"Come back to me, little wife" Bisik Dariel tepat di belakang tubuh menegang wanitanya.
Melakukan suatu kesalahan fatal yang membuat Dariel kembali kehilangan wanita nya bersama calon anak nya.
*
*
*
Deskripsi hanya pemanis, jika penasaran mari ikuti kisah "Kembali Padaku, Istri Kecil" sampai akhir.
Cerita lanjutan dari "Suami Miskin Ku"
Happy Reading🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32.
Dara menggeliat saat merasakan sesuatu yang basah dan kenyal terus bergerak di atas kulit perut nya.
Tangan wanita itu bergerak guna menghalau sesuatu yang bergerak di atas kulit perut nya itu.
Namun yang ia dapati adalah sesuatu seperti rambut dan kepala membuat Dara dengan cepat membuka mata nya.
"Yaaa!!" Teriak kaget Dara menggeliat cepat mencoba menghindar.
Tetapi pinggang nya di tahan oleh kedua tangan pria yang saat ini menatap wajah nya dengan tatapan berbeda.
Seperti ada amarah, emosi, kecemasan serta penyesalan di dalam tatapan itu.
"Ka-kak.." Seru gugup Dara menahan kepala Dariel.
"Aku sudah menyuruh mu untuk diam di kamar, kenapa malah ada di kamar Echa hmm?" Tanya Dariel dengan nada berat nya.
Mendengar itu Dara tersadar, wanita itu langsung menatap sekitar dan seketika ia menghela napas lega.
"Kenapa? Kamu pikir aku akan melakukan nya di kamar Echa? Di samping adik dan putra ku hm?" Tanya Dariel.
Dara menggeleng cepat seraya memberikan dorongan kecil pada kepala Dariel.
"Minggir kak" Pinta Dara pelan.
Dariel beranjak bangkit, namun bukan nya menyingkir pria itu malah berpindah posisi hingga wajah nya berhadapan dengan wajah Dara.
"Kandung anak aku lagi 'ya?" Pinta Dariel mengusap kepala Dara.
Mata wanita itu sontak langsung melebar mendengar permintaan Dariel.
"Aku minta baik-baik lho sayang" Lanjut Dariel saat melihat mulut Dara terbuka hendak bersuara.
"Ap--"
"Apa mau aku paksa aja?" Potong Dariel beralih mengusap pipi Dara.
"Berhenti kak!" Bentak tertahan Dara mendorong dada Dariel.
Namun dorongan itu tentu tidak berarti apa-apa bagi pria bertubuh kekar di atas nya.
"Aku ingin kamu kembali mengandung anak ku!" Ucap Dariel yang kali ini lebih keras.
Setelah nya pria itu langsung mencakup kedua pipi Dara dan menerjang bibir wanita itu dengan rakus dan kasar nya.
"Emmhh!!" Dara mendorong dada Dariel yang berakhir dengan kedua tangan nya yang di tahan.
Tak hanya di situ, sebelah tangan pria itu juga bermain di tubuh Dara.
Lagi, Dariel memaksa dan memperlakukan nya seenaknya membuat air mata Dara mengalir.
"Kak.." Lirih bergetar Dara seraya meremat rambut Dara.
Bibir pria itu berpindah membuat jejak di leher nya lalu turun ke dada nya.
Bermain di sana hingga Dara merasakan rasa nyeri akibat his*pan kuat itu.
"Please kak hikss.."
Bugh!.
Dariel memukul kuat kasur tepat di samping kepala Dara seraya menegakkan tubuh nya.
"Kenapa kamu selalu menolak sentuhan ku, Dara? Kenapa!!" Teriak murka Dariel.
Dara malah semakin menangis menjadi, rasa sesak hinggap di hati nya karena perlakuan Dariel yang baru saja bukan di dasari perasaan nya.
"Aku suami mu, Dara. Dan kamu istri ku, kamu berhak memberikan tubuh mu pada ku!" Lanjut nya memukuli kasur.
Terlihat sekali Dariel begitu emosi dan dari mata nya dapat terlihat ketakutan yang begitu besar.
Dara tidak menyahut, wanita itu mendorong tubuh Dariel hingga menyingkir dari tubuh nya. Kemudian menarik selimut menutupi tubuh nya.
"Hikss.." Isak Dara di balik selimut.
"AARRGGHH!!" Teriak Dariel menggema.
Beruntung saja kamar pria itu memiliki sistem peredam suara, jika tidak mungkin saat ini para anggota keluarga berlarian ke kamar nya.
Brak!.
Suara pintu yang di tutup dengan keras itu membuat tangis Dara semakin pecah.
"Apa kamu benar-benar mencinta ku, kak?"
"Atau kamu hanya mencintai tubuh ku?"
Dara terus terisak dengan segala pikiran nya atas apa yang Dariel lakukan.
Seenaknya, tidak memikirkan perasaan nya bahkan tidak membutuhkan persetujuan nya.
Dariel egois, sangat egois.
**
Keluar dari kamar mandi setelah dua jam berendam dengan air dingin di tengah malam seperti ini.
Dariel terhenti dan menatap tubuh terbalut selimut di atas kasur sana.
Sejenak pria itu mengusap kasar wajah nya sebelum akhirnya mendekat dan kembali naik ke atas kasur.
"Maaf.." Bisik Dariel yang baru saja menggantikan bantal guling di sisi Dara.
Menatap wajah dengan sisa air mata itu, Dariel menatap lekat wajah lelah Dara.
"Aku takut Daddy benar-benar mencarikan pria lain untuk mu dan putra kita" Lanjut nya dengan tatapan lurus nan teduh.
"Hanya aku yang boleh berada di sisi kalian, hanya aku" Bisikan penuh keegoisan dan rasa takut itu tentu terdengar oleh Dara.
Benar, wanita itu belum benar-benar tertidur. Banyak hal yang menganggu pikiran nya.
"Sungguh, aku hanya berniat menolong nya. Aku tidak memiliki maksud lain karena mau bagaimana pun dia sudah aku anggap sebagai teman ku"
Dariel semakin membenamkan wajah nya disela leher Dara. Tangan nya memeluk erat pinggang ramping di balik selimut itu.
"Hah, ternyata ini?" Monolog kecewa Dara dalam hati nya.
Kelopak mata yang semula terpejam itu kini perlahan terbuka dan menatap lurus pada gorden kamar itu.
"Kenapa Daddy selalu mencampuri rumah tangga kita? Aku hanya ingin bahagia bersama mu dan anak-anak kita"
Dariel terus bercerita dengan wajah yang bersembunyi di sela leher istri nya tanpa menyadari bahwa Dara membuka kelopak mata nya dan kembali meneteskan air mata nya.
"Lalu kenapa kamu tidak bisa lepas dari wanita itu?" Batin Dara bertanya.
...****************...
ga malu apa y,udh tau suami orng tp msh aja brsha dktin.....d ckar singa betina,bru tau rsa....