Anya tidak menyangka bahwa hidupnya suatu saat akan menghadapi masa-masa sulit. Dikhianati oleh tunangannya di saat ia membutuhkan pertolongan. Karena keadaan yang mendesak ia menyetujui nikah kontrak dengan seorang pria asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Japraris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14
Bella menjemput Anya di depan taman. Wajah Anya tampak lesu dan sedikit bengkak karena menangis. Bella langsung membawa Anya ke rumahnya, sementara mobil Anya diurus oleh seseorang yang dihubungi Bella.
Sepanjang perjalanan, Anya hanya menangis tanpa suara. Sesekali dia mengucapkan kata-kata yang menunjukkan kekecewaan dan rasa hilang arahnya. Air mata Anya tak henti-hentinya membasahi pipinya, mencerminkan kehancuran yang ia rasakan.
Keheningan menyelimuti ruang tamu Bella. Hanya suara detak jam dinding dan isak tangis Anya yang sesekali terdengar. Bella duduk di samping Anya, sesekali menawarkan tisu dan membelai rambut sahabatnya itu. Suasana berat menyelimuti ruangan, hanya diselingi oleh usaha Bella untuk menenangkan Anya.
"Bella, semua mimpiku hancur. Aku sudah menggenggam semua di tanganku, tapi genggaman itu tidak kuat, Bella," ujar Anya di sela tangisnya, suaranya terputus-putus karena isak tangis.
Bella tidak kuasa menahan air matanya saat melihat sahabatnya bersedih hati. Dia merasa sedih dan sedikit marah dengan berita yang tersebar di media sosial.
"Sabar, sayang. Aku yakin setelah hujan pelangi indah akan muncul. Kamu akan bersinar lagi. Kamu kuat, kamu hebat, aku yakin itu," hibur Bella, suaranya lembut dan penuh kehangatan, mencoba untuk memberikan semangat pada Anya.
"Jarang ada pelangi di setiap hujan reda, Bella. Aku sekarang hina di mata masyarakat, di dunia, Bella. Siapa yang akan mau menerimaku bekerja setelah berita ini terekspos?" ujar Anya, suaranya penuh dengan kekecewaan. Kesedihan dan ketakutan tercermin jelas dari suaranya.
Bella terdiam, membelai bahu Anya yang bersandar padanya. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia hanya bisa memberikan dukungan moralnya pada Anya.
"Apa Arga tahu hal ini? Apa dia akan membantumu karena dia mencintaimu?" tanya Bella, mencoba untuk mencari seberkas cahaya di tengah kegelapan yang menyelimuti Anya.
"Arga? Dia pria hebat, sudah pasti dia tahu. Membantuku? Yang ada dia ilfil padaku. Bella, dia punya istri sekarang, mana mungkin dia akan repot-repot mengurus eksnya?" jawab Anya, suaranya penuh kekecewaan dan sedikit sinis.
Bella terdiam lagi, mencoba untuk menenangkan Anya. Dia tahu bahwa Anya sedang sangat terpuruk.
"Anya, berhentilah menangisi dirimu. Lihatlah matamu sudah membengkak. Kompres dulu, gih. Kamu mau Kinan melihatmu seperti ini? Dia akan sedih dan mengkhawatirkan mu," ujar Bella, mencoba untuk menguatkan Anya dengan mengingatkannya pada tanggung jawabnya sebagai ibu.
Anya menghapus air matanya. Kinan. Ya, dia masih ada Kinan yang harus dijaga dan dipenuhi semua kebutuhannya. Dia tidak boleh tenggelam dalam kesedihan yang mendalam.
"Sudah merepotkan mu," ujar Anya.
"Kamu sudah seperti saudaraku," jawab Bella, sambil berjalan mengambil kompres es untuk Anya.
Anya berbaring di kursi sofa lalu mengompres matanya. Setelah beberapa saat, bengkak di mata Anya mulai mereda. Ia duduk tegak, menarik napas dalam.
"Terima kasih, Bella," ucap Anya lirih, suaranya masih bergetar. "Kau selalu ada untukku."
Bella tersenyum, "Selalu. Sekarang, ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi. Dari mana berita itu berasal?"
Anya kembali terdiam, menatap kosong ke depan. Kenangan tiga tahun lalu kembali menyeruak, menghantui pikirannya. Dia mengingat betapa sulitnya keputusan yang harus ia ambil saat itu. Kariernya sebagai desainer sedang memuncak, penuh dengan kesuksesan dan cita-cita yang sebentar lagi akan terwujud. Di sisi lain, rumah tangganya dengan Arga sedang berada di ujung tanduk, dibayangi oleh sebuah skandal yang berpotensi menghancurkan semua yang telah ia bangun.
Dia tidak punya pilihan lain. Dia harus memilih antara karir dan rumah tangganya. Dan dengan hati yang hancur, dia memilih untuk mempertahankan karirnya. Keputusan itu memberikan dampak besar pada kehidupannya, meninggalkan rasa penyesalan yang tak pernah pudar.
"Aku kurang tahu yang pastinya. Tapi seharusnya berita itu terungkap tiga tahun lalu saat statusku masih istri Arga. Tapi aku mempertahankan karierku dan meninggalkan Arga."
"Maksudmu Arga di balik semua ini?"
Anya menggeleng, tidak tahu.
"Mungkin gak sih Arga gak tahu hal ini?"
"Mana mungkin dia gak tahu. Kakeknya saja yang selalu berada di dalam rumah mengetahui hal ini, hal itulah yang membuat kakeknya Arga meninggal dunia tiga tahun lalu, Bella," lanjut Anya, suaranya teredam oleh kesedihan yang masih membebani hatinya.
"Meskipun video-video itu memang benar, kenyataannya tidak seperti yang terlihat."
"Siapa yang akan mempercayaiku jika aku menjelaskannya?" Anya bertanya, suaranya hampir tak terdengar, menunjukkan keputusasaannya.
Bella terdiam sesaat. "Mereka sangat kejam. Kamu sudah berpisah dengan Arga dan tidak mengganggu Arga dan keluarganya. Kenapa mereka malah sengaja mengusikmu?" Bella menunjukkan kemarahannya pada ketidakadilan yang dialami Anya.
"Terima kasih, Bella. Aku harus pulang sekarang. Sudah hampir jam 9 malam. Kinan akan khawatir jika aku belum pulang," ucap Anya, mencoba untuk tetap kuat dan menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu.
"Baiklah, jika kamu butuh bantuan, katakan saja," ucap Bella seraya memberikan kunci mobil Anya.
Anya mengangguk dan pergi. Bella menatap punggung Anya dengan sedih.
"Semoga semuanya akan baik-baik saja. Arga gak bantu, tapi aku yakin David akan membantumu," gumam Bella, mengingat seseorang yang mungkin bisa membantu Anya melewati masa-masa sulit ini. Secercah harapan muncul di benak Bella.
seneng jika menemukan cerita yg suka alur cerita nya 👍🤗🤗
koq knapa gak dijelaskan sihhhh... 😒
Jangan menyia-nyiakan ketulusan seorang laki2 baik yg ada didepan mata dan terbukti sekian tahun penantian nya👍😁
Masa lalu jika menyakitkan, harus di hempaskan jauhh 👍😄
Gak kaya cerita lain, ada yg di ceritakan dulu awal yg bertele-tele.. malah malas nyimak nya 😁😁