NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pembunuh Bunda

Aku Bukan Pembunuh Bunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Keluarga / Angst / Dunia Masa Depan / trauma masa lalu
Popularitas:26.6k
Nilai: 5
Nama Author: flowerrrsss

anatasya deanza putri, berusia 17 tahun.

Semula, Dia hidup dalam keluarga yang penuh dengan cinta. Rumah yang selalu menjadi tempat ternyaman baginya, rumah yang selalu memeluknya saat dia rapuh. Namun, tiga tahun yang lalu saat berusia 14 tahun, Segalanya berubah. Dirinya dituduh sebagai seorang pembunuh, dan penyebab meninggalnya bunda. Hari demi hari dia lewati dengan rasa sakit dari keluarganya.

Rumah yang dulu menjadi tempat dia berlindung. Kini rumah itu menjadi tempat penyiksaan dan rasa sakit bagi fisik maupun mentalnya.

Akankah gadis itu terus bertahan sampai akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowerrrsss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 19

Saat ketiga anak laki-laki tersebut memasuki rumah, sudah ada dion yang sedang duduk di sofa.

"akhirnya kalian pulang juga"

Dion bangkit dari duduknya, dan menghampiri anak-anaknya.

"gimana? Anak manja itu ketemu? Kok ga sama kalian?"

"semua guru ngomongin papah. Kata mereka, ada ya orang tua yang ga peduli sama anaknya yang hilang" celetuk bryan

"ngapain kamu mikirin hal bodoh kaya gitu bry" jawab dion.

"tapi benar kok pah, yang mereka omongin itu benar"

"tasya" william mulai memanggil tasya. Gadis itu sedang menunggu di luar, tak jauh dari pintu masuk rumah.

Kini tasya mulai memasuki rumahnya. Menatap dion dengan perasaan campur aduk. Dia rindu, tapi dia juga kecewa dengan papahnya.

"aku baik-baik aja pah"

Dion menatap tasya tidak percaya, terlihat dari wajahnya dia sangat terkejut. Dion memperhatikan dari ujung kaki hingga ujung kepala tasya.

"kamu baik-baik aja?"

Tasya mengangguk. "aku baik-baik aja pah"

"aku rindu sama papah. Izinin tasya buat meluk papah ya" ucapnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Dion menghembuskan napas kasar.

"dasar anak ga tau diri. Kamu pasti sengaja kan, pura-pura hilang, biar semua orang nyari kamu, padahal sebenarnya kamu kabur sama laki-laki. Kamu pikir kamu siapa bisa seenaknya"

Ucapan dion membuat hati tasya seperti tertusuk berkali-kali. Air mata yang mulai turun saat mendengar perkataan dion. Membuatnya tak sanggup menjawab perkataan dion. Tasya mematung, dengan air mata yang terus membasahi pipinya.

"dasar anak manja, ga tau diri. Kenapa kamu malah balik lagi ke sini?"

Perkataannya sangat membuat tasya tak sanggup menatapnya. Gadis itu berlari, menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Dia pikir, ketiga kakak laki-lakinya tidak akan diam saja. Tetapi kenyataannya, ketiganya hanya diam saat mendengar perkataan dion. Adakah anak yang baik-baik saja jika berada di posisi tasya?

Ingin sekali tasya melawan, tetapi rasa takutnya lebih besar. Dia takut, jika dirinya melawan, mungkin dion akan menyakitinya. Dia sangat lelah jika harus berhadapan dengan dion dan amarahnya. Perkataannya saja sudah sangat menyakiti hatinya.

Seseorang membuka pintu kamar tasya. Tasya yang sedang menangis di pinggir ranjangnya, saat mendengar pintu kamarnya terbuka, dia menoleh.

Ada bryan, robert dan juga william yang masuk ke dalam kamarnya. Dia terkejut saat ketiga kakaknya kini berada di kamarnya.

"ada apa kak?" ucap tasya dengan air mata yang masih setia membasahi pipinya.

"ceritain semuanya sama kita"

"kemana lo kemarin?" ucap bryan.

Kini tasya menatap bryan.

"menurut kakak aku kemana? Apa kakak juga sama kayak papah? Ngira aku pura-pura hilang, terus kabur sama laki-laki?"

"ga ada yang ngomong gitu di antara kita" sahut william.

"gua nanya baik-baik. Gausah ngelunjak jadi adik"

"apa kak? Adik? Bukannya kalian udah ga anggap aku adik kalian lagi, setelah bunda meninggal"

Entah apa yang membuat tasya berani melawan ketiga kakaknya. Dia sudah sangat lelah, selalu menjadi orang pertama yang di salahkan dalam keluarganya. Bahkan, di saat dia benar pun, semua orang akan menganggap dirinya tetap salah dan selalu salah.

Bryan mendekatkan dirinya ke tasya. Namun, robert dengan cepat menarik kembali tubuh bryan ke posisi awal. Robert tau, kakaknya akan marah kepada tasya karena dia berani melawannya.

Bryan mencoba menenangkan dirinya agar tidak terbawa emosi. Menarik napas panjang lalu menghembuskannya.

"kalau emang lo ga mau cerita kejadian kemarin ke kita, its okay sya. Kita ga maksa"

Ketiganya mulai melangkah pergi menuju pintu kamar tasya.

"maaf kak. Tasya mau cerita"

Saat mendengar perkataan tasya. Ketiganya menghentikan langkahnya, dan kembali berbalik arah menatap tasya.

***

"TOLONGGG!!"

"TOLONG!"

Tasya berlari mencari seseorang tersebut yang teriak meminta pertolongan. Saat dirinya sudah cukup jauh dari area perkemahan, dia tidak mendengar teriakkan itu lagi.

"KAMU DIMANA!!?"

"HEIII!!"

Saat dirinya sudah sangat jauh dari perkemahan. Dia sadar, dirinya berada di sebuah tempat seperti hutan yang sangat asing baginya. Bahkan, dia tidak mengingat jalan untuk kembali ke area perkemahan.

'aku dimana' batinnya.

Tasya mencoba untuk tetap tenang. Dia perlahan berjalan sambil mengingat arah untuk kembali ke perkemahan.

Dia mencoba meraba saku celana dan bajunya, untuk mencari ponselnya. Namun, dia tidak menemukannya.

Tasya mencoba mengingat dimana ponselnya. Dia ingat, ponselnya berada di tenda, dia tidak membawanya. Dia pikir dia tidak akan sejauh ini dari area perkemahan, itu sebabnya dia tidak membawa ponselnya.

Pada saat itu, dia mulai tidak bisa menenangkan dirinya. Dia sangat panik, takut. Dirinya tersesat.

"TOLONG!!"

"HAZEL"

"KAKAK TOLONG TASYA"

Kini matanya mulai berkaca-kaca. Dia terus melangkah untuk mencari jalan keluar dari tempat itu.

"TOLONG!" tasya berharap seseorang dapat mendengar teriakkannya.

Sudah cukup jauh tasya melangkah, mencari jalan keluar dari sana. Namun, tidak ada hasil. Dia sudah sangat lelah, tidak sanggup jika harus melangkah lagi. Akhirnya, tasya memutuskan untuk beristirahat sejenak, bersandar di salah satu pohon yang cukup besar di sana.

Air matanya mulai menurun membasahi pipinya.

"neng, bangun neng"

Seseorang mencoba menyadarkan tasya dari tidurnya. Saat tasya sedang beristirahat di salah satu pohon yang cukup besar di sana, tasya tertidur, mungkin karna dia sangat lelah dan takut.

Saat mendengar seseorang membangunkannya, tasya pun terbangun.

Dia melihat seorang wanita paruh baya sambil membawa beberapa kayu di tangannya. Tasya tersenyum saat melihat wanita tersebut.

"bu tolong saya, saya tersesat di sini, saya ga tau jalan pulang ke perkemahan"

"kamu sedang kemah? Kenapa kamu bisa sampai ke sini nak?"

Tasya mulai menceritakan alasan dirinya berada di tempat tersebut.

Wanita itu menggeleng tak percaya saat mendengar cerita tasya mengenai seseorang yang meminta pertolongan.

"pasti kamu di kerjain nak"

"di kerjain? Sama siapa bu?"

"udah, kamu gausah mikirin itu. Sekarang kamu ikut saya saja"

"ke mana bu?"

"kamu ikut ke rumah saya ya. Sambil menunggu teman-temanmu menyusul kamu di rumah saya"

Tasya mengangguk. Dari pada dirinya di hutan sendirian, dia memutuskan untuk ikut bersama wanita paruh baya itu.

Saat wanita paruh baya itu sedang mencari kayu bakar di sekitar hutan tersebut, dia melihat ada seorang wanita yang sedang tertidur sambil bersandar di sebuah pohon. Wanita paruh baya itu langsung menghampiri tasya, dan membangunkannya.

Setelah berjalan kaki cukup jauh untuk sampai ke sebuah rumah. Akhirnya tasya dan wanita tersebut sampai di sebuah rumah yang merupakan rumah wanita itu.

"ayo masuk nak"

Tasya mulai memasuki rumah tersebut. Banyak sekali foto anak kecil yang terbungkus di dalam bingkai, terpajang di dinding rumah tersebut.

"lucu, ini anak ibu" ucap tasya sambil menunjukkan sebuah foto anak kecil yang sendang bermain bola.

Wanita itu tersenyum. Lalu mengangguk.

"itu anak pertama saya, namanya ryan"

"dia di sini bu?"

Wanita itu mengangguk. "ryan" panggilnya.

Tak lama kemudian, seorang laki-laki keluar dari sebuah ruangan yang merupakan kamarnya.

"dia siapa bu?" tanyanya.

"tadi, saat ibu sedang mencari kayu bakar di hutan, ibu lihat ada gadis cantik di sana yang sedang tertidur, dia terjebak"

"kamu dari mana? Kenapa bisa terjebak di hutan itu?"

Belum sempat tasya menjawab pertanyaan dari laki-laki itu, wanita paruh baya lebih dulu memotongnya.

"nama kamu siapa sayang?" ucap wanita itu sambil menatap tasya.

"aku tasya bu"

Wanita itu mengusap rambut panjang milik tasya.

"kamu pasti capek. Sekarang kamu istirahat dulu ya nak"

Tasya hanya mengangguk, yang di katakan wanita itu benar. Dia sangat lelah.

Wanita paruh baya memasuki kamar tempat tasya beristirahat. Wanita itu ingin membangunkan tasya untuk makan bersama. Namun, saat dia memegang tangan tasya, dia sangat terkejut. Betapa panasnya tubuh tasya. Tasya demam tinggi. Membuat wanita itu khawatir terhadap tasya.

1
Kikiari Putri
semangat kk author abdate nya y 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
saya sangat suka dengan cerita nya apalagi dgn ketabahan Tasya yang bikin saya sebagai pembaca menangis pilu kk😭😭😭

sekali lagi semangat ykk author cepat 2 abdate y💪🏻💪🏻💪🏻👍🏻
Kikiari Putri
ya ampun itu hati Tasya terbuat dari apa sih kok masih aja bisa tersenyum dan perhatian padahal udah disakiti terus JD nangis gue baca nya😭😭😭😭
Murni Dewita
next
Murni Dewita
👣
Dina Tarau
tasya tinggal sj dgn temannya hachel
Dina Tarau
ko william begitu jahat ya
Dina Tarau
kasian si tasya
Ika Surya Ningsih
Aduh k ceritanya bgus banget..
walaupun bnyk mengadung bawang tpi aku suka k..
semangat k
Holipah
kakak nya egois udah d tinggal aja Tasya udah dewasa ttpi pikiran nya ky anak kecil
Yosda tegar Sakti
𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜
muthia
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Siti Aisyah Aisyah
up lg thor
Dewi Nurlela
koq segitu nya JD org tua sidion harusnya kan tanya baik"
Dina Tarau
tasya ank baik tingglkn sj kk dn bapakmu
😍nox cek😍
sesek ya baca nya Ampe nagis ... gx tau kalo di posisi Tasya bakal kuat gx😭😭😭😭😭😭 kk author y pinter bgt mulus karya ini
Holipah
jngan ketemuin Tasya sama keluarga nya Thor biar Tasya kasih keluarga lain yang sayang k Tasya biar kakak & bp nya nyesel yang memperlakukan Tasya ky bola😭😭
Holipah
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 lanjut Thor ku pantengin 1x24 loh
Holipah
Clara yang suka jual diri biasa nya klw orang yang ngomong ky gitu dia pelaku 😂
Dylla
ayo kak di up lagiii, ceritanya bagus lhoo sayang kalau di anggurin
Holipah
Tasya udah pergi jauh kasian kamu Tasya 😭😭 biar keluarga mu nyesel lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!