggilkan dokter ke rumah?" tanya pria itu kemudian.

"Tidak perlu, Pa. Aku baik-baik saja," jawab Zenaya ramah. Perhatian kedua mertuanya membuat Zenaya semakin merindukan Liam dan Amanda.

Bella yang tiba di sana bersama Krystal, bergegas turun dari gendongan ibunya dan berlari menghampiri sang paman. Gadis manis itu menyelinap di antara Zenaya dan Reagen.

"Pagi, Uncle," sapa Bella ramah. Reagen yang sudah hafal rutinitas pagi Bella segera merendahkan tubuhnya.

Satu kecupan manis mendarat di pipi pria itu, dan dia kemudian melakukan hal yang sama pada Zenaya.

"Aunty, boleh tidak aku mencium adik bayi juga?" tanya Bella dengan mata penuh harap.

Melihat itu Zenaya tertawa kecil. "Tentu saja, anak manis." Tangannya mencubit gemas pipi Bella. Dia pun lantas merubah posisi duduknya menghadap sang keponakan.

Mata Bella berbinar-binar. Gadis itu dengan gemas memeluk perut Zenaya yang masih rata, dan mengecupnya berulang kali hingga membuat wanita itu terkikik geli.

"Bella, cukup, Sayang. Aunty dan adik bayi harus makan dulu." Krystal melambaikan tangannya pada Bella.

Bella merengut. "Aku ingin memeluk aunty dan adik bayi lebih lama!" rengek Bella.

Zenaya mengusap lembut kepala Bella. "Bella ingin punya adik ya?" tanya wanita itu penasaran.

Mendapat pertanyaan tersebut, Bella mengangguk antusias. "Di dalam perut Mommy tidak ada adik bayi. Kata Daddy, burung pelikan belum hinggap di jendela kamar Bella, padahal setiap hari Bella selalu menunggu."

Reagen kontan tersenyum geli. Suasana hatinya yang semula dirundung kesedihan, berubah setelah melihat tingkah lucu sang keponakan.

Dari seberang meja, Noah tampak berdeham demi menutupi rasa malunya. Pria itu kemudian berdiri menghampiri Bella. "Burung pelikan tidak akan datang jika kamu tidak makan. Ayo, kita makan dulu!" Dia mendudukkan putrinya di baby chair sebelah Krystal.

Sarapan pagi keluarga Walker pun di mulai. Zenaya tersenyum lembut saat melihat interaksi Noah, Krystal dan Bella. Keduanya bekerja sama mengurus anak mereka dengan sangat telaten. Mereka benar-benar tercipta sebagai keluarga kecil yang bahagia.

Mendung lantas menyelimuti hati Zenaya. Tentu saja kebahagiaan terpancar jelas di wajah keluarga kecil itu, sebab pernikahan mereka dilandasi atas dasar cinta. Berbanding terbalik dengan pernikahan dirinya dan Reagen.

Sampai sekarang Zenaya masih berusaha keras untuk tidak memikirkan bagaimana masa depan rumah tangganya kelak.

...***...

"Aku pergi dulu." Reagen berpamitan pada Zenaya. Ibunya sudah terlebih dahulu masuk ke dalam untuk memberikan mereka waktu.

Meski satu kantor dengan ayah dan kakaknya, pria itu memilih pergi terpisah.

Craig memang masih sering datang ke kantor untuk membantu kedua putranya, sekaligus mengawasi mereka, meski beliau telah menyerahkan jabatannya.

Zenaya bergeming. Matanya memandang datar sang suami.

Wanita itu bahkan refleks mundur selangkah, ketika Reagen tiba-tiba mendekatkan diri untuk mencium keningnya.

Ada raut kekecewaan yang hadir di wajah tampan Reagen.

"Maaf," ucap Reagen tak enak hati. "Hubungi aku jika butuh sesuatu," sambung pria itu sembari berlalu.

Zenaya memandangi kepergian Reagen dengan hati pilu. Tangan wanita itu kemudian mengusap perutnya yang masih rata.

"Maafkan Mommy ya, Nak," ucap Zenaya lirih.

1
Suparmin N
Luar biasa
Tatun Tania
Lumayan
aagnes
Luar biasa
Acin minduk
akhir yg bahagia❤️❤️❤️❤️
Acin minduk
astaga regan2
Acin minduk
itu bukan cinta lek, obsesimu sngat berlebihan
Acin minduk
dasar regan
s
gemes nya bela
Tamy Nicky
sangat bagus
Hiatus: terima kasih byk kk. semoga berkenan membaca karyaku yg lain. berkah selalu😍😍🤗🤗😘😘❤️❤️❤️
total 1 replies
Bis Tawo
👍👍
Hiatus: trmksh bintang limanya kk. semoga berkenan dgn cerita2ku. sehat selalu🤗🤗❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝
mampir, cerita nya sangat menarik
Hiatus
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Sri Shandayani Riyanto
Kecewa
Hiatus: kalo ga suka, jangan kasih rate rendah. apa lagi ga pernah kasih gift, komen, atau like.
total 1 replies
selviboro
bagus
Hiatus: trmksh kk. berkenan mampir di ceritaku yg lain ya ka😍🤗❤️😘❤️❤️
total 1 replies
Tyas Ningrum
wowwww this is a good story.... i like it 👍👍
Hiatus: trmksh byk kk sdh berkenan mampir😭😍😘🤗❤️❤️❤️
total 1 replies
Tyas Ningrum
hehehe gemesin deh si frans
Hiatus: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Tyas Ningrum
hhhmmm ternyata sejak kecil emang suka mencuri ciuman si Rey ini yaaaa 😄
Hiatus: 🤣🤣🤣
makasih udh mampir kk😍😘❤️❤️
total 1 replies
Eni Sulastri
tak ada manis manisnya ,,pahit terus
Hiatus: yg sabar ya ka. klo mau yg manis2 bs diliat ceritaku yg office girl. meski ga manis bgt tp lumayan kok🥰
total 1 replies
Vaulia
kak tambah lagi di cerita baru dengan Adryan dan Natali di selipkan cerita Rey dan zen
Hiatus: siap ka. inshaAllah mmg msh ada extra bab nnti. makasih udh berkenan baca😍😘😘
total 1 replies
rizkijr
ceritanya kerennn thorrr
Hiatus: trmksh sdh berkenan baca ya ka😍😍❤️❤️🤗🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!